Episode 3: Penyiksaan

"Aku mau, aku mau memukuli mu dong." Jawab ibu mertuanya dengan ringan dan tersenyum tipis kepadanya.

"Ampun bu, ampun. Hikss, Hikss." Ucap Ayana ampun dan menangis deras.

Tanpa basa basi. Ibu mertuanya langsung mengarahkan kayu tersebut ke punggung Ayana.

Seketika itu sekujur badan Ayana berlinang darah akibat pukulan cukup keras dari kayu tersebut.

"Aduh, sakit bu, sakit." Ucap kesakitan Ayana.

"Pak." Bunyi kayu tersebut yang mengenai punggung Ayana.

"Arghh, sakit bu." Kesakitan Ayana hingga menangis deras.

Ibu mertuanya yang tidak mendengarkan ampunan dari Ayana, terus memukulinya dan seketika itu juga Ayana pingsan di tempat.

Ibu mertuanya menghampirinya dan tersenyum jahat. Setelah itu ibu Christina yang sudah puas. Langsung meninggalkan Ayana di gudang gelap tersebut.

Saat sudah beberapa waktu. Akhirnya Ayana terbangun juga dan dia merasakan kesakitan yang begitu perih. Tak ada pun satu orang yang membantunya.

"Aish, sakitnya ya tuhan." Ucap Ayana kesakitan.

Perlahan lahan bangun." Aduh, sakitnya. Aku harus cepat cepat membereskan luka ini." Ucap Ayana perlahan lahan berdiri sambil menahan air matanya.

Dia bergegas bangun dan ke kamar untuk mengobati lukanya. Setelah membereskan lukanya. Ayana menangis.

Dia merasakan penderitaan yang begitu sengsara yang tak pernah di rasakan ya dulu. Dia memegang dadanya dan menangis dengan deras.

"Kenapa, kenapa hidupku harus begini. Kenapa." Memegang dadanya dan memarahi dirinya sendiri.

Menghapus air matanya." Sudahlah, tidak ada gunanya juga aku menangis seperti ini. Lagi pula tidak akan ada yang mendukungku, selain anakku.

"Aku harus cepat cepat menutupi luka ini, agar anakku tidak menanyakannya." Ucap batin Ayana menutup luka tersebut dengan bajunya, setelah mengobatinya. Dan Ayana pun mengganti pakaiannya yang sudah berlumuran darah.

Saat Ayana mengambil pakaiannya di lemari dan mau mengambil pakaiannya. Ayana melihat sejumput kertas yang berada di bawah pakaiannya dan dia penasaran, lalu mengambilnya dan membuka kertas tersebut lalu membacanya.

"Ini dari siapa ya?." Tanya Ayana bingung langsung membacanya.

Isi surat tersebut:

"Halo istriku. Aku tadi tidak bisa mengatakannya kepadamu. Aku tahu kalau uang itu akan di ambil ibu. Karena ibu orangnya mata duitan. Jadi aku memberikanmu yang lainnya agar kau bisa menikmati dengan puas uang dariku tanpa di berikan oleh ibuku.

"Aku meletakkan di samping buku nikah kita dan aku juga meletakkan sesuatu disana. Smoga kau menyukainya". Salam Evano.

Menutupi mulutnya dan pipi memerah." Astaga, kenapa dia bisa tahu kalau uang ya dia berikan tadi. Akan di ambil oleh ibu. Terima kasih banyak suamiku." Ucap batin Ayana memeluk kertas tersebut.

Ayana pun mengambil uang tersebut dan mengecek barang rahasia yang di buat oleh Evano. Dia pun melihat uang ya di letakkan di samping buku nikah mereka dan dia reflek melihat ada sesuatu, dan ternyata itu adalah tiket ke Taman hiburan.

"Wah, ini kan tiket Taman hiburan. Apa ini semua rencana Evano. Dia memang sangat perhatian terhadap anaknya. Aku sudah cukup senang melihatnya walaupun dia tak pernah membela ku." Ucap Ayana bahagia.

"Ini juga sudah waktunya pulang Sekolah Kayra. Aku akan memberikan kejutan kepadanya dan akan langsung mengajaknya berlibur ke taman hiburan.

"Karena sudah lama juga, anakku tidak pernah ke Taman hiburan bersama ibunya." Ucap Ayana bahagia sambil melihat tiket tersebut.

Ayana pun langsung menyimpan tiket taman hiburan tersebut. Bersama uang yang di berikan Evano dan meletakkannya ke tasnya. Lalu bergegas untuk menjemput anaknya.

Diperjalanan menuju ke Sekolah Kayra." Untung saja aku sudah mengobati luka ku ini dan mata ini yang belum bisa mereda, malah masih lebam.

"Aku harus memberi alasan kepada Kayra agar Kayra tidak curiga kepadaku dan aku akan memberikan kejutan kepadanya." Ucap batin Ayana sambil menyetir mobilnya.

Sesampai Sekolah. Kayra sedang menunggu kedatangan Ayana. Ayana turun dari mobilnya dan menghampiri Kayra.

"Kayra." Panggil Ayana.

"Mama." Jawab Kayra langsung berlari ke pelukan Ayana.

"Aku rindu mama." Ucap Kayra menatap wajah Ayana.

"Ibu juga rindu kamu sayang." Mengelus rambut Kayra.

"Ada yang mau ibu tunjukkan padamu." Ucap Ayana membuat Kayra penasaran.

"Apa itu ma?." Tanya Kayra penasaran.

"Sebelum itu. Kita bicara di mobil dulu, kalau disini, nanti ada hantu." Jawab Ayana tersenyum.

"Baik ma, mari." Ucap Kayra menurut dan tak pernah melawan.

Didalam mobil dan menuju ke tempat yang di rencanakan Ayana." Kemana kita akan pergi ma, ini kan bukan jalan menuju arah pulang?." Tanya Kayra semakin bingung.

"Tunggu sampai. Baru ibu akan memberitahukannya." Jawab Ayana tersenyum.

Sesampai Taman hiburan dan mereka turun dari mobil bersama." Kenapa ke Taman hiburan ma." Tanya Kayra bingung.

"Ini lah kejutan yang ibu buat untuk mu sayang." Jawab Ayana tersenyum bahagia.

"Wah, ini begitu indah ma. Mama memang keren deh. Apa mama sudah menyiapkannya lama." Ucap Kayra kagum kembali bertanya.

"Ini semua papa kamu yang buat sayang. Papa yang kasih mama tiket Taman hiburan ini sayang." Jawab Ayana memegang pipi Kayra.

"Kenapa papa tidak ikut bersama kita ma?." Tanya Kayra terus.

"Papa sedang ada pekerjaan sayang. Kan kamu tahu kalau papa sibuk, jadi papa ga bisa bersama kita deh. Gapapa kan sayang." Jawab Ayana menenangkan Kayra yang banyak pertanyaan.

"Baik ma, kalau begitu mari kita bermain bersama!." Sorak Kayra langsung menarik tangan ibunya untuk masuk ke dalam taman hiburan tersebut.

"Baik sayang, jangan cepat cepat dong." Ucap Ayana bahagia melihat anaknya ikut bahagia.

Merekapun menikmati taman hiburan tersebut dengan penuh kebahagiaan. Dari memulai bermain baling baling, naik kuda kudaan dan memainkan banyak permainan dengan puas dan tidak ada halangan.

Mereka berdua pun kelelahan bermain dan membeli es krim agar menenangkan mereka yang kelelahan. Ayana dan Kayra pun duduk istirahat di dekat Taman hiburan tersebut, sambil memakan es krim mereka masing masing.

"Hem, enaknya ma." Ucap Kayra menikmati es krim tersebut.

"Iya sayang, ini memang enak. Apa kau menyukainya sayang?." Tanya Ayana menatapnya sambil menjilat es krimnya.

"Sangat senang ma, lain kali kita bermain seperti ini lagi ya ma." Ucap Kayra tersenyum bahagia.

"Baik sayang." Ucap Ayana bahagia melihat anaknya terutama sangat bahagia.

Ditengah kebahagian mereka. Dari kejauhan ada Evano yang melihat mereka berdua dari kejauhan dan menatapnya dengan penuh kasih sayang.

"Mereka lebih bahagia jika tidak ada aku. Saat aku di samping Ayana. Ayana selalu saja tidak merasa nyaman bersama ku. Apa ini semua menyangkut dengan ibuku. Tidak mungkin."

"Karena aku tau jelas seperti apa ibuku. Tidak mungkin ibuku mau melakukan hal seperti itu." Ucap batin Evano merasa bersalah kepada Ayana.

"Sudahlah, yang terpenting aku bisa melihat mereka bahagia. Aku harus pergi dari sini, sebelum mereka melihat ku." Ucap Evano pergi dari tempat itu.

Disisi lain." Ma." Panggil Kayra sambil memegang es krim.

Menoleh." Iya sayang, ada apa?." Tanya Ayana.

"Kenapa papa tidak ikut dengan kita ma?." Tanya Kayra.

"Papa sedang,

Terpopuler

Comments

My Girls

My Girls

baru juga baca..., udh di buat sensi sama nenek gayung😠

2023-03-29

0

Nasya_3

Nasya_3

ayana yuk ikut aku aja....jangan SM nenek grandong gila itu🤬

2023-03-10

0

ittsme_you

ittsme_you

kasian lihat ayana makkk.kimak memang si mertua😡🤬

2023-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1:Ungkapan Isi Hati
2 Episode 2:Ibu Mertua Kejam
3 Episode 3: Penyiksaan
4 Episode 4: Isi Hati
5 Episode 5
6 Episode 6:Mengingat Masa Lalu
7 Episode 7:Ibu Kandung
8 Episode 8: Bareng
9 Episode 9: Kebersamaan
10 Episode 10
11 Episode 11:Tidak Dianggap
12 Episode 12:Maafkan Mama
13 Episode 13
14 Episode 14: Penyiksaan Kembali
15 Episode 15: Menyimpan Rahasia
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19: Tamparan
20 Episode 20: Siksaan
21 Episode 21: Hampir Ketahuan
22 Episode 22: Kembali Kerumah Lama
23 Episode 23: Ketahuan Evano
24 Episode 24
25 Episode 25: Antara Ibu Atau Istri
26 Episode 26: Gudang
27 Episode 27: Perjodohan
28 Episode 28: Menerima Kenyataan
29 Episode 29: Selingkuhan Palsu
30 Episode 30: Hanya Bisa Pasrah
31 Episode 31: Pangsit Enak
32 Episode 32: Salah Paham
33 Episode 33: Sampah
34 Episode 34: Drama
35 Episode 35: Hanya Teman
36 Episode 36: Berbohong
37 Episode 37: Tidak Sanggup
38 Episode 38: Kotak Cincin
39 Episode 39: Rencana Berlibur
40 Episode 40: Janjian
41 Episode 41: Ditabrak Mobil
42 Episode 42: Lupa Ingatan
43 Episode 43: Sakit
44 Episode 44: Rumah Sakit
45 Episode 45: Perhatian
46 Episode 46: Kupu Kupu
47 Episode 47: Terjatuh
48 Episode 48: Kritis
49 Episode 49: Air Mata
50 Episode 50: Taman hiburan
51 Episode 51: Gelembung Air
52 Episode 52: Mie Ayam
53 Episode 53: Sakit Kepala Hebat
54 Episode 54: Mengingat Kembali
55 Episode 55: Bangun
56 Episode 56: Ketahuan Ibu
57 Episode 57: Nasi Kotak
58 Episode 58: Boleh Pulang
59 Episode 59: Menginap
60 Episode 60: Sarapan
61 Episode 61: Kedua Orangtua
62 Episode 62: Mau Pulang
63 Episode 63: Pulang Ke Rumah
64 Episode 64: Ingatan Kembali
65 Episode 65: Ingatan Terus Muncul
66 Episode 66: Makanan
67 Episode 67: Romantis
68 Episode 68: Mencari Pekerjaan
69 Episode 69: Dongeng
70 Episode 70: Pulih Kembali
71 Episode 71: Capcay
72 Episode 72: Menunggu
73 Episode 73: Hanya Bisa Diam
74 Episode 74: Berbohong
75 Episode 75: Susu dan Roti
76 Episode 76: Cemburu
77 Episode 77: Menahan Air Mata
78 Episode 78: Kopi Americano
79 Episode 79: Semangat
80 Episode 80: Menyesal
81 Episode 81: Ingatan Malam
82 Episode 82: Nasi Goreng
83 Episode 83: Menunggu
84 Episode 84: Melihat Secara Langsung
85 Episode 85: Terbentur
86 Episode 86: Sadar
87 Episode 87: Isi Hati
88 Episode 88: Sembuh
89 Episode 89: Suapan Kue
90 Episode 90: Kejar-Kejaran
91 Episode 91: Restoran
92 Episode 92: Hal Mendesak
93 Episode 93: Kaca Mobil
94 Episode 94: Pekerjaan
95 Episode 95: Diterima Kerja
96 Episode 96: Makan Bersama
97 Episode 97: Terus Dihina
98 Episode 98: Hanya Berdua
99 Episode 99: Luka Tangan
100 Episode 100: Selingkuhan Datang
101 Episode 101: Mata Bengkak
102 Episode 102: Cerai
103 Episode 103: Ingin Cepat Cepat
104 Episode 104: Kecelakaan
105 Episode 105: Pemakaman
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Episode 1:Ungkapan Isi Hati
2
Episode 2:Ibu Mertua Kejam
3
Episode 3: Penyiksaan
4
Episode 4: Isi Hati
5
Episode 5
6
Episode 6:Mengingat Masa Lalu
7
Episode 7:Ibu Kandung
8
Episode 8: Bareng
9
Episode 9: Kebersamaan
10
Episode 10
11
Episode 11:Tidak Dianggap
12
Episode 12:Maafkan Mama
13
Episode 13
14
Episode 14: Penyiksaan Kembali
15
Episode 15: Menyimpan Rahasia
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19: Tamparan
20
Episode 20: Siksaan
21
Episode 21: Hampir Ketahuan
22
Episode 22: Kembali Kerumah Lama
23
Episode 23: Ketahuan Evano
24
Episode 24
25
Episode 25: Antara Ibu Atau Istri
26
Episode 26: Gudang
27
Episode 27: Perjodohan
28
Episode 28: Menerima Kenyataan
29
Episode 29: Selingkuhan Palsu
30
Episode 30: Hanya Bisa Pasrah
31
Episode 31: Pangsit Enak
32
Episode 32: Salah Paham
33
Episode 33: Sampah
34
Episode 34: Drama
35
Episode 35: Hanya Teman
36
Episode 36: Berbohong
37
Episode 37: Tidak Sanggup
38
Episode 38: Kotak Cincin
39
Episode 39: Rencana Berlibur
40
Episode 40: Janjian
41
Episode 41: Ditabrak Mobil
42
Episode 42: Lupa Ingatan
43
Episode 43: Sakit
44
Episode 44: Rumah Sakit
45
Episode 45: Perhatian
46
Episode 46: Kupu Kupu
47
Episode 47: Terjatuh
48
Episode 48: Kritis
49
Episode 49: Air Mata
50
Episode 50: Taman hiburan
51
Episode 51: Gelembung Air
52
Episode 52: Mie Ayam
53
Episode 53: Sakit Kepala Hebat
54
Episode 54: Mengingat Kembali
55
Episode 55: Bangun
56
Episode 56: Ketahuan Ibu
57
Episode 57: Nasi Kotak
58
Episode 58: Boleh Pulang
59
Episode 59: Menginap
60
Episode 60: Sarapan
61
Episode 61: Kedua Orangtua
62
Episode 62: Mau Pulang
63
Episode 63: Pulang Ke Rumah
64
Episode 64: Ingatan Kembali
65
Episode 65: Ingatan Terus Muncul
66
Episode 66: Makanan
67
Episode 67: Romantis
68
Episode 68: Mencari Pekerjaan
69
Episode 69: Dongeng
70
Episode 70: Pulih Kembali
71
Episode 71: Capcay
72
Episode 72: Menunggu
73
Episode 73: Hanya Bisa Diam
74
Episode 74: Berbohong
75
Episode 75: Susu dan Roti
76
Episode 76: Cemburu
77
Episode 77: Menahan Air Mata
78
Episode 78: Kopi Americano
79
Episode 79: Semangat
80
Episode 80: Menyesal
81
Episode 81: Ingatan Malam
82
Episode 82: Nasi Goreng
83
Episode 83: Menunggu
84
Episode 84: Melihat Secara Langsung
85
Episode 85: Terbentur
86
Episode 86: Sadar
87
Episode 87: Isi Hati
88
Episode 88: Sembuh
89
Episode 89: Suapan Kue
90
Episode 90: Kejar-Kejaran
91
Episode 91: Restoran
92
Episode 92: Hal Mendesak
93
Episode 93: Kaca Mobil
94
Episode 94: Pekerjaan
95
Episode 95: Diterima Kerja
96
Episode 96: Makan Bersama
97
Episode 97: Terus Dihina
98
Episode 98: Hanya Berdua
99
Episode 99: Luka Tangan
100
Episode 100: Selingkuhan Datang
101
Episode 101: Mata Bengkak
102
Episode 102: Cerai
103
Episode 103: Ingin Cepat Cepat
104
Episode 104: Kecelakaan
105
Episode 105: Pemakaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!