Bab 4. Rasa Bersalah

Kania yang mendapat uluran tangan dari Dion, tak menyambutnya. Gadis itu bergegas masuk ke dalam ruangan karena sudah waktunya untuk kembali bekerja.

“Hei tunggu!” merasa diacuhkan, Dion mengikuti gadis itu hingga ke lantai empat, tempat dimana ruangan gadis itu berada.

Pentolan geng tampan itu memindai ruangan di lantai itu. pandangannya mengedar, hingga ia berhenti di salah satu ruangan yang cukup besar, yang ia yakini adalah ruangan Chandra Wijaya, sosok papanya yang kaya raya itu.

Tangannya terulur hendak membuka pintu, namun dari belakang langkah heels terdengar mendekat ke arahnya.

“Kamu masih di sini?” suara yang sama dengan gadis yang Dion olok-olok di halaman samping gedung kantornya.

Dion yang tak percaya, menatap gadis itu dari atas hingga bawah berulang kali. Bagaimana mungkin seorang upik abu yang jorok yang kotor bisa berubah secepat kilat seperti ini.

“Lo gadis jorok yang makan di luar ruangan tadi kan? heh, sekali jorok tetap saja jorok, mau berubah penampilan seribu kali juga nggak merubah pandangan gue ke Lo!”

Karena terburu-buru, Kania lupa untuk mengaitkan kancing rok span hitam miliknya. Dan ia berlalu meninggalkan Dion dengan omong kosongnya menuju mejanya. Matanya yang jeli segera menangkap hal itu, namun oleh Dion tetap ia abaikan. Dia tak ingin membuang waktu dengan gadis yang membuatnya ilfil sejak pertama kali bertemu.

“Jadi nama kamu Dion? silakan duduk!” gadis itu tetap saja mengurai rambutnya yang hitam dan panjang. Berbaur dengan kulitnya yang putih, membuat Dion salah fokus. Namun kejadian sawi yang nyangkut di gigi gadis itu membuatnya tiba-tiba bergidik.

Gadis mancung dengan tahi lalat kecil di bawah bibir itu menyerahkan selembar kertas untuk Dion isi. Lalu dengan luwes Kania juga mengenalkan pekerjaan apa saja yang akan Dion lakukan nanti.

“Tunggu, siapa nama lo?”

“Panggil saja Kania, saya sekretaris Pak Chandra Wijaya.”

Hahaha....

Sungguh sangat mengejutkan sekali pagi ini. Dion merasa terhibur dengan ulah papanya, juga gadis jorok yang berada di hadapannya ternyata adalah seorang sekretaris. Benar-benar di luar nalar isi kepala Dion.

"Kenapa ada yang lucu? Sejak tadi kamu menguji kesabaran saya, sekarang kamu isi datanya dan mulai memperhatikan apa yang saya sampaikan.” Ketus Kania yang mulai terprovokasi.

Kania berdiri, mengambil ordner yang berada di atas jangkauannya. Lama-lama rok span yang dikenakan gadis bertubuh ramping itu mulai turun dan semakin turun, membuat Dion semakin tak bisa mengendalikan pikiran kotornya.

‘Oh ayolah, jangan dia! memangnya nggak ada ya gadis seksi dan cantik yang kayak si bohay!’ batin Dion.

Dengan cepat Dion menahan tubuh Kania. Tanpa permisi ia menarik pinggang gadis itu, mengaitkan kancing pada roknya dan menaikan resletingnya. Netra mereka berdua bertemu. Dion yang lebih tinggi tentu saja dapat dengan mudah menikmati akses dihadapannya. Aroma stroberi tercium dari puncak kepala Kania. Begitu juga dengan gadis itu, aroma maskulin milik Dion membaur dengan blouse putih, senada dengan yang mereka kenakan saat ini.

“Ehem...”

Dion melepaskan pelukan di pinggang Kania. Namun tetap saja, Dion tak mau menjelaskan situasi yang terjadi. Ia ingin di salah pahami seperti biasanya.

“Jangan GR! Gue Cuma nggak mau, mata gue ternodai melihat body rata milik Lo!”

Hahaa...

“Sorry, saya juga nggak selera sama kamu!”

Mereka berdua memasang senyum kecut di wajah masing-masing. Dion yang tak kenal kekalahan, terus melawan gadis itu. hingga pukul 15.00 sore, Dion sudah di perbolehkan pulang. Pria tampan yang tidak suka di abaikan itu diam-diam mengambil ponsel gadis itu yang tergeletak di atas meja. Kemudian diambil oleh Dion dan di sembunyikan di dekat pintu ruangannya yang letaknya cukup tinggi.

“Rasain! belum kenal gue, anaknya yang punya gedung ini! cih!” decih pria bertubuh atletis itu sambil berlalu.

...

Menunjukan pukul 16.00 sore, Kania tak menemukan ponselnya. Padahal semua staf di lantai empat sudah meninggalkan ruangan. Ia merasa merinding, karena hanya tersisa dirinya di sana. ia mencoba menghubungi melalui telepon kantor, namun panggilan itu tidak terhubung. Karena Dion telah mematikan dayanya.

“Gimana ini? mana tinggal gue sendirian.”

...

Dion yang mengendarai motor besarnya meninggalkan pelataran kantor besar itu. dia sudah tidak peduli lagi dengan apa yang ada di sana. Dirinya hanya ingin menceritakan kejadian tak mengenakan hari ini kepada sahabatnya. Siapa lagi jika bukan Vicky.

Sedangkan Kania, Ia menumpuk kursi untuk bisa naik ke atas. saat ponselnya terjangkau oleh tangannya, kursi yang ia gunakan untuk pijakan meleset.

Brakkk!!!

“Aduh Mama!”

Kania berjalan terseok-seok, karena pergelangan kakinya terkilir. Juga rok span yang ia kenakan robek. Untung saja ia membawa pakaian ganti. Namun karena ruangan sudah cukup gelap, gadis itu mengganti pakaian di dalam ruang kerjanya.

“Semoga saja tidak ada yang melihat, Awas saja Lo Dion! gue bikin kerjaan lo berat dan semakin berat, lihat saja nanti!”

...

Dion telah sampai di rumah Vicky, namun pria itu rupanya belum tiba di rumah. Hanya ada si bohay yang menjadi pujaannya dari sejak SMA mungkin hingga sekarang ini. namun sayangnya, gadis itu telah menjadi istri dari sahabatnya.

“Dion, dari mana tumben rapi banget?”

Merasa diperhatikan, pria badung bukan kepalang itu merasa tersanjung. Melihat Dista yang begitu terawat dan modis membuat pria itu betah berlama-lama untuk menatapnya. Lalu seketika muncul sekelebat bayangan gadis jorok yang sedang tersenyum, menampakan deretan giginya yang terdapat sawi di sana.

“Hii...” Dion bergidik.

Dista yang mendengar ekspresi jijik, melihat kearah Dion. lalu menatap dirinya sendiri, apakah memang ada yang salah dengan dirinya, dan Dion pun tertawa.

“Sorry Dis, bukan Lo kok! Gue jadi ingat sama karyawan bokap gue tadi.”

Dista pun lega, jika ternyata Dion mengikuti nasehat Vicky untuk mau bergabung di perusahaan Papanya. Jika Vicky memperbolehkan, sudah pasti Dista akan ikut bekerja di kantor sebagai wanita karir. Namun suaminya tak mengijinkan.

Dista hendak pergi ke dapur, langkahnya yang selalu menggoda membuat Dion terpana. Namun saat gadis itu berbalik, hanya ada wajah Kania yang tersenyum manis dengan rambut hitamnya yang terurai.

Sekali lagi Dion bergidik, bayangan wajah gadis itu menghantuinya. Terlebih ia menyembunyikan ponsel gadis itu, dan saat rasa bersalah itu mulai muncul, sebuah panggilan masuk dari Papanya.

Papa Chandra

[Kamu dimana Nak? Ada hal yang perlu kita bicarakan! Kamu pulang sekarang!]

Dion

[Nggak bisa Pa, nanti malam saja! Dion lagi di luar!]

Papa Chandra

[Kamu ingat perjanjian yang kamu tanda tangani kan?]

Dion

[ Otewe ]

Dion merasa kesal, karena surat pernyataan yang ia tanda tangani bagai pisau bermata dua. Bisa sebagai penyelamatnya namun juga bisa digunakan orang tuanya untuk selalu mengancam dan menekan putra tunggalnya.

Padahal ia masih ingin berlama-lama mengagumi keindahan wanita pujaannya. Yang baru saja keluar menyajikan minuman untuknya.

“Mau kemana? Di minum dulu! sebentar lagi Vicky pulang kok!”

Antara enggan dan ingin, namun kali ini dia malas berurusan dengan orang tuanya. Dan Dion memilih pulang setelah menenggak habis minuman dari Dista.

“Gue balik dulu Dis, titip salam aja buat Vicky. Ada urusan penting sama bokap! Bye cantik!”

...

Episodes
1 Bab 1. Kena Semprot
2 Bab 2. Fasilitas Dicabut
3 Bab 3. Illfeel
4 Bab 4. Rasa Bersalah
5 Bab 5. Berpikir Negatif
6 Bab 6. Sulit Dipercaya
7 Bab 7. Nggak Pernah Kapok
8 Bab 8. Tak Tahan Lagi
9 Bab 9. Ternyata Memang Istimewa
10 Bab 10. Taruhan
11 Bab 11. Disangka Penculik
12 Bab 12. Bermalam Di Rumah Vicky
13 Bab 13. Masa Lalu
14 Bab 14. Calon Pendamping? Siapa?
15 Bab 15. Dion Di Atas Angin
16 Bab 16. Main Cantik
17 Bab 17. Rahasia Kania
18 Bab 18. Di picu Dendam
19 Bab 19. Dion Waspada
20 Bab 20. Rencana Dias
21 Bab 21. Menangkap "Tikus"
22 Bab 22. Berusaha Melindungi
23 Bab 23. Canggung
24 Bab 24. Tinggal Bersama
25 Bab 25. Kotak Permen
26 Bab 26. Kegerahan
27 Bab 27. Keputusan Berat
28 Bab 28. Harga Yang Pantas
29 Bab 29. Kenapa Harus Dia?
30 Bab 30. Pertama Kalinya
31 Bab 31. Coba Lagi?
32 Bab 32. Melayang
33 Bab 33. Cemburu Berat
34 Bab 34. Kecewa
35 Bab 35. Panik
36 Bab 36. Awal Penderitaan
37 Bab 37. Api Kemarahan
38 Bab 38. Lingkaran Takdir
39 Bab 39.Dilema
40 Bab 40. Jurus Terakhir
41 Bab 41. Bikin Malu
42 Bab 42. Pulang Saja
43 Bab 43. Kecupan
44 Bab 44. Ingin Kabur
45 Bab 45. Sigit Yang Manis
46 Bab 46. Tentang Rasa
47 Bab 47. Tamu Tak Diundang
48 Bab 48. Sweet Revenge
49 Bab 49. Kebetulan Adalah Jodoh
50 Bab 50. Membenci Dion
51 Bab 51. Cari Es Dawet
52 Bab 52. Merebut Perhatian Kania
53 Bab 53. Siapa Sigit Sebenarnya?
54 Bab 54. Dion Tersiksa
55 Bab 55. De Javu
56 Bab 56. Diantara Dua Hati
57 Bab 57. Couvade Syndrome
58 Bab 58. Jadi Manja
59 Bab 59. Rindu Berat
60 Bab 60. Menahan Kania
61 Bab 61. Kehangatan Keluarga
62 Bab 62. Overthingking
63 Bab 63. Saling Menggoda
64 Bab 64. Dibayar Mahal
65 Bab 65. Daun Muda
66 Bab 66. Bandung Day 1
67 Bab 67. Pengakuan
68 Bab 68. Bandung Day 2
69 Bab 69. Mulai Terbuka
70 Bab 70. Huru-Hara
71 Bab 71. Sebuah Ambisi
72 Bab 72. Bukan Orang Sembarangan
73 Bab 73. Terlambat
74 Bab 74. Misi Gagal
75 Bab 75. Kehamilan Kania
76 Bab 76. Kania Sadar
77 Bab 77. Aku Terluka
78 Bab 78. Rencana Honeymoon
79 Bab 79. Berita Tak Sedap
80 Bab 80. Honeymoon di Bali part. 1
81 Bab 81. Honeymoon di Bali (Part.2)
82 Bab 82. Honeymoon di Bali (part.3)
83 Bab 83. Mengulur Waktu
84 Bab 84. Gedoran Pintu
85 Bab 85. Dia Berbeda
86 Bab 86. Di Jemput Paksa
87 Bab 87. Pelajaran Pertama
88 Bab 88. Luka Yoshi
89 Bab 89. Prasangka Buruk
90 Bab 90. Sebuah Rahasia
91 Bab 91 Hari yang Ditunggu
92 Bab 92. Bahagia yang Tertunda
93 Bab 93. Insiden
94 Bab 94. Gadis Yang Malang
95 Bab 95. Merasa Tertipu
96 Bab 96. Masuk Daftar Pencarian
97 Bab 97. Dalang Kecelakaan
98 Bab 98. Siapa Saja yang Terlibat?
99 Bab 99. Titik Terang
100 Bab 100. Pria Dingin
101 Bab 10I. Histeris
102 Bab 102. Dion Sadar
103 Bab 103. Sebuah Petunjuk
104 Bab 104. Semua Belum Berakhir
105 Bab 105. Luka Batin
106 Bab 106. Aku Nggak Percaya!
107 Bab 107. Apes!
108 Bab 108. Godaan Terberat
109 Bab 109. Sulit Ditebak
110 Bab 110. Pria Berbahaya
111 Bab 111. Sebuah Penyesalan
112 Bab 112. Harus Bagaimana?
113 Bab 113. Kesalahan Dari Masa Lalu
114 Bab 114. Nol Persen
115 Bab 115. Pria Yang Sama
116 Bab 116. Hukuman?
117 Bab 117. Dipertemukan Takdir
118 Bab 118. Ikatan Batin
119 Bab 119. Ada Yang Janggal
120 Bab 120. Pengakuan
121 Bab 121. Penyesalan
122 Bab 122. Bertemu Dengannya
123 Bab 123. Semakin Penasaran
124 Bab 124. Sandera
125 Bab 125. Menukar Diri
126 Bab 126. Pilih Aku atau Dia?
127 Bab 127. Penangkapan Dewa
128 Bab 128. Kepergian Agnes
129 Bab 129. Tertampar Kenyataan
130 Bab 130. Kakak Beradik
131 Bab 131. Kepulangan Agnes
132 Bab 132. Keputusan Chandra
133 Bab 133. Berita Rahasia
134 Bab 134. Peran Kania
135 Bab 135. Detik Terakhir
136 Bab 136. Kembar
137 Bab 137. Kabar Baik dan Buruk
138 Bab 138. Kepergian Dua Sejoli
139 Bab 139. Nasib Dua Janda
140 Bab 140. Mengejar Cinta Si Tomboy
141 Bab 141. Perasaan Campur Aduk
142 Bab 142. Kembali Bersama
143 Bab 143. Tiga Bulan
144 Bab 144. Paranoid
145 Bab 145. Kebahagiaan Iwan
146 Bab 146. The Day
147 Bab 147. Angel
148 Bab 148. Sepakat
149 Extra Bab 1. Pernikahan Yoshi dan Iwan
150 Extra Bab 2. Keluhan Kania
151 Extra Bab 3. Tujuh Bulanan (Mitoni)
152 Extra Bab 4. Sudah Waktunya
153 Ending
154 Novel Baru [ Terikat Perjodohan Sejak Dalam Kandungan]
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Bab 1. Kena Semprot
2
Bab 2. Fasilitas Dicabut
3
Bab 3. Illfeel
4
Bab 4. Rasa Bersalah
5
Bab 5. Berpikir Negatif
6
Bab 6. Sulit Dipercaya
7
Bab 7. Nggak Pernah Kapok
8
Bab 8. Tak Tahan Lagi
9
Bab 9. Ternyata Memang Istimewa
10
Bab 10. Taruhan
11
Bab 11. Disangka Penculik
12
Bab 12. Bermalam Di Rumah Vicky
13
Bab 13. Masa Lalu
14
Bab 14. Calon Pendamping? Siapa?
15
Bab 15. Dion Di Atas Angin
16
Bab 16. Main Cantik
17
Bab 17. Rahasia Kania
18
Bab 18. Di picu Dendam
19
Bab 19. Dion Waspada
20
Bab 20. Rencana Dias
21
Bab 21. Menangkap "Tikus"
22
Bab 22. Berusaha Melindungi
23
Bab 23. Canggung
24
Bab 24. Tinggal Bersama
25
Bab 25. Kotak Permen
26
Bab 26. Kegerahan
27
Bab 27. Keputusan Berat
28
Bab 28. Harga Yang Pantas
29
Bab 29. Kenapa Harus Dia?
30
Bab 30. Pertama Kalinya
31
Bab 31. Coba Lagi?
32
Bab 32. Melayang
33
Bab 33. Cemburu Berat
34
Bab 34. Kecewa
35
Bab 35. Panik
36
Bab 36. Awal Penderitaan
37
Bab 37. Api Kemarahan
38
Bab 38. Lingkaran Takdir
39
Bab 39.Dilema
40
Bab 40. Jurus Terakhir
41
Bab 41. Bikin Malu
42
Bab 42. Pulang Saja
43
Bab 43. Kecupan
44
Bab 44. Ingin Kabur
45
Bab 45. Sigit Yang Manis
46
Bab 46. Tentang Rasa
47
Bab 47. Tamu Tak Diundang
48
Bab 48. Sweet Revenge
49
Bab 49. Kebetulan Adalah Jodoh
50
Bab 50. Membenci Dion
51
Bab 51. Cari Es Dawet
52
Bab 52. Merebut Perhatian Kania
53
Bab 53. Siapa Sigit Sebenarnya?
54
Bab 54. Dion Tersiksa
55
Bab 55. De Javu
56
Bab 56. Diantara Dua Hati
57
Bab 57. Couvade Syndrome
58
Bab 58. Jadi Manja
59
Bab 59. Rindu Berat
60
Bab 60. Menahan Kania
61
Bab 61. Kehangatan Keluarga
62
Bab 62. Overthingking
63
Bab 63. Saling Menggoda
64
Bab 64. Dibayar Mahal
65
Bab 65. Daun Muda
66
Bab 66. Bandung Day 1
67
Bab 67. Pengakuan
68
Bab 68. Bandung Day 2
69
Bab 69. Mulai Terbuka
70
Bab 70. Huru-Hara
71
Bab 71. Sebuah Ambisi
72
Bab 72. Bukan Orang Sembarangan
73
Bab 73. Terlambat
74
Bab 74. Misi Gagal
75
Bab 75. Kehamilan Kania
76
Bab 76. Kania Sadar
77
Bab 77. Aku Terluka
78
Bab 78. Rencana Honeymoon
79
Bab 79. Berita Tak Sedap
80
Bab 80. Honeymoon di Bali part. 1
81
Bab 81. Honeymoon di Bali (Part.2)
82
Bab 82. Honeymoon di Bali (part.3)
83
Bab 83. Mengulur Waktu
84
Bab 84. Gedoran Pintu
85
Bab 85. Dia Berbeda
86
Bab 86. Di Jemput Paksa
87
Bab 87. Pelajaran Pertama
88
Bab 88. Luka Yoshi
89
Bab 89. Prasangka Buruk
90
Bab 90. Sebuah Rahasia
91
Bab 91 Hari yang Ditunggu
92
Bab 92. Bahagia yang Tertunda
93
Bab 93. Insiden
94
Bab 94. Gadis Yang Malang
95
Bab 95. Merasa Tertipu
96
Bab 96. Masuk Daftar Pencarian
97
Bab 97. Dalang Kecelakaan
98
Bab 98. Siapa Saja yang Terlibat?
99
Bab 99. Titik Terang
100
Bab 100. Pria Dingin
101
Bab 10I. Histeris
102
Bab 102. Dion Sadar
103
Bab 103. Sebuah Petunjuk
104
Bab 104. Semua Belum Berakhir
105
Bab 105. Luka Batin
106
Bab 106. Aku Nggak Percaya!
107
Bab 107. Apes!
108
Bab 108. Godaan Terberat
109
Bab 109. Sulit Ditebak
110
Bab 110. Pria Berbahaya
111
Bab 111. Sebuah Penyesalan
112
Bab 112. Harus Bagaimana?
113
Bab 113. Kesalahan Dari Masa Lalu
114
Bab 114. Nol Persen
115
Bab 115. Pria Yang Sama
116
Bab 116. Hukuman?
117
Bab 117. Dipertemukan Takdir
118
Bab 118. Ikatan Batin
119
Bab 119. Ada Yang Janggal
120
Bab 120. Pengakuan
121
Bab 121. Penyesalan
122
Bab 122. Bertemu Dengannya
123
Bab 123. Semakin Penasaran
124
Bab 124. Sandera
125
Bab 125. Menukar Diri
126
Bab 126. Pilih Aku atau Dia?
127
Bab 127. Penangkapan Dewa
128
Bab 128. Kepergian Agnes
129
Bab 129. Tertampar Kenyataan
130
Bab 130. Kakak Beradik
131
Bab 131. Kepulangan Agnes
132
Bab 132. Keputusan Chandra
133
Bab 133. Berita Rahasia
134
Bab 134. Peran Kania
135
Bab 135. Detik Terakhir
136
Bab 136. Kembar
137
Bab 137. Kabar Baik dan Buruk
138
Bab 138. Kepergian Dua Sejoli
139
Bab 139. Nasib Dua Janda
140
Bab 140. Mengejar Cinta Si Tomboy
141
Bab 141. Perasaan Campur Aduk
142
Bab 142. Kembali Bersama
143
Bab 143. Tiga Bulan
144
Bab 144. Paranoid
145
Bab 145. Kebahagiaan Iwan
146
Bab 146. The Day
147
Bab 147. Angel
148
Bab 148. Sepakat
149
Extra Bab 1. Pernikahan Yoshi dan Iwan
150
Extra Bab 2. Keluhan Kania
151
Extra Bab 3. Tujuh Bulanan (Mitoni)
152
Extra Bab 4. Sudah Waktunya
153
Ending
154
Novel Baru [ Terikat Perjodohan Sejak Dalam Kandungan]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!