***Kediaman Jenderal Li Jin***
Kereta kuda berhenti di depan pintu masuk Kediaman Jenderal Li Jin. Feng Xi mengulurkan tangannya untuk membantu Chang Le turun dari kereta kuda.
"Terima kasih Kak Feng Xi," ucap Chang Le dengan riang.
"Sama-sama Chang Le," balas Feng Xi.
Chang Le berjalan masuk ke dalam kediaman diikuti oleh Feng Xi dan Tan Xiang, sedangkan Ying Ying mengedarkan pandangannya di sepanjang jalan.
"Rumah yang sangat besar," batin Ying Ying.
Chang Le berhenti di ruang makan. Di sana ada beberapa orang yang sedang duduk di depan meja makan besar berukuran bulat.
"Tuan besar! Nyonya muda!"
"Ayah angkat! Ibu angkat!"
Feng Xi dan Tan Xiang bergantian menyapa sepasang pria dan wanita paruh baya, yang menoleh ke arah mereka.
Chang Le berlari kecil menghampiri pria paruh baya itu.
"Chang Le!" panggil Li Jin dengan senyuman lembut di sudut bibirnya.
Sepasang mata tajamnya menatap rubah putih di pangkuan Chang Le.
"Ayah! Ying Ying!" ucap Chang Le.
"Rubah ini masih kecil. Apakah dia berbahaya?" tanya Li Jin sambil menatap Feng Xi.
"Rubah putih sangat penurut. Aku yakin dia tidak akan melukai Chang Le," jawab Feng Xi.
"Ying Ying! Ini Ying Ying!" protes Chang Le karena Li Jin dan Feng Xi tidak memanggil sesuai nama pemberiannya.
"Iya! Ying Ying!" kata Li Jin sambil tertawa kecil.
"Ying Ying!" ucap Feng Xi.
Chang Le tersenyum puas dan mencium wajah Ying Ying. Suara gelak tawa menghiasi ruang makan karena tingkah polos Chang Le.
"Ayo makan, Chang Le! Ada ikan asam manis kesukaanmu," kata Bai Lu.
Bai Lu merupakan selir Li Jin sehingga para pelayan menyapanya dengan sebutan nyonya muda. Bai Lu melahirkan sepasang anak kembar pria dan perempuan, yang diberi nama Li Chang Ru dan Li Teng.
Sementara Chang Le dilahirkan oleh Ling Qi, istri resmi Li Jin. Akan tetapi, Ling Qi sudah meninggal saat Chang Le masih kecil. Chang Le memiliki seorang kakak laki-laki bernama Li Ming.
Acara makan malam berlangsung dengan tenang dan rukun. Ying Ying duduk di samping Chang Le. Tan Xiang bertugas menyuapi Ying Ying dengan lauk pauk yang sudah di potong kecil-kecil.
"Makanan manusia sangat enak!" puji Ying Ying di dalam hatinya.
Ying Ying sangat senang menikmati makanannya. Kesenangan Ying Ying berlipat ganda saat melihat semua anggota keluarga Chang Le sangat menyayangi Chang Le, walaupun gadis muda itu bersikap seperti anak kecil.
Malam harinya Ying Ying tidur di samping Chang Le, setelah dimandiin oleh Tan Xiang. Walaupun Ying Ying tidak mengantuk karena sudah pelatihan meditasi selama 98 tahun di gua, tetapi pelukan hangat dari Chang Le membuat Ying Ying tertidur pulas dalam waktu singkat.
***
Pagi hari suasana Kediaman Jenderal Li Jin sangat meriah. Para anggota keluarga sudah berpenampilan bersih dan rapi, termasuk Chang Le.
Saat ini Chang Le berkumpul bersama keluarganya di depan pintu gerbang Kediaman Jenderal Li Jin. Tentu saja Ying Ying turut serta dan berada dalam gendongan Chang Le. Tan Xiang berdiri disamping Chang Le.
Ying Ying melihat ratusan prajurit dengan kuda perang berkumpul di hadapannya.
Jenderal Li Jin, Feng Xi, dan Li Ming mengenakan jubah perang. Ternyata hari ini rombongan Jenderal Li Jin maju ke medan perang melawan kerajaan lain.
"Chang Le! Tunggu ayah pulang!" pesan Li Jin.
"Iya, ayah! Chang Le tunggu ayah di rumah!" jawab Chang Le sambil memeluk Li Jin.
Li Jin melepaskan pelukannya dan menatap Chang Le dengan perasaan khawatir. Entah mengapa, Li Jin mempunyai firasat hari ini akan menjadi pertemuan terakhirnya dengan Chang Le.
Bai Lu berjalan mendekati Li Jin diikuti oleh Li Chang Ru dan Li Teng.
"Jangan khawatir, Li Jin! Aku akan menjaga Chang Le dengan baik," janji Bai Lu.
"Iya, ayah. Tidak ada orang yang berani menindas putri Jendral Li Jin!" ujar Chang Ru.
"Ayah pasti pulang cepat dan menang perang," kata Li Teng.
"Aku percaya padamu!" kata Li Jing ke Bai Lu.
Selama ini Li Jing melihat jelas kasih sayang Bai Lu terhadap Chang Le dan Li Ming, walaupun mereka berdua bukan anak kandung Bai Lu.
"Li Teng! Jaga ibumu dan kedua kakakmu dengan baik!" pesan Li Jin sambil menepuk pundak Li Teng dengan lembut.
"Baik, ayah!" jawab Li Teng.
Sementara Li Jing berbicara dengan Bai Lu dan sepasang anak kembarnya, Feng Xi berjalan mendekati Chang Le.
"Tan Xiang! Jaga Nona Chang Le dengan baik!" pesan Feng Xi.
"Baik, Tuan muda Feng Xi!" jawab Tan Xiang.
Feng Xi menatap Chang Le dengan lembut. "Chang Le! Aku pasti akan kembali dengan selamat!" janji Feng Xi.
"Iya!" jawab Chang Le.
"Feng Xi! Kita berangkat sekarang!" ujar Li Jin.
"Baik, ayah angkat!" jawab Feng Xi.
Li Jin, Feng Xi, dan Li Ming naik ke atas kuda mereka. Ratusan prajurit berbaris rapi di belakang mereka bertiga.
Tidak lama kemudian terdengar gemuruh suara derap kuda menggema, meninggalkan Kediaman Jenderal Li Jin.
"Selamat jalan ayah, Kak Li Ming, Kak Feng Xi!" ucap Chang Le sambil melambaikan tangan.
***
Tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. Ying Ying sudah berada di sisi Chang Le hampir dua tahun.
Ying Ying sangat gembira menunggu malam bulan purnama yang akan tiba besok malam, menandakan dirinya bisa menjadi manusia sesuai perkataan Dewi Rubah.
Sementara rombongan Li Jin yang pergi ke medan perang akan pulang dalam waktu dekat.
"Nona Chang Le akan menjadi putri mahkota setelah tuan besar pulang nanti. Tan Xiang sangat senang," kata Tan Xiang dengan antusias.
"Putri mahkota! Putri mahkota!" ujar Chang Le sambil bertepuk tangan.
Jenderal Li Jin termasuk salah satu jenderal besar di Kerajaan Wei dan memiliki banyak pasukan.
Kaisar Wei mengagumi kehebatan dan kesetiaan Jenderal Li Jin terhadap Kerajaan Wei sehingga memberikan titah bahwa putri pertama dari Jenderal Li Jin akan menjadi permaisuri putra mahkota.
Pernikahan Li Chang Le dan Wei Wu Xian akan dilaksanakan saat Li Jin pulang dari medan perang, tetapi tidak disangka peperangan ini berlangsung dua tahun lamanya.
***
Terdengar suara ketukan pintu dari luar sehingga Tan Xiang membuka pintu kamar.
"Selamat siang Nyonya muda!" sapa Tan Xiang ke Bai Lu.
Bai Lu datang bersama Chang Ru. Mereka berdua langsung menghampiri Chang Le, diikuti seorang pria paruh baya. Tan Xiang dan Ying Ying mengenal pria paruh baya itu karena sering datang mengunjungi Chang Le sebulan sekali.
"Chang Le! Tabib Huo datang untuk memeriksa kesehatanmu," kata Bai Lu dengan suara lembut.
"Nona Chang Le!" sapa Tabib Huo sambil memberi hormat.
"Tabib Huo! Tabib Huo!" ucap Chang Le.
Beberapa saat kemudian, Tabib Huo sudah selesai memeriksa Chang Le. Bai Lu menghampiri Tabib Huo dengan antusias.
"Bagaimana keadaan Chang Le, Tabib Huo?" tanya Bai Lu.
"Hamba belum berhasil menyembuhkan Nona Chang Le!" jawab Tabib Huo dengan wajah lesu.
"Tidak apa-apa Tabib Huo. Aku yakin putra mahkota tidak akan keberatan dengan keadaan Chang Le," ucap Bai Lu.
Tabib Huo berpamitan pulang setelah melakukan tugasnya. Tugas yang diberikan oleh Wei Wu Xian, putra mahkota Kerajaan Wei.
Tentu saja tugas utama Tabib Huo adalah menyembuhkan Chang Le sehingga gadis muda itu menjadi normal seperti semula dan bukannya seperti anak kecil umur lima tahun.
Tabib Huo rutin datang memeriksa Chang Le setiap bulan dan memberikan banyak obat racikan untuk diminum oleh Chang Le, tetapi semuanya sia-sia.
"Tenang saja Tabib Huo. Besok malam Nona Chang Le akan sembuh setelah memiliki kelerengku," batin Ying Ying.
***
"Kak Chang Le. Besok Festival kue bulan. Kita berkumpul di taman yang dihiasi lampion sambil makan kue bulan," ajak Chang Ru.
"Kue bulan! Kue bulan!" jawab Chang Le dengan semangat.
Sepasang mata Ying Ying pun berbinar-binar karena tahun lalu, Ying Ying pernah makan kue bulan dan sangat menyukainya.
"Baiklah. Aku tunggu kakak di taman besok malam," ucap Chang Ru, sebelum bersama Bai Lu meninggalkan kamar Chang Le.
***Taman Kediaman Jenderal Li Jin***
Beraneka ragam lampion warna warni menghiasi taman. Chang Le dan Chang Ru duduk berhadapan. Mereka berdua menikmati kue bulan yang tersaji di atas meja.
Seperti biasa, Ying Ying duduk di pangkuan Chang Le. Ying Ying juga menikmati potongan kecil kue bulan sambil menatap bulan purnama di langit.
"Aku bisa berubah menjadi manusia saat Nona Chang Le ke kamar," batin Ying Ying.
Malam ini merupakan malam terakhir Ying Ying tinggal bersama Chang Le sehingga Ying Ying ingin menghabiskan setiap detik bersama Nona mudanya yang baik hati dan sangat menyayanginya selama ini.
"Nona Chang Le. Tan Xiang ingin ke toilet sebentar!" kata Tan Xiang.
Ying Ying melihat wajah Tan Xiang sangat pucat dan kedua tangannya memegang bagian perut.
"Iya," jawab Chang Le.
Tan Xiang pun berlari kecil menuju toilet. Setelah Tan Xiang pergi, Chang Ru berdiri dari kursi dan berjalan mendekati Chang Le.
"Kak Chang Le. Bolehkah aku menggendong Ying Ying?" Tanya Chang Ru.
"Boleh!" jawab Chang Le.
Chang Ru tersenyum lebar dan mengambil Ying Ying dari pangkuan Chang Le, lalu berjalan menuju tepian kolam. Chang Le mengikuti Chang Ru.
"Kak Chang Le. Air di kolam ini pasti sangat dalam," ucap Chang Ru.
Chang Le menatap ke arah kolam dan memang tidak terlihat dasar kolam.
"Tidak ada apa pun. Hanya air saja," jawab Chang Le polos.
Chang Ru tersenyum samar dan menusuk tubuh Ying Ying dengan jarum beracun, yang sudah dipersiapkannya sejak awal.
"Sakit sekali!" teriak Ying Ying.
"Ying Ying! Ying Ying!" Chang Le yang bisa mendengar suara Ying Ying menjadi panik dan ingin merebut Ying Ying dari tangan Chang Ru.
Gerakan tangan Chang Ru lebih cepat. Chang Ru melempar Ying Ying ke dalam kolam air.
"Kak Chang Le! Ying Ying jatuh ke kolam!" teriak Chang Ru.
Chang Le melompat ke dalam kolam untuk menyelamatkan Ying Ying, sedangkan Chang Ru menatap ke arah kolam dengan senyuman sinis.
"Chang Le idiot! Kamu pasti mati!" batin Chang Ru.
***
Selamat malam readers. Jangan lupa baca kelanjutan ceritanya ya.
Terima kasih yang sudah mendukung novel ini. Ayo yang belum pakai vote nya bisa vote novel ini 😂😂. Selain itu bisa nonton iklan juga.
TERIMA KASIH
SALAM SAYANG
AUTHOR : LYTIE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Dewi Ansyari
Chang ru munafik Dy membunuh Ying Ying dengan racun😔.
sedangkan Chang yu kasihan masuk ke kolam untuk menyelamatkan Ying Ying 😭😭😭
2023-10-06
2
Yunita Widiastuti
nama chang le...yg main dilraba dilmurat
2023-03-11
3
Lia
Judulnya, seharusnya Revenge of Fox Consort.
2023-03-09
3