Transmigrasi

Calandra mencoba membuka kedua matanya dengan pelan, nampak kabur dan ia kembali memejamkan matanya dan mengerjap sedikit sebelum semuanya terlihat jelas. Putih? Semua dinding dan tempat hanya kursi dan beberapa barang di dekatnya berwarna, Calandra menajamkan matanya ke arah orang yang sedang berbicara dengan benda pipih di telinganya.

"Auhghh." Lenguhnya karena merasa sedikit sakit di bagian kepala yang ia rasa itu sedang di perban. Orang itu berbalik menatap Calandra yang sudah siuman.

"Sayang, kamu sudah sadar?" Tanyanya membuat Calandra terdiam dari rasa sakitnya menatap seseorang di dekatnya.

"Apa ada yang sakit, biar aku panggilkan dokter terlebih dulu." Ucapnya meninggalkan Calandra yang masih bingung.

"Aku berada dimana? Apa aku sedang bermimpi? Tapi kenapa rasa sakitnya sangat nyata, dan kenapa aku tidak mengingat apapun." Calandra merasakan teramat sakit di kepalanya saat memaksa untuk mengingat, ia berteriak dan beberapa ingatan bermunculan di kepalanya.

"A-apa aku time travel? Apa transmigrasi sih. No, ini gak mungkin mana ada di dunia ini seperti itu." Batin Calandra ingin kembali berteriak, namun dokter dan juga laki-laki yang sejak tadi berada di ruangan itu datang untuk memeriksa keadaan nya.

Calandra mencoba memejamkan matanya agar ia bisa kembali ke kamar dimana dirinya tidur sebelum nya, namun nihil itu hanya mengundang kekhawatiran dari laki-laki tadi.

"Dokter, apakah tunangan saya baik-baik saja?" Tanya laki-laki yang menyebut dirinya tunangan dari Calandra.

"Keadaan nya sudah kembali membaik dan juga tekanan darahnya normal, saya pamit keluar untuk segera menuliskan beberapa laporan." Laki-laki itu mengangguk, Calandra belum bisa menerima keadaan dirinya berada di rumah sakit terbaring lemah.

"Sayang,"

"Katakan! Dimana aku berada?" Tanya Calandra penasaran.

"Kamu berada di rumah sakit sayang. Maaf, aku tidak menjemputmu sehingga kamu pulang sendiri dan mengalami kecelakaan." Laki-laki itu merasa bersalah terlihat dari matanya sendu menatap wajah Calandra yang lemah.

"Maksudku ini di kota apa?" Tanya Calandra lagi dan hal itu mendapatkan tawa kecil dari laki-laki di depannya. Calandra mengernyit bingung, kenapa laki-laki ini malah tertawa pikirnya.

"Sayang kamu hanya dirawat dua hari di rumah sakit, tapi kamu melupakan kota tempat kita sedari kecil berada disini." Calandra menutup mulutnya yang menganga, ia menggelengkan kepalanya tidak percaya. Tentu dari bahasa yang digunakan oleh laki-laki dan dokter tadi Calandra mengerti, dirinya berada jauh dari tempat nya tinggal. Iya, sekarang berada di Korea dan di hadapannya saat ini yang mengaku sebagai tunangan nya adalah Lee hwan hee.

Calandra tiba-tiba mendudukkan dirinya dengan susah payah sambil menahan rasa sakit di kepalanya.

"Kenapa tidak pelan-pelan, aku bisa membantu kamu untuk duduk." Calandra menepis tangan laki-laki itu dari lengannya.

"Aku bukan tunangan kamu, tolong! Aku ingin kembali ke rumah." Calandra mencabut paksa jarum infus yang ada di tangannya sedikit meringis.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Hwan hee dengan suara keras.

"Tolong, aku tidak mengenalmu. Maksudku aku tahu kamu artis, tapi aku siapa? Apa aku song ha jin?" Ia takut dan ingin mendengar kata "bukan" dari mulut laki-laki itu.

Sayangnya tidak sesuai dengan ia harapkan, ia hanya menatap gelang yang masih melingkar di pergelangan tangannya pemberian dari Calvino tadi malam.

"Iya sayang kamu memang song ha jin, aku Lee hwan hee tunangan kamu. Sekarang duduk lagi ya, ayo jangan seperti ini. DOKTER..!!!"

Rombongan dokter dan suster masuk untuk membawa Calandra kembali ke brankar, namun lagi-lagi Calandra menolak dan terus mengatakan ingin pulang. Karena selalu berontak akhirnya Calandra di suntik bius untuk menenangkan dirinya dan Hwan hee membantu mengangkat kembali ke brankar.

"Dokter, bagaimana bisa seperti ini? Dokter mengatakan kalau dia tidak akan lupa ingatan, kenapa pada ku saja dia sekarang lupa."

"Tenang dulu tuan, sebaiknya anda keluar sehingga kami bisa memeriksa keadaan nona ha jin." Hwan hee keluar dengan wajah yang ia usap kasar, mana mungkin ia bisa tenang dengan keadaan seperti ini. Tunangan yang ia cintai sekarang tidak mengingat nya. Hingga beberapa saat kakak song ha jin datang untuk melihat keadaan adiknya.

"Apa yang terjadi, kenapa kamu terlihat berantakan seperti ini?" Tanya song ha joon kakak laki-laki song ha jin.

"Ha jin tidak mengingat ku sebagai tunangan nya, yang dia ingat aku hanya artis kak. Bagaimana ini? Padahal beberapa bulan lagi pesta pernikahan kita akan diadakan." Song ha joon menatap iba pada calon adik ipar nya, ia juga tidak percaya ternyata kecelakaan yang membuat mobil ha jin hancur membuat pengemudi nya sampai lupa ingatan.

Selalu dukung othor bebu sayang, annyeong love...

Baca juga cerita bebu yang lain 😘

IG : @istimariellaahmad98

See you...

Episodes
1 Prolog Dream
2 Gelang kakak adik
3 Transmigrasi
4 Oppa Song ha joon
5 Tidur bersama
6 Bonus kiss
7 Sahabat Ha jin
8 Pulang ke rumah
9 Latihan
10 Menyapa fans
11 Keluarga Calandra
12 Mantan
13 Sudah move on
14 Kamu marah?
15 Sangat merindukanmu
16 Izin ke jepang
17 Mengantar ke bandara
18 Main dan shopping
19 Ke jepang
20 Artis terkenal vs CEO terkenal
21 Dokter pasti salah!
22 Cemburu nya Hwan hee
23 Sama-sama menikmati
24 Jangan percaya orang dekat!
25 Menemani syuting
26 Aku ingin pulang!
27 Masak untuk oppa
28 Membersihkan apartemen
29 Otak kotor
30 Diskusi sebelum comeback
31 Mulai curiga
32 Tidak akan meninggalkan mu
33 Berterus-terang
34 Aku disana adalah aku yang disini
35 Song ha jin adalah adikku
36 Ha jin sudah tiada
37 Hanya ingin pulang
38 Takut
39 Kecelakaan
40 Bangun dari koma
41 Cerita Calandra
42 Ke kantor
43 Tamu luar
44 Cemburu dengan oppa Ha joon
45 Bertemu oppa Ha joon
46 Anak tertua yang kaya
47 Menyayangi dengan cuma-cuma
48 Keasyikan bermain
49 Bertemu lagi
50 Yakuza papa Kenzo
51 Saranghae
52 Calandra pakai pelet
53 Calandra pingsan di toilet rusak
54 Gegar otak
55 Helena Marley
56 Siapa kalian?
57 Kaivan dan Nera
58 Pulang dari rumah sakit
59 Pernikahan Hwan hee dan Calandra 21++
60 Berbagai gaya
61 Pepatah Hwan hee
62 Ke agensi
63 Dance challenge
64 Kantor polisi
65 Calon istri Ha joon
66 Markas yakuza aizen
67 Selamat
68 Permohonan dari Calandra
69 Mengidam atau mengerjai?
70 Penulis CLA
71 Ha joon jomblo
72 END
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Prolog Dream
2
Gelang kakak adik
3
Transmigrasi
4
Oppa Song ha joon
5
Tidur bersama
6
Bonus kiss
7
Sahabat Ha jin
8
Pulang ke rumah
9
Latihan
10
Menyapa fans
11
Keluarga Calandra
12
Mantan
13
Sudah move on
14
Kamu marah?
15
Sangat merindukanmu
16
Izin ke jepang
17
Mengantar ke bandara
18
Main dan shopping
19
Ke jepang
20
Artis terkenal vs CEO terkenal
21
Dokter pasti salah!
22
Cemburu nya Hwan hee
23
Sama-sama menikmati
24
Jangan percaya orang dekat!
25
Menemani syuting
26
Aku ingin pulang!
27
Masak untuk oppa
28
Membersihkan apartemen
29
Otak kotor
30
Diskusi sebelum comeback
31
Mulai curiga
32
Tidak akan meninggalkan mu
33
Berterus-terang
34
Aku disana adalah aku yang disini
35
Song ha jin adalah adikku
36
Ha jin sudah tiada
37
Hanya ingin pulang
38
Takut
39
Kecelakaan
40
Bangun dari koma
41
Cerita Calandra
42
Ke kantor
43
Tamu luar
44
Cemburu dengan oppa Ha joon
45
Bertemu oppa Ha joon
46
Anak tertua yang kaya
47
Menyayangi dengan cuma-cuma
48
Keasyikan bermain
49
Bertemu lagi
50
Yakuza papa Kenzo
51
Saranghae
52
Calandra pakai pelet
53
Calandra pingsan di toilet rusak
54
Gegar otak
55
Helena Marley
56
Siapa kalian?
57
Kaivan dan Nera
58
Pulang dari rumah sakit
59
Pernikahan Hwan hee dan Calandra 21++
60
Berbagai gaya
61
Pepatah Hwan hee
62
Ke agensi
63
Dance challenge
64
Kantor polisi
65
Calon istri Ha joon
66
Markas yakuza aizen
67
Selamat
68
Permohonan dari Calandra
69
Mengidam atau mengerjai?
70
Penulis CLA
71
Ha joon jomblo
72
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!