Calandra menulis cerita yang di buat, sampai pukul sebelas malam. Hingga membuat nya pusing memikirkan tulisan yang belum juga selesai sebentar lagi.
"Kenapa akhir-akhir ini aku susah banget dapat ide, apa aku perlu refreshing? Bosan juga kalau cuma nonton, nulis, baca, terus makan dan tidur." Calandra berpikir dirinya harus jalan-jalan ke suatu tempat untuk merelaksasi pikiran.
Calandra menutup laptopnya, dan ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Setelah selesai, ia mengelap wajahnya dan bersiap untuk tidur. Namun ada suara ketukan pintu dari luar.
"Kamu sudah tidur dek?" Tanya Vino dari luar.
"Masuk aja kak, Cala baru mau tidur." Jawabnya.
Calvino membuka pintunya dan masuk menghampiri adiknya yang sudah siap tidur di ranjangnya.
"Kenapa baru mau tidur? Sekarang sudah malam."
"Kakak juga ngapain belum tidur? Cala tadi nulis, tapi belum selesai."
"Kalau kakak ada kerjaan sedikit, jadi tidurnya telat."
"Kak Vino ngapain kesini?" Tanya nya menatap Vino.
"Kakak kesini bawain kamu, ini." Vino menunjukkan dua gelang yang sama dengan inisial huruf C.
"Gelang couple, buat apaan?" Tanya Calandra mengambil salah satunya.
"Ini gelang couple kakak adik, satu buat kamu dan satu lagi buat aku. Bukan hanya pasangan kekasih yang harus couple, saudara juga harus couple dong." Calvino memasangkan gelang nya pada Calandra.
"Cantik, kamu jangan pernah melepaskan gelang ini. Di gelang ini ada tanggal lahir kita berdua, kalau ada sesuatu terjadi diantara kita, tidak akan ada yang bisa mengaku sebagai kamu atau aku, karena mereka tidak pernah tahu itu tanggal lahir atau tanggal lain." Calandra merasa aneh dengan kakaknya, kenapa ucapan nya seperti itu. Apa yang membuat Calvino sampai membuat gelang untuk mereka pakai.
"Hanya untuk berjaga-jaga, kakak sayang sama kamu. Kita dari kecil berdua, walaupun nantinya kakak menikah dan kamu juga menikah, tetap tidak akan merubah rasa sayang kakak sama kamu." Calandra memeluk kakaknya, ia merasa ada yang beda dari kakaknya. Tapi apa sebenarnya yang beda? Padahal semuanya terlihat seperti biasanya, hanya saja cara berbicara Calvino yang sedikit lebih takut kehilangan Calandra.
"Sudahlah, sekarang tidur ya sudah malam. Kamu jaga diri baik-baik, takutnya ada nyamuk yang gigitin badan kamu."
"Apaan sih kak, prik banget. Udah sana keluar, Cala mau tidur." Calandra mendorong Calvino agar keluar, kakaknya ternyata sama saja tidak ada bedanya.
"Jangan marah kali, kakak juga pasti keluar gak perlu diusir. Ish cepat tidur jangan begadang, selamat tidur adik jelek." Calvino beranjak dari ranjang adiknya.
"Selamat tidur juga kakak prik." Calandra tersenyum menatap kakaknya yang akan keluar.
"Tutup pintunya!" Karena yang sering terjadi memang pintu kamar nya tidak di tutup.
"Tutup sendiri lah." Calvino sengaja berjalan lurus dengan pintu yang masih terbuka.
"Kak Vino."
"Iya, bawel." Calvino berbalik kembali lalu menutup pintu kamar Calandra, sambil mengulurkan lidahnya pada Calandra.
"Ish, kadang baik kadang juga ngeselin punya kakak prik." Calandra berbaring dan membenarkan selimut nya, ia memejamkan matanya dan mulai tertidur.
Calandra mendengar ucapan seseorang yang ia mengerti, namun dengan bahasa yang berbeda. Apa dirinya sedang bermimpi? Atau memang berada di lain tempat? Tapi kenapa ia bisa mengerti bahasa yang sudah tidak asing baginya, walaupun kesehariannya hanya menggunakan tiga bahasa yaitu : Indonesia, Jepang, Inggris.
Selalu dukung othor bebu sayang, annyeong love...
Baca juga cerita bebu yang lain 😘
IG : @istimariellaahmad98
See you...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments