"Siapa ya?." Ayana pun langsung melihatnya, dan ia adalah ibu mertuanya.
Ibu mertua masuk." Duduk jeng, mau makan apa.Biar saya ambilkan?." Tanya ibu Christina.
"Seadanya aja jeng." Jawab teman arisannya yang bernama ibu Anggraini.
"Baik.sebentar ya jeng, saya ke dapur dulu." Ucap ibu Christina menuju ke dapur.
Sesampai dapur."Hei Ayana. Kemana kau." Ucap ibu mertuanya.
Keluar dari kamar mandi dan mengelap tangannya yang basah." Iya bu. Ada apa?." Tanya Ayana menghampirinya.
"Cepat sajikan makanan ini ke ruang tamu. Karena ada teman arisan saya. Cepat!." Jawab ibu mertuanya tegas.
"Baik bu." Ucap Ayana.
Ibu mertuanya pun langsung kembali lagi ke ruang tamu dan Ayana menyiapkan makanannya. Setelah menyiapkan makanan tersebut. Ayana pun langsung mengantarkannya ke meja ruang tamu.
"Ini makanannya." Ucap Ayana meletakkan makanan tersebut.
"Terima kasih. Omong omong jeng.Ini siapa?." Tanya ibu Anggraini.
"Saya,
Tiba tiba bicaranya di potong oleh ibu mertuanya." Dia pembantu disini jeng."Jawab ibu mertuanya tersenyum.
"Ouhhh." Ucap ibu Anggraini tersenyum.
Lalu ibu mertuanya menatapnya dengan tatapan tajam dan seketika itu juga Ayana langsung ke dapur. Sesampai dapur Ayana menangis.
"Lagi lagi aku tidak pernah di anggap oleh ibu mertuaku. Kenapa, kenapa." Ucap Ayana mulai menangis.
"Hikss, hikss. Kenapa ibu mertuaku tidak mau menerimaku dan tinggal bicara bahwa aku ini menantunya. Apa dia malu mempunyai menantu seperti ku ini. Kenapa, Hiks, Hikss." Tangis yang tidak bisa di bendung lagi oleh Ayana.
Ayana menangis pelan karena dia tidak ingin ibu mertuanya mendengar tangisannya.
Dan dia menutupi wajahnya karena sangat merasa malu dengan ucapan ibu mertuanya yang sudah menusuk hatinya begitu dalam.
"Sekarang aku harus apa. Apa aku harus melawannya.Tapi suamiku pernah berpesan untuk tidak membangkangnya.Tapi aku tidak tahan dengan semua ini." Ucap Ayana.
"Aku hanya ingin mendapatkan kasih sayang dan cinta. Tapi kenapa begitu susah ya tuhan." Ucapnya kembali.
"Aku hanya bisa memendam ini semua dan mengikuti alur tuhan." Ucap batin Ayana mengusap air matanya dan kembali berdiri untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Disisi lain."Jeng, Gimana jadinya. Apa anak mu itu masih berondong?." Tanya bu Anggraini.
"Hem, dia memang masih berondong. Apa kau ada kenalan wanita yang cantik." Jawab bu Christina sekaligus bertanya.
"Nanti kalau ada saya kabarin deh jeng." Jawab bu Anggraini.
"Kalau begitu saya duluan ya jeng. Karena masih ada urusan lainnya." Ucap ibu Anggraini.
Berdiri."Baik jeng, hati hati." Ucap bu Christina.
Setelah teman arisannya pergi. Ibu mertuanya langsung ke dapur kembali untuk menemui Ayana.
Sesampai dapur."Hei." Panggil ibu mertuanya.
Menoleh."Eh, iya bu. Ada apa?." Tanya Ayana.
"Jangan pernah sekali kali kau mengatakan bahwa kau itu adalah istri dari Evano. Aku malu karena melihat kau yang tidak pernah berdandan ini. Sudahlah, yang terpenting, jangan mengatakan apapun kepada teman arisan saya. Kau mengerti." Jawab ibu mertuanya tegas.
"Baik bu." Jawab Ayana mengangguk.
"Kalau begitu saya mau tidur dulu dan bereskan makanan yang ada di meja ruang tamu itu." Perintah ibu mertuanya langsung menuju ke kamarnya.
Setelah ibu mertuanya pergi." Hemm." Menghela nafasnya." Aku harus menerima semua ini. Sudahlah." Ucap batin Ayana langsung ke ruang tamu untuk membereskan makanan yang berserakan.
Saat Ayana sedang membereskan makanan yang berserakan di ruang tamu. Tiba tiba Evano pulang." Aku kembali." Ucap Evano masuk rumah.
"Eh, kamu sudah pulang. Duduklah, aku akan mengambil makanan untukmu." Ucap Ayana langsung berdiri dan menyambutnya.
Evano yang terdiam karena melihat ayana yang berantakan karena kelelahan." Apa ini semua karena ibu. Tidak mungkin?." Tanya Evano kepadanya.
"Maksudnya?." Bingung Ayana.
"Apa kau yang menyelesaikan semua pekerjaan rumah ini. Kenapa tidak menyuruh ibu saja?." Jawab Evano sekaligus bertanya.
Mengelus lehernya." Tidak apa apa kok. Kalau aku yang mau mengerjakan pekerjaan rumah. Lagian ibu sudah tua. Jadi, biarkan aku saja yang mengerjakannya." Jawab ayana tersenyum untuk menenangkan Evano yang curiga dengannya.
"Duduklah, aku akan mengambilkan mu makanan dan minuman." Ucap Ayana menyuruhnya duduk.
Saat Ayana menuju ke dapur. Tiba tiba tangannya di pegang oleh Evano." Tunggu." Ucap Evano menahannya.
"Eh, ada apa?." Tanya Ayana menatapnya.
"Duduklah. Biar aku saja yang menyiapkan makanan untukmu. Aku ingin membuatkan makanan untukmu. Karena sudah dari tadi kau Mengerjakan pekerjaan rumah. Biarkan hari ini aku yang mengerjakannya." Jawab Evano menatapnya.
"Tidak usah, nanti ibu melihatnya. Bakal marah pada kita." Ucap Ayana tidak menginginkannya.
"Biar aku yang menghadapinya. Kau duduk lah." Ucap Evano mendorong Ayana untuk duduk dan Evano langsung menuju ke dapur.
Setelah Evano ke dapur dan Ayana duduk di ruang tamu. Pipi Ayana kembali memerah karena perlakuan yang di buat oleh Evano." Lagi lagi aku merasa bahagia. Melihat suamiku perhatian seperti itu. Aku ingin sekali merasakannya setiap saat." Ucap batin Ayana menutupi wajahnya yang memerah.
Disisi lain. Evano yang sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan makanan khusus Ayana." Istriku sudah lama mengerjakan pekerjaan rumah. Saatnya aku yang melakukannya. Aku ingin sekali membantunya setiap saat. Aku masih ingat dengan janji terakhir ayah untuk tidak membantah perkataan ibu. Jadi, tidak mungkin ibu seperti itu." Ucap batin Evano sambil memotong bawang.
"Maafkan aku sayang. Aku ingin sekali sedikit demi sedikit memberi mu cinta. Hanya inilah yang bisa ku berikan kepadamu. Padahal aku ingin memberimu lebih. Tapi aku sudah di sibukkan dengan pekerjaan ku. Maafkan aku." Ucap Evano mata berkaca kaca.
Mengusap air matanya yang hampir turun." Aku harus cepat menyiapkan makanan ini. Agar ayana bisa menikmati masakan suaminya ini." Ucapnya.
Setelah beberapa menit. Evano berhasil membuat sup ayam dan langsung menaruhnya di mangkuk untuk di berikan kepada Ayana.
"Ini mungkin sudah cukup enak. Aku harap Ayana menyukainya." Ucap Evano membawa sup tersebut menuju ruang tamu.
Sesampai ruang tamu." Ini sup ayam. Agar menambahkan semangatmu. Nikmatilah." Ucap Evano meletakkan sup tersebut di atas meja.
"Terima kasih banyak. Maaf merepotkan mu." Jawab Ayana Tersenyum.
"Tidak apa apa. Lagian kau kan belum makan. Kalau begitu aku mau ke kamar dulu. Untuk melihat Kayra. Kau makanlah dulu dengan nikmat." Ucap Evano menuju ke kamar anak mereka.
Setelah evano pergi ke kamar kayra." Wah, kelihatannya sup ini begitu enak. Aku harus mencobanya dulu." Ucap Ayana mengambil sup tersebut dan mencicipinya.
Setelah memakannya." Ehm, enaknya. Ternyata suamiku pandai memasak juga. Sudah lama aku tidak pernah memakan masakannya. Ternyata sudah enak begini. Ku harap aku bisa menikmatinya sampai akhir hayat ku." Ucapnya menikmati sup ayam tersebut.
Disisi lain. Evano yang datang ke kamar anaknya. Untuk melihat keadaan Kayra.
Tiba tiba Evano terhenti karena,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
ittsme_you
pliss sebenarnya mereka itu romantis cuma karena si mertua gila itu jadi ga bisa romantis 😭😡
2023-03-10
0