Flashback satu tahun yang lalu

Waktu terus berputar, Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 19:00. Jam yang sejak tadi dinantikan oleh Larisa dan juga mamanya.

Ceklek

Mendengar suara pintu terbuka, Larisa yang sedang sibuk dengan wajahnya seketika menoleh ke arah pintu. Di sana ternyata sudah ada sang mama yang sedang berjalan ke arahnya.

"Bagaimana sayang, Apa kamu sudah siap untuk di lamar oleh anaknya jeng Sinta? " tanya Lina pada Larisa

"Tentu, Ma. Bukankah memang ini yang selama ini kita nantikan. Larisa sudah tidak sabar ingin menjadi nona muda keluarga Mera" jawab Larisa sambil mengangkat kedua sudut bibirnya.

Lina memperhatikan Larisa yang sudah terlihat cantik dengan dress berwarna navy sudah melekat indah di tubuh rampingnya.

"Kamu benar-benar cantik sayang. Mama jamin anaknya jeng Sinta akan langsung jatuh hati pada pandangan pertama" puji Lina sambil terus memperhatikan Larisa.

"Iya dong ma, Anaknya siapa dulu. Anaknya mama Lina" balas Larisa sambil mengangkat kedua sudut bibir nya.

Di Dapur

"Akhirnya selesai juga masaknya. Capek banget" ucap Alena setelah selesai meletakkan beberapa makanan yang sudah dia masak di meja makan.

Setelah mendengar jika keluarga Mera akan datang malam ini, Lina memang mengeluarkan Alena dari dalam kamar mandi untuk masak dan membuat jamuan buat menyambut kedatangan mereka.

Alena menatap masakannya yang sudah tertata rapi di sana. Setelah itu, Alena masuk ke dalam kamar nya saat teringat akan apa yang sudah dikatakan oleh Lina siang tadi.

Ingat, Jangan pernah menampakkan wajahmu saat keluarga Mera datang. Kalau sampai kamu keluar, Mama akan kembali mengunci kamu di dalam kamar mandi,

Kata-kata itu tiba-tiba saja terngiang pada indra pendengaran Alena. Karna tak ingin kembali merasakan hukuman, Akhirnya Alena masuk ke dalam kamarnya.

Alena mandi dan memutuskan untuk berendam di dalam bathtub. Memejamkan kedua matanya sambil memutar musik yang selalu mampu membuatnya tenang walaupun hanya untuk sesaat.

Di saat seperti itu, Ingatan Alena kembali pada kejadian satu tahun yang lalu. Tepatnya saat acara ulang tahunnya yang ke 19 tahun.

Flashback satu tahun yang lalu

"Kamu sudah siap kan sayang?"

Suara itu membuat Alena membalikkan tubuhnya, Menoleh pada sosok seorang paruh baya yang tak lain adalah mamanya, Diana.

Melihat sosok itu, Alena mengangkat kedua sudut bibirnya"Sudah, Bunda. Bunda juga sudah siap kan?"tanya Alena sambil berjalan mendekat pada bunda nya.

"Sudah, Sayang. Apa kita berangkat sekarang, Ini sudah jam 18:00. Satu jam lagi acaranya akan segera di mulai. Kasian kalau membuat para tamu undangan menunggu lama" ucap Diana sambil membelai lembut rambut Alena yang memang di biarkan tergerai.

"Ayo ma, Ayah sudah siap juga kan? " tanya Alena sambil berjalan keluar dari dalam kamarnya.

"Sudah dong sayang. Ayah sedang menunggu kita di depan"

Alena dan sang bunda berjalan pelan sambil menuruni anak-anak tangga di rumah itu. Kali ini Alena menggunakan dress berwarna putih dengan rambut yang di biarkan tergerai. Sebuah kalung dengan liontin berlian melingkar indah di leher jenjangnya.

Sedangkan Atmaja, Saat melihat kedua sosok bidadari keluar dari dalam rumahnya membuat pria paruh baya itu menaruh tangannya dipinggang. Atmaja menaikkan sebelah alisnya sambil menggeleng kan pelan kepalanya.

"Bunda sama Ale lama sekali" ucapnya pada Alena dan juga Diana.

"Maaf ya, Ayah. Tadi Alena masih bingung mau pakai baju apa, Makanya cukup lama. Bagaimana penampilan Alena malam ini, Ayah" ucap Alena pada sang ayah.

"Penampilan kamu malam ini luar biasa sayang. Kamu selalu terlihat cantik, Ah bukan, Lebih tepatnya sempurna. Ya, Satu kata yang mampu menjabarkan penampilan kamu malam ini adalah kata sempurna" ucap Atmaja sambil mengusap lembut kepala Alena.

"Iya dong, Ayah kan tampan, Bunda juga cantik, Tentu saja aku luar biasa" jawab Alena sambil mengatakan kedua sudut bibirnya.

Mendengar itu membuat Diana terkekeh "Sudah, Ayo kita berangkat sekarang. Jangan sampai membuat para tamu undangan menunggu" ucap Diana dan langsung masuk ke dalam mobil itu.

Setelah memastikan Diana dan juga Alena menggunakan safety belt, Atmaja melakukan mobilnya, Melesatkan mobil itu dengan kecepatan sedang menuju tempat acara perayaan ulang tahun Alena yang di laksanakan di salah satu gedung mewah di kota itu.

30 Menit kemudian, Mobil Atmaja sudah tiba di tempat acara, Tepat seperti apa yang mereka duga, Di sana sudah ramai dengan tamu undangan dan menunggu kedatangan yang punya acara.

Di saat Alena dan kedua orang tuanya mau masuk ke dalam gedung, Tiba-tiba saja ada suara khas yang menghentikan langkah mereka.

"Alena" panggil orang itu.

Alena yang mendengar itu menghentikan langkah kakinya lalu membalikkan tubuhnya menoleh ke arah sumber suara.

"Kak Larisa. Terimakasih kakak sama tante sudah kau datang ke ulang tahun Alena" ucap Alena sambil memeluk Larisa dan mencium punggung tangan Lina.

"Tentu saja aku akan datang di hari yang paling spesial dalam hidup kamu Alena. Malam ini kan malam yang paling kamu nantikan, Malam yang begitu istimewa" ucap Larisa sambil memeluk Alena.

Malam yang paling membahagiakan serta malam yang akan membuat hidupmu menderita. Nikmati saja sisa kebahagiaan yang masih kamu miliki, Alena.

Larisa bermonolog dalam batinnya sambil memperhatikan apa yang saat ini sedang Alena gunakan. Dress yang terlihat begitu elegan serta kalung yang terlihat sangat cantik.

"Kalung itu indah sekali. Aku harus bisa mendapatkannya" batin Larisa lagi.

Mereka semua masuk ke dalam gedung itu bersama. Senyum merekah terlihat jelas dari kedua sudut bibir Alena. Semua orang bisa membaca jika saat ini Alena pasti sangat bahagia.

"Selamat ulang tahun sayang" ucap Kenzo, Kekasih Alena sambil memberikan sebuah kotak beludru berwarna merah.

"Terimakasih, Kak" balas Alena sambil menerima kotak pemberian Kenzo.

Larisa menatap tak suka dengan pemandangan yang ada di depan matanya. "Huh, Kita lihat saja Alena. Setelah rencana malam ini berhasil, Kamu akan ku buat kehilangan segalanya. Bukan hanya harta, Tapi juga Kenzo" batin Larisa lagi.

Selama ini, Larisa memang hanya berpura-pura baik pada Alena dan juga kedua orang tua Alena. Ada tujuan tertentu di balik kebaikan itu.

Acara itu pun di mulai, Tepat setelah tiup lilin itu selesai, Bunda Alena memegang kepalanya yang terasa pusing. Hingga tak berselang lama, Wanita paruh baya itu terjatuh dengan busa yang keluar dari mulutnya.

BRUGH

"Bunda" teriak Alena sambil menjatuhkan gelas yang ada di tangannya.

Alena berlari ke arah bundanya yang sudah tergeletak tak sadarkan diri di sana. "Bunda, Bunda bangun" ucapnya sambil menepuk kedua pipi Diana.

Di saat seperti itu, Ada seseorang yang tersenyum senang saat melihat apa yang sedang terjadi saat ini. Siapakah orang itu?

Terpopuler

Comments

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

pengen ku geprek sja nih orang 😤

2023-04-30

0

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

oohhhh... sepertinya meninggalnya mama nya ale juga direncanakan sama mereka 🤔

2023-04-30

0

Bingung hrus komen apa weh 🥺

2023-04-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!