A REAL DREAM
Calandra langit aizen, seorang penulis cerita di platform yang baru menyelesaikan studinya.
Kenzo noburo aizen(papa), Putri asih aizen(mama), Calvino awandewa aizen(abang). Cala adalah panggilan untuknya, sering di miripkan dengan wanita Korea. Padahal dirinya adalah keturunan Jepang-indonesia yang memang wajahnya malah mirip dengan keturunan negeri gingseng itu. Sejak saat itulah Calandra mulai menyukai drama dan juga idol, ia mirip dengan salah satu artis terkenal song ha jin. Tulisan nya hampir semua tentang nama atau tempat dan cerita Korea, padahal dirinya saja belum pernah ke Korea.
Tampan? Tentu menurut Calandra sangat tampan dan menawan, yang sering di goda oleh temannya sebagai pacar dari Lee hwan hee. Laki-laki yang dekat dengan song ha jin yang juga sesama artis drama.
Tok tok....
"Masuk ma," ucap Calandra mengizinkan mama nya untuk masuk.
"Kok tahu kalau mama? Papa kan juga sering kesini." Mama nya Calandra menghampiri anaknya yang sedang berkutat dengan laptop nya.
"Tahu dong, soalnya kalau mama lembut, tapi kalau papa ketukannya beda." Jawab Calandra sambil tertawa, ia berhenti menulis dan menatap mama nya.
"Bisa aja kamu, padahal karena belum waktunya papa pulang kantor."
"Kamu jangan hanya murung di kamar, coba ajak teman kamu jalan-jalan gitu." Mama Calandra mengusap rambut anaknya, ia menyayangi anak bungsunya.
"Kalau Cala bisa milih diam dikamar aja tapi ketemu dan jadi istri artis korea, Cala siap kok ma di dalam kamar aja."
"Husttt, kamu jangan asal ngomong. Abang kamu yang akan marah kalau kamu cuma di kamar." Mama nya tahu kalau Calandra menyukai artis Korea, begitu juga dengan abang nya.
"Cala sayang banget sama mama, sama abang dan sama papa juga." Calandra memeluk mama nya erat, seakan berpisah jauh setelah nya.
"Mama juga sayang sama kamu, siapapun yang nantinya jadi menantu mama, tidak boleh hanya mengurung kamu di kamar."
"Siapa juga yang mau ma, bukan hanya mama yang tidak membolehkan, tapi juga abang dan papa." Mama Calandra mencium anaknya sambil memeluk, lalu melepasnya dan mengusap rambut Calandra.
"Nulisnya lancar?" Tanya mama nya, karena sudah tahu hobi Calandra sekarang adalah menulis cerita.
"Lancar ma, hasilnya juga udah lumayan kok ma." Mama dan papa Calandra tidak membeda-bedakan anaknya, mereka menyamaratakan menyayangi kedua anaknya.
"Kamu gak ada niatan ikut papa sama abang kerja di kantor?" Tanya mama nya, karena setelah lulus ini seperti tidak ada niatan untuk bekerja diluar. Walaupun ada penghasilan dari menulis, namun seharusnya Calandra menggunakan ilmu yang di dapat untuk membantu papa dan abang nya di kantor.
"Cala sudah cukup seperti ini ma, kerja di kantor ribet. Lebih enak kerja suka-suka seperti sekarang, dan belajar menjadi ibu rumah tangga seperti mama." Ucapnya yang selalu mendambakan artis Korea, ia selalu menghayal punya pasangan orang Korea.
"Keluar aja jarang, gak mungkin kamu mau nikah 'kan?"
"Bisa jadi idol atau artis Korea kesini dan ketemu Cala, ma."
"Lama-lama stress kamu, jangan nonton sendirian kalau Drakor, bisa stress beneran nanti." Mama nya langsung keluar, ia ingin menyiapkan makanan untuk keluarga nya karena sudah sore.
Saat makan malam mereka hanya berempat, art satu yang sering membantu mama putri.
"Cala mau ikut ke kantor?" Tanya papa nya.
"Cala dirumah aja pa, bang Vino juga udah bantu papa. Cala juga ada kesibukan sendiri sekarang."
"Apapun yang menurut kamu baik lakukan, jangan merasa terpaksa agar kamu tidak tertekan." Ucap Calvino.
Calandra memeluk abangnya, ia senang memiliki abang yang pengertian seperti Calvino. Karena merasa hanya berdua yang berpelukan, mama dan papa nya juga memeluk mereka.
"Cala gak mau kehilangan kalian, Cala mencintai kalian." Ucap Calandra sambil menangis, entah kenapa rasa hatinya sedih dan ingin sekali menangis.
"Kita juga sangat mencintai kamu, gak usah cengeng gitu dong kita jadi ikutan sedih."
"Jangan pernah lupa dengan Cala, walaupun Cala anaknya nakal."
"Tentu kami tidak akan lupa dengan kamu, apa yang kamu bicarakan?" Papa Kenzo tidak suka dengan ucapan Calandra.
"Kamu ngomong apa sih dek, seperti orang yang mau pergi jauh aja." Ucapnya tersenyum, namun langsung tersadar dan mereka menatap Calandra.
"Cala, kamu mau ngapain? Jangan macam-macam ya." Mama nya sudah over thinking kalau Calandra akan berbuat aneh.
"Kamu ada mengidap penyakit atau sebagainya nak? Apa kamu menyembunyikannya dari kami?" Papa nya juga ikut berpikir yang tidak-tidak.
"Kamu jangan bohong sama kita dek."
"Cala baik-baik saja, gak tahu kenapa cuma pengen ngomong gitu aja. Cala hanya takut kalian lupa dengan Cala, walaupun tidak bersama kalian dan ada di tempat yang jauh, apa kalian akan tetap mengenali Cala?" Pertanyaan Calandra membuat keluarga nya bingung, apa Calandra akan meninggalkan mereka?
"Cala hanya bertanya, maksud Cala apa kalian tetap akan mengenal Cala walaupun jadi cantik."
"Eh, kamu itu cantik. Siapa yang bilang kamu jelek?"
"Abang cepat nikah, Cala mau lihat kakak ipar dan ingin sekali punya ponakan." Calandra mengalihkan pembicaraan, entah apa yang ia pikirkan.
"Kakak akan menikah, tapi nanti setelah kamu kenal dengan laki-laki yang bisa menggantikan posisi kakak untuk menjaga kamu." Calandra hanya memeluk Calvino, ia tidak tahu. Apakah ada orang yang mau dengannya seperti yang ia impikan. Tinggi, itu memang kriteria seorang Calandra. Putih, tampan, tinggi, baik, pengertian, perhatian, sabar, sopan, penyayang dan kaya atau orang yang berkecukupan. Bukan matre, tapi harus realistis semua itu untuk masa depan nya.
Cerita yang baru bebu tulis, semoga suka.
Selalu dukung othor bebu sayang, annyeong love...
Baca juga cerita bebu yang lain 😘
IG : @istimariellaahmad98
See you...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
nowitsrain
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-10-12
1