...Ikhlas itu bohong, yang ada terpaksa lalu terbiasa...
...Zafira Auliana Dananta...
~~
Zafira, perempuan itu merasakan sinar matahari yang muncul di balik kaca jendela yang menyinari wajah cantiknya itu, menandakan bahwa bulan sudah berganti dengan matahari.
Zafira mengucek matanya yang sembab akibat semalam terlalu menangis berlebihan. Kemudian ia bangun untuk melanjutkan ritual mandinya karena hari ini adalah hari senin dia tak boleh terlambat karena akan di adakan upacara bendera di sekolah nya.
Ia masih saja memikirkan kejadian semalam, hingga membuatnya malas beraktifitas.
Setelah 30 menit lamanya, Zafira sudah lengkap dengan seragam sekolahnya. Ia pun segera bergegas turun tangga menuju ruang makan, tentunya untuk sarapan mengisi perutnya yang kososng.
Setelah sampai di ruang makan, Zafira sudah melihat kakak nya yaitu Alqiya sedang menyantap roti dengan isi slay coklat yang sudah di siapkan oleh sang mamah. Tentunya Zafira pun ikut duduk di sebelah kakak nya kemudian mengambil roti untuk sarapan.
"Mah, fira berangkat pake mobil sendiri ya"
"Loh sayang kenapa ? tumben ga mau di supirin pak tono? Biasanya juga kamu males banget nyetir sendiri" mamah nya terkekeh mendengar ucapan Zafira sang putri.
Sama hal nya dengan Alqiya yang merasa aneh kepada saudari kembarnya itu, tumben sekali mau bawa mobil sendiri? Fikirnya.
" Gue ikut lo ya fir" ucap Qiya sang kakak
"Gak! Gue mau sendiri, jadi lo ga usah nimbrung di mobil gue" jawab fira
"Yaudah"
"Mah Qiya berangkat sekolah dulu ya"
"Fira juga mah, bye"
Mereka berangkat masing - masing karna fira menggunakan mobil sendiri sedangkan qiya di antar supir pribadi nya yaitu pak Tono.
Jarak tempuh dari rumah ke sekolah hanya memakan waktu sekitar 20 menit saja, itupun kalo tidak terhambat macet.
Mobil yang di kendarai fira pun sampai di parkiran sekolah, seketika itu fira menjadi pusat perhatian para penghuni sekolah SMA Causa Huba, karena merasa baru kali ini melihat fira menggunakan mobilnya sendirian tanpa sopir, sebab yang mereka ketahui ialah seorang fira sangat meyukai memakai jasa sopir ketimbang menyetir seorang diri.
"Ck" fira berdecak kesal, " kaya gak pernah liat cewe cantik aja heran"gumam nya.
Lorong demi lorong sudah ia lewati. Ketika fira mau masuk ke dalam kelasnya , disitu ia malah melihat Daren dkk, karena kelas mereka bersebalahan.
"Adudududuuuuuuu neng firaaaa, makin cantik aja hehe " gombal mahendra , ya cowok satu ini sangat bar - bar sekali," tumben banget nyetir sendiri? Kalo di inget - inget kan ya, kamu itu paling gamau nyetir sendirian"lanjutnya sambil bertanya.
Seketika itu fira hanya memutar bola matanya malas, emang apanya yang salah sih kalo nyetir sendiri?fikirnya. Emang ya manusia tingkat kepo nya sangat meroket.
Tiko hanya melihat nya sekejab, karena cowok dingin ini tidak terlalu peduli dengan urusan yang berada di sekitarnya.
Sedangkan Daren hanya memberikan senyum indahnya kepada fira yang kini ada di depannya. Ntah apa yang sedang di fikirkan perempuan di hadapannya ini, karena tatapan nya sulit untuk artikan.
Fira hanya menghela nafas tanpa mengurangi tatapan cuek nya itu. Ia pun langsung melenggangkan kaki nya untuk masuk ke dalam kelas.
"Neng firaaaaaaaaaaa ko maen pergi aja siii" sebalnya mahendra dengan wajah yang di buat- buat se imut mungkin "kan pertanyaan aa tiko belum di jawab"lanjutnya.
"Aa bapak mu" sahut Daren sambil terkekeh
"Najis"gumam tiko yang masih terdengar oleh ke dua temannya.
Pandangan mahendra menatap tiko," heh ko, lo kalo sekali nya ngomong nyelekit banget sampe tembus usus, saking sakitnya omongan lo" drama mahendra.
Lain hal nya dengan Zafira, ia di sambut dengan suara cempreng milik mawar, ia langsung di todong beberapa pertanyaan sambil meletakan punggung tangan di kening fira. Fira yang merasakan hal itu pun langsung menepis tangan mawar, sedangkan mawar hanya cengengesan.
"OMG firaaa itu beneran lo kan? Tumben banget ga bareng kakak tercinta lo itu berangkat sekolah nya? " Pertanyaan heboh yang di lontarkan kepada Zafira, hingga penghuni kelas pun menatap ke arah nya.
"Apaan si, gausah rusuh deh, emang gaboleh ya gue pake mobil sendiri?"jawab Zafira, karena menurutnya apa yang salah kalo dia mau nyetir sendiri? Emang ya manusia aneh- aneh aja
"Ga salah fir, gasalah banget. Tapi setau kita- kita nih ya termasuk kakak lo itu tuh bahkan yang serumah sama lo juga sama merasa ke heranan dengan tiba- tiba yang mau menggunakan mobil sendiri, padahal kan lo itu paling gamau yakan?" Sahut Rafika
Ya memang benar Zafira paling gamau nyetir sendiri, karena menurutnya lebih memilih menggunakan supir pribadinya itu. Tapi ntahlah saat ini yang fira rasakan hanyalah ingin menghindari sang kakak, karena sebuah alasan.
Alqia sang kakak tidak ikut nimbrung untuk memberikan pertanyaan kepada sang adik, karena menurutnya itu hak fira.
Fira hanya cuek mendengarkan pertanyaan dari teman-temannya itu,
Ketika rafika ingin bertanya kembali karena fira tak kunjung menjawab pertanyaan dari nya yang ia lontarkan tadi malah keduluan dengan suara bel berbunyi yang menandakan upacara bendera di hari senin akan di laksanakan.
Semua orang yang ada di dalam kelas mulai keluar untuk turun ke lapangan dan berbaris.
"Gila anjrot, ini pak umam kapan kelar nya si , lama bner nyampein amanat doang juga"gerutu mawar karena sudah keringetan akibat kepanasan.
"Gila emang ya si umam , ga nanggung- nanggung bikin orang tersiksa"gerutu rafika karena merasa kesal amanat yang di bawakan kepsek nya itu sangat lama
Sedangkan qia dan fira hanya terdiam fokus kepada sang kepsek
Setelah penantian yang murid-murid tunggu akhirnya usai juga, kini mereka kembali ke kelas nya masing- masing
"Akhirnya bisa minum juga gue"ujar rafika sambil menenggak air minum
"Lebay lo kaya ga pernah minum aja heran" sahut mawar serta mengundang gelak tawa
"Bacot"jawan rafika
Zafira hanya melihat perdebatan kedua temannya itu tanpa niat menyahut. Ia sendiri heran kenapa bisa berteman dengan mereka yang bar- bar itu, tapi tidak fira pungkiri mereka sumber kehangatan di cicle nya.
Sedangkan di sisi lain qiya berada di ruang osisi,karena tugasnya sebagai wakil osis, mau tidak mau dia harus mengikuti ketos nya itu untuk mengadakan razia dadakan di setiap kelas.
Bukan hanya sebagai waketos tapi ia juga terikat dengan ketos nya itu yang tak lain adalah tunangannya.
Ya malam itu mereka resmi bertunangan sambil menukar cincin di jari manis mereka masing-masing.
"Qiya sekarang hanya satu kelas lagi yang belum ter razia, ayo kita sekarang kesana."ajak Daren, mereka menuju kelas 11 Ipa 2 , kelas terakhir yang mereka akan masuki.
"Assalamu'alaikum" sapa qiya dan daren bebarengan
Seisi kelas nampak kaget karna kedatangan ketos nya itu pasti akan mengadakan razia
Tapi tidak dengan fira, dia terlihat nampak santai dan tidak peduli kedatangan mereka.
"Woy ketos, kenapa si ga bilang- bilang kalo mau razia, kan gue bisa siap- dulu , kaya tahu bulat aja dadakan"
"Mereka cocok banget huaaaaaaa"
"Cowok nya ganteng, cewe nya juga cantik."
"Rela gue jadi yang ke dua buat lo ren"
" Besti gue beruntung banget bisa dapetin si ketos, udah mh cakep, baik, sopan, ramah lagi. Semoga gue juga dapet yang modelan kaya daren"teriak mawar kelewat rusuh hingga seisi kelas menatap nya.
Dan masih banyak lagi ucapan ngelantur yang di lontarkan teman-teman sekelasnya itu.
Kuping fira sampai panas mendengarnya.
Kini ketos dan waketos mulai merazia seisi kelas. Semua aman kecuali fira yang menggunakan rok terlalu pendek.
"Lo lagi lo lagi, bosen gue lo mulu yang kena"ujar Daren sambil menatap Zafira
"Fir, besok harus udah ganti ya rok nya, kalo engga..." Menjeda sebentar," terpaksa kita kirim surat buat orang tua kamu" ujar qiya yang tak lain adalah kakak nya itu
"Hmm" fira hanya membalas dengan deheman saja
Tak lama kemudia guru masuk ke dalam kelas untuk memulai pembelajaran.
"Pagi anak-anak" ujar bu nora, " kalian langsung buka buku paket halaman 27 dan rangkum yang penting- penting nya saja, mengerti?,"lanjut bu nora
"Baik bu" sahut seisi kelas
Alqia pun masuk ke dalam kelas serta meminta maaf karna terlambat di sebabkan urusan osis dan bu nora pun memakluminya.
Alqiya termasuk murid yang ramah, sopan, pintar, maka tak heran hampir semua guru memujinya.
Kriiiiinngggg
Bel istirahat berbunyi, kini semua seisi sekolah SMA causa Huba berbondong - bondong memasuki kantin untuk mengisi perutnya yang ingin di isi berbagai macam makanan, termasuk fira dkk.
Sebelum ke kantin, fira izin ingin ke toilet untuk buang air kecil.
"Kalian duluan aja gue mau ke toilet dulu bentar"ujar fira
"Mau sekalian kita pesenin makanan fir?" Tanya qila
"Boleh, samain aja qi," setelah mengucapkan itu fira melangkah pergi ke toilet.
Tapi sebelum sampai ke toilet ada yang menarik pergelangan tangannya menuju taman belakang yang jarang di huni orang-orang.
Fira berontak karena di tarik paksa oleh seseorang
"Lepasin"fira beriontak karna cekalan nya tak kunjung lepas
Sesampainya di taman belakang cekalannya terlepas, dan lelaki itu menatap lekat manik mata indah yang di miliki Zafira.
"Fir" lirihnya sambil memeluk tubuh mungil Zafira.
Mau tak mau fira pun menerima pelukan dari seseorang itu, menenggelamkan kepalanya di dada bidang lelaki tersebut, sambil menahan tangis, karena pelukan dari nya adalah obat penenang bagi fira. Tapi tidak untuk kali ini, karena lelaki di depannya sekarang bukan lagi miliknya.
"Kita putus ren"pinta zafira. Ya dia Daren kekasih Zafira yang kini menyandang status tunangan dengan kakaknya Alqia
Mereka berdua adalah sepasang kekasih yang menjalin hubungan hampir 1 tahun, namun atas permintaan Zafira yang ingin backstreet karena tidak ingin orang lain mengetahui hubungan mereka, apalagi seorang daren menjabat sebagai ketos, akan banyak kemungkinan ia memiliki haters, karena itulah fira ingin backstreet. Hingga saat ini pun tidak ada satu pun yg mengetahui hubungan mereka. Bahkan jika ingin ketemu saja mereka harus diam-diam kepada teman-temannya sampai rela berbohong demi melepas rindunya itu.
"Gamau fir, tolong pertahanin hubungan kita. Aku janji akan kembali sama kamu, karena cuma kamu yang aku cinta" Daren meyakinkan kekasihnya.
"Jangan gila kamu!!, inget sekarang kamu udah tunangan sama qiya kakak ku"jawab fira. " Aku ga mau merusak kebahagiaan dia ren, dia rapuh" lirihnya dalam hati
Fira juga bingung di sisi lain ia memang sangat mencintai Daren kekasihnya, akan tetapi dia juga tidak mau merusak kebahagiaan kakak nya.
"Aku mohon fir , aku gamau putus sama kamu, aku juga gak akan bahagia kalo bukan kamu pendamping aku" ucap daren menatap mata fira sambil kedua tangannya menggenggam tangan Zafira,
"Aku gabisa ren, keputusan aku udah bulat . Mau gak mau kamu terima kenyataan ini bahwa aku akan tetap mau putus sama kamu"jawab Zafira, " dan aku mohon sama kamu untuk mulai menerima aqila ya ren" pinta zafira dengan lirih
Sebenarnya ingin sekali zafira berteriak, bahwa ia tidak menerima kenyataan pahit ini. Lelaki yang menabur kebahagiaan untuk nya itu sekarang sudah resmi menjadi milik kakak nya.
Daren hanya menunduk mendengar ucapan kekasihnya itu,
Kini fira melenggang pergi untuk ketujuan awal yaitu toilet dan meninggalkan Daren tanpa sepatah kata pun
Sesampainya di dalam toilet fira termenung menghadap cermin di depannya yang meloloskan air mata melewati pipi mulus nya itu.
Fira hanya menghela nafas atas kejadian di taman tadi
" Demi kebahagiaan kamu ka, aku rela melepaskan lelaki yang aku cinta"ucapnya dalam hati
Kini zafira mulai memasuki area kantin yang sudah sangat di penuhi dengan murid. Dia duduk di sebelah qila sambil memulai menyuapi makanan ke dalam mulutnya.
"Lo sambil ngepet ya fir?lama banget perasaan"tanya mawar
"Yaelah, mungkin si fira pipis nya se ember yakan fir,"tanya rafika
Fira hanya memutar matanya malas
Sedangkan qiya hanya terkekeh mendengar ucapan sahabat nya itu, kemudian melanjutkan makan nya kembali
Ketika mereka sedang asik makan-makan, meja mereka malah kedatangan Daren dkk. Mahendra duduk di sebelah mawar, tiko dengan rafika sedangkan daren di sebelah rafika karena hanya itu bangku kosong nya.
Sedangkan rafika hanya menatap jengah kedatangan daren dkk di meja nya. Bukan apa-apa hanya saja untuk saat ini ia ingin menghindari daren sementara waktu.
"Guys guys guys, ga nyangka ya ternyata ketos sama waketos kita tunangan,"ujar mahendra bersorak ria
Tiko hanya melirik keduanya
"Berarti kalian berdua ada rencana nikah muda dong?"sahut mawar
Uhuk uhuk
Fira terbatuk ketika mendengar ucapan
mawar
Daren yang hendak menyodorkan minum tapi sayangnya kalah cepat oleh tiko
"Makasi ko" ucap fira
Daren melihat dengan jelas bahwa wajah tiko terlihat khawatir dengan fira
"Nih ya pemikiran kalian sama ga kaya gue? Kalo si tiko sama si fira itu cocok yakan? Sama sama cuek, ngomong sama ngejawab aja seperlunya, betul kan guys?" Tanya mawar kepada teman-temannya.
"Betul tuh"sahut mahendra sambil menganggukan kepalanya
"Iya deh fir kalian cocok, gue juga setuju kalo lo sama tiko"aqiya ikut menyahut, sambil melirik ke arah keduanya,"tenang fir nanti gue bantuin ngomong sama papah supaya lo juga bisa tunangan kaya gue sama daren. Iya kan ren" lanjutnya
"Apaansi ka"fira menjawab dengan malas
Sedangkan yang lain hanya tertawa
"Duluan" ucap fira sambil melenggang pergi di arek kantin. Karna sebentar lagi bel akan berbunyi
~~
10 menit berlalu pembelajaran telah usai, kini semua murid hampir semua sudah pulang dan hanya ada beberapa yang masih berada di area sekolah, yang tak lain adalah anggota osisi dan murid yang mengikuti ekscool.
Tadinya fira ingin mengajak qiya pulang bersama, namun di tolak mentah-mentah, alasannya karena takut sang adik menunggu terlalu lama , lagian qiya bisa menghubungi supir nya untuk menjemput ke sekolah ketika urusannya selesai
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments