Semuanya tertuju pada Angga,Pak Ridwan tak percaya, murid yang berprestasi ini juga dapat membuat masalah besar sekarang.
"Kalian _mengapa kalian berbuat masalah sekarang?!_". Seru pak Ridwan.
"Ma ..maaf pak..". Jawab Angga sambil menundukkan kepalanya. Dilan dan Devan ikut tertunduk.
"Baiklah_ ayo ikut bapak keruang BK sekarang. Yang lain tolong baca-baca dulu bukunya di halaman 50". Kata pak Ridwan yang mengajak mereka bertiga keruangan BK dan menyuruh pada yang lain untuk membaca buku mereka.
Mereka bukannya menurut, setelah bapak meninggalkan kelas, mereka melanjutkan gosip mereka tentang Angga.
"Kasian benget ya cowok mata batin itu_".
"Iya ya ...gue pikir waktu maju itu Ia akan langsung mencengkram kepala bapak".
"Hahahaha ....maka bapak akan bernasip sama dong kayak Bagas!!".
"Omong-omong nasip Bagas nanti bagaimana ya ....??!".
Mereka berterus-terusan mengatakan untuk Angga. Mulan yang membaca bukunya, bertanya -tanya di hati."Mata _ Batin ....Lalu mengapa Ia yang memiliki kemampuan yang sehebat itu lantas dibenci oleh mereka". Kata Mulan dalam hatinya yang tak tega melihat Angga di hina seperti itu.
"Woi!!!! .....bisa diam gak sih. Bapak suruh baca buku, bukan suruh untuk gosipin orang dari balakang". Sergah Jian kesal kepada murid yang sedang membicarakan Angga.
"Lalu napa!? ...lo kesal. Mentang-mentang teman akrab Angga jadi sok pembela aja,
hih...!! Alay banget deh". Ucap salah satu murid yang bernama Chika dengan lebay.
"Woy gue gak alay kayak lo ya ....kami memang akrab dengan Angga. Dari pada kalian benci dan omong-omongin dia _tapi kok malah ngevans. Pake ambil foto Angga diam-diam lagi ...heh ALAY BANGET GAK SIH!!!! .. Gak kayak kami, kami bisa menikmati ketampanan Angga setiap hari. Kalo kalian gak bisa yaaaa!". Jian ledekin Chika kembali, dan sekarang Chika mulai diam dengan memutar bola matanya ke arah lain. Semua murid terutama perempuan pun berhenti membicarakan tentang Angga.
"Jian! ..duduklah, jangan menambah keributan". Perintah Sara.
"Iya iya...aku cuma mau nyadarin orang itu, biar gak gelap kepalanya ..!!!". Kata Jian sambil duduk di kursinya.
Disisi lain, Angga dan dua temannya mulai melangkah keruang BK. Dimana disana Bagas dan empat temannya dan juga beberapa orang yang hina Angga telah duduk di sebuah sofa. Saat masuk, mata mereka tertuju semua pada pergerakan Angga, Dilan mengeluarkan napas kesal melihat mereka kembali. Angga dan temannya pun duduk di sofa yang berhadapan dengan kelompok Bagas. Dan Guru duduk di sofa yang bersebelahan dengan muridnya.
"Emmm ...ada masalah apa hari ini, mengapa kalian bertiga juga ikut masuk ke ruang BK sekarang. Dan salah satu dari kalian ada yang terluka kepalanya?!". Ucap Guru BK yang bernama Ibu Sarna sambil melihat ketiga sahabat dan sembilan pengganggu tersebut.
"Angga, Dilan, Devan ...mengapa kalian melakukan hal seperti ini juga nak ...Angga _Ibu mengerti dan tau siapa kamu sebenarnya dan kamu itu seperti apa _tapi mengapa kamu melakukan hal seperti ini...?". Kata Ibu Sarna sambil melihat Angga dan sahabatnya.
"Angga tidak perlu menjelaskan bu _saya hanya ingin melihat ...apakah beberapa pengganggu ini dapat menceritakan hal yang sebenarnya atau malah menceritakan hal yang tidak terjadi, seolah-olah saya dan teman saya yang bersalah! …….". Jawab Angga dengan suara dan wajah yang datar sambil melihat tajam kearah para pengganggu itu terutama Bagas. Bagas yang melihat Angga reflek kaget dan ketakutan. Dilan, Devan dan bahkan pak Ridwan dapat melihat Angga bahwa Ia lebih dari kata benci. Ia kini lebih benci terhadap apa yang terjadi.
"Bagas apa yang kalian lakukan sehingga membuat kekacauan tadi?! ..". Tanya bu Sarna dengan melihat Bagas dan beberapa anak yang lain.
"Sa _saya___..". Bagas menjawab dengan gugup, Ia melihat kearah Angga yang ada di depannya, dengan tatapan mematikan yang sekilas terlihat cahaya biru dimatanya sehingga mereka tidak ada cara untuk menjawab kejadian yang terjadi dengan berbohong. Ya..Bagas yang dulunya menjadi preman yang ditakuti oleh siswa ....sekarang Ia berada dalam genggaman siswa yang mematikan didepannya, yang biasanya ketika terjadi kesalahan, Ia dapat menyatakan dengan berbohong, tapi sekarang Ia tidak dapat melakukan apa-apa, Ia hanya bisa mengatakan yang sebenarnya.(Memang kena mental tu Anak...).
"Sa-saya, tadi membicarakan tentang orang tua Angga bu...". Jawab Bagas jujur ketakutan. Angga yang mendengar melihatnya dengan sinis.
"Apa yang kamu katakan untuk orang tuanya?! ..". Tanya bu Sarna.
"Saya bi _bilang un _untuk orang tuanya, bahwa___mereka melakukan___praktek pesugihan sehingga Angga menjadi seperti ini!__". Bagas melihat Angga lamat-lamat, Ia tak memedulikan apa yang dikatakan Bagas karena Ia sangat membencinya sekarang.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ansyanovels
Mampus, langsung kena ultimate sama Angga yang Indigo! 🤣
2023-07-06
1
Ansyanovels
Hahaha, ngabrut! Munafik amat 😂
2023-07-06
1
Ansyanovels
Sebenarnya itu sudah beresiko sih, Mulan. jadi harus sanggup menanggung konsekuensi 😓
2023-07-06
1