Tidur bersama

Hwan hee kembali dengan pengawal nya saat sudah malam sekitar jam delapan, ia langsung menuju ruang rawat tunangannya. Di luar ruangan Song ha jin sudah ada Song ha joon dan juga sekretaris nya yang baru datang dari kantor karena lembur, sedangkan di dekat mereka juga ada bodyguard yang berjaga di luar.

"Hyeong, apa Ha jin sudah tidur?" Tanya nya

"Baru saja tidur kembali, tadi sore sudah tidur dan bangun lagi setelah itu minta diceritakan semuanya dari awal pertemuan kamu dan dia sampai bisa bertunangan. Hyeong sempat malas ingin menceritakan, namun kasian dia sangat memelas ingin tahu sebelum ingatan nya hilang."

"Aku juga bingung kenapa bisa hilang dan itu pun hanya sebagian. Tapi apa dia sudah mengingat ku?" Tanya Hwan hee.

Song ha joon menggelengkan kepalanya, setelah di ceritakan semuanya adiknya malah merasa kepalanya sedikit sakit.

"Hyeong pulanglah! Biar aku yang berjaga disini. Aku juga tidak akan syuting sebelum Ha jin kembali sehat."

"Tapi bagaimana jika Ha jin malah mengusir mu?" Tanya Song ha joon takut adiknya malah mengamuk dan tidak menerima Lee hwan hee.

"Tenang saja, disini banyak orang dan juga rumah sakit. Jadi tidak masalah jika aku yang menjaganya, lagipula hyeong besok harus ke perusahaan kan?" Hwan hee akan tetap menjaga Song ha jin walaupun di usir dan di amuk.

Song ha joon melirik sekretaris nya dan ia juga berpikir mungkin tidak akan terus mengamuk dan memberikan waktu untuk Hwan hee berdua dengan adiknya.

"Baiklah, aku percayakan padamu dan aku titip Ha jin. Kalau ada apa-apa segera hubungi aku." Hwan hee mengangguk dan Song ha joon membuka pintu kamar adiknya untuk menatap dari jauh sebentar lalu pergi bersama sekretaris nya.

Melihat Song ha joon sudah jauh, Hwan hee menyuruh bodyguard nya tetap berjaga di luar dan dirinya masuk ke dalam ruang rawat Ha jin. Duduk di samping tempat tidur nya, sambil memegang tangan nya lembut.

"Apa kamu benar-benar melupakan ku? Aku mohon jangan hukum aku seperti ini, aku tidak mau kamu melupakan ku, itu rasanya sangat sakit." Ucapnya sambil mencium tangan Ha jin.

Dirasa mengantuk dan melihat sofa sedikit jauh dari tempat Ha jin tidur, ia menatap tempat yang lumayan besar untuk ia tidur di atas ranjang VVIP itu bersama sang tunangan. Terbersit ide dan Hwan hee tersenyum lalu naik dengan hati-hati ke atas agar tidak menggangu dan mengenai infus sang pujaan hati nya.

Tengah malam Ha jin merasa sangat haus, ia membuka matanya perlahan untuk minum. Namun matanya menangkap seseorang di sampingnya sedang berbaring menekuk badannya agar tidak mengenai tubuh Ha jin.

Ha jin hanya membelalakkan matanya, ia ingin teriak namun juga kasihan dengan Hwan hee yang terlihat sangat lelah. Ia pelan-pelan mengambil air dengan susah payah dan meminumnya, lalu kembali untuk tidur walaupun itu sangat susah terpejam karena ada seseorang di sampingnya.

"Ya tuhan! Aku memang menyukai nya, tapi bukan sebagai pengganti seseorang. Kalau seperti ini aku sangat canggung." Karena dulu saat dirinya sebagai Calandra hanya mengidolakan sosok Hwan hee yang sebagai idol dan aktor begitu menyayangi Song ha jin.

Pagi sudah menyapa, Ha jin mulai terbangun dan Hwan hee masih dengan posisi yang sama meringkuk di sebelah nya.

"Gue mau manggil apa ya, aduh bingung." Calandra dengan bahasa Indonesia bingung mau panggil Hwan hee dengan sebutan apa, oppa atau namanya langsung.

"Kamu sudah bangun?" Tanya Hwan hee dengan suara serak khas bangun tidur.

"Hah? A-aku udah." Jawab Ha jin tanpa menatap Hwan hee.

Cup

Satu kecupan di pipi kanan nya, membuat Ha jin menegang lalu melihat ke arah Hwan hee yang menampilkan senyuman manisnya.

"Kau!" Tunjuknya, Ha jin menjadi marah saat tiba-tiba Hwan hee mencium nya.

Cup

Satu kecupan lagi tepat di bibir nya, Ha jin kembali melototkan matanya menatap tajam Hwan hee. Bukan takut Hwan hee malah merasa gemas dengan Ha jin yang seperti itu.

Beberapa saat kemudian Hwan hee kembali mendekat dan bukan hanya kecupan melainkan Hwan hee juga ******* bibir tunangannya, seakan sangat lama ia tidak mendapatkan itu dari Ha jin. Namun Hwan hee menghentikan itu saat melihat tangan Ha jin ada infus dan pasokan udara sudah hampir habis.

"Aku hanya merindukan saat kamu mencium ku, bibir ini yang selalu membuatku candu. Tapi kamu tidak mengingatku sekarang." Hwan hee mengusap lembut bibir Ha jin.

"Candu buat lo, tapi ini ciuman pertama gue." Batin Calandra.

"Maaf," lirih Ha jin. Karena dirinya memang tidak sepenuhnya mengingat Hwan hee.

"Tidak, kamu jangan minta maaf. Ini bukan salah mu, semua ini salah takdir yang membuat kamu melupakan ku." Tidak ada kebohongan atau bahkan kepura-puraan dari sorot mata Hwan hee yang Ha jin tangkap.

"Sekarang keluarlah! Aku ingin sendiri." Ha jin ingin menenangkan dirinya dan memunggungi Hwan hee. Bukan pergi Hwan hee malah memeluk Ha jin, ia tidak mau jauh dari tunangan nya itu.

"Jangan usir aku untuk menjauh, dengan kamu tidak mengingatku saja itu sangat sakit. Biarkan aku tetap disini." Ini merupakan penyiksaan bagi Hwan hee jika dirinya juga tidak boleh berada di dekat Ha jin atau sebentar memeluk tubuh tunangannya.

"Tidak. Kamu harus kerja dan itu memang sudah jadwal mu yang sangat padat."

"Ck kamu mengingatnya? Bahkan kamu hanya mengingat pekerjaan ku dan melupakan aku." Hwan hee semakin memeluk erat tubuh Ha jin dan menelusup di belakang lehernya.

"Menjauhlah! Aku belum mandi beberapa hari dan kau memelukku seperti ini, aku sangat tidak nyaman." Karena di Indonesia Calandra mandi dua kali sehari.

"Bau tubuhmu aku menyukainya, aku tidak akan melepas mu."

"Kau-

Tok tok...

"Syukurlah." Hela nafas lega dari Song ha jin.

"Haissssh kenapa mereka mengganggu saja, aku baru saja memeluk tunangan ku. Tidak tahukah mereka ini masih sangat pagi untuk mengganggu kesenangan orang, harusnya mereka tidur saja di rumahnya." Oceh nya melepas tubuh Ha jin dan perlahan turun dari ranjang untuk membuka pintu, karena ia berpesan agar siapapun yang akan masuk harus mengetuk pintu lebih dulu. Ha jin tersenyum mendengar ocehan nya yang sambil berjalan ke arah pintu. Bahkan Hwan hee mencium Ha jin, dan dia mengatakan baru memeluk nya?

"Siapa yang menganggu-

Selalu dukung othor bebu sayang, annyeong love...

Baca juga cerita bebu yang lain 😘

IG : @istimariellaahmad98

See you...

Episodes
1 Prolog Dream
2 Gelang kakak adik
3 Transmigrasi
4 Oppa Song ha joon
5 Tidur bersama
6 Bonus kiss
7 Sahabat Ha jin
8 Pulang ke rumah
9 Latihan
10 Menyapa fans
11 Keluarga Calandra
12 Mantan
13 Sudah move on
14 Kamu marah?
15 Sangat merindukanmu
16 Izin ke jepang
17 Mengantar ke bandara
18 Main dan shopping
19 Ke jepang
20 Artis terkenal vs CEO terkenal
21 Dokter pasti salah!
22 Cemburu nya Hwan hee
23 Sama-sama menikmati
24 Jangan percaya orang dekat!
25 Menemani syuting
26 Aku ingin pulang!
27 Masak untuk oppa
28 Membersihkan apartemen
29 Otak kotor
30 Diskusi sebelum comeback
31 Mulai curiga
32 Tidak akan meninggalkan mu
33 Berterus-terang
34 Aku disana adalah aku yang disini
35 Song ha jin adalah adikku
36 Ha jin sudah tiada
37 Hanya ingin pulang
38 Takut
39 Kecelakaan
40 Bangun dari koma
41 Cerita Calandra
42 Ke kantor
43 Tamu luar
44 Cemburu dengan oppa Ha joon
45 Bertemu oppa Ha joon
46 Anak tertua yang kaya
47 Menyayangi dengan cuma-cuma
48 Keasyikan bermain
49 Bertemu lagi
50 Yakuza papa Kenzo
51 Saranghae
52 Calandra pakai pelet
53 Calandra pingsan di toilet rusak
54 Gegar otak
55 Helena Marley
56 Siapa kalian?
57 Kaivan dan Nera
58 Pulang dari rumah sakit
59 Pernikahan Hwan hee dan Calandra 21++
60 Berbagai gaya
61 Pepatah Hwan hee
62 Ke agensi
63 Dance challenge
64 Kantor polisi
65 Calon istri Ha joon
66 Markas yakuza aizen
67 Selamat
68 Permohonan dari Calandra
69 Mengidam atau mengerjai?
70 Penulis CLA
71 Ha joon jomblo
72 END
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog Dream
2
Gelang kakak adik
3
Transmigrasi
4
Oppa Song ha joon
5
Tidur bersama
6
Bonus kiss
7
Sahabat Ha jin
8
Pulang ke rumah
9
Latihan
10
Menyapa fans
11
Keluarga Calandra
12
Mantan
13
Sudah move on
14
Kamu marah?
15
Sangat merindukanmu
16
Izin ke jepang
17
Mengantar ke bandara
18
Main dan shopping
19
Ke jepang
20
Artis terkenal vs CEO terkenal
21
Dokter pasti salah!
22
Cemburu nya Hwan hee
23
Sama-sama menikmati
24
Jangan percaya orang dekat!
25
Menemani syuting
26
Aku ingin pulang!
27
Masak untuk oppa
28
Membersihkan apartemen
29
Otak kotor
30
Diskusi sebelum comeback
31
Mulai curiga
32
Tidak akan meninggalkan mu
33
Berterus-terang
34
Aku disana adalah aku yang disini
35
Song ha jin adalah adikku
36
Ha jin sudah tiada
37
Hanya ingin pulang
38
Takut
39
Kecelakaan
40
Bangun dari koma
41
Cerita Calandra
42
Ke kantor
43
Tamu luar
44
Cemburu dengan oppa Ha joon
45
Bertemu oppa Ha joon
46
Anak tertua yang kaya
47
Menyayangi dengan cuma-cuma
48
Keasyikan bermain
49
Bertemu lagi
50
Yakuza papa Kenzo
51
Saranghae
52
Calandra pakai pelet
53
Calandra pingsan di toilet rusak
54
Gegar otak
55
Helena Marley
56
Siapa kalian?
57
Kaivan dan Nera
58
Pulang dari rumah sakit
59
Pernikahan Hwan hee dan Calandra 21++
60
Berbagai gaya
61
Pepatah Hwan hee
62
Ke agensi
63
Dance challenge
64
Kantor polisi
65
Calon istri Ha joon
66
Markas yakuza aizen
67
Selamat
68
Permohonan dari Calandra
69
Mengidam atau mengerjai?
70
Penulis CLA
71
Ha joon jomblo
72
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!