MID 5 | Kita harus menikah

"Pierre, apa maksudmu? hentikan lelucon ini." pinta Madeline yang ingin beranjak meninggalkan pelaminan.

Namun, genggaman tangan Pierre justru semakin kencang.

"Lepas...." Madeline berusaha melepaskan genggaman tangan Pierre, namun hasilnya tetap saja nihil.

"Tetap disini, kau tak bisa pergi sebelum semua ini selesai." ucap Pierre sambil berbisik.

Madeline menggelengkan kepala,"Aku benar-benar tidak mengerti, Pierre. Biarkan aku pergi."

"Kau hanya perlu berdiri di sampingku dan menjawab semua pertanyaan dengan kata 'YA', mengerti?" tanya Pierre yang seakan enggan membiarkan Madeline pergi.

"Kau mengerti, Madeline?" ulang Pierre.

Madeline hanya mengangguk, tanpa bisa menjawab. Toh, dirinya benar-benar tak mengerti.

Sementara dari bangku pelaminan, mempelai wanita menatap ke arah Pierre dengan tatapan nanar. Seolah gak rela jika pria itu memiliki pengganti selain dirinya.

"Pierre...," cicitnya dengan begitu lirih.

Pierre kembali menyita atensi para tamu undangan dengan ucapannya.

"Berdirinya aku disini hanya untuk memberitahu sebuah fakta pada kalian semua, bahwa wanita di sebelahku adalah calon istriku. Kami akan segera menikah dalam waktu dekat ini," ungkap Pierre sambil menatap Madeline.

"Benar begitu, sayang?" tanya Pierre.

Madeline bingung harus menjawab apa, namun dari sorot mata Pierre memintanya untuk berkata 'YA'. Karena terus di desak, membuat Madeline menjawab sesuai keinginan Pierre, tanpa ia sadari jawaban yang ia berikan mengubah hidupnya.

"Ya," jawabnya dengan asal.

Semua pasang mata menatap Madeline dan Pierre, begitupun dengan Daddy Garry dan tuan Spencer. Keduanya sudah pasti terkejut, ini semua terlalu mendadak.

"Jadi, jika ada rumor yang mengatakan aku patah hati karena di tinggal menikah. Itu adalah salah besar, karena jauh sebelum itu aku sudah berniat menikah, tetapi bukan dengan mantan kekasihku." jelas Pierre.

"Apa kalian berselingkuh sebelumnya?" tanya salah satu tamu undangan.

"Bisa jadi seperti itu," jawabnya dengan enteng.

Kedua mata Madeline langsung membola mendengar ucapan Pierre yang mengatakan keduanya menjalin hubungan saat Pierre masih menjadi kekasih Yara, atau lebih tepatnya Madeline adalah selingkuhan Pierre.

"Apa maksudmu, Pierre?" tanya Madeline yang udah benar-benar tak tahan lagi untuk bertanya.

Pierre tak menjawab ucapan Madeline, namun ia justru mengatakan sesuatu kepada para tamu hadirin.

"Hanya itu saja yang bisa saya ucapkan, terima kasih untuk perhatian semua. Dan untuk nyonya Ludwig, saya sudah membuktikan ucapan saya."

"Untuk pengantin baru, semoga kalian selalu di limpahkan banyak kebahagiaan tanpa kepalsuannya." ucap Pierre yang kemudian langsung turun dari pelaminan sambil menggandeng tangan Madeline.

Ucapan terakhir Pierre sebelum turun dari pelaminan, menembus sampai ke hati. Hingga tanpa sadar, Yara menitikkan air mata, namun itu segera ia hapus.

Pierre membawa Madeline menuju keluar ballroom. Di ikuti oleh Daddy Garry dan juga Tuan Spencer di belakang mereka.

"Apa maksud semua ini, Pierre. Kenapa harus aku yang kau libatkan dalam rencanamu." murka Madeline sambil menghempas kasar tangan Pierre.

Pierre tersenyum tipis ke arah Madeline,"Seperti yang aku katakan, kau harus menuruti kata-kataku. Mau senang atau tidak kau harus bilang 'YA'."

"Dengan cara mengakui bahwa kita berselingkuh? Itu benar-benar gila, Pierre. Itu menghancurkan semua yang telah aku bangun," Madeline sampai mendesah karena kecewa.

"kau benar-benar kelewatan, Pierre." Madeline sampai memukul-mukul tubuh jangkung Pierre. Hingga tuan Spencer dan Daddy Garry datang mendekat.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Tuan Spencer yang begitu panik, dan berusaha merelai keduanya.

Terlihat dengan jelas, wajah Madeline yang terlihat merah karena emosi. Namun berbeda dengan Pierre, pria itu seakan santai dan tanpa rasa bersalah.

"Maddy, bisa kau jelaskan semua ini pada Dad?" tanya Daddy Garry yang mendekati putrinya, mengelus pundaknya.

"Ini semua tidak benar Dad, aku tak pernah memiliki hubungan apapun dengan Pierre selain hubungan kerja. Mengenai tentang aku menjadi selingkuhan, itu tidak benar adanya. Kau lebih mengenalku, bukan begitu Dad?" jelas Madeline.

Memang ada benarnya dengan apa yang di ucapkan Madeline. Hanya saja kini semua rumor itu telah di telan mentah-mentah oleh para tamu undangan, mereka percaya akan hal itu.

"Lalu apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Daddy Garry.

"Aku akan kembali kesana, Dad. Aku akan meluruskan segala kegaduhan yang telah di perbuat oleh Pierre." ucap Madeline yang segera melangkahkan kaki memasuki ballroom.

Namun, langkah Madeline di tahan oleh Pierre.

"Tak perlu masuk ke dalam untuk meluruskan. Semua itu percuma, karena akan menghancurkan semua yang kau sudah bangun selama ini," ungkap Pierre.

Madeline menatap nyalang ke arah Pierre,"Ini semua karenamu, br*ngs*k! Andai kau tak membuat pernyataan seperti ini."

Pierre tentu tak terima di salahkan, menurutnya ini adalah kesalahan Madeline juga. Siapa suruh wanita itu mau saja menuruti ucapannya, terlalu polos bukan?

"Kau saja yang terlalu gampang untuk di bodohi, harusnya saat itu kau bisa menolak. Bukan menuruti ucapanku," Pierre tak mau mengalah, justru menyalahkan Madeline.

Madeline terdiam, tetapi ini semua bukan sepenuhnya kesalahan Madeline. Ia hanya berniat membantu, namun kenapa menjadi boomerang seperti ini.

"Aku memang bodoh dalam urusan percintaan, namun aku tak tertarik dengan yang namanya pernikahan apalagi dengan pria sepertimu." tekan Madeline.

Daddy Garry dan Tuan Spencer hanya menatap, tak mampu berkata.

"Bagaimana jika kita jodohkan saja anak kita?" usul Tuan Spencer.

Daddy Garry terdiam, ia tak mampu menjawab. Jujur, ia memang ingin melihat putrinya menikah. Namun, ia tak ingin putri menikah karena perjodohan

"Mereka tidak saling mencintai," ucap Daddy Garry yang seakan tak memberikan restu.

"Cinta akan datang dengan sendirinya, seiring dengan kebersamaan mereka." jawab Tuan Spencer dengan santai.

Daddy Garry masih agak ragu, namun disini mereka harus segera bertindak. Mengingatkan perbuatan Pierre begitu mempertaruhkan nama baik kedua keluarga besar itu, bagi Daddy Garry sendiri tak masalah. Hanya saja dari keluarga Spencer ini, ia tak tahu.

"Aku ikut kata putriku saja, aku tak bisa memutuskan dengan sepihak. Madeline berhak atas hidupnya, ia bisa memilih jalan hidupnya. Namun jika putriku tidak ingin, jangan pernah menekan dirinya." Daddy Garry memperingati rekan kerjanya. Bukan tanpa sebab, kejadian yang di alami oleh istri dari keponakannya membuat tuan Garry tidak gegabah dalam mengambil keputusan dengan dalih nama baik keluarga.

Tuan Spencer hanya terdiam, sebenarnya ia begitu menginginkan Madeline menjadi menantunya. Tetapi melihat Daddy Garry yang tak bisa bekerja sama, membuatnya ragu. Ragu apa wanita itu ingin atau tidak.

Sementara Madeline, wanita itu terus berdebat dengan Pierre.

"Ini semua karenamu, Pierre. Kenapa harus aku? Apa jalan keluar dari semua ini." ucap Madeline.

"Hanya satu,"

"Apa?"

"Kita harus menikah dengan sungguhan," jawab Pierre dengan serius.

Terpopuler

Comments

ᴳᴿ🐅ᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ

ᴳᴿ🐅ᴍɪss_dew 𝐀⃝🥀🏘⃝Aⁿᵘ𒈒⃟ʟʙᴄ

dahhh lahh..terlanjur nyebur... sekalian renang aja Madeline..

lagian dia pewaris rumah sakit... beuuhh

2023-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 MID 1 | Perawan tua
2 MID 2 | Belajar melupakan.
3 MID 3 | Pesta
4 MID 4 | Pernyataan Pierre
5 MID 5 | Kita harus menikah
6 MID 6 | Pierre yang mendominasi
7 MID 7 | Madeline menghindar
8 MID 8 | Kesepakatan
9 MID 9 | Jawaban Madeline
10 MID 10 | Menikah
11 MID 11 | Mengantar Madeline
12 MID 12 | Operasi bersama Pierre
13 MID 13 | Batas kesabaran Madeline.
14 MID 14 | Keputusan Dokter Madeline
15 MID 15 | Keberhasilan departemen onkologi
16 MID 16 | Makan yang terganggu
17 MID 17 | Persyaratan
18 MID 18 | Kabar dari Mansion Eduardo
19 MID 19 | Ajakan ke Milan
20 MID 20 | Perdebatan di mansion Eduardo
21 MID 21 | Luka Madeline
22 MID 22 | Pembicaraan keluarga Spencer
23 MID 23 | Perkara Warna Baju
24 MID 24 | Kejadian di mansion
25 MID 25 | Piranha Kaleng Sarden Dispenser
26 MID 26 | Pierre kesal
27 MID 27 | Kesedihan masa lalu Madeline
28 MID 28 | Alasan
29 MID 29 | Semburan air dari Pierre
30 MID 30 | Berikan cucu, Madeline.
31 MID 31 | Aduan dari Pierre
32 MID 32 | Tawaran Kaleng sarden
33 MID 33 | Keluarga Eduardo
34 MID 34 | Sesuatu yang tertinggal
35 MID 35 | Perayaan kecil di rumah sakit
36 MID 36 | Perbincangan anak menantu
37 MID 37 | Permen Jelly
38 MID 38 | Pesan dari Yara
39 MID 39 | Kecurigaan Madeline
40 MID 40 | Madeline di abaikan
41 MID 41 | Penjelasan Yara
42 MID 42 | DI Pergoki Madeline
43 MID 43 | Sinyal bahaya
44 MID 44 | Perdebatan Pierre - Maddy
45 MID 45 | Pertimbangan Madeline
46 MID 46 | Makan Bersama Madeline
47 MID 47 | Mencecar Dokter Arsen
48 MID 48 | Kembali bertengkar
49 MID 49 | Penjelasan panjang dari Madeline
50 MID 50 | Permintaan Pierre yang G*la
51 MID 51 - Problematika Pierre
52 MID 52 - Mencoba mendapatkan hati Pierre
53 MID 53 | Berbicara dengan Nyonya Ludwig
54 MID 54 - Pierre dan Nyonya Ludwig
55 MID 55 | Pusat perhatian
56 MID 56 | Dinner yang hangat
57 MID 57 | Mulai membaik
58 MID 58 | Mengerjai Madeline lagi
59 MID 59 | Pierre berubah
60 MID 60 | Ajakan Yara
61 MID 61 | Deal, kita selingkuh!
62 MID 62 | Panggilan dari Madeline
63 MID 63 | Pembicaraan di Taman
64 MID 64 | Permintaan Tuan Spencer
65 MID 65 | Banyak Panggilan
66 MID 66 | Pukulan
67 MID 67 | Pierre yang Egois
68 MID 68 | Madeline Mulai Curiga
69 MID 69 | Mengetahui
70 MID 70 | Sesak
71 MID 71 | Membungkam Pierre
72 MID 72 | Mengintai
73 MID 73 | Mencari tahu
74 MID 74 | Kejutan untuk Pierre
75 MID 75 | Melempar Semua Bukti
76 MID 76 | Pertengkaran
77 MID 77 | memilih
78 MID 78 | Keceplosan
79 MID 79 | Gugatan
80 MID 80 | Menemui Tuan Spencer
81 MID 81 | Tak butuh harta
82 MID 82 | Permintaan Terakhir Madeline
83 MID 83 | Bertemu Daddy Garry
84 MID 84 | Kesedihan seorang ayah
85 MID 85 | Keputusan ke Milan
86 MID 86 | Dalang masalah sesungguhnya
87 MID 87 | Alasan
88 MID 88 | Alasan tak masuk di akal
89 MID 89 | Dokumen yang harus di tandatangani
90 MID 90 | meminta hak
91 MID 91 | Lakukanlah
92 MID 92 | Anggap tidak saling mengenal
93 MID 93 | Harta gono-gini
94 MID 94| Pulang dan Pergi
95 MID 95 | Menyakitkan
96 MID 96 | Meninggalkan Los Angeles
97 MID 97 | Penyesalan dan tamat.
98 Pengumuman Season 2
99 Karya baru - Imperfect Wedding
Episodes

Updated 99 Episodes

1
MID 1 | Perawan tua
2
MID 2 | Belajar melupakan.
3
MID 3 | Pesta
4
MID 4 | Pernyataan Pierre
5
MID 5 | Kita harus menikah
6
MID 6 | Pierre yang mendominasi
7
MID 7 | Madeline menghindar
8
MID 8 | Kesepakatan
9
MID 9 | Jawaban Madeline
10
MID 10 | Menikah
11
MID 11 | Mengantar Madeline
12
MID 12 | Operasi bersama Pierre
13
MID 13 | Batas kesabaran Madeline.
14
MID 14 | Keputusan Dokter Madeline
15
MID 15 | Keberhasilan departemen onkologi
16
MID 16 | Makan yang terganggu
17
MID 17 | Persyaratan
18
MID 18 | Kabar dari Mansion Eduardo
19
MID 19 | Ajakan ke Milan
20
MID 20 | Perdebatan di mansion Eduardo
21
MID 21 | Luka Madeline
22
MID 22 | Pembicaraan keluarga Spencer
23
MID 23 | Perkara Warna Baju
24
MID 24 | Kejadian di mansion
25
MID 25 | Piranha Kaleng Sarden Dispenser
26
MID 26 | Pierre kesal
27
MID 27 | Kesedihan masa lalu Madeline
28
MID 28 | Alasan
29
MID 29 | Semburan air dari Pierre
30
MID 30 | Berikan cucu, Madeline.
31
MID 31 | Aduan dari Pierre
32
MID 32 | Tawaran Kaleng sarden
33
MID 33 | Keluarga Eduardo
34
MID 34 | Sesuatu yang tertinggal
35
MID 35 | Perayaan kecil di rumah sakit
36
MID 36 | Perbincangan anak menantu
37
MID 37 | Permen Jelly
38
MID 38 | Pesan dari Yara
39
MID 39 | Kecurigaan Madeline
40
MID 40 | Madeline di abaikan
41
MID 41 | Penjelasan Yara
42
MID 42 | DI Pergoki Madeline
43
MID 43 | Sinyal bahaya
44
MID 44 | Perdebatan Pierre - Maddy
45
MID 45 | Pertimbangan Madeline
46
MID 46 | Makan Bersama Madeline
47
MID 47 | Mencecar Dokter Arsen
48
MID 48 | Kembali bertengkar
49
MID 49 | Penjelasan panjang dari Madeline
50
MID 50 | Permintaan Pierre yang G*la
51
MID 51 - Problematika Pierre
52
MID 52 - Mencoba mendapatkan hati Pierre
53
MID 53 | Berbicara dengan Nyonya Ludwig
54
MID 54 - Pierre dan Nyonya Ludwig
55
MID 55 | Pusat perhatian
56
MID 56 | Dinner yang hangat
57
MID 57 | Mulai membaik
58
MID 58 | Mengerjai Madeline lagi
59
MID 59 | Pierre berubah
60
MID 60 | Ajakan Yara
61
MID 61 | Deal, kita selingkuh!
62
MID 62 | Panggilan dari Madeline
63
MID 63 | Pembicaraan di Taman
64
MID 64 | Permintaan Tuan Spencer
65
MID 65 | Banyak Panggilan
66
MID 66 | Pukulan
67
MID 67 | Pierre yang Egois
68
MID 68 | Madeline Mulai Curiga
69
MID 69 | Mengetahui
70
MID 70 | Sesak
71
MID 71 | Membungkam Pierre
72
MID 72 | Mengintai
73
MID 73 | Mencari tahu
74
MID 74 | Kejutan untuk Pierre
75
MID 75 | Melempar Semua Bukti
76
MID 76 | Pertengkaran
77
MID 77 | memilih
78
MID 78 | Keceplosan
79
MID 79 | Gugatan
80
MID 80 | Menemui Tuan Spencer
81
MID 81 | Tak butuh harta
82
MID 82 | Permintaan Terakhir Madeline
83
MID 83 | Bertemu Daddy Garry
84
MID 84 | Kesedihan seorang ayah
85
MID 85 | Keputusan ke Milan
86
MID 86 | Dalang masalah sesungguhnya
87
MID 87 | Alasan
88
MID 88 | Alasan tak masuk di akal
89
MID 89 | Dokumen yang harus di tandatangani
90
MID 90 | meminta hak
91
MID 91 | Lakukanlah
92
MID 92 | Anggap tidak saling mengenal
93
MID 93 | Harta gono-gini
94
MID 94| Pulang dan Pergi
95
MID 95 | Menyakitkan
96
MID 96 | Meninggalkan Los Angeles
97
MID 97 | Penyesalan dan tamat.
98
Pengumuman Season 2
99
Karya baru - Imperfect Wedding

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!