Bab 4: Gadis kecil

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

"Saya ingin mengantar beberapa berkas ini," Chelsea menyerahkan, di begitu gugup berhadapan dengan El. Pesona pria itu membuat nya kikuk.

"Terimakasih," El menerima berkas tersebut. Melihat wajah gadis kecil di depan dia teringat akan sesuatu.

"Kau gadis kecil yang saat itu, bukan?" tanya El mengingat.

"Maaf Kak, saya tidak bermaksud ja-"

"Kenapa takut? umur mu berapa gadis kecil?" potong El cepat menatap Chelsea.

"17, Kak," jawab Chelsea makin gugup, El menatap nya begitu dalam.

"17? berarti masih SMA. Bagaimana bisa kau menjadi panitia, sedangkan kau anak sekolah?" bingung El mendengar pengakuan wanita didepan nya.

Pasalnya panita yang berada di tempat seperti ini adalah orang-orang yang gesit, tentunya memiliki otak encer.

"Duduklah," ajak El lagi sebelum Chelsea menjawab, tidak mungkin dia membiarkan gadis kecil bicara sambil berdiri sedangkan dia duduk.

"Terimakasih, tap-"

"Tidak apa-apa, ayo," ucap El cepat seolah tau apa yang ingin Chelsea katakan.

Chelsea bingung keadaan seperti apa sekarang yang di alami. Berada di dekat El jantung nya akan bermasalah. Mau kabur, kan rugi kapan lagi bisa duduk di samping El.

"Bagaimana gadis kecil seperti mu bisa menjadi panitia?" tanya El lagi, pertanyaan nya tadi belum di jawab.

"Saya tidak tau kenapa mereka mempercayai saya menjadi panitia. Sejak saya di bangku kelas 10 saya sudah menjadi panitia dan sekarang sudah tiga tahun saya bertugas," jawab Chelsea jelas. El mendengar itu kaget tidak percaya bagaimana bisa gadis kecil di kelas 10 sudah di beri kepercayaan besar seperti ini.

Apalagi di sini arena berbahaya, bagaimana kalau ada yang menyakiti gadis kecil ini. Pakaiannya juga begitu menggoda para pria, rok pendek mengekspor paha mulus putih, membangkitkan gairah pria, seperti dirinya misalnya.

"Lain kali jika kau bertugas lagi pakai lah yang lebih panjang. Di sini banyak pria, pakaian mu bisa membuat mu berada dalam bahaya," pesan El tidak bermaksud menakuti Chelsea, tapi lebih ke memperingati agar tidak menyesal di kemudian hari.

"Bahaya?" emangnya pakaian saya kenapa?" tanya Chelsea tidak mengerti. Dia sudah biasa seperti ini, aman-aman saja.

"Gadis kecil yang polos, jika kau bukan anak SMA aku sudah menghabiskan mu," batin El tersenyum kecil. Entah kenapa dia bisa bicara santai dengan orang yang baru di kenal.

"Pakaian mu membuat para pria menjadi lapar ingin memakan mu hidup-hidup," jawab El dan Chelsea mendengar itu tidak mengerti mengerut kening.

"Emangnya saya makanan, ya Kak? sampai bisa di makan hidup-hidup?" tanya Chelsea polos tidak mengerti. El mendengar itu tidak percaya Chelsea tidak mengerti maksud perkataan nya.

Kehidupan Chelsea di habiskan di asrama, belajar dan bekerja jika ada panggilan seperti sekarang. Jadi dia tidak terlalu istilah bahasa aneh orang dewasa.

Saat ini El dan Chelsea berada di ruangan nya, bukan di tenda, tidak ada orang lain selain mereka berdua.

"Kau memang bukan makanan, tapi bisa menjadi makanan, apa kau mau tau?" tanya El entah pertanyaan seperti apa yang di berikan itu, dia seperti sudah merencanakan sesuatu.

"Boleh, kalau Kakak tidak keberatan menunjukkan," jawab Chelsea tidak mengerti pun menyetujui.

"Baiklah kau jangan menyesal gadis kecil," seringai kecil di wajah El. Dia mulai mendekatkan wajah nya pada Chelsea, dan itu membuat Chelsea kaget, gugup apa yang di lakukan El sekarang.

"Kak a-"

Hmmpt....

El membungkam bibir Chelsea cepat, wanita itu kaget tak bisa menolak. El melakukan dengan lembut, dia sadar ciuman ini pertama untuk Chelsea. Lum**** semakin dalam Chelsea yang baru merasakan diam seperti terhipnotis menerima, membiarkan El bermain di dalam.

El semakin semangat melakukan Chelsea tak menolak, bahkan membuat nya masuk mengekspor isi rongga dalam. Lidah nya menyapu bersih setiap inci dalam.

Tangan nya pun ikut bergerak di balik baju Chelsea. Entah dorongan dari mana El yang tidak melakukan ini pada wanita mana pun begitu semangat melakukan pada gadis yang baru di temui.

Perlahan tapi pasti b** yang di kenakan Chelsea terlepas, El membelai lembut di awal, lalu di r***. Tubuh Chelsea seketika menegang, dia tersadar semua ini sudah berlebihan dan terlalu dalam.

El tidak juga menghentikan, tangan dan bibir masih berada di tempat yang sama, perlahan turun ke bawa, Chelsea kaget area mana yang di sentuh El menggeleng kepala.

Semua yang awalnya untuk menggoda, berakhir serius. Jujur El menyukai hal ini, daya tarik gadis kecil itu begitu besar hingga dia menikmati.

Tangan El menyentuh lembut lahan bawah, dia bisa merasakan kelembutan di bawah. Chelsea takut dia berusaha sekuat nya agar semua berhenti tidak berlanjut. Dia menyesal sudah berkata hal itu. Jika dia tau maksud perkataan tadi semua tidak akan seperti ini.

El menurunkan rok yang di kenakan Chelsea kebawah, lalu dia membuka resleting celana dan membuka, bibirnya masih mel****, hingga Chelsea tidak bisa berbicara.

"Apa ini, kenapa... " Chelsea merasakan sesuatu di bawah mulai menusuk.

El masih bermain meraba lahan itu dengan satu jari.

"Kak, jangan... " ucap Chelsea, saat bibir El berpindah meng**** lehernya. Dia segera membuka suara.

Mendengar itu El tersadar, permainan nya kini sudah begitu jauh. Dia menatap Chelsea gadis kecil yang hampir dia renggut sesuatu yang berharga, menggeleng kepala.

Tangan nya terangkat dan membelai pipi chelsea lembut.

"Maaf, apa kau marah aku melakukan ini?" tanya El, Chelsea mendengar itu tidak tau harus berkata apa, dia sendiri bingung.

"Siapa namamu gadis kecil?" tanya El lagi. Melakukan hal gila, El tidak tau nama gadis yang di cumbu nya.

"Chelsea," jawab nya gugup. Wajah mereka begitu dekat, entah apa lagi yang akan di lakukan nya. El semakin mendekatkan wajah nya.

"Nama yang cantik seperti orang nya," ucap El. kini hidung mereka sudah bersentuhan.

"Kak, sa-"

"Kenapa? apa kau takut?" potong El cepat menatap kedua mata Chelsea.

"Kak i-"

"Kau wanita pertama yang saya sentuh, dan akan menjadi terakhir," ucap El cepat, lagi dan lagi memotong perkataan Chelsea.

Hmmpt...

El kembali membungkam bibir Chelsea. Ciuman lembut yang hangat El berikan, setiap cela gigi di sapu dengan lidah nya. Chelsea tidak tau kenapa tubuh nya begitu menikmati, tidak bisa menolak.

Bibir nya turun menji*** tengkuk leher nya, chelsea merasa sensasi aneh meremas kuat kedua tangan.

"Kak, jangan... " suara itu terdengar lemah, Chelsea menatap mohon jangan melakukan jauh dari ini. Dia tidak bisa melakukan, ini salah, dia masih SMA. Masih ada cita-cita yang harus di gapai dan orang tuanya akan kecewa padanya kalau tau apa yang di perbuat.

"Kau yakin?"

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

baru ketemu mau aja di buat mainan 🤦

2023-03-16

0

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

Aih, ternyata pesonamu begitu kuat Chelsea 😂, sampai2 kamu belum bereaksi, eh malah duluan El yang mendekati kamu 🙊.
Kamu udah buat El kepincut sama pesonamu 🏃🏃

2023-03-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!