''
''
Adam melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang pikiran nya kalut teringat pertemuan nya dengan dira sebentar tadi. Kekasih nya dulu cinta pertama nya. Terpisah karna perjodohan yang ibu nya lakukan dengan putri dari sahabat nya
Adam di Landa kekalutan. senang dan bahagia atas pertemuan nya kembali dengan sang mantan kekasih di sisi lain masih ada wanita yang selalu setia menunggu ke pulangan nya ya itu Yuna sang istri pasti nya, juga ke dua buah hati nya. Reyan dan Raya yang masih membutuh kan kasih dan sayang Adam.
Yuna berlari menuruni tangga begitu mendengar deru mesin mobil milik sang suami.
''Sayang kamu belum tidur.'' Adam kaget melihat istri nya di balik pintu hendak membuka pintu untuk nya.
''Belum mas sengaja aku menunggu mas Adam.'' jawab Yuna.
''Anak anak sudah tidur.'' tanya Adam
''Sudah tadi.'' jawab Yuna seraya meraih lengan kekar Adam dan bergelayut manja.
Tiga belas tahun pernikahan nya Yuna tak lagi mempermasalah kan atau bertanya tentang cinta suami nya bagi Yuna Adam sudah menunjuk kan kasih sayang dan bertanggung jawab sebagai suami dan ayah bagi ke dua anak nya. Meski Adam terkadang cuek tidak pernah berinisiatif bermanja terlebih dulu pada istri nya Yuna beranggapan Adam sudah menerima pernikahan dan diri nya.
''Mas Adam mandi dulu ya aku sudah siap kan air mandi nya.'' setelah menyiap kan air hangat sang suami Yuna bergegas menyiap kan piyama tidur nya. kemudian lanjut membuat susu jahe hangat untuk sang suami rutinitas Yuna sebelum tidur.
Adam ke luar dari kamar mandi dada nya terenyuh melihat semua ke butuhkan nya sudah tersedia, selama menikah dengan Yuna sekali pun Adam tidak pernah susah payah mencari kebutuhan nya. kembali mengingat pertemuan nya dengan dira gadis yang dulu Adam sangat cintai dengan sepenuh hati.
''Mas Adam sudah selesai.'' Yuna datang dari bawah dengan segelas susu jahe di tangan nya apa pun ke sukaan dan kebiasaan Adam Yuna sudah tau dan faham semua nya mengerti tanpa di pinta Yuna sudah menyediakan nya.
''Terimakasih sayang.'' Adam menyesap perlahan susu jahe yang barusan di buat kan istri nya.
''Sayang Minggu depan restoran ada reservasi untuk jamuan makan malam acara ulang tahun. Tolong Kamu bantu melihat keadaan dapur. Agar semua berjalan lancar.'' Adam memberi tahu istri nya Tetang acara yang akan di adakan di restoran nya Minggu depan.
''Memang nya berapa tamu undangan nya dan apa saja menu nya. Aku akan memantau langsung di dapur.'' memasak adalah ke ahlian Yuna karna itu suami istri itu punya usaha restoran dan sudah ada beberapa cabang.
''Ada sekitar dua ratus undangan dan menunya best seller yang ada di restoran kita.'' terang Adam.
''Oh tidak lah banyak.'' bagi Yuna menghadapi acara seperti itu sangat lah mudah tidak begitu sulit karna sudah terbiasa catering acara pernikahan juga Yuna selalu ambil yang jauh lebih besar di banding hanya sekedar acara ulang tahun dengan undangan sekitar dua ratus.
Setelah berbincang sebentar Yuna dan Adam sudah terlena di alam mimpi setelah olah raga panas ke dua nya.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Sedang di tempat lain Dira tidak bisa memejamkan mata nya pikiran nya terganggu dengan pertemuan nya tadi dengan kekasih hati nya. Cinta yang telah lama terkubur bangkit kembali perasaan ingin kembali memiliki Adam menggerogoti hati Nadira tidak perduli jika Adam sudah menikah sekali pun boleh kah dira egois.
''Mbak dira jawab lah dengan jujur aku tadi tidak salah lihat kan mbak dira berbicara dengan mas Adam.'' todong Mareta sedari tadi masih belum puas dengan jawaban sang kakak.
''Kami tidak sengaja bertemu reta apa itu salah.'' jawab dira pelan
''Tidak salah seharusnya mbak dira menghindari nya. susah payah mbak dira berjuang melupakan mas Adam yang lebih memilih wanita lain di bandingkan mbak dira wanita yang di cintai nya. Mas Adam juga terlihat sangat pasrah dengan keputusan ibu nya. Sama sekali tidak berusaha memperjuangkan mbak dira.'' sungut reta tidak terima mengingat butuh waktu bertahun tahun untuk dira mengubur perasaan cinta nya terhadap Adam.
''Rasa nya perasaan ku memang tidak bisa di buang dan di kubur begitu saja reta. Meski selama ini mulut ku berbicara tidak nyata nya hatiku berkata lain. Selama ini aku sudah berusaha menerima pria yang mencoba mendekati ku. Nyata nya aku tidak bisa melupakan Adam.'' lirih dira
''Terus seandai nya mas Adam meminta balikan apa mbak dira setuju.'' tanya reta ingin tau
''Entah lah reta. Untuk saat ini bolehkah aku egois berharap bisa balikan dengan Adam.''
''Gilaa...! Mas Adam sudah beristri mungkin sudah punya anak. Apa mbak dira mau jadi istri simpanan nya." sungut reta lagi
"Kalau Tuhan sudah berkehendak mbak mu ini bisa apa reta." jawab Nadira
"Jangan mengada Ngada mbak aku tidak setuju bukan hanya aku ibu dan Aldi juga pasti tidak setuju." jawab Mareta.
"Masih banyak pria yang mau sama mbak Dira tidak harus mas Adam yang sudah pasti suami orang jangan jadi pelakor mbak." reta tidak setuju dengan ucapan kakak nya. Baginya masih banyak pria yang mau menjadikan kakak nya itu istri asal kakak nya itu mau membuka hati nya dan melupakan Adam sepenuh nya
"Pikirkan kembali kak. Aku tidak mau mbak Dira terluka terus mbak Dira juga berhak bahagia." lanjut reta menasehati kakak nya.
"Adam sendiri yang meminta no wasup mbak. Apa salah nya mbak Kasi no wasup mbak." terang Dira
"Terserah mbak Dira aku hanya tidak ingin mbak Dira terluka lagi sudah cukup mbak Dira berbulan bulan meratapi mas Adam." reta ke luar dari kamar nya meninggal kan Dira dengan ponsel di tangan nya menatap no wasup Adam ingin sekali menghubungi nya malam ini melanjut kan obrolan yang tadi tertunda. Rasa nya sudah tidak sabar menunggu hari esok.
Sedang reta di luar dengan pikiran nya yang kalut memikirkan kakak nya kisah cinta nya begitu rumit. Hatinya seakan sudah mati rasa hanya ada nama Adam tidak dengan yang lain. reta takut pertemuan kakak nya dengan Adam akan melukai kembali perasaan Dira.
"Ada apa kenapa belum tidur." Suara Bu asih mengaget kan reta yang sedang termenung.
"Reta belum bisa tidur Bu." jawab reta meralat tidak mungkin menceritakan tentang sang kakak pada ibu nya.
"Reta apa tadi Dira bertemu dengan Adam apa Adam juga datang ke acara itu." tanya Bu asih seakan tau putri nya bertemu kembali dengan kekasih nya dulu.
"Jawab ibu reta kenapa hanya diam." lanjut Bu asih
"Ibu.."
"Sudah ibu duga. Dira datang kesana hanya ingin mencari tau tentang Adam Dira sama sekali tidak tertarik dengan acara itu sendiri." Bu asih sudah tau maksud Putri nya itu datang menghadiri acara reuni SMA nya.
Perasaan seorang ibu hanya takut putri nya kembali terluka karna memendam cinta begitu dalam
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
pipi gemoy
hedeh
memutar balikkan fakta 😏😏😏😏😏
2024-10-02
0
Soraya
dira kmu yg minta no WA adam bukan adam yang minta no WA mu
2024-08-20
1
Salbiyah
sudah mulai rupanya percik" selingkuh
2024-08-06
0