pernikahan

''

''

Dira menangis tersedu seakan meminta belas kasih dari Adam sedang Adam sendiri tidak tau harus apa tidak mungkin Adam menikahi nadira bagai mana dengan rumah tangga yang Adam bangun dengan Yuna semua pasti akan hancur jika Yuna mengetahui nya. meski tidak ada rasa cinta untuk Yuna Adam selalu menjadi kepala rumah tangga yang baik ayah yang penyayang dan juga suami yang bertanggung jawab.

''Dir jika kita menikah apa kamu sudah siap dan mau menerima konsekuensi nya jika nanti waktuku lebih banyak dengan istri dan anak ku. Dan juga aku tidak bisa seenak nya mendatangi mu dan memberikan waktuku.'' ucap Adam

''Aku akan terima semua apapun keadaan nya asal kamu menikahi ku dam. Secara sembunyi sembunyi aku juga tidak apa apa.'' lirih dira Adam meremas rambut nya perasaan cemas tiba tiba melanda nya. Kenapa Dira begitu keras kepala

''Ya tuhan apa tidak ada cara lain untuk aku menebus semua nya.'' jerit batin Adam

''Bagai mana Dam.'' tanya dira

''Hanya menikah siri. Aku tidak bisa mendaftarkan pernikahan kita karna semua pasti membutuhkan persetujuan istri ku.'' lirih Adam

Beneran dam. Kalau begitu sekarang kita segera temui ibuku dan membicarakan hal ini.'' dengan semangat Dira membawa Adam pulang ke rumah nya sedang Adam sudah lupa dengan tujuan awal nya yang ingin pergi ke restoran cabang

Tiga puluh menit kemudian mobil Adam berhenti di depan rumah Dira rumah yang dahulu Adam sering datangi hampir setiap hari tampak Bu asih di ambang pintu memperhatikan mobil yang berhenti tepat di depan rumah nya.

''Ibu.'' panggil Dira di ikuti Adam yang berjalan di belakang Dira.

''Nak Adam.'' lirih Bu asih tidak percaya

''Ya Bu ini aku Adam.'' jawab Adam seraya meraih tangan Bu asih dan menyalami nya dengan hangat

''Apa kalian balikan lagi.'' pertanyaan itu keluar begitu saja seperti yang sudah Bu asih duga sejak Dira datang ke acara reuni itu. Takut jika Dira bertemu dengan Adam kembali.

''Bu kita bicara di dalam ada yang ingin kamu bicarakan.'' Dira membawa ibu nya duduk di ruang tamu.

''Ada apa seperti nya sangat serius jangan bilang kalian akan menikah. Nak Adam sudah punya istri kan.'' pertanyaan Bu asih tepat sasaran.

''Bu.'' Dira bersujud di kaki ibu nya seraya menangis tersedu

''Maaf kan Dira Bu. Lirih dira di sela Isak tangis nya

''Apa ini nak Adam kenapa kamu dengan mudah nya mau menikahi Dira, ibu tau nak Adam masih terikat pernikahan dengan istri nak Adam.

''Dira yang minta ibu. Dira rela mesti menjadi istri kedua Adam. sela Dira di bawah kaki ibu nya

''Kenapa kamu menjadi wanita rendahan seperti ini Dira apa tidak ada pria lain.'' Bu asih sangat kaget dengan ucapan Dira bagi nya cukup dirinya yang merasakan penderitaan menjadi wanita simpanan. Tidak dengan putri nya.

''Ijinkan ibu Dira sudah tidak suci lagi Adam sudah mengambil nya dulu.''

''Dira kamu tau apa yang akan terjadi dengan mu jika kamu menjadi wanita simpanan. Meski Adam menikahi mu cap kotor sebagai perebut suami orang tidak akan pernah bisa hilang. Cobalah membuka hati siapa tau ada pria yang bisa menerima mu apa ada nya. Tidak juga harus menikah dengan suami orang.

Bu asih sangat tidak setuju dengan rencana pernikahan ini. Apa kata orang nanti.

''Dira sudah siap dengan segala kemungkinan yang ada Bu. Dira ikhlas asal Dira bisa menikah dengan Adam.''

Bu asih duduk lemas seluruh otot nya seakan tidak lagi bisa menopang berat tubuh nya yang kecil

Dengan berat hati Bu asih membantu Dira memanggil ustad untuk menikah kan Dira dan Adam secara siri. Ala kadar nya yang penting sah setelah ijab qobul Adam duduk terdiam di sofa melamun memikirkan Yuna wanita yang ia nikahi tanpa cinta namun Yuna yang menemani nya di masa sulit Hinga bisa seperti sekarang.

mendengar kakak nya sudah menikah dengan Adam Mareta sangat kecewa sekaligus tidak bisa berbuat apa apa. Rasa marah dan kecewa nya ia tumpah kan dengan menangis di kamar nya.

''Aku akan pulang Dir tidak mungkin aku tidur disini dengan ke adaan seperti ini.'' Adam juga merasa bersalah dengan ibu Dira dan adik nya menolak menginap di rumah istri yang baru ia nikahi secara siri

''Aku mengerti dam pulanglah besok aku akan mencari kontrakan agar kamu bisa datang menemui ku tanpa merasa bersalah dan tidak enak Hati.''

Hari sudah menjelang malam Adam baru ke luar dari rumah Dira membawa mobil nya kembali ke rumah istri yang sesungguh nya.

''Apa yang harus ku katakan pada ibu dan Yuna jika mereka tau.'' sepanjang perjalanan pulang Adam melamun memikirkan konsekuensi yang akan di terima nya jika pernikahan nya dengan dira di ketahui Yuna dan ibu nya.

Seperti biasa Yuna bergegas keluar dan membuka pintu begitu mendengar deru mesin mobil milik suami nya.

''Mas aku menghubungi mu sejak siang tadi kenapa tidak bisa.'' tanya Yuna begitu Adam turun dari mobil nya rasa kuatir sudah tidak bisa menunggu sampai Adam masuk ke dalam rumah.

''Aku tadi juga menghubungi restoran katanya mas Adam tidak datang kesana.'' tanya Yuna lagi penasaran tidak biasa nya suami nya itu tanpa kabar

''Ma maaf ponselku tadi kehabisan saya dan mobil ku mogok di jalan jadi aku ke bengkel dulu.'' bohong Adam menutupi ke jadian yang sebenar nya kemana saja Adam seharian ini

''Kenapa bisa mogok ya bukan nya mas Adam rajin servis ke bengkel. Belum ada sebulan kan.'' Yuna merasa heran dengan mobil suami nya.

Seharian ini Adam sengaja me non aktifkan daya ponsel nya. Saat prosesi pernikahan nya tadi dengan Dira tidak mau Yuna menghubungi nya

Yuna percaya begitu saja dengan penjelasan Adam suami nya. Tanpa rasa curiga sedikit pun bergegas menaiki tangga menuju kamar nya untuk menyiap kan air mandi sang suami dan keperluan lain nya.

''Mas Adam tidak apa apa kan. Apa ada masalah kenapa dari tadi aku perhatikan mas Adam banyak melamun.'' Yuna menangkap Gelagat Aneh sang suami raut wajah nya mengisyaratkan Adam sedang menguatir kan sesuatu.

''Tidak apa apa aku hanya lelah.'' ralat Adam tidak ingin istri nya itu semakin kuatir dan curiga

''Ya sudah buruan mandi. Anak anak dan ibu sudah menunggu di bawah kita makan malam bersama.'' perlahan Adam memasuki kamar mandi dan memulai ritual mandi nya

Sedang pikiran nya masih sama kalut bingung cemas menjadi satu Adam tidak tau harus bagai mana apa lagi membagi waktunya dengan Dira. Yuna pasti curiga juga Adam tidak pulang ke rumah pasti Yuna bertanya suami nya itu menginap di mana..!

bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***