"Papa sedang bekerja sayang."
"Kan mama sudah bilang. Papa sedang dinas. Mungkin papa lelah. Jadi butuh istirahat sayang." Jawab Ayana tersenyum.
"Oooo, tapi jika ada papa kan lebih enak ma. Apa mama bertengkar dengan papa?." Tanya Kayra kembali menatapnya.
Mengelus rambut Kayra." Mama dan papa bukan bertengkar sayang, kan mama sudah bilang. Mungkin papa sedang sibuk. Kan Kayra tau papa bekerja di perusahaan yang besar. Sebab itu papa sibuk sayang." Jawab Ayana mencoba memberi alasan kepada Kayra.
"Ouh, baik ma. Kalau begitu mari kita beli gulali yang ada disana ma." Ucap Kayra mengajaknya.
"Baik sayang. Mari." Ucap Ayana berdiri dan menggandeng tangan Kayra.
Setelah membeli gulali. Merekapun kembali pulang dan saat di perjalanan menuju rumah.
Dimobil." Sayang, habiskan gulali ya cepat. Sebelum nenek mu marah." Ucap Ayana sambil menyetir mobilnya.
Kayra mengangguk lalu menghabiskan gulali nya dengan cepat.
"Apa kau bahagia sayang?." Tanya Ayana.
"Sangat bahagia ma, apalagi aku bisa bermain berdua dengan mama. Itu sangat seru tau ma. Pokoknya aku senang. Besok aku akan menceritakannya kepada teman temanku, kalau hari ini aku bermain ke taman hiburan bersama mama." Jawab Kayra bahagia.
"Baiklah sayang, kalau nenek ada menanyakan mu yang aneh aneh. Jawab saja tidak tahu, okey." Ucap Ayana.
"Baik ma." Jawab Kayra tersenyum.
Sesampai rumah merekapun langsung ke dalam. Saat masuk ke dalam. Mereka sudah di perlihatkan oleh ibu mertuanya yang melipat tangannya dan memasang wajah kesal.
"Sayang, masuk lah ke kamar. Ada urusan yang mau mama sampaikan pada nenekmu." Ucap Ayana menyuruh Kayra untuk masuk ke kamarnya.
"Baik ma."
"Jangan lupa ganti pakaianmu dan tidur ya." Ucap Ayana tersenyum.
Kayra pun mengangguk dan langsung masuk ke kamarnya. Setelah Kayra masuk ke kamarnya. Ibu mertuanya langsung mencaci makinya.
"Hei, kau tau waktu kan. Kenapa baru pulang jam segini. Dari mana saja kau?." Tanya ibu mertuanya marah.
"Tadi ada urusan di sekolah Kayra bu. Jadi sedikit terlambat pulang." Jawab Ayana gugup.
"Cepat kerjakan kerjaan rumah itu. Aku mau keluar sebentar, karena mau arisan. Dan saat aku pulang, semua harus siap. Mengerti!." Ucap ibu mertuanya mendekat ke hadapan wajahnya.
"Baik bu." Jawab Ayana.
"Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap ibu mertuanya langsung pergi meninggalkan Ayana.
Setelah ibu mertuanya pergi." Baru saja aku menikmati hiburan bersama anakku. Malah sudah disuruh kerjaan sampai rumah. Biarlah." Ucap Ayana langsung menuju ke dapur untuk memulai pekerjaan rumahnya kembali.
Saat di dapur dan Ayana sedang menyuci piring. Dia termenung karena mengingat perkataan anaknya yang membahas tentang ibunya.
"Kayra sangat merindukan neneknya. Apa aku harus membawa ya pulang ke rumahku. Sudah lama aku tidak kesana. Aku juga sangat merindukan ibuku. Sejak saat itu, aku sudah tak pernah melihat wajah ibuku. Bahkan menghubunginya saja aku tak berani. Karena aku masih memiliki kesalahan yang begitu membuat hati ibuku sakit." Ucap batin Ayana murung.
Mengulang kembali masa 10 tahun yang lalu.
"Anakku, jangan menikah dengannya karena ibunya itu tidak baik." Ucap ibu kandung Ayana.
"Dia baik bu. Aku selalu di puji dan di sayang oleh ibunya. Mana mungkin ibunya jahat." Ucap Ayana melawan ibunya.
"Ibu pernah melihat ibunya menjelekkan mu di belakang sayang. Jadi ibu hanya memberi yang terbaik untukmu. Dengarkan ibu sekali ini saja sayang." Ucap ibunya berwajah jujur.
"Ibu tidak tahu kalau aku sangat menyayanginya. Jadi ibu jangan melarang ku seperti ini!." Tegas Ayana memarahi ibunya sendiri.
Ibunya menangis." Hiks, hiks. Jika memang itu yang kau inginkan. Pergilah, dan jika yang ibu katakan itu benar. Pulanglah nak." Ucap ibunya menangis.
"Maafkan aku bu, aku harus pergi bersama calon suamiku dan ibu mertuaku. Maafkan aku bu. Aku harus pergi. Selamat tinggal bu." Ucap Ayana meninggalkan rumahnya sambil membawa kopernya.
Ayana pun meninggalkan rumahnya demi Evano dan ibu mertuanya. Dia tidak tahu bahwa yang di katakan ibu kandungnya sendiri itu memang benar. Tapi Ayana sudah di buta kan oleh cinta Evano dan hanya mempercayai mereka.
Kembali ke Sekarang." Aku jadi paham dengan yang di katakan ibu. Sekarang aku malah tersiksa seperti ini. Apa aku boleh kembali ke rumahku yang dulu. Aku malu." Ucap Ayana setelah membayangkan masa lalu ya dulu. Dan dia pun meneteskan air matanya.
"Hikss, hiks. Apa aku boleh kembali ke rumah tempat lahirku. Aku ingin meminta maaf kepada ibuku dan memeluknya. Tapi aku malu untuk pulang, karena aku memiliki kesalahan yang sudah menyakiti hatinya." Ucap Ayana menangis kembali karena mengingat kesalahan yang di perbuat ya dulu.
Mengusap air matanya." Aku harus menerima semua hukuman ini. Ini mungkin hukuman yang di beri tuhan. Karena aku sudah melawan ibu ku sendiri. Dan aku harus menerima semua kenyataan ini, bahwa aku harus menjadi wanita yang tersiksa." Ucapnya mengusap air matanya.
Ditengah ketangisannya, tiba tiba Kayra muncul sambil menarik narik baju Ayana.
"Ma," Panggil Kayra.
Menoleh ke arah kayra dan mengusap air matanya agar kayra tidak curiga." Eh, iya sayang. Ada apa?." Tanya Ayana.
"Mama abis menangis ya?." Tanya Kayra menatapnya.
"Tidak kok. Mama tadi abis terkena semburan air cuci piring ini. Jadi perih deh." Jawab Ayana tersenyum.
"Mama jangan berbohong. Katakan padaku. Jangan di pendam pendam ma." Ucap Kayra tidak percaya dengan yang di katakan Ayana.
"Anak mama memang hebat. Kalau begitu kita duduk dulu, akan mama ceritakan." Ucap ayana menyuruh Kayra duduk dan merekapun duduk berhadapan.
"Cerita kan. Mama kenapa." Ucap Kayra berwajah serius.
"Anak mama memang sudah besar ya. Kata katanya saja sudah seperti orang dewasa." Ucap Ayana mengusap pipi Kayra.
"Kan aku memang sudah dewasa ma. Aku kan sudah berumur 5 tahun. Kan sudah besar." Jawab Kayra bahagia.
"Tapi bukan itu masalahnya sekarang ma. Katakan mama kenapa?." Tanya Kayra.
"Sebenarnya, sebenarnya mama rindu dengan ibu mama." Jawab Ayana menggenggam tangannya.
"Kenapa dengan nenek ma?." Tanya Kayra.
"Tidak apa apa. Mama hanya rindu dengan ibu mama karena sudah lama mama tidak bertemu ibu mama." Jawab Ayana.
"Kenapa mama tidak menjenguk nenek. Bagaimana kalau kita ke rumah nenek bersama. Kan mama rindu dengan nenek kan." Ucap Kayra sekaligus bertanya.
"Mama sangat rindu dengannya. Tapi mama mempunyai masalah dengan nenek mu sayang. Mama tidak bisa menceritakannya kepadamu, karena kau masih kecil. Akan mama ceritakan saat kau besar nanti. Kalau begitu kembali lah ke kamar." Jawab Ayana dan menyuruh Kayra kembali ke kamarnya.
"Apa memang itu benar ma. Mama tidak berbohong kan?." Tanya Kayra untuk memastikannya.
"Benar sayang, mama tidak bohong kok. Kalau begitu kembali lah ke kamarmu karena mama masih banyak kerjaan." Ucap Ayana tersenyum sambil mengelus pipi Kayra.
"Baik ma, aku duluan." Jawab Kayra kembali ke kamarnya.
Setelah Kayra pergi." Maafkan mama sayang, mama ga bisa ceritain masalah yang telah mama perbuat kepada nenek mu." Ucap batin Ayana kembali mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Ditengah tengah Ayana sedang mengerjakan tugas rumahnya. Tiba tiba mertuanya pulang bersama seorang teman arisannya dan merekapun masuk. Ayana yang tidak tahu karena sedang di kamar mandi menyikat lantai kamar mandinya.
"Siapa ya?." Ayana pun langsung melihatnya, dan ia adalah,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments