Bab 3: Kembali berdebar

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

"Kau baru datang Ce?" tanya Fiona melihat Chelsea baru masuk di ruangan.

"Tidak, sejak tadi hanya lama di luar, jadi baru masuk sekarang, kenapa emangnya?" jawab Chelsea dan bertanya balik.

"Di luar ngapain? biasanya juga tiba langsung masuk," ucap Fiona penasaran.

"Mau nya sih gitu, tapi gak tega sama Ria. Dia sangat menyukai salah satu pembalap dari klub The Blues, jadi aku membantu nya untuk bisa bertemu. Sekarang Ria ada di tenda mereka. Aku minta tolong pada mu Fi, bantu Ria kasihan dia sangat mengidolakan Kak Bay. Kau tau aku jarang turun dalam hal seperti itu, jadi lakukan sesuatu, please," mohon Chelsea, karena hanya Fiona yang bisa membantu Ria seperti ini.

"Baiklah jangan khawatir aku akan membantu nya, sepertinya mereka akan tiba satu jam lagi, lakukan kerjaan mu, aku akan ke luar mengecek apa saja yang kurang, jangan lupa input data peserta secepat nya dan di print, berikan pada juri di luar," ucap Fiona memberitahu kerjaan Chelsea.

Kepergian Fiona, Chelsea mulai melakukan kerjaan, dia begitu teliti tidak ingin ada kesalahan dalam penginputan, karena itu akan fatal. Satu kesalahan yang dia lakukan bisa menjadi masalah besar.

Dua jam berkutat pada komputer, kini semua telah Chelsea selesaikan. Semua yang dikatakan Fiona sudah di kerjakan dan di print. Sekarang tinggal menyerahkan pada juri di luar.

Chelsea berjalan keluar menuju tempat duduk juri, ternyata di luar sudah banyak orang, Chelsea tidak terlalu kaget akan hal seperti ini. Dia terus berjalan.

Setelah menyerahkan data-data tersebut, dia pergi. Tapi bukan kembali ke ruangan, melainkan ke tenda the blues menghampiri Ria.

"Ra," sapa Chelsea tiba di samping Ria dan Ria tidak menyadari keberadaannya saking fokus memandang seseorang, itu adalah Bay idolanya.

"Kau mengangetkan ku saja Ce. Apa kerjaan mu sudah selesai, hingga kemari?" tanya Ria menoleh Chelsea.

"Sudah, palingan menumpuk saat acara selesai, karena harus merekap semua anggaran, input ulang data dan juga mencatat semua yang di keluarkan para sponsor dalam acara ini. Jadi nanti kau tidak perlu menunggu ku, pulang lah lebih dulu. Seperti biasa aku bisa sampai malam di sini," jelas Chelsea agar Ria tidak menunggu nya.

"Ya, kau sangat pekerja keras, padahal kau tidak kekurangan uang, tapi lihat tindakan mu ini sudah seperti orang yang kesusahan yang bekerja keras mencari uang," ejek Ria. Dia bingung apa yang di pikirkan Chelsea mau bekerja keras, tiap bulan mereka dapat uang beasiswa dari sekolah, kedua orang tuanya juga memberi jatah bulanan. Apa semua itu masih kurang bagi Chelsea?

"Bukan masalah itu, Ra. Aku suka saja bekerja, lagi pula hari libur, jadi di gunakan dengan baik untuk menghasilkan sesuatu yang manfaat," sahut Chelsea.

Ria mendengar itu tidak bisa berkomentar lagi, semua yang di katakan Chelsea memang benar, tapi itu menurut dirinya sendiri, bukan untuk nya.

"Bagaimana? apa kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan?" tanya Chelsea mengganti topik. Kedatangan nya kesini bukan untuk membicarakan nya.

"Huftt... " Ria menghela nafas panjang, menggeleng kepala.

"Tidak, sejak tiba aku belum sempat bicara apapun pada nya, keburu di panggil sahabat lama nya Kak El," pandang Ria memberi petunjuk dari kedua mata nya tertuju. Dan Chelsea mengerti mengikuti arah pandang itu.

Dari jauh, dia seperti mengenal sosok pria bersama idola Ria. Berpikir lebih lama di mana dia pernah bertemu, Chelsea akhirnya mengingatnya. Pria itu adalah pria tampan yang dia temui saat itu.

Chelsea bingung, dengan perasaan nya sekarang. Mendadak debaran itu kembali. Padahal dia sudah melupakan nya, tapi kini kembali lagi hanya karena melihat kehadiran nya.

"Ce, kenapa? tatapan mu seperti kaget begitu, apa kau mengenal Kak El?" bingung Ria melihat ekspresi Chelsea aneh memandang El dan Bay.

"Jadi yang bersama Kak Bay itu namanya El?" tanya balik Chelsea baru mengetahui nama pria itu.

"Iya, emangnya kenapa? apa kau mengenal nya?" tanya Ria lagi makin penasaran.

"Dia pria yang pernah ku ceritakan padamu saat di kelas membuat kita hampir di usir guru," jawab Chelsea.

Ria mendengar itu kaget tidak percaya, pria yang Chelsea katakan itu El. Pria yang tidak pernah dia dengar berdekatan sama wanita, karena terlalu fokus pada karir.

"Kau serius, Kak El yang kau naksir? dia anti sama wanita, itu berita yang beredar ku dengar, tapi entahlah benar atau tidak, aku tidak tau," ucap Ria bukan bermaksud mematahkan perasaan cinta Chelsea, dia hanya mengatakan apa yang di tahu dari berita.

"Hmmm, sudahlah aku tidak mau memikirkan itu sekarang. Aku tidak mau tidak fokus pada pelajaran ku," sahut Chelsea. Tapi hati nya berbeda dengan mulut berbicara. Dia ingin menghampiri pria yang sudah berhasil menggetarkan hati nya sedalam ini.

"Ck, mulut dan hati mu berbeda Ce, gak usah bicara seperti itu aku mengenal mu. Perasaan mu begitu menyukai Kak El mau menghampiri tapi takut, benar bukan?" ucap Ria. Chelsea mendengar itu malu yang di pikirkan Ria memang benar.

"Ra, aku sudah melupakannya seperti yang kau katakan saat itu, tapi entah kenapa melihat nya jantung ku langsung berdetak kencang," ungkap Chelsea jujur bingung dengan perasaan nya sendiri.

"Berarti kau masih menyukainya, Ce," ucap Ria memandang pria yang di suka chelsea.

El tidak buruk, pria itu juga tampan, tapi bagi nya Bay lah yang tampan. Selera chelsea tidak buruk, hanya dia ragu apa pria seperti El yang di gemari banyak wanita bisa memandang chelsea. Dia tidak tau.

"Hmmm, kau benar. Tapi mendengar penjelasan mu aku ragu untuk mendekati nya. Aku takut menjadi masalah," sahut Chelsea tidak memiliki keberanian.

"Terserah mu saja, Ce. Aku akan selalu mendukung semua keputusan mu," seru Ria.

"Hmmm, aku kesana sebentar sepertinya mereka memanggilku," ucap Chelsea. Obrolan mereka harus terputus melihat kode dari seorang panitia memanggilnya.

"Ya sudah silakan, semangat," Ria menyemangati Chelsea.

"Kau juga semangat. Aku berdoa kau berhasil mendapatkan apa yang kau inginkan selama ini," balas Chelsea menyemangati.

Di sisi lain, kedua pria yang sedang mengobrol terhenti, Bay harus kembali ke tenda nya. Satu jam lagi balapan akan di mulai.

Chelsea yang di panggil seseorang tadi di minta untuk mengantar berkas pada pemilik Klub Alaska dan itu adalah El.

Dia ragu mendatangi El, tapi kerjaan membuat nya mau tidak harus melakukan itu.

"Kenapa aku merasa seperti ingin menjalani sidang, sungguh aneh. Tenang Chelsea... kau tidak bisa seperti ini terus... kau pasti bisa, semangat... " ucap Chelsea menyemangati dirinya sendiri.

"Permisi, Kak."

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

pucuk dicinta ulampun tiba 🥰

2023-03-16

0

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

ternyata Bay sahabat sama El pria tampan ya g disukai Chelsea, dan duo sahabat Ria - Chelsea menyukai mereka masing² 🙊🏃.
Gimana nih mereka yang berharap menjumpai pria yang disukai, berhasilkah👀🏃🏃

2023-03-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!