Setelah puas menangisi nasibnya, Mirna segera bangkit dari tempat tidur. gadis berusia 16 tahun itu, berencanl ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. karena memang tubuh gadis itu merasa begitu lelah dan juga letih.
Apalagi, sudah dari sejak pagi, laki-laki tua itu terus saja "menghajarnya" tanpa henti. tentu saja itu membuat Mirna merasa sangat tersiksa.
"aduh sakit sekali,"ucap gadis itu saat melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi.
Sungguh rasanya di area sensitif itu seperti ada luka robek yang sangat menyakitkan. namun gadis kecil itu tidak patah arang. Mirna tetap saja melangkahkan kaki untuk menuju ke kamar mandi. dan gadis cantik itu tidak menyadari keadaan sekitarnya.
Di mana ternyata saat ini, Vicky telah berada di belakang tubuhnya dengan senyum menyaringai Dan tatapan penuh nafsu. dan tanpa basa-basi lagi, laki-laki berusia 40 tahun itu, segera menggendong tubuh Mirna.
Membuat gadis cantik itu seketika terbelalak kaget. dan hendak menjerit karena merasa terkejut.
Namun dengan cepat, bibir mungilnya itu segera disumpal oleh bibir tebal milik Vicky. hingga membuat gadis itu hanya dapat terdiam.
Saat ini Mirna dapat merasakan, tangan laki-laki itu menyentuh daerah daerah sensitifnya.
Namun, Vicky sama sekali tidak memperdulikan itu. laki-laki Paruh baya itu malah semakin merasa senang.
Entah setan apa yang merasuki laki-laki paruh baya itu, sehingga tega melakukan hal sekejam itu pada seorang gadis kecil yang tidak bersalah.
Namun, itu tidak membuat Vicky merasakan perasaan iba sedikitpun. justru malah laki-laki b3r3n9s3k itu semakin menggila.
Penyiksaan itu kembali terjadi dengan semakin brutal. hingga membuat Mirna, serasa tidak memiliki daya dan kekuatan untuk melawan.
Gadis itu bahkan sering memohon pada Tuhan, untuk mengakhiri semuanya. daripada saat ini, dirinya harus merasakan kesakitan yang luar biasa akibat ulah dari laki-laki paruh baya itu.
"ya Allah, jika engkau berkenan, cabut saja nyawaku."ucap Mirna Soraya memejamkan mata.
Setelah melakukannya hampir satu jam lebih, akhirnya Vicky memutuskan untuk keluar dari kamar mandi itu. karena memang pria tua itu harus bersiap untuk kembali ke rumahnya yang berada di kota. yang letaknya, tidak jauh dari tempat tinggal Mirna.
sebuah ucapan keluar dari mulut Vicky. sebelum, laki-laki tua itu benar-benar keluar dari dalam kamar mandi.
"jangan lupa nanti kamu pakai daster ini, dan jangan pernah memakai dalaman apapun!"ucapnya dengan tatapan yang sangat mengancam.
Membuat Mirna yang mendengar dan melihatnya, seketika hanya menganggukkan kepala.
"hiks hiks hiks, sampai kapan ini akan terjadi dan menjadi temanku Tuhan?"tanya gadis itu entah pada siapa.
Kini hidupnya benar-benar berubah 180 derajat dari yang awalnya bahagia dan juga ceria, mendadak menderita dan juga sengsara. sebuah kehidupan yang berputar sangat cepat seperti selayaknya roller coaster.
Mirna segera melangkah keluar dari bath upnya. dan berjalan menuju ke arah baju yang digantung di dinding kamar mandi itu.
"persiapkan dirimu selanjutnya sayang,"itulah tulisan yang tertera di balik daster yang tengah dipegang oleh Mirna.
Membuat gadis itu, lagi Dan lagi berderai air mata Seraya sesekali menggigit bibir bawahnya agar Isak tangisnya tidak terdengar sampai keluar.
Setelah selesai memakai daster itu yang tentunya tanpa dalaman, Mirna segera keluar dari kamar mandi. dan menuju ke arah lemari pakaiannya. dirinya harus membawa beberapa pakaian dan memasukkannya ke dalam tas. karena memang setelah ini, Mirna akan segera diboyong menuju kota. tempat di mana Vicky berada.
Di saat gadis itu tengah memasukkan beberapa pakaian, seseorang datang menghampirinya dan langsung memeluknya dengan sangat erat. tentu saja, hal itu membuat Mirna merasa sangat terkejut. dan dengan segera, membalikkan tubuh untuk melihat siapa yang memeluknya.
"ibu,"ucap gadis itu pelan. seakan suaranya tidak bisa keluar dan tercekat Di dalam tenggorokan. dan tak terasa, air mata gadis itu berlinang membasahi pipi.
"maafkan Ibu sayang, tidak bisa berbuat apa-apa. karena semua ini, adalah keputusan Ayahmu."ucap wanita paruh baya itu Seraya mendekap erat tubuh mungil itu.
Membuat Mirna menangis tersedu-sedu di dalam pelukan ibunya. dirinya sempat berpikir jika ibunya juga ikut dalam masalah penjualan dirinya itu. Namun ternyata, dugaannya adalah salah. apalagi saat Mirna melihat tatapan hancur dari wanita paruh baya yang saat ini telah memeluknya dengan erat itu.
membuat Mirna semakin yakin, jika ibunya tidak terlibat dalam hal ini.
"sudah ya, jangan menangis lagi. sekarang kamu temui suamimu,"ujar wanita paruh baya itu dengan nada yang sangat lembut.
Mendengar ucapan ibunya, ekspresi wajah Mirna seketika berubah total. gadis itu terlihat sangat ketakutan. bahkan, Mirna beberapa kali menggelengkan kepalanya.
"tidak Bu, Mirna tidak ingin ikut dengan dia!"ujarnya histeris.
Membuat wanita paruh baya itu seketika langsung memeluknya. karena selain takut ketahuan oleh suami dan juga juragan Vicky, wanita itu juga berusaha untuk menenangkan putrinya.
"tenangkan dirimu sayang, jangan seperti ini. kau tidak ingin kan, ibu sama adik-adikmu menerima akibatnya?"tanya wanita paruh baya itu Seraya menangkup wajah Mirna.
Membuat Mirna yang mendengarnya, merasa sangat kebingungan. "maksud ibu bagaimana?"tanya gadis itu suara yang menatap manik hitam milik wanita paruh baya yang telah melahirkan itu.
"ayahmu pasti akan langsung membunuh ibu dan juga adikmu jika kamu menolak untuk ikut bersama juragan Vicky."ujar wanita paruh baya itu dengan lelehan air mata.
Tentu saja hal itu membuat Mirna yang mendengarnya, merasa begitu terkejut. gadis itu tak menyangka, jika ayahnya akan berbuat tragis dan senekat itu pada keluarganya.
Akhirnya, dengan segera Mirna mengikuti permintaan ibunya. dan dengan langkah gontai, Mirna berjalan didampingi oleh ibunya.
"Mirna, apakah juragan Vicky yang menyuruhmu untuk tidak memakai dalaman ini?"tanya wanita paruh baya itu dengan perasaan yang sangat hancur.
Mirna yang mendengarnya hanya menganggukkan kepala. dan hal itu membuat sang ibu yang mendengarnya, seketika kembali berderai air mata. dirinya tidak menyangka, jika Putri sulungnya akan mendapatkan nasib strategis ini.
Akhirnya, Mirna dan ibunya kini telah sampai di ambang pintu ruang keluarga. dan gadis cantik itu sempat mendengar dua orang laki-laki paruh baya yang tak lain adalah Ayah dan juga suaminya, tertawa terbahak-bahak.
Tentu saja pemandangan itu membuat Mirna merasa sangat tercengang. bagaimana bisa mereka tertawa bahagia setelah penderitaan yang ia alami? entah terbuat dari apa hati mereka berdua itu. dan sialnya, Mirna baru menyadari jika ayahnya memiliki gangguan kejiwaan.
Sang ibu menepuk pundak Mirna. hingga membuat gadis itu, menoleh. dan mendapat anggukan dari wanita paruh baya itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 378 Episodes
Comments