"Dan saya, hanya bilang untuk Angga saja. Tapi dua temannya yang datang membelanya bu..". Kata seorang murid lain yang hina Angga tadi, kali ini, Dilan dan Devan yang memaling kan matanya ke arah lain.
"Jadi begitu ....anak-anak, jika sifat karekter seseorang baik ataupun buruk, kalian tidak boleh untuk menghinanya dan apalagi menghina orang tua dan keluarga seperti itu...kalian mengerti...".
"Baik bu...". Jawab seluruh murid yang ada diruang BK.
"Dan Angga, Ibu sarankan pada kamu untuk lebih mengatur kesabaran kamu ya nak...".vPesan Ibu Sarna kepada Angga.
"huh ..baik bu ...". Jawab Angga.
"Baiklah ...karena kalian telah melanggar peraturan sekolah maka Ibu akan memberikan skor 10 kepada kalian dan untuk Dilan dan Devan, kalian dapat skor 3.Angga, gak pa pa kan ..".Kata Ibu Sarna. Angga mengangguk terima, ya memang seharusnya kan ...Sedangkan Dilan dan Devan saling tatap, mereka tidak mau mendapat skor hanya yang bernilai 3, maka......
"Tapi bu ....saya dan Devan terlibat dalam aksi pelanggaran tadi bu ..., kami berdua juga melakukan aksi kekerasan pada mereka...!!!". Seru Dilan yang membuat Angga menoleh kaget heran.
"Apa itu benar ..... ?!..". Tanya buk Sarna sambil menoleh kearah para pengulah dan juga Angga.
"Ti __.." Jawab salah satu dari mereka. Jawabannya terpotong karena melihat tatapan wajah Dilan dan Devan yang bermaksud agar mereka menjawab dengan jawaban "IYA", agar mereka berdua juga berhasil mendapatkan skor yang sama ataupun lebih dari mereka. Angga yang mengerti maksud dari kelakuan dua sahabatnya, langsung membalas dengan...
"Tidak bu mereka ti....UP..!". Angga yang ingin mengatakan kejadian dengan jujur, seketika mulutnya ditutupi dengan tangan Dilan.
"Ngak buk ...kami memang benar-benar melakukan kekerasan kepada mereka juga. Angga tadi cuma mau melindungi kami agar kami tidak mendapat skor yang besar,makanya Ia tadi bilang tidak".
"Tidak bu! percaya dengan saya mereka tidak melakukan...up..lepas..up...". Sergah Angga membalas perkataan Devan yang seketika berhasil melepas tangan Dilan yang menutupi mulutnya,tapi Dilan yang keras kepalanya itu berhasil menutupi mulut Angga kembali yang membuat perkataannya terputus.
Guru yang ada disamping mereka hanya heran atas kelakuan muridnya itu.
"Apakah benar Dilan dan Devan juga melakukan hal kekerasan kepada kalian?". Tanya kembali bu Sarna kepada murid yang lain. Angga mau protes, tapi ..ya mau bagaimana, Dilan telah menutupi mulutnya dengan kuat. Kalau dilihat Dilan seperti sedang mengurus orang yang sedang kesurupan.
Murid yang ada di sebelah mereka pun bingung ingin menjawab IYA atau TIDAK. Karena tatapan ketiga sahabat itu benar-benar mematikan. Tatapan Angga yang bermaksud mereka untuk menjawab TIDAK dan tatapan Dilan dan Devan menyuruh mereka untuk menjawab IYA. Jadi, para pengganggu itu memilih untuk diam dan merunduk. Pak Ridwan dan bu Sarna hanya menambah kebinguan di kepala mereka.
"loh ..kok gak ada yang jawab?!.". Tanya pak Ridwan.
"Emm ...mereka mungkin masih takut pak dengan kami jadi mereka tidak mau menjawab. Tapi kami memang melakukan kekerasan pak ..bu ..". Sambung Dilan untuk meyakinkan agar Gurunya percaya. Angga benar-benar ingin protes, tapi Dilan berusaha sekuat tenaga agar Ia tidak buka suara.
"he ...baiklah kalau begitu, kalian berdua juga mendapat bobot skor 10 juga. Jujur lebih baik ...bagaimana pak".
"ya ..baiklah, karena mereka telah maksa-maksa dari tadi". Jawab pak Ridawan setuju dengan bu Sarna. Dilan dan Devan yang mendengar mereka mendapat bobot yang sama, lantas tersenyum lebar dan puas. Ya seperti telah memenangkan pertandingan bola basket minggu yang lalu. Akan tetapi, Angga yang masih mulutnya ditutupi oleh tangan Dilan, hanya melihat dengan tajam dan menakutkan. Tapi, dua sahabatnya itu bukanya takut, mereka malah membalas dengan senyuman manis mereka.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
𝕴𝖓𝖓𝖊𝖗 𝕭𝖑𝖚𝖊 𝕾𝖙𝖔𝖗𝖞
buset kak...
wilda auto gugur jantung
2023-07-06
1
Ansyanovels
Para sahabat yang pengertian nih, yaaa
2023-07-06
1