"Aku mau, aku mau memukuli mu dong." Jawab ibu mertuanya dengan ringan dan tersenyum tipis kepadanya.
"Ampun bu, ampun. Hikss, Hikss." Ucap Ayana ampun dan menangis deras.
Tanpa basa basi. Ibu mertuanya langsung mengarahkan kayu tersebut ke punggung Ayana.
Seketika itu sekujur badan Ayana berlinang darah akibat pukulan cukup keras dari kayu tersebut.
"Aduh, sakit bu, sakit." Ucap kesakitan Ayana.
"Pak." Bunyi kayu tersebut yang mengenai punggung Ayana.
"Arghh, sakit bu." Kesakitan Ayana hingga menangis deras.
Ibu mertuanya yang tidak mendengarkan ampunan dari Ayana, terus memukulinya dan seketika itu juga Ayana pingsan di tempat.
Ibu mertuanya menghampirinya dan tersenyum jahat. Setelah itu ibu Christina yang sudah puas. Langsung meninggalkan Ayana di gudang gelap tersebut.
Saat sudah beberapa waktu. Akhirnya Ayana terbangun juga dan dia merasakan kesakitan yang begitu perih. Tak ada pun satu orang yang membantunya.
"Aish, sakitnya ya tuhan." Ucap Ayana kesakitan.
Perlahan lahan bangun." Aduh, sakitnya. Aku harus cepat cepat membereskan luka ini." Ucap Ayana perlahan lahan berdiri sambil menahan air matanya.
Dia bergegas bangun dan ke kamar untuk mengobati lukanya. Setelah membereskan lukanya. Ayana menangis.
Dia merasakan penderitaan yang begitu sengsara yang tak pernah di rasakan ya dulu. Dia memegang dadanya dan menangis dengan deras.
"Kenapa, kenapa hidupku harus begini. Kenapa." Memegang dadanya dan memarahi dirinya sendiri.
Menghapus air matanya." Sudahlah, tidak ada gunanya juga aku menangis seperti ini. Lagi pula tidak akan ada yang mendukungku, selain anakku.
"Aku harus cepat cepat menutupi luka ini, agar anakku tidak menanyakannya." Ucap batin Ayana menutup luka tersebut dengan bajunya, setelah mengobatinya. Dan Ayana pun mengganti pakaiannya yang sudah berlumuran darah.
Saat Ayana mengambil pakaiannya di lemari dan mau mengambil pakaiannya. Ayana melihat sejumput kertas yang berada di bawah pakaiannya dan dia penasaran, lalu mengambilnya dan membuka kertas tersebut lalu membacanya.
"Ini dari siapa ya?." Tanya Ayana bingung langsung membacanya.
Isi surat tersebut:
"Halo istriku. Aku tadi tidak bisa mengatakannya kepadamu. Aku tahu kalau uang itu akan di ambil ibu. Karena ibu orangnya mata duitan. Jadi aku memberikanmu yang lainnya agar kau bisa menikmati dengan puas uang dariku tanpa di berikan oleh ibuku.
"Aku meletakkan di samping buku nikah kita dan aku juga meletakkan sesuatu disana. Smoga kau menyukainya". Salam Evano.
Menutupi mulutnya dan pipi memerah." Astaga, kenapa dia bisa tahu kalau uang ya dia berikan tadi. Akan di ambil oleh ibu. Terima kasih banyak suamiku." Ucap batin Ayana memeluk kertas tersebut.
Ayana pun mengambil uang tersebut dan mengecek barang rahasia yang di buat oleh Evano. Dia pun melihat uang ya di letakkan di samping buku nikah mereka dan dia reflek melihat ada sesuatu, dan ternyata itu adalah tiket ke Taman hiburan.
"Wah, ini kan tiket Taman hiburan. Apa ini semua rencana Evano. Dia memang sangat perhatian terhadap anaknya. Aku sudah cukup senang melihatnya walaupun dia tak pernah membela ku." Ucap Ayana bahagia.
"Ini juga sudah waktunya pulang Sekolah Kayra. Aku akan memberikan kejutan kepadanya dan akan langsung mengajaknya berlibur ke taman hiburan.
"Karena sudah lama juga, anakku tidak pernah ke Taman hiburan bersama ibunya." Ucap Ayana bahagia sambil melihat tiket tersebut.
Ayana pun langsung menyimpan tiket taman hiburan tersebut. Bersama uang yang di berikan Evano dan meletakkannya ke tasnya. Lalu bergegas untuk menjemput anaknya.
Diperjalanan menuju ke Sekolah Kayra." Untung saja aku sudah mengobati luka ku ini dan mata ini yang belum bisa mereda, malah masih lebam.
"Aku harus memberi alasan kepada Kayra agar Kayra tidak curiga kepadaku dan aku akan memberikan kejutan kepadanya." Ucap batin Ayana sambil menyetir mobilnya.
Sesampai Sekolah. Kayra sedang menunggu kedatangan Ayana. Ayana turun dari mobilnya dan menghampiri Kayra.
"Kayra." Panggil Ayana.
"Mama." Jawab Kayra langsung berlari ke pelukan Ayana.
"Aku rindu mama." Ucap Kayra menatap wajah Ayana.
"Ibu juga rindu kamu sayang." Mengelus rambut Kayra.
"Ada yang mau ibu tunjukkan padamu." Ucap Ayana membuat Kayra penasaran.
"Apa itu ma?." Tanya Kayra penasaran.
"Sebelum itu. Kita bicara di mobil dulu, kalau disini, nanti ada hantu." Jawab Ayana tersenyum.
"Baik ma, mari." Ucap Kayra menurut dan tak pernah melawan.
Didalam mobil dan menuju ke tempat yang di rencanakan Ayana." Kemana kita akan pergi ma, ini kan bukan jalan menuju arah pulang?." Tanya Kayra semakin bingung.
"Tunggu sampai. Baru ibu akan memberitahukannya." Jawab Ayana tersenyum.
Sesampai Taman hiburan dan mereka turun dari mobil bersama." Kenapa ke Taman hiburan ma." Tanya Kayra bingung.
"Ini lah kejutan yang ibu buat untuk mu sayang." Jawab Ayana tersenyum bahagia.
"Wah, ini begitu indah ma. Mama memang keren deh. Apa mama sudah menyiapkannya lama." Ucap Kayra kagum kembali bertanya.
"Ini semua papa kamu yang buat sayang. Papa yang kasih mama tiket Taman hiburan ini sayang." Jawab Ayana memegang pipi Kayra.
"Kenapa papa tidak ikut bersama kita ma?." Tanya Kayra terus.
"Papa sedang ada pekerjaan sayang. Kan kamu tahu kalau papa sibuk, jadi papa ga bisa bersama kita deh. Gapapa kan sayang." Jawab Ayana menenangkan Kayra yang banyak pertanyaan.
"Baik ma, kalau begitu mari kita bermain bersama!." Sorak Kayra langsung menarik tangan ibunya untuk masuk ke dalam taman hiburan tersebut.
"Baik sayang, jangan cepat cepat dong." Ucap Ayana bahagia melihat anaknya ikut bahagia.
Merekapun menikmati taman hiburan tersebut dengan penuh kebahagiaan. Dari memulai bermain baling baling, naik kuda kudaan dan memainkan banyak permainan dengan puas dan tidak ada halangan.
Mereka berdua pun kelelahan bermain dan membeli es krim agar menenangkan mereka yang kelelahan. Ayana dan Kayra pun duduk istirahat di dekat Taman hiburan tersebut, sambil memakan es krim mereka masing masing.
"Hem, enaknya ma." Ucap Kayra menikmati es krim tersebut.
"Iya sayang, ini memang enak. Apa kau menyukainya sayang?." Tanya Ayana menatapnya sambil menjilat es krimnya.
"Sangat senang ma, lain kali kita bermain seperti ini lagi ya ma." Ucap Kayra tersenyum bahagia.
"Baik sayang." Ucap Ayana bahagia melihat anaknya terutama sangat bahagia.
Ditengah kebahagian mereka. Dari kejauhan ada Evano yang melihat mereka berdua dari kejauhan dan menatapnya dengan penuh kasih sayang.
"Mereka lebih bahagia jika tidak ada aku. Saat aku di samping Ayana. Ayana selalu saja tidak merasa nyaman bersama ku. Apa ini semua menyangkut dengan ibuku. Tidak mungkin."
"Karena aku tau jelas seperti apa ibuku. Tidak mungkin ibuku mau melakukan hal seperti itu." Ucap batin Evano merasa bersalah kepada Ayana.
"Sudahlah, yang terpenting aku bisa melihat mereka bahagia. Aku harus pergi dari sini, sebelum mereka melihat ku." Ucap Evano pergi dari tempat itu.
Disisi lain." Ma." Panggil Kayra sambil memegang es krim.
Menoleh." Iya sayang, ada apa?." Tanya Ayana.
"Kenapa papa tidak ikut dengan kita ma?." Tanya Kayra.
"Papa sedang,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
My Girls
baru juga baca..., udh di buat sensi sama nenek gayung😠
2023-03-29
0
Nasya_3
ayana yuk ikut aku aja....jangan SM nenek grandong gila itu🤬
2023-03-10
0
ittsme_you
kasian lihat ayana makkk.kimak memang si mertua😡🤬
2023-03-09
0