Episode 2:Ibu Mertua Kejam

"Sebenarnya apa ma?" Tanya Kayra menatapnya.

Ayana mengangguk." Sebenarnya mama sangat menyukai nya sayang. Mama sangat menyukai cerita dongeng. Karena sejak kecil pada saat mama sedang berlindung di bawah selimut karena gemuruh dan nenekmu selalu memeluk mama dan menceritakan cerita dongeng yang membuat mama tidak takut dengan apapun.

"Mama selalu di bacakan cerita dongeng oleh nenek mu dan dari situ mama sangat menyukai cerita dongeng." Jawab Ayana tersenyum.

"Seperti apa wajah nenek ma?." Tanya Kayra penasaran.

"Wajahnya sama seperti mama sayang. Suatu saat nanti kau pasti akan berjumpa dengannya." Jawab Ayana mengelus rambut kayra.

"Kapan ma, apa kita bisa menemui nenek besok." Ucap Kayra.

"Tunggu mama ada waktu. Karena mama masih ada sesuatu yang harus di selesaikan dengan nenek. Jadi, sabarlah ya sayang." Jawab Ayana.

"Baik ma, kalau begitu bacakan aku cerita dongeng dong ma .Agar aku seperti mama, yang di bacakan cerita dongeng oleh nenek." Ucap tidak sabar Kayra di bacakan dongeng.

"Mama tidak ingin memberitahu mu nak. Karena mama memiliki masalah dengan ibu mama. Dari cerita yang sering di bacakan ibu mama.

"Mama menyukai cerita dongeng dan berharap akan seperti di cerita Cinderella yang bertemu dengan seorang pria dan mereka hidup bahagia tapi cerita itu hanya dongeng dan tak akan pernah terjadi di kenyataan.

"Itu sebabnya mama harus menyembunyikan ini semua dari kamu tentang permasalahan mama dan papa kamu sayang." Ucap batin Ayana.

Ayana pun membacakan cerita dongeng untuk Kayra dan betapa bahagianya Kayra dan tidur dalam keadaan memeluk Ayana. Sejak saat itu Ayana harus membuat Kayra tidak menderita dan tidak seperti dirinya.

"Aku akan sekuat mungkin untuk anakku sukses kedepannya." Ucapnya menatap Kayra dalam kebahagiaan.

Dan merekapun pun tidur tenang dengan bahagia. Dalam keadaan tenang.

Keesokan harinya dimana Ayana sudah mengantarkan Kayra ke sekolahnya dan sekarang Ayana sedang mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya.

Dan sekarang Ayana sedang mencuci piring bekas makan mereka bertiga seperti biasanya. Tapi tidak sengaja, Ayana memecahkan piringnya dan ibu mertuanya langsung menghampiri dan langsung memakinya.

“Kenapa kau melakukan hal yang begitu buruk. Hanya mencuci piring doang, sampai di pecahkan seperti ini. Kau mau menggantinya, mana mampu. Kau kan hidup sederhana!.” Maki ibu mertuanya dengan tegas kepadanya.

“Sudah tidak pandai merawat diri, kerjaannya ngurus anak doang, susah amat. Saya jadi nyesel milih kamu jadi menantu saya.

"Sudah tidak pernah berdandan lagi. Sampai suami mu itu tidak pernah mengajak mu ke pesta teman temannya karena kau jorok seperti ini.” Ucap hinaan dari mulut ibu mertuanya langsung dihadapannya.

Ayana yang hanya terdiam dan tidak berani melawan." Lagi lagi diriku mendapatkan hinaan yang membuat hatiku begitu sakit seperti ditusuk seribu pedang.

Ibu mertuanya yang melihat Ayana, hanya terdiam dan langsung mengarahkan tangannya ke arah wajah Ayana untuk menamparnya. Saat ibu mertuanya mau menampar dirinya.

Tiba tiba Evano pulang dari dinasnya dan tidak memberitahukan kepulangannya kepada keluarga di rumah.

“Aku pulang.” Ucap Evano perlahan masuk sambil memegang tasnya.

Ibu mertuanya yang melihat. Langsung mengarahkan tangannya ke arah wajahnya sendiri, seolah olah dia yang di tampar dan akan menyalahkan Ayana.

“Apa yang kau lakukan Ayana, kenapa kau tega menampar ibu mertua mu sendiri.” Ucap ibu mertuanya memulai aktingnya sambil memegang pipinya, seolah olah ditampar.

“Ibu tahu kalau kau tidak menyukai ibu, tapi jangan menampar ibu seperti ini.” Ucapnya berpura pura menangis.

Ayana berusaha menjelaskan semuanya kepada suaminya dan Ayana tak bisa lagi menahan air matanya.

Ayana pun mencoba menjelaskannya dalam keadaan meneteskan air mata.

Evano hanya terdiam lalu memegang tangannya dan menyuruh Ayana untuk ke kamar.

“Ayana, kau ikut aku ke kamar, ada yang mau aku katakan padamu.” Ucap Evano menatap wajah Ayana.

“Dan ibu, duduklah disini dulu, ada yang mau saya katakan pribadi dengan Ayana.” Ucapnya.

“Baik nak.” Jawab ibunya berhasil menjalankan aktingnya.

Didalam kamar hanya ada Ayana dan Evano dan Evano tepat berdiri di hadapan ku.

"Apa yang sebenarnya terjadi?." Tanya Evano kepadanya.

"Saat aku sedang mencuci piring. Aku tidak sengaja menjatuhkannya dan itu tidak sengaja.

"Tapi ibu malah langsung menamparku dan yang di lakukan ibu tadi itu tidak benar. Justru aku yang mau di tampar nya." Jawab Ayana menangis.

Memegang bahu Ayana dan menatapnya." Dengarkan kata ibu untuk sementara ini. Karena ibu sudah tua. Jadi jangan berkata kasar kepada-nya dan jangan membangkangnya.

"Ibu tidak mungkin seperti itu. Karena aku tau jelas seperti apa ibuku. Jadi jangan seperti itu lagi. Okey." Ucap Evano.

"Kenapa, kenapa lagi lagi Evano tidak mendukung istrinya sendiri dan lebih membela ibunya. Tapi itu memang benar. Karena itu ibunya. Jadi dia membelanya. Aku harus apa." Ucap batin Ayana menatap ke bawah dan merasa kecewa.

Tapi di sela sela itu. Evano tidak lupa denganku lalu memberikan ku uang dengan menyelipkannya ya di tanganku sambil mengelus tanganku.

"Pegang lah uang ini dan simpan baik baik. Jangan beri tahu ibu, okey." Ucap Evano meletakkan uang tersebut di telapak tangan Ayana dan mengelus tangannya.

Seketika itu juga, hati Ayana kembali berdebar. Karena sudah lama ia tidak melakukan hal ini dan betapa bahagianya ia mendapatkan hal semacam ini walau sekecil ini saja.

Setelah Evano mengatakan hal itu dan memberikan Ayana sebuah uang untuk jajannya. Dia juga tidak lupa untuk menanyakan kabar Kayra yang juga ialah anaknya.

"Bagaimana dengan keadaan Kayra?." Tanya Evano kepadanya.

"Dia baik baik saja, berkat pengurusannya yang baik." Jawab Ayana tersenyum untuk menenangkan hatinya.

"Baguslah." Ucap Evano.

Melihat Evano yang masih memikirkan soal anaknya. Ayana pun bahagia karena suaminya masih memikirkan soal anaknya. Karena sudah lama Evano tidak pulang karena di sibukkan dinas dengan perusahaannya.

Setelah menanyakan kabarnya dan anaknya. Evano pun langsung pergi dan terlebih dulu untuk mengelus rambut Ayana.

Dan setelah dia pergi.Hati Ayana kembali berdetak dengan kencang karena perlakuannya yang baik itu dan Evano pun pergi dari rumah karena masih ada pekerjaan yang harus di selesaikannya di Perusahaan.

Disaat kebahagiaan Ayana mulai membaik. Tiba tiba ibu mertuanya masuk dan memberikan tatapan tajam kepadanya. Sebelum ibu mertuanya masuk.

Ayana sudah di pesankan oleh suaminya untuk menyembunyikan uang ya. Tapi itu tidak sempat karena ibu mertuanya langsung masuk ke dalam. Jadi Ayana hanya menyelipkannya di bawah bantal yang ada di sampingnya.

Setelah itu ibu mertuanya langsung menanyakan banyak pertanyaan karena ibu mertuanya tahu kalau Ayana sedang berbohong kepadanya.

Seketika itu juga ibu mertuanya memegang pipi Ayana dengan keras, lalu membisikkan sesuatu kepadanya.

“Katakan dimana uang itu. Atau aku akan melakukan sesuatu yang membuat mu sakit.” Ucap ibu mertuanya berbisik tepat di samping telinga Ayana.

“Aku tidak ada diberi uang bu, aku hanya berbicara tentang anak kami saja.” Jawab gugup Ayana kepada ibu mertuanya.

“Katakan, atau aku akan melakukan sesuatu yang mengerikan kepada mu." Tatapan tajam ingin membunuh.

Ayana hanya bisa terdiam dan ibu mertuanya yang melihatnya langsung menampar dirinya dengan keras dan mencari uang tersebut di tempat tidur Ayana.

Ayana terus menghalanginya agar ibu mertuanya tidak menemukannya karena Evano sudah berpesan untuk menyimpannya agar tidak ketahuan ibu.

"Tidak ada bu, jangan bu." Ucap Ayana menghalanginya.

"Diam kau!." Mendorong Ayana jatuh ke bawah.

Saat itu juga ibu mertuanya mendapatkan uang tersebut yang Ayana letakkan di bawah bantal. Ibu mertuanya langsung menampar Ayana dan menunjukkan uang tersebut.

“Ini uang apa, dasar gadis bodoh.” Memukul wajah Ayana dengan uang yang di temukan ibu mertuanya di bawah bantal.

“Itu bu, itu sebenarnya.” Gugup Ayana.

“Diam kau, kau akan mendapatkan hukuman hari ini, karena suami mu sudah berpesan tadi, kalau dia akan dinas lagi besok, jadi aku bisa memberimu pelajaran hari ini sepuas ku. Mari kita mulai.” Senyum jahat memulai aksi jahatnya.

Ayana yang ketakutan langsung meminta maaf berpuluhan kali bahkan Ayana sampai berlutut.

"Maaf bu, itu bukan yang di berikan Evano. Itu uang ku bu, bu." Ucap Ayana memohon maaf dan meminta kembali uangnya.

Tapi ibu mertuanya tidak mendengarkan permohonan maaf Ayana dan langsung menjambak rambut Ayana dengan keras.

Seketika itu juga Ayana sangat kesakitan, padahal itu hanya masalah sepele tapi ibu mertuanya menganggapnya hal serius.

"Apa yang mau ibu lakukan, ampun bu, ampun." Memohon ampun dalam keadaan menangis kesakitan.

"Diam kau, makanya jangan membantah perkataan ku." Ucap ibu mertuanya.

"Aku akan mengikuti kemauan ibu. Tapi jangan melakukan yang aneh aneh bu." Ucapnya terus menangis.

Tapi ibu mertuanya tidak mendengarkan yang Ayana bilang. Ayana pun diseret keluar kamar oleh ibu mertuanya menuju ke gudang gelap untuk disiksa olehnya.

Sesampai gudang, ibu mertuanya langsung melemparkannya cukup keras dan ibu mertuanya mengambil sebuah batang kayu dan saat mau memukulnya, dia memegang pipi Ayana dan berkata.

"Kali ini saja kok. Makanya jangan ulangi hal itu lagi. Atau aku akan memberi lebih dari ini." Ucap ibu Christina memegang pipi Ayana dengan keras.

"Apa yang mau ibu lakukan?." Tanya Ayana gemetaran.

"Aku mau,

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Mak k⃟ K⃠Adam🥀⃞

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Mak k⃟ K⃠Adam🥀⃞

aku dah mampir ya kak,

2023-03-20

0

I'm a queen👑

I'm a queen👑

dah

2023-03-11

0

Cellestria

Cellestria

keren thor

2023-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1:Ungkapan Isi Hati
2 Episode 2:Ibu Mertua Kejam
3 Episode 3: Penyiksaan
4 Episode 4: Isi Hati
5 Episode 5
6 Episode 6:Mengingat Masa Lalu
7 Episode 7:Ibu Kandung
8 Episode 8: Bareng
9 Episode 9: Kebersamaan
10 Episode 10
11 Episode 11:Tidak Dianggap
12 Episode 12:Maafkan Mama
13 Episode 13
14 Episode 14: Penyiksaan Kembali
15 Episode 15: Menyimpan Rahasia
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19: Tamparan
20 Episode 20: Siksaan
21 Episode 21: Hampir Ketahuan
22 Episode 22: Kembali Kerumah Lama
23 Episode 23: Ketahuan Evano
24 Episode 24
25 Episode 25: Antara Ibu Atau Istri
26 Episode 26: Gudang
27 Episode 27: Perjodohan
28 Episode 28: Menerima Kenyataan
29 Episode 29: Selingkuhan Palsu
30 Episode 30: Hanya Bisa Pasrah
31 Episode 31: Pangsit Enak
32 Episode 32: Salah Paham
33 Episode 33: Sampah
34 Episode 34: Drama
35 Episode 35: Hanya Teman
36 Episode 36: Berbohong
37 Episode 37: Tidak Sanggup
38 Episode 38: Kotak Cincin
39 Episode 39: Rencana Berlibur
40 Episode 40: Janjian
41 Episode 41: Ditabrak Mobil
42 Episode 42: Lupa Ingatan
43 Episode 43: Sakit
44 Episode 44: Rumah Sakit
45 Episode 45: Perhatian
46 Episode 46: Kupu Kupu
47 Episode 47: Terjatuh
48 Episode 48: Kritis
49 Episode 49: Air Mata
50 Episode 50: Taman hiburan
51 Episode 51: Gelembung Air
52 Episode 52: Mie Ayam
53 Episode 53: Sakit Kepala Hebat
54 Episode 54: Mengingat Kembali
55 Episode 55: Bangun
56 Episode 56: Ketahuan Ibu
57 Episode 57: Nasi Kotak
58 Episode 58: Boleh Pulang
59 Episode 59: Menginap
60 Episode 60: Sarapan
61 Episode 61: Kedua Orangtua
62 Episode 62: Mau Pulang
63 Episode 63: Pulang Ke Rumah
64 Episode 64: Ingatan Kembali
65 Episode 65: Ingatan Terus Muncul
66 Episode 66: Makanan
67 Episode 67: Romantis
68 Episode 68: Mencari Pekerjaan
69 Episode 69: Dongeng
70 Episode 70: Pulih Kembali
71 Episode 71: Capcay
72 Episode 72: Menunggu
73 Episode 73: Hanya Bisa Diam
74 Episode 74: Berbohong
75 Episode 75: Susu dan Roti
76 Episode 76: Cemburu
77 Episode 77: Menahan Air Mata
78 Episode 78: Kopi Americano
79 Episode 79: Semangat
80 Episode 80: Menyesal
81 Episode 81: Ingatan Malam
82 Episode 82: Nasi Goreng
83 Episode 83: Menunggu
84 Episode 84: Melihat Secara Langsung
85 Episode 85: Terbentur
86 Episode 86: Sadar
87 Episode 87: Isi Hati
88 Episode 88: Sembuh
89 Episode 89: Suapan Kue
90 Episode 90: Kejar-Kejaran
91 Episode 91: Restoran
92 Episode 92: Hal Mendesak
93 Episode 93: Kaca Mobil
94 Episode 94: Pekerjaan
95 Episode 95: Diterima Kerja
96 Episode 96: Makan Bersama
97 Episode 97: Terus Dihina
98 Episode 98: Hanya Berdua
99 Episode 99: Luka Tangan
100 Episode 100: Selingkuhan Datang
101 Episode 101: Mata Bengkak
102 Episode 102: Cerai
103 Episode 103: Ingin Cepat Cepat
104 Episode 104: Kecelakaan
105 Episode 105: Pemakaman
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Episode 1:Ungkapan Isi Hati
2
Episode 2:Ibu Mertua Kejam
3
Episode 3: Penyiksaan
4
Episode 4: Isi Hati
5
Episode 5
6
Episode 6:Mengingat Masa Lalu
7
Episode 7:Ibu Kandung
8
Episode 8: Bareng
9
Episode 9: Kebersamaan
10
Episode 10
11
Episode 11:Tidak Dianggap
12
Episode 12:Maafkan Mama
13
Episode 13
14
Episode 14: Penyiksaan Kembali
15
Episode 15: Menyimpan Rahasia
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19: Tamparan
20
Episode 20: Siksaan
21
Episode 21: Hampir Ketahuan
22
Episode 22: Kembali Kerumah Lama
23
Episode 23: Ketahuan Evano
24
Episode 24
25
Episode 25: Antara Ibu Atau Istri
26
Episode 26: Gudang
27
Episode 27: Perjodohan
28
Episode 28: Menerima Kenyataan
29
Episode 29: Selingkuhan Palsu
30
Episode 30: Hanya Bisa Pasrah
31
Episode 31: Pangsit Enak
32
Episode 32: Salah Paham
33
Episode 33: Sampah
34
Episode 34: Drama
35
Episode 35: Hanya Teman
36
Episode 36: Berbohong
37
Episode 37: Tidak Sanggup
38
Episode 38: Kotak Cincin
39
Episode 39: Rencana Berlibur
40
Episode 40: Janjian
41
Episode 41: Ditabrak Mobil
42
Episode 42: Lupa Ingatan
43
Episode 43: Sakit
44
Episode 44: Rumah Sakit
45
Episode 45: Perhatian
46
Episode 46: Kupu Kupu
47
Episode 47: Terjatuh
48
Episode 48: Kritis
49
Episode 49: Air Mata
50
Episode 50: Taman hiburan
51
Episode 51: Gelembung Air
52
Episode 52: Mie Ayam
53
Episode 53: Sakit Kepala Hebat
54
Episode 54: Mengingat Kembali
55
Episode 55: Bangun
56
Episode 56: Ketahuan Ibu
57
Episode 57: Nasi Kotak
58
Episode 58: Boleh Pulang
59
Episode 59: Menginap
60
Episode 60: Sarapan
61
Episode 61: Kedua Orangtua
62
Episode 62: Mau Pulang
63
Episode 63: Pulang Ke Rumah
64
Episode 64: Ingatan Kembali
65
Episode 65: Ingatan Terus Muncul
66
Episode 66: Makanan
67
Episode 67: Romantis
68
Episode 68: Mencari Pekerjaan
69
Episode 69: Dongeng
70
Episode 70: Pulih Kembali
71
Episode 71: Capcay
72
Episode 72: Menunggu
73
Episode 73: Hanya Bisa Diam
74
Episode 74: Berbohong
75
Episode 75: Susu dan Roti
76
Episode 76: Cemburu
77
Episode 77: Menahan Air Mata
78
Episode 78: Kopi Americano
79
Episode 79: Semangat
80
Episode 80: Menyesal
81
Episode 81: Ingatan Malam
82
Episode 82: Nasi Goreng
83
Episode 83: Menunggu
84
Episode 84: Melihat Secara Langsung
85
Episode 85: Terbentur
86
Episode 86: Sadar
87
Episode 87: Isi Hati
88
Episode 88: Sembuh
89
Episode 89: Suapan Kue
90
Episode 90: Kejar-Kejaran
91
Episode 91: Restoran
92
Episode 92: Hal Mendesak
93
Episode 93: Kaca Mobil
94
Episode 94: Pekerjaan
95
Episode 95: Diterima Kerja
96
Episode 96: Makan Bersama
97
Episode 97: Terus Dihina
98
Episode 98: Hanya Berdua
99
Episode 99: Luka Tangan
100
Episode 100: Selingkuhan Datang
101
Episode 101: Mata Bengkak
102
Episode 102: Cerai
103
Episode 103: Ingin Cepat Cepat
104
Episode 104: Kecelakaan
105
Episode 105: Pemakaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!