"Ada apa dengan mama. Bukan kah tadi dia melarang ku untuk tutun, Kenapa sekarang malah tiba-tiba minta aku untuk kebawah" ucap Alena sambil menatap kepergian Lina.
Karna tak ingin pusing memikirkan apa alasannya mama tirinya, Alena bergegas mengganti baju sambil memoles sedikit riasan di wajahnya.
"Sudahlah. Lebih baik aku segera turun, Dari pada nanti mama malah marah" ucap Alena sambil menambahkan jepit pada rambut bagian kanannya.
Alena keluar dari dalam kamarnya, Menyusuri setiap anak-anak tangga di sana.
Di Bawah
"Jeng, Bagaimana? Apa lamaran anak saya di terima?" tanya Sinta saat Lina sudah duduk di sana.
Lina mengangkat kedua sudut bibirnya"Tentu, Jeng. Tapi yang akan menjadi calon istri Alkanna bukan Larisa" jawabnya.
Hal itu tentu saja mampu membuat semua keluarga Mengerutkan keningnya"Apa maksud kamu, Jeng. Kalau bukan Larisa lalu siapa? Bukan kah anda hanya memiliki satu anak?" tanya Sinta sambil menatap Lina. Karna memang selama ini Lina tidak pernah mengatakan jika dia memiliki anak tiri yang usianya tiga tahun lebih muda dari Larisa.
"Ada jeng, Anak kedua saya. Ah, Maksudnya anak tiri saya, Anaknya suami. Namanya Alena"
Mendengar kata Alena membuat Kenzo yang sejak tadi menundukkan wajahnya sambil sibuk dengan ponselnya seketika mengangkat wajahnya. "Alena. Jangan bilang kalau itu adalah Alena wanita yang hingga detik ini masih begitu aku cintai" ucap Kenzo dalam batinnya.
"Alena? Kenapa jeng Lina tidak mengatakan dari awal"
"Mohon maaf, Jeng. Saya lupa kalau sebenarnya Larisa sudah memiliki kekasih. Sebentar ya, Nanti Alena juga akan turun"
Bersaman dengan itu, Alena datang sambil menunduk sopan. Wanita itu tidak menyadari jika ada Kenzo di antara mereka.
Deg
Melihat jika sosok yang saat ini sudah menjadi pusat perhatian semua anggota keluarganya adalah wanita dari masa lalunya membuat jantung Kenzo kembali berdetak cepat. Detak jantung itu masih sama seperti saat hubungan mereka masih baik-baik saja.
Alena, Ternyata dia benar-benar Alena ku
Kenzo bermonolog dalam batinnya sambil terus menatap Alena tanpa mau mengedipkan kedua matanya. Kenzo menatap sosok yang amat dia rindukan. Semenjak hubungan mereka selesai, Kenzo memang sudah tidak pernah lagi bertemu ataupun melihat Alena.
"Kenalin, Jeng. Ini Alen, Adiknya Larisa" ucap Lina sambil menoleh pada Sinta.
"Selamat malam, Tante. Kenalin, Nama saya Alena atmajaya" ucap Alena sopan sambil menundukkan wajahnya.
"Anak ini cantik sekali, Sepertinya dia lebih cocok menjadi pendamping hidup Alkanna" ucap Sinta sambil tersenyum hangat pada Alena.
"Sini sayang. Duduk di samping mama. Karna kamu adalah calon istri anak mama, Oleh karena itu, Mama kau kamu manggil dengan sebutan mama" ucap Sinta yang terdengar sangat lembut.
"Hah!" balas Alena yang terlihat sangat terkejut sambil menoleh pada Lina yang sudah menatapnya tajam, Seakan memberikan isyarat jika Alena harus mengatakan iya.
"Apa ini maksud mama meminta aku untuk turun. Tapi kenapa malah aku yang di minta untuk menjadi istri dari tuan muda Mera, Bukan kah kak Larisa sangat menginginkan posisi itu" ucap Alena dalam batinnya.
"Kenapa kamu diam saja, Sayang. Panggil saya dengan sebutan m a m a. Oke"
Alena mengangguk pelan"Iya, M a ma" jawabnya yang masih terlihat sangat bingung.
"Kamu cantik sekali, Sayang. Oh ya, Kenalin, Ini Alkanna, Calon suami kamu" ucap Sinta sambil menatap Alena.
Alena terdiam tak menjawab apapun. Wanita itu hanya mengulurkan tangannya namun tak di gubris oleh Alkanna. Bagaimana mau menggubris, Alkanna saja tidak bisa melihat.
"Maaf, Sayang. Alkanna tidak bisa melihat. Ada sebuah insiden yang membuatnya harus kehilangan penglihatannya seperti saat ini.
Mendengar itu membuat Alena menatap Alkanna dengan rasa iba. "Kasian sekali pria ini, Masih sangat muda tapi sudah kehilangan penglihatannya. Jadi ini maksudnya aku akan menikah dengan nya."ucap Alena dalam batinnya.
"Sayang, Kamu tidak keberatan kan menikah dengan Alkan?" tanya Sinta lembut pada Alena.
Biarpun rasanya sangat berat, Namun sebisa mungkin Alena memberikan jawaban yang tidak menyinggung perasaan Alkan. Melihat Alkan seperti itu membuat Alena merasa kasian.
"Insyaallah nggak, Ma. Mungkin saja memang kak Alkan jodohku" jawabnya.
Alena masih belum menyadari jika ada Kenzo mantan kekasihnya ada di sana. Kenzo sendiri yang mendengar itu menjatuhkan ponselnya. Hatinya terasa begitu sakit saat mendengar jawaban yang keluar dari mulut Alena.
Brugh
Benda pipih yang sejak tadi Kenzo mainkan terjatuh saat mendengar perkataan Alena. "Apa-apaan ini. Kenapa malah jadi Alena yang akan menjadi kakak iparku"ucap Kenzo dalam batinnya.
"Kamu kenapa, Kenzo?" tanya Arseno, Papa Alkanna dan juga Kenzo.
"Gak papa kok pa, Hanya saja Ken sedang kepikiran sesuatu" ucap Kenzo sambil mengambil ponselnya.
Alena tercengang setelah menyadari keberadaan Kenzo di sana"Kak Ken, Kenapa dia juga ada di sini. Jangan bilang kalau kak Ken adalah adiknya kak Alkan" batin Alena sambil menatap Kenzo yang masih setia menatapnya.
"Oh iya, Alena. Karna kamu calon nona muda di keluarga Mera, Mama akan memperkenalkan semua anggota keluarga. Itu papa, Itu bibi, Itu paman, Itu om, Itu tante, Dan itu, Kenzo. Adiknya Alkanna, Calon adik ipar kamu" terang Sinta pada Alena.
Tanpa terasa sudah 2 jam mereka menghabiskan waktu untuk berbincang mengenai perihal acara resepsi pernikahan. Setelah rombongan keluarga Mera sudah pulang. Larisa turun dari kamarnya, Berjalan cepat menuju tempat seserahan yang sudah di bawa oleh pihak laki-laki.
"Waah ma, Ini kalungnya bagus sekali. Larisa mau dong" ucap Larisa sambil menatap kalung yang ada di tangannya.
"Jangan, Nanti yang ada jeng Sinta bakal tanya kemana kalungnya. Sudah biarkan saja semua ini untuk Alena, Toh nanti kalau dia sudah menikah dengan Alkan, Kita juga bisa kecipratan harta mereka yang tak kan pernah habis sampai tuju turunan"
Alena hanya melirik sekilas tanpa mau ikut berkomentar, Membiarkan Larisa dan juga mamanya membuka semua barang bawaan mereka.
Alena menaiki tangga di sana dengan langkah yang terlihat sangat berat, Bayangan raut wajah kecewa dari Kenzo masih bisa melintas begitu saja.
"Huuuffff. Takdir apalagi ini, Kenapa aku malah harus menikah dengan laki-laki yang ternyata kakak dari mantan kekasihku. Mantan yang sampai detik ini masih begitu aku cintai" ucap Alena sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang kamarnya.
Wanita itu menatap langit-langit kamarnya sambil mengingat semua kenangan manis yang pernah dia lewati bersama dengan Kenzo. Hingga pada akhirnya Alena harus terpaksa memutuskan hubungannya dengan Kenzo atas ancaman yang di berikan oleh Larisa.
Lho harus tinggalkan Kenzo. Kalau sampai lho gak nurut, Jangan salahkan gue kalau gue meminta mama buat menghentikan pembiayaan terhadap ayah lho itu
Kata-kata itu tiba-tiba saja terngiang dan membuat Alena mengambil nafas panjang"Kenapa skenario yang aku dapat tak semudah yang aku bayangkan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
yakin sekali anda buk...
aku malah yakin kalian akan menderita setelah ini🙂🙂
2023-04-30
0
zhA_ yUy𝓪∆𝚛z
loh... bukannya kenzo kenal sama alena.. masa sama keluarga nya dia gak tau
2023-04-30
0
💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα
Kenzo dan alena masih saling mencintai ternyata,knp takdir tak berpihak ke mereka
2023-04-29
1