ibu idaman.

Akhirnya siang itu, Agus dan Mega bisa makan tanpa harus beli, karena sudah ada sosok cantik yang memasak untuk mereka.

Karena mereka berdua tak ada yang bisa memasak, jadi ini seperti mendapatkan keberuntungan, "ini namanya baru makan siang, benarkan ayah?"

"Iya dek," jawab Agus sekilas.

"Jadi selama ini untuk makan bagaimana, kenapa kamu mengatakan hal begitu Mega?" tanya Aline yang merasa heran.

"Ya selama ini kami beli, karena aku dan ayah tak ada yang bisa masak, dan sudah beberapa bulan ini terus terjadi, karena mbok yang biasa kerja di sini sedang sakit, maklum udah tua," jawab Mega jujur.

"Pantas saja, kenapa tidak cari yang lain saja, kan banyak ibu-ibu yang biasanya mau kalau untuk sekedar bersih-bersih rumah dan memasak saja," kata Aline.

"Gak mau ah, kalau yang masih termasuk hitungan muda, biasanya akan menggoda ayah ku, dan aku tak suka hal itu," jawab Mega sedikit kesal.

"Sudah nanti ayah akan ke rumah mak Ijah, apa dia masih bisa bekerja atau bagaimana, karena ayah juga sudah tak tahan jika harus melihat rumah berantakan," kata Agus yang menghabiskan makan siang kali ini.

Karena rasanya itu sangat enak dan pas di lidahnya,"kamu itu sudah kandidat ibu yang sempurnakan tau gak Aline, pintar masak, suka anak kecil, cantik, baik dan pintar beres-beres rumah, sudah paket komplit tapi sayang masih jomblo," kata Mega.

"Ya itu baik, karena aku fokus dengan pelajaran ku, dan karena aku tak ingin berakhir seperti mu yang cukup menyedihkan, bukan mikirin nilai malah mikirin yang lain," kata Aline yang dapat tatapan tajam dari Mega.

Aline pun sadar dan menoleh ke arah ayah dari temannya itu, "ayah sudah tau semuanya kok, jika kamu sudah punya kekasih dan kalian sudah pacaran berapa lama juga ayah tau," jawab Agus dingin.

"Maaf ayah," kata Mega yang tampak sedih

"Tak masalah kamu mau pacaran atau apapun itu, tapi ingatlah jangan sampai seperti ayah dan ibu mu yang melakukan kesalahan saat kami muda, dan akhirnya semuanya hancur seperti ini," kata pak Agus yang terdengar datar.

"Iya ayah," jawab Mega.

Pria itu bangkit dan membawa semua alat makannya yang kotor ke dapur untuk di cuci.

Begitu juga Aline yang juga melakukan hal yang sama, "permisi om, bisa saya bicara sebentar ini tentang nilai Mega, karena saya dapat amanat dari wali kelas karena om yang sangat sulit di hubungi," kata Aline dengan sopan.

"Nanti malam saja, kamu menginap bukan karena saya ada urusan penting, jadi sekarang tak bisa dulu," kata Agus yang langsung pergi meninggalkan rumah.

Tak lupa dia memberikan uang pada putrinya itu untuk berbelanja camilan bersama dengan Aline.

Sedang Aline yang tau, malah merasa jika perhatian dari orang tua Mega ini hanya sebatas memberi uang, dan sebetulnya itu sangat tidak baik.

"Ayo kita belanja yuk, lumayan dapat uang dari ayah," kata Mega menunjukkan uang itu

"Itu uang yang di berikan berapa ratus ribu, bagi dua kan?" kata Aline penasaran.

"Iya, dapat enam ratus, kamu tiga ratus ribu, aku juga sama," kata Mega membagi uang itu.

Tapi saat Aline memegang uang itu, dia langsung menyimpannya dalam dompet.

"Loh tidak buat beli sesuatu, ya... padahal aku Mau beli baju kembaran dengan mu dan mie ayam untuk malam nanti," kata Mega.

"Tak usah, baju kembaran kita sudah banyak, lemari ku sudah tak muat, dan untuk mie ayam aku bisa buat sendiri lebih sehat, sekarang pergi belajar, dan jangan bermain ponsel terus, atau aku akan pergi dari sini," kata Aline yang mengambil ponsel Mega.

"Ih Aline..."

"Kita sudah kelas tiga, nilai mu selalu jelek,kamu mau tak lulus apa? dan membuat ayah mu sedih," ketus Aline yang membuat Mega tak bisa bicara dan langsung mengikuti keinginan sahabatnya itu.

Ternyata Aline membuat ayam kecap untuk Mega, agar nanti setelah selesai belajar mereka bisa makan mie ayam bersama, dan membuat camilan yang bisa di taruh di freezer juga.

Setelah selesai, Aline pun bergegas ke kamar temannya itu, ternyata gadis itu malah tertidur.

"Ya Tuhan gadis ini di suruh belajar malah tidur, ah sudahlah aku akan mengerjakan semua tugas ku dulu,"kata Aline mengambil tas sekolahnya.

Dia mulai mengerjakan semua LKS miliknya, bahkan saat dia mengerjakan matematika dia sudah hampir mengerjakan semua pertanyaan di LKS itu.

Bahkan bentuk LKS miliknya sudah penuh dengan kertas untuk membahas setiap soal.

Jadi semua soal ada hitungan dan bukan asal-asalan. tak hanya itu kini dia berganti ke tugas bahasa Inggris, dan terlihat begitu fokus.

Hingga akhir tanpa sadar dia ketiduran karena lelah, pak Agus sendiri di luar rumah sedang duduk santai.

Dia sedang berada di gudang penggilingan beras miliknya, dia sendiri datang karena tiba-tiba ada yang datang untuk muat beras pesanan untuk ke luar Jawa.

"Hari ini kita lembur ya, ya kali sudah hampir sore menjelang magrib baru muat," kata salah satu pegawai pak Agus

"Terserah, yang penting kalian muat dulu dan jangan terus ngomel," kata pak Agus yang sedang mencatat di samping timbangan.

Aline sedang membuat mie ayam keinginan temannya, tapi dia juga menyiapkan ayam goreng, tahu tempe dan sambal mangga untuk pak Agus ayah Mega.

"Mega telpon ayah mu, beliau pulang atau tidak, soalnya makan malam untuk ayah mu sudah siap," kata Aline yang selesai memasak.

"Ayah sedang di gudang dan tidak bisa pulang tepat waktu, ayah sibuk dengan tiga orang karyawannya yang sedang muat beras, memang kenapa, mau antar makanan kesana saja, kamu gak capek memangnya," kata Mega heran

"boleh saja, dari pada nanti ayah mu sakit, nasinya juga sudah matang kebetulan tadi aku kebanyakan masak nasi, he-he-he..."

"Terserah deh, ya sudah aku akan mengantar mu kesana, sini aku bantu masukkan kedalam box," kata Mega.

Setelah semua siap di tempat nasi dan dua box berukuran besar, mereka pun berangkat ke pengilingan beras milik ayah Mega

Sesampainya di sana, ternyata masih belum selesai, untungnya tadi mereka membawa banyak makanan dan ada gorengan yang tadi sempat di goreng Aline yang mencoba resep baru.

"Ini kenapa isinya pria semua," kaget Aline yang merasa takut.

"Hadeh.. namanya juga tempat pengilingan beras, kamu aneh nih, jadi jangan ketakutan begini yah, AYAH.... kami datang bawa makanan," teriak Mega yang membuat semua orang berhenti dan menoleh.

Pak Agus menghampiri putrinya itu, "kamu sakit Aline?" tanya pak Agus yang melihat Aline pucat.

"Tidak om, tapi... aku kurang nyaman di lihat banyak pria yang tidak aku kenal," katanya dengan suara lirih memberikan apa yang di bawa.

"Baiklah kalian pulang saja, sebentar lagi ayah selesai, dan terima kasih sudah di antarkan makanannya," kata pak Agus merasa senang meski dia sedikit merasa aneh dengan sikap aline.

"Jangan sampai habis isya' ya yah, karena aku tak mau menunggu ayah pulang!" kata Mega yang langsung mengajak Aline pulang.

"Iya tau, sudah pulang sana," usir pak Agus.

Para pekerja yang ada di sana pun menatapnya dengan bingung dan penasaran, "apa itu calon ibu juragan yang baru?"

"Kamu budeg ya, dia itu teman putriku, sudah makan ini jarang-jarang kan kalian dapat makan malam gratis dariku, dan dengan menu istimewa pula," kata Agus tertawa.

"Soalnya ada mbak cantik tadi yang masak ya, kan bos bilang sendiri jika Mega tidak bisa masak," saut pria yang lain

"Mau apa tidak," kata pak Agus kesal.

"Mau dong juragan, santai saja jangan ngegas gitu dong," kata pria itu.

Mereka pun menikmati makanan sederhana itu, hanya nasi sambal sederhana tapi rasanya sangat nikmat.

Bahkan juga ada kopi yang di siapkan, entahlah hati pak Agus merasa terusik dengan kebaikan dari teman putrinya itu, karena gadis itu sudah cantik dan juga sempurna untuk jadi seorang istri dan ibu.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2023-03-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!