Episode 4: Isi Hati

"Papa sedang bekerja sayang."

"Kan mama sudah bilang. Papa sedang dinas. Mungkin papa lelah. Jadi butuh istirahat sayang." Jawab Ayana tersenyum.

"Oooo, tapi jika ada papa kan lebih enak ma. Apa mama bertengkar dengan papa?." Tanya Kayra kembali menatapnya.

Mengelus rambut Kayra." Mama dan papa bukan bertengkar sayang, kan mama sudah bilang. Mungkin papa sedang sibuk. Kan Kayra tau papa bekerja di perusahaan yang besar. Sebab itu papa sibuk sayang." Jawab Ayana mencoba memberi alasan kepada Kayra.

"Ouh, baik ma. Kalau begitu mari kita beli gulali yang ada disana ma." Ucap Kayra mengajaknya.

"Baik sayang. Mari." Ucap Ayana berdiri dan menggandeng tangan Kayra.

Setelah membeli gulali. Merekapun kembali pulang dan saat di perjalanan menuju rumah.

Dimobil." Sayang, habiskan gulali ya cepat. Sebelum nenek mu marah." Ucap Ayana sambil menyetir mobilnya.

Kayra mengangguk lalu menghabiskan gulali nya dengan cepat.

"Apa kau bahagia sayang?." Tanya Ayana.

"Sangat bahagia ma, apalagi aku bisa bermain berdua dengan mama. Itu sangat seru tau ma. Pokoknya aku senang. Besok aku akan menceritakannya kepada teman temanku, kalau hari ini aku bermain ke taman hiburan bersama mama." Jawab Kayra bahagia.

"Baiklah sayang, kalau nenek ada menanyakan mu yang aneh aneh. Jawab saja tidak tahu, okey." Ucap Ayana.

"Baik ma." Jawab Kayra tersenyum.

Sesampai rumah merekapun langsung ke dalam. Saat masuk ke dalam. Mereka sudah di perlihatkan oleh ibu mertuanya yang melipat tangannya dan memasang wajah kesal.

"Sayang, masuk lah ke kamar. Ada urusan yang mau mama sampaikan pada nenekmu." Ucap Ayana menyuruh Kayra untuk masuk ke kamarnya.

"Baik ma."

"Jangan lupa ganti pakaianmu dan tidur ya." Ucap Ayana tersenyum.

Kayra pun mengangguk dan langsung masuk ke kamarnya. Setelah Kayra masuk ke kamarnya. Ibu mertuanya langsung mencaci makinya.

"Hei, kau tau waktu kan. Kenapa baru pulang jam segini. Dari mana saja kau?." Tanya ibu mertuanya marah.

"Tadi ada urusan di sekolah Kayra bu. Jadi sedikit terlambat pulang." Jawab Ayana gugup.

"Cepat kerjakan kerjaan rumah itu. Aku mau keluar sebentar, karena mau arisan. Dan saat aku pulang, semua harus siap. Mengerti!." Ucap ibu mertuanya mendekat ke hadapan wajahnya.

"Baik bu." Jawab Ayana.

"Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap ibu mertuanya langsung pergi meninggalkan Ayana.

Setelah ibu mertuanya pergi." Baru saja aku menikmati hiburan bersama anakku. Malah sudah disuruh kerjaan sampai rumah. Biarlah." Ucap Ayana langsung menuju ke dapur untuk memulai pekerjaan rumahnya kembali.

Saat di dapur dan Ayana sedang menyuci piring. Dia termenung karena mengingat perkataan anaknya yang membahas tentang ibunya.

"Kayra sangat merindukan neneknya. Apa aku harus membawa ya pulang ke rumahku. Sudah lama aku tidak kesana. Aku juga sangat merindukan ibuku. Sejak saat itu, aku sudah tak pernah melihat wajah ibuku. Bahkan menghubunginya saja aku tak berani. Karena aku masih memiliki kesalahan yang begitu membuat hati ibuku sakit." Ucap batin Ayana murung.

Mengulang kembali masa 10 tahun yang lalu.

"Anakku, jangan menikah dengannya karena ibunya itu tidak baik." Ucap ibu kandung Ayana.

"Dia baik bu. Aku selalu di puji dan di sayang oleh ibunya. Mana mungkin ibunya jahat." Ucap Ayana melawan ibunya.

"Ibu pernah melihat ibunya menjelekkan mu di belakang sayang. Jadi ibu hanya memberi yang terbaik untukmu. Dengarkan ibu sekali ini saja sayang." Ucap ibunya berwajah jujur.

"Ibu tidak tahu kalau aku sangat menyayanginya. Jadi ibu jangan melarang ku seperti ini!." Tegas Ayana memarahi ibunya sendiri.

Ibunya menangis." Hiks, hiks. Jika memang itu yang kau inginkan. Pergilah, dan jika yang ibu katakan itu benar. Pulanglah nak." Ucap ibunya menangis.

"Maafkan aku bu, aku harus pergi bersama calon suamiku dan ibu mertuaku. Maafkan aku bu. Aku harus pergi. Selamat tinggal bu." Ucap Ayana meninggalkan rumahnya sambil membawa kopernya.

Ayana pun meninggalkan rumahnya demi Evano dan ibu mertuanya. Dia tidak tahu bahwa yang di katakan ibu kandungnya sendiri itu memang benar. Tapi Ayana sudah di buta kan oleh cinta Evano dan hanya mempercayai mereka.

Kembali ke Sekarang." Aku jadi paham dengan yang di katakan ibu. Sekarang aku malah tersiksa seperti ini. Apa aku boleh kembali ke rumahku yang dulu. Aku malu." Ucap Ayana setelah membayangkan masa lalu ya dulu. Dan dia pun meneteskan air matanya.

"Hikss, hiks. Apa aku boleh kembali ke rumah tempat lahirku. Aku ingin meminta maaf kepada ibuku dan memeluknya. Tapi aku malu untuk pulang, karena aku memiliki kesalahan yang sudah menyakiti hatinya." Ucap Ayana menangis kembali karena mengingat kesalahan yang di perbuat ya dulu.

Mengusap air matanya." Aku harus menerima semua hukuman ini. Ini mungkin hukuman yang di beri tuhan. Karena aku sudah melawan ibu ku sendiri. Dan aku harus menerima semua kenyataan ini, bahwa aku harus menjadi wanita yang tersiksa." Ucapnya mengusap air matanya.

Ditengah ketangisannya, tiba tiba Kayra muncul sambil menarik narik baju Ayana.

"Ma," Panggil Kayra.

Menoleh ke arah kayra dan mengusap air matanya agar kayra tidak curiga." Eh, iya sayang. Ada apa?." Tanya Ayana.

"Mama abis menangis ya?." Tanya Kayra menatapnya.

"Tidak kok. Mama tadi abis terkena semburan air cuci piring ini. Jadi perih deh." Jawab Ayana tersenyum.

"Mama jangan berbohong. Katakan padaku. Jangan di pendam pendam ma." Ucap Kayra tidak percaya dengan yang di katakan Ayana.

"Anak mama memang hebat. Kalau begitu kita duduk dulu, akan mama ceritakan." Ucap ayana menyuruh Kayra duduk dan merekapun duduk berhadapan.

"Cerita kan. Mama kenapa." Ucap Kayra berwajah serius.

"Anak mama memang sudah besar ya. Kata katanya saja sudah seperti orang dewasa." Ucap Ayana mengusap pipi Kayra.

"Kan aku memang sudah dewasa ma. Aku kan sudah berumur 5 tahun. Kan sudah besar." Jawab Kayra bahagia.

"Tapi bukan itu masalahnya sekarang ma. Katakan mama kenapa?." Tanya Kayra.

"Sebenarnya, sebenarnya mama rindu dengan ibu mama." Jawab Ayana menggenggam tangannya.

"Kenapa dengan nenek ma?." Tanya Kayra.

"Tidak apa apa. Mama hanya rindu dengan ibu mama karena sudah lama mama tidak bertemu ibu mama." Jawab Ayana.

"Kenapa mama tidak menjenguk nenek. Bagaimana kalau kita ke rumah nenek bersama. Kan mama rindu dengan nenek kan." Ucap Kayra sekaligus bertanya.

"Mama sangat rindu dengannya. Tapi mama mempunyai masalah dengan nenek mu sayang. Mama tidak bisa menceritakannya kepadamu, karena kau masih kecil. Akan mama ceritakan saat kau besar nanti. Kalau begitu kembali lah ke kamar." Jawab Ayana dan menyuruh Kayra kembali ke kamarnya.

"Apa memang itu benar ma. Mama tidak berbohong kan?." Tanya Kayra untuk memastikannya.

"Benar sayang, mama tidak bohong kok. Kalau begitu kembali lah ke kamarmu karena mama masih banyak kerjaan." Ucap Ayana tersenyum sambil mengelus pipi Kayra.

"Baik ma, aku duluan." Jawab Kayra kembali ke kamarnya.

Setelah Kayra pergi." Maafkan mama sayang, mama ga bisa ceritain masalah yang telah mama perbuat kepada nenek mu." Ucap batin Ayana kembali mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Ditengah tengah Ayana sedang mengerjakan tugas rumahnya. Tiba tiba mertuanya pulang bersama seorang teman arisannya dan merekapun masuk. Ayana yang tidak tahu karena sedang di kamar mandi menyikat lantai kamar mandinya.

"Siapa ya?." Ayana pun langsung melihatnya, dan ia adalah,

Episodes
1 Episode 1:Ungkapan Isi Hati
2 Episode 2:Ibu Mertua Kejam
3 Episode 3: Penyiksaan
4 Episode 4: Isi Hati
5 Episode 5
6 Episode 6:Mengingat Masa Lalu
7 Episode 7:Ibu Kandung
8 Episode 8: Bareng
9 Episode 9: Kebersamaan
10 Episode 10
11 Episode 11:Tidak Dianggap
12 Episode 12:Maafkan Mama
13 Episode 13
14 Episode 14: Penyiksaan Kembali
15 Episode 15: Menyimpan Rahasia
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19: Tamparan
20 Episode 20: Siksaan
21 Episode 21: Hampir Ketahuan
22 Episode 22: Kembali Kerumah Lama
23 Episode 23: Ketahuan Evano
24 Episode 24
25 Episode 25: Antara Ibu Atau Istri
26 Episode 26: Gudang
27 Episode 27: Perjodohan
28 Episode 28: Menerima Kenyataan
29 Episode 29: Selingkuhan Palsu
30 Episode 30: Hanya Bisa Pasrah
31 Episode 31: Pangsit Enak
32 Episode 32: Salah Paham
33 Episode 33: Sampah
34 Episode 34: Drama
35 Episode 35: Hanya Teman
36 Episode 36: Berbohong
37 Episode 37: Tidak Sanggup
38 Episode 38: Kotak Cincin
39 Episode 39: Rencana Berlibur
40 Episode 40: Janjian
41 Episode 41: Ditabrak Mobil
42 Episode 42: Lupa Ingatan
43 Episode 43: Sakit
44 Episode 44: Rumah Sakit
45 Episode 45: Perhatian
46 Episode 46: Kupu Kupu
47 Episode 47: Terjatuh
48 Episode 48: Kritis
49 Episode 49: Air Mata
50 Episode 50: Taman hiburan
51 Episode 51: Gelembung Air
52 Episode 52: Mie Ayam
53 Episode 53: Sakit Kepala Hebat
54 Episode 54: Mengingat Kembali
55 Episode 55: Bangun
56 Episode 56: Ketahuan Ibu
57 Episode 57: Nasi Kotak
58 Episode 58: Boleh Pulang
59 Episode 59: Menginap
60 Episode 60: Sarapan
61 Episode 61: Kedua Orangtua
62 Episode 62: Mau Pulang
63 Episode 63: Pulang Ke Rumah
64 Episode 64: Ingatan Kembali
65 Episode 65: Ingatan Terus Muncul
66 Episode 66: Makanan
67 Episode 67: Romantis
68 Episode 68: Mencari Pekerjaan
69 Episode 69: Dongeng
70 Episode 70: Pulih Kembali
71 Episode 71: Capcay
72 Episode 72: Menunggu
73 Episode 73: Hanya Bisa Diam
74 Episode 74: Berbohong
75 Episode 75: Susu dan Roti
76 Episode 76: Cemburu
77 Episode 77: Menahan Air Mata
78 Episode 78: Kopi Americano
79 Episode 79: Semangat
80 Episode 80: Menyesal
81 Episode 81: Ingatan Malam
82 Episode 82: Nasi Goreng
83 Episode 83: Menunggu
84 Episode 84: Melihat Secara Langsung
85 Episode 85: Terbentur
86 Episode 86: Sadar
87 Episode 87: Isi Hati
88 Episode 88: Sembuh
89 Episode 89: Suapan Kue
90 Episode 90: Kejar-Kejaran
91 Episode 91: Restoran
92 Episode 92: Hal Mendesak
93 Episode 93: Kaca Mobil
94 Episode 94: Pekerjaan
95 Episode 95: Diterima Kerja
96 Episode 96: Makan Bersama
97 Episode 97: Terus Dihina
98 Episode 98: Hanya Berdua
99 Episode 99: Luka Tangan
100 Episode 100: Selingkuhan Datang
101 Episode 101: Mata Bengkak
102 Episode 102: Cerai
103 Episode 103: Ingin Cepat Cepat
104 Episode 104: Kecelakaan
105 Episode 105: Pemakaman
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Episode 1:Ungkapan Isi Hati
2
Episode 2:Ibu Mertua Kejam
3
Episode 3: Penyiksaan
4
Episode 4: Isi Hati
5
Episode 5
6
Episode 6:Mengingat Masa Lalu
7
Episode 7:Ibu Kandung
8
Episode 8: Bareng
9
Episode 9: Kebersamaan
10
Episode 10
11
Episode 11:Tidak Dianggap
12
Episode 12:Maafkan Mama
13
Episode 13
14
Episode 14: Penyiksaan Kembali
15
Episode 15: Menyimpan Rahasia
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19: Tamparan
20
Episode 20: Siksaan
21
Episode 21: Hampir Ketahuan
22
Episode 22: Kembali Kerumah Lama
23
Episode 23: Ketahuan Evano
24
Episode 24
25
Episode 25: Antara Ibu Atau Istri
26
Episode 26: Gudang
27
Episode 27: Perjodohan
28
Episode 28: Menerima Kenyataan
29
Episode 29: Selingkuhan Palsu
30
Episode 30: Hanya Bisa Pasrah
31
Episode 31: Pangsit Enak
32
Episode 32: Salah Paham
33
Episode 33: Sampah
34
Episode 34: Drama
35
Episode 35: Hanya Teman
36
Episode 36: Berbohong
37
Episode 37: Tidak Sanggup
38
Episode 38: Kotak Cincin
39
Episode 39: Rencana Berlibur
40
Episode 40: Janjian
41
Episode 41: Ditabrak Mobil
42
Episode 42: Lupa Ingatan
43
Episode 43: Sakit
44
Episode 44: Rumah Sakit
45
Episode 45: Perhatian
46
Episode 46: Kupu Kupu
47
Episode 47: Terjatuh
48
Episode 48: Kritis
49
Episode 49: Air Mata
50
Episode 50: Taman hiburan
51
Episode 51: Gelembung Air
52
Episode 52: Mie Ayam
53
Episode 53: Sakit Kepala Hebat
54
Episode 54: Mengingat Kembali
55
Episode 55: Bangun
56
Episode 56: Ketahuan Ibu
57
Episode 57: Nasi Kotak
58
Episode 58: Boleh Pulang
59
Episode 59: Menginap
60
Episode 60: Sarapan
61
Episode 61: Kedua Orangtua
62
Episode 62: Mau Pulang
63
Episode 63: Pulang Ke Rumah
64
Episode 64: Ingatan Kembali
65
Episode 65: Ingatan Terus Muncul
66
Episode 66: Makanan
67
Episode 67: Romantis
68
Episode 68: Mencari Pekerjaan
69
Episode 69: Dongeng
70
Episode 70: Pulih Kembali
71
Episode 71: Capcay
72
Episode 72: Menunggu
73
Episode 73: Hanya Bisa Diam
74
Episode 74: Berbohong
75
Episode 75: Susu dan Roti
76
Episode 76: Cemburu
77
Episode 77: Menahan Air Mata
78
Episode 78: Kopi Americano
79
Episode 79: Semangat
80
Episode 80: Menyesal
81
Episode 81: Ingatan Malam
82
Episode 82: Nasi Goreng
83
Episode 83: Menunggu
84
Episode 84: Melihat Secara Langsung
85
Episode 85: Terbentur
86
Episode 86: Sadar
87
Episode 87: Isi Hati
88
Episode 88: Sembuh
89
Episode 89: Suapan Kue
90
Episode 90: Kejar-Kejaran
91
Episode 91: Restoran
92
Episode 92: Hal Mendesak
93
Episode 93: Kaca Mobil
94
Episode 94: Pekerjaan
95
Episode 95: Diterima Kerja
96
Episode 96: Makan Bersama
97
Episode 97: Terus Dihina
98
Episode 98: Hanya Berdua
99
Episode 99: Luka Tangan
100
Episode 100: Selingkuhan Datang
101
Episode 101: Mata Bengkak
102
Episode 102: Cerai
103
Episode 103: Ingin Cepat Cepat
104
Episode 104: Kecelakaan
105
Episode 105: Pemakaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!