Episode 5

"Siapa ya?." Ayana pun langsung melihatnya, dan ia adalah ibu mertuanya.

Ibu mertua masuk." Duduk jeng, mau makan apa.Biar saya ambilkan?." Tanya ibu Christina.

"Seadanya aja jeng." Jawab teman arisannya yang bernama ibu Anggraini.

"Baik.sebentar ya jeng, saya ke dapur dulu." Ucap ibu Christina menuju ke dapur.

Sesampai dapur."Hei Ayana. Kemana kau." Ucap ibu mertuanya.

Keluar dari kamar mandi dan mengelap tangannya yang basah." Iya bu. Ada apa?." Tanya Ayana menghampirinya.

"Cepat sajikan makanan ini ke ruang tamu. Karena ada teman arisan saya. Cepat!." Jawab ibu mertuanya tegas.

"Baik bu." Ucap Ayana.

Ibu mertuanya pun langsung kembali lagi ke ruang tamu dan Ayana menyiapkan makanannya. Setelah menyiapkan makanan tersebut. Ayana pun langsung mengantarkannya ke meja ruang tamu.

"Ini makanannya." Ucap Ayana meletakkan makanan tersebut.

"Terima kasih. Omong omong jeng.Ini siapa?." Tanya ibu Anggraini.

"Saya,

Tiba tiba bicaranya di potong oleh ibu mertuanya." Dia pembantu disini jeng."Jawab ibu mertuanya tersenyum.

"Ouhhh." Ucap ibu Anggraini tersenyum.

Lalu ibu mertuanya menatapnya dengan tatapan tajam dan seketika itu juga Ayana langsung ke dapur. Sesampai dapur Ayana menangis.

"Lagi lagi aku tidak pernah di anggap oleh ibu mertuaku. Kenapa, kenapa." Ucap Ayana mulai menangis.

"Hikss, hikss. Kenapa ibu mertuaku tidak mau menerimaku dan tinggal bicara bahwa aku ini menantunya. Apa dia malu mempunyai menantu seperti ku ini. Kenapa, Hiks, Hikss." Tangis yang tidak bisa di bendung lagi oleh Ayana.

Ayana menangis pelan karena dia tidak ingin ibu mertuanya mendengar tangisannya.

Dan dia menutupi wajahnya karena sangat merasa malu dengan ucapan ibu mertuanya yang sudah menusuk hatinya begitu dalam.

"Sekarang aku harus apa. Apa aku harus melawannya.Tapi suamiku pernah berpesan untuk tidak membangkangnya.Tapi aku tidak tahan dengan semua ini." Ucap Ayana.

"Aku hanya ingin mendapatkan kasih sayang dan cinta. Tapi kenapa begitu susah ya tuhan." Ucapnya kembali.

"Aku hanya bisa memendam ini semua dan mengikuti alur tuhan." Ucap batin Ayana mengusap air matanya dan kembali berdiri untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Disisi lain."Jeng, Gimana jadinya. Apa anak mu itu masih berondong?." Tanya bu Anggraini.

"Hem, dia memang masih berondong. Apa kau ada kenalan wanita yang cantik." Jawab bu Christina sekaligus bertanya.

"Nanti kalau ada saya kabarin deh jeng." Jawab bu Anggraini.

"Kalau begitu saya duluan ya jeng. Karena masih ada urusan lainnya." Ucap ibu Anggraini.

Berdiri."Baik jeng, hati hati." Ucap bu Christina.

Setelah teman arisannya pergi. Ibu mertuanya langsung ke dapur kembali untuk menemui Ayana.

Sesampai dapur."Hei." Panggil ibu mertuanya.

Menoleh."Eh, iya bu. Ada apa?." Tanya Ayana.

"Jangan pernah sekali kali kau mengatakan bahwa kau itu adalah istri dari Evano. Aku malu karena melihat kau yang tidak pernah berdandan ini. Sudahlah, yang terpenting, jangan mengatakan apapun kepada teman arisan saya. Kau mengerti." Jawab ibu mertuanya tegas.

"Baik bu." Jawab Ayana mengangguk.

"Kalau begitu saya mau tidur dulu dan bereskan makanan yang ada di meja ruang tamu itu." Perintah ibu mertuanya langsung menuju ke kamarnya.

Setelah ibu mertuanya pergi." Hemm." Menghela nafasnya." Aku harus menerima semua ini. Sudahlah." Ucap batin Ayana langsung ke ruang tamu untuk membereskan makanan yang berserakan.

Saat Ayana sedang membereskan makanan yang berserakan di ruang tamu. Tiba tiba Evano pulang." Aku kembali." Ucap Evano masuk rumah.

"Eh, kamu sudah pulang. Duduklah, aku akan mengambil makanan untukmu." Ucap Ayana langsung berdiri dan menyambutnya.

Evano yang terdiam karena melihat ayana yang berantakan karena kelelahan." Apa ini semua karena ibu. Tidak mungkin?." Tanya Evano kepadanya.

"Maksudnya?." Bingung Ayana.

"Apa kau yang menyelesaikan semua pekerjaan rumah ini. Kenapa tidak menyuruh ibu saja?." Jawab Evano sekaligus bertanya.

Mengelus lehernya." Tidak apa apa kok. Kalau aku yang mau mengerjakan pekerjaan rumah. Lagian ibu sudah tua. Jadi, biarkan aku saja yang mengerjakannya." Jawab ayana tersenyum untuk menenangkan Evano yang curiga dengannya.

"Duduklah, aku akan mengambilkan mu makanan dan minuman." Ucap Ayana menyuruhnya duduk.

Saat Ayana menuju ke dapur. Tiba tiba tangannya di pegang oleh Evano." Tunggu." Ucap Evano menahannya.

"Eh, ada apa?." Tanya Ayana menatapnya.

"Duduklah. Biar aku saja yang menyiapkan makanan untukmu. Aku ingin membuatkan makanan untukmu. Karena sudah dari tadi kau Mengerjakan pekerjaan rumah. Biarkan hari ini aku yang mengerjakannya." Jawab Evano menatapnya.

"Tidak usah, nanti ibu melihatnya. Bakal marah pada kita." Ucap Ayana tidak menginginkannya.

"Biar aku yang menghadapinya. Kau duduk lah." Ucap Evano mendorong Ayana untuk duduk dan Evano langsung menuju ke dapur.

Setelah Evano ke dapur dan Ayana duduk di ruang tamu. Pipi Ayana kembali memerah karena perlakuan yang di buat oleh Evano." Lagi lagi aku merasa bahagia. Melihat suamiku perhatian seperti itu. Aku ingin sekali merasakannya setiap saat." Ucap batin Ayana menutupi wajahnya yang memerah.

Disisi lain. Evano yang sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan makanan khusus Ayana." Istriku sudah lama mengerjakan pekerjaan rumah. Saatnya aku yang melakukannya. Aku ingin sekali membantunya setiap saat. Aku masih ingat dengan janji terakhir ayah untuk tidak membantah perkataan ibu. Jadi, tidak mungkin ibu seperti itu." Ucap batin Evano sambil memotong bawang.

"Maafkan aku sayang. Aku ingin sekali sedikit demi sedikit memberi mu cinta. Hanya inilah yang bisa ku berikan kepadamu. Padahal aku ingin memberimu lebih. Tapi aku sudah di sibukkan dengan pekerjaan ku. Maafkan aku." Ucap Evano mata berkaca kaca.

Mengusap air matanya yang hampir turun." Aku harus cepat menyiapkan makanan ini. Agar ayana bisa menikmati masakan suaminya ini." Ucapnya.

Setelah beberapa menit. Evano berhasil membuat sup ayam dan langsung menaruhnya di mangkuk untuk di berikan kepada Ayana.

"Ini mungkin sudah cukup enak. Aku harap Ayana menyukainya." Ucap Evano membawa sup tersebut menuju ruang tamu.

Sesampai ruang tamu." Ini sup ayam. Agar menambahkan semangatmu. Nikmatilah." Ucap Evano meletakkan sup tersebut di atas meja.

"Terima kasih banyak. Maaf merepotkan mu." Jawab Ayana Tersenyum.

"Tidak apa apa. Lagian kau kan belum makan. Kalau begitu aku mau ke kamar dulu. Untuk melihat Kayra. Kau makanlah dulu dengan nikmat." Ucap Evano menuju ke kamar anak mereka.

Setelah evano pergi ke kamar kayra." Wah, kelihatannya sup ini begitu enak. Aku harus mencobanya dulu." Ucap Ayana mengambil sup tersebut dan mencicipinya.

Setelah memakannya." Ehm, enaknya. Ternyata suamiku pandai memasak juga. Sudah lama aku tidak pernah memakan masakannya. Ternyata sudah enak begini. Ku harap aku bisa menikmatinya sampai akhir hayat ku." Ucapnya menikmati sup ayam tersebut.

Disisi lain. Evano yang datang ke kamar anaknya. Untuk melihat keadaan Kayra.

Tiba tiba Evano terhenti karena,

Terpopuler

Comments

ittsme_you

ittsme_you

pliss sebenarnya mereka itu romantis cuma karena si mertua gila itu jadi ga bisa romantis 😭😡

2023-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1:Ungkapan Isi Hati
2 Episode 2:Ibu Mertua Kejam
3 Episode 3: Penyiksaan
4 Episode 4: Isi Hati
5 Episode 5
6 Episode 6:Mengingat Masa Lalu
7 Episode 7:Ibu Kandung
8 Episode 8: Bareng
9 Episode 9: Kebersamaan
10 Episode 10
11 Episode 11:Tidak Dianggap
12 Episode 12:Maafkan Mama
13 Episode 13
14 Episode 14: Penyiksaan Kembali
15 Episode 15: Menyimpan Rahasia
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19: Tamparan
20 Episode 20: Siksaan
21 Episode 21: Hampir Ketahuan
22 Episode 22: Kembali Kerumah Lama
23 Episode 23: Ketahuan Evano
24 Episode 24
25 Episode 25: Antara Ibu Atau Istri
26 Episode 26: Gudang
27 Episode 27: Perjodohan
28 Episode 28: Menerima Kenyataan
29 Episode 29: Selingkuhan Palsu
30 Episode 30: Hanya Bisa Pasrah
31 Episode 31: Pangsit Enak
32 Episode 32: Salah Paham
33 Episode 33: Sampah
34 Episode 34: Drama
35 Episode 35: Hanya Teman
36 Episode 36: Berbohong
37 Episode 37: Tidak Sanggup
38 Episode 38: Kotak Cincin
39 Episode 39: Rencana Berlibur
40 Episode 40: Janjian
41 Episode 41: Ditabrak Mobil
42 Episode 42: Lupa Ingatan
43 Episode 43: Sakit
44 Episode 44: Rumah Sakit
45 Episode 45: Perhatian
46 Episode 46: Kupu Kupu
47 Episode 47: Terjatuh
48 Episode 48: Kritis
49 Episode 49: Air Mata
50 Episode 50: Taman hiburan
51 Episode 51: Gelembung Air
52 Episode 52: Mie Ayam
53 Episode 53: Sakit Kepala Hebat
54 Episode 54: Mengingat Kembali
55 Episode 55: Bangun
56 Episode 56: Ketahuan Ibu
57 Episode 57: Nasi Kotak
58 Episode 58: Boleh Pulang
59 Episode 59: Menginap
60 Episode 60: Sarapan
61 Episode 61: Kedua Orangtua
62 Episode 62: Mau Pulang
63 Episode 63: Pulang Ke Rumah
64 Episode 64: Ingatan Kembali
65 Episode 65: Ingatan Terus Muncul
66 Episode 66: Makanan
67 Episode 67: Romantis
68 Episode 68: Mencari Pekerjaan
69 Episode 69: Dongeng
70 Episode 70: Pulih Kembali
71 Episode 71: Capcay
72 Episode 72: Menunggu
73 Episode 73: Hanya Bisa Diam
74 Episode 74: Berbohong
75 Episode 75: Susu dan Roti
76 Episode 76: Cemburu
77 Episode 77: Menahan Air Mata
78 Episode 78: Kopi Americano
79 Episode 79: Semangat
80 Episode 80: Menyesal
81 Episode 81: Ingatan Malam
82 Episode 82: Nasi Goreng
83 Episode 83: Menunggu
84 Episode 84: Melihat Secara Langsung
85 Episode 85: Terbentur
86 Episode 86: Sadar
87 Episode 87: Isi Hati
88 Episode 88: Sembuh
89 Episode 89: Suapan Kue
90 Episode 90: Kejar-Kejaran
91 Episode 91: Restoran
92 Episode 92: Hal Mendesak
93 Episode 93: Kaca Mobil
94 Episode 94: Pekerjaan
95 Episode 95: Diterima Kerja
96 Episode 96: Makan Bersama
97 Episode 97: Terus Dihina
98 Episode 98: Hanya Berdua
99 Episode 99: Luka Tangan
100 Episode 100: Selingkuhan Datang
101 Episode 101: Mata Bengkak
102 Episode 102: Cerai
103 Episode 103: Ingin Cepat Cepat
104 Episode 104: Kecelakaan
105 Episode 105: Pemakaman
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Episode 1:Ungkapan Isi Hati
2
Episode 2:Ibu Mertua Kejam
3
Episode 3: Penyiksaan
4
Episode 4: Isi Hati
5
Episode 5
6
Episode 6:Mengingat Masa Lalu
7
Episode 7:Ibu Kandung
8
Episode 8: Bareng
9
Episode 9: Kebersamaan
10
Episode 10
11
Episode 11:Tidak Dianggap
12
Episode 12:Maafkan Mama
13
Episode 13
14
Episode 14: Penyiksaan Kembali
15
Episode 15: Menyimpan Rahasia
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19: Tamparan
20
Episode 20: Siksaan
21
Episode 21: Hampir Ketahuan
22
Episode 22: Kembali Kerumah Lama
23
Episode 23: Ketahuan Evano
24
Episode 24
25
Episode 25: Antara Ibu Atau Istri
26
Episode 26: Gudang
27
Episode 27: Perjodohan
28
Episode 28: Menerima Kenyataan
29
Episode 29: Selingkuhan Palsu
30
Episode 30: Hanya Bisa Pasrah
31
Episode 31: Pangsit Enak
32
Episode 32: Salah Paham
33
Episode 33: Sampah
34
Episode 34: Drama
35
Episode 35: Hanya Teman
36
Episode 36: Berbohong
37
Episode 37: Tidak Sanggup
38
Episode 38: Kotak Cincin
39
Episode 39: Rencana Berlibur
40
Episode 40: Janjian
41
Episode 41: Ditabrak Mobil
42
Episode 42: Lupa Ingatan
43
Episode 43: Sakit
44
Episode 44: Rumah Sakit
45
Episode 45: Perhatian
46
Episode 46: Kupu Kupu
47
Episode 47: Terjatuh
48
Episode 48: Kritis
49
Episode 49: Air Mata
50
Episode 50: Taman hiburan
51
Episode 51: Gelembung Air
52
Episode 52: Mie Ayam
53
Episode 53: Sakit Kepala Hebat
54
Episode 54: Mengingat Kembali
55
Episode 55: Bangun
56
Episode 56: Ketahuan Ibu
57
Episode 57: Nasi Kotak
58
Episode 58: Boleh Pulang
59
Episode 59: Menginap
60
Episode 60: Sarapan
61
Episode 61: Kedua Orangtua
62
Episode 62: Mau Pulang
63
Episode 63: Pulang Ke Rumah
64
Episode 64: Ingatan Kembali
65
Episode 65: Ingatan Terus Muncul
66
Episode 66: Makanan
67
Episode 67: Romantis
68
Episode 68: Mencari Pekerjaan
69
Episode 69: Dongeng
70
Episode 70: Pulih Kembali
71
Episode 71: Capcay
72
Episode 72: Menunggu
73
Episode 73: Hanya Bisa Diam
74
Episode 74: Berbohong
75
Episode 75: Susu dan Roti
76
Episode 76: Cemburu
77
Episode 77: Menahan Air Mata
78
Episode 78: Kopi Americano
79
Episode 79: Semangat
80
Episode 80: Menyesal
81
Episode 81: Ingatan Malam
82
Episode 82: Nasi Goreng
83
Episode 83: Menunggu
84
Episode 84: Melihat Secara Langsung
85
Episode 85: Terbentur
86
Episode 86: Sadar
87
Episode 87: Isi Hati
88
Episode 88: Sembuh
89
Episode 89: Suapan Kue
90
Episode 90: Kejar-Kejaran
91
Episode 91: Restoran
92
Episode 92: Hal Mendesak
93
Episode 93: Kaca Mobil
94
Episode 94: Pekerjaan
95
Episode 95: Diterima Kerja
96
Episode 96: Makan Bersama
97
Episode 97: Terus Dihina
98
Episode 98: Hanya Berdua
99
Episode 99: Luka Tangan
100
Episode 100: Selingkuhan Datang
101
Episode 101: Mata Bengkak
102
Episode 102: Cerai
103
Episode 103: Ingin Cepat Cepat
104
Episode 104: Kecelakaan
105
Episode 105: Pemakaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!