🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
🌹✨💞✨🌹
Semenjak hari itu pertemuan tidak sengaja, Chelsea tak pernah bertemu dengan pria tampan itu. Seperti yang di kata Ria mereka tidak berjodoh. Lebih baik lupakan semua sebelum terlambat.
Dua minggu berlalu, hidup Chelsea sudah kembali semula, dia menata seperti tidak terjadi apapun. Dia ikhlas semua juga kebetulan. Chelsea tidak lagi mengharapkan apapun. Perasaan nya pun sudah berhasil dia lupakan. Tidak seharusnya dia berpikir mengenai cinta di usianya masih muda.
Lulus sekolah saja belum, sudah mau memikirkan percintaan, sungguh konyol.
"Chelsea, gimana besok kau jadi pergi?" tanya Ria menoleh sahabat. Mereka kini duduk di kamar di meja belajar masing-masing.
Satu kamar lumayan besar terdapat 4 ranjang untuk 4 orang.
"Jadi, panggilan kerja juga gak tiap hari jadi untuk apa di tolak? besok juga hari libur," jawab Chelsea. Dia sudah biasa bekerja sejak di bangku kelas 10. Pekerjaan juga tidak susah dan itu sesuai dengan bidang nya yang ingin dia ambil saat kuliah nanti.
"Ya, aku akan mendukung apapun yang kau lakukan. Besok jam berapa kau pergi?"
"Jam 7 pagi, kenapa?"
"Aku ikut ya, di sana ada Idola ku. Kau tau kan, aku sudah lama mengidolakan nya, kapan lagi bisa ketemu langsung, kau petugas di sana pasti muda mempertemukan ku dengannya," mohon Ria penuh harap Chelsea menyetujui.
"Tapi aku bagian dalam Ra, bagaimana bisa mempertemukan mu dengan Kak Bay. Selama tiga tahun menjadi panitia, aku tidak pernah bertemu salah satu dari mereka atau yang lainnya. Tugas ku menginput data, melakukan pengecekan dana selama ivent berlangsung, tidak dari itu," jelas Chelsea tidak bisa membantu Ria.
Tugas nya bagian dalam, untuk keluar melihat pertandingan balap tidak memiliki waktu. Karena waktu nya habis mengerjakan kerjaan.
Ria mendengar itu berdengus sebal, dia sangat ingin bertemu Idola nya. Dia sampai rela jatuh hanya untuk belajar motor agar bisa sama dengan idolanya.
Waktu libur semester sekolah, Ria menghabiskan dengan belajar motor, untuk mobil dia sudah lincah jadi tak perlu.
"Kau menyebalkan Chelsea, kenapa sekali saja kau tidak mau membantu sahabat mu ini? aku sudah lama ingin bertemu nya. Kau tau kali ini balapan lebih banyak dari klub ternama yang hebat di negara kita," ucap Ria sudah terlebih dahulu browsing. Dia bahkan tidak pernah tertinggi mengenai kabar Idola nya.
Bagi nya pria bernama Bay, sangat hebat, dan tampan. Klub mereka dulu selalu masuk jajaran 3 besar dan itu membuat nya mengidolakan nya, tapi sayang sekarang klub itu sudah bubur.
"Aku tidak tau tentang itu, jadi tak perlu kau katakan padaku Ra. Aku hanya melakukan tugas ku. Jika kau tetap ingin pergi dengan ku silakan, tak masalah. Tapi aku tidak bisa membantu mu, mungkin Fiona bisa, jadi coba besok kau minta padanya," sahut Chelsea tidak pernah tau tentang balapan, karena itu terlalu ekstrim sangat berbahaya, dia takut akan hal menegangkan.
Karena itu Chelsea tidak pernah nonton meski berada di area sirkuit, lebih memilih di dalam ruangan.
"Kau serius Ce, Fiona bisa bantu?" tanya Ria memastikan, jika benar dia akan sangat bahagia, setelah sekian lama bisa foto bareng dengan Idolanya.
"Hmmm, seperti nya bisa, Fiona bekerja bagian luar, dan dia pasti bisa menurut ku, tapi semuanya kembali pada dia sih bisa tidak nya, aku gak tau," jawab Chelsea menurut cara pikir nya. Ria mendengar itu mengerti.
...----------------...
Keesokan hari....
Chelsea dan Ria sudah rapi. Chelsea mengenakan rok pendek di atas lutut, baju koas putih dan juga sweater hitam. Rambutnya digerai, jepitan kupu-kupu di samping menghiasi itu, menambah kecantikan pada Chelsea.
"Dasar bocah, kau sudah 17 tahun tapi koleksi jepitan mu sudah menumpuk seperti tabungan uang saja," ejek Ria melihat penampilan chelsea sesuai anak SMA. Meski itu benar mereka masih SMA. Tapi setidaknya di luar lingkungan biarkan mereka terlihat dewasa.
"Ya, aku bocah, puas? sekarang kita pergi. Aku tidak mau telat," ajak Chelsea dia harus tiba sebelum para peserta balapan.
"Oke, ayo," ucap Ria.
Mereka pun pergi meninggalkan kamar asrama dan keluar. Di luar gerbang mereka sedang menunggu taksi yang di pesan Chelsea melalui aplikasi sudah terlihat dekat, dan betul saja tidak lama taksi tiba.
Sepanjang perjalanan Ria tak henti bercerita mengenai idolanya dari A sampai ke Z. Chelsea mendengar itu mengangguk, dia tak berniat menghentikan sahabat nya bercerita. Dia memahami perasaan Ria begitu besar mengagumimu pria bernama Bay.
Chelsea ingin sekali membantu Ria. Tapi dia bingung bagaimana caranya.
"Kau tau Ce, aku sejak SMP mengidolakan nya. Kuharap kali ini bisa foto bareng dengannya, selama ini aku hanya bisa nonton dari kursi penonton tanpa bisa mendekat. Jaman dulu mereka terkenal sebagai penguasa dunia karena aksi hebat mereka, dan sekarang itu masih sama meski tidak lagi bertarung," semangat Ria bercerita masa-masa jaya klub idolanya dulu.
"Ya, karena mereka pembalap profesional jadi tidak sembarang orang bisa dekat mereka. Tapi jika sekedar foto sebenarnya bukan masalah besar sih. Apa kau pernah berusaha mengejar mereka minta foto?" tanya Chelsea dari cerita Ria dia menanggapi sesuatu.
"Tentu tidak pernah, setiap ingin melakukan segerombolan penagih utang sudah mengelilingi mereka, menyebalkan, bukan?" kesal Ria mengingat dulu dia selalu gagal setiap ingin bergerak.
"Hahahha... kau sangat menyedihkan Ra. Baiklah aku akan membantu kali ini. Cerita mu membuat ku iba, sepertinya kau sudah tergila-gila pada pria bernama Bay," ucap Chelsea dan Ria mendengar itu bersorak senang tidak peduli perkataan Chelsea mengenai asal bisa bertemu Idola.
"Kau sudah janji, Ce. Tepati itu, aku sudah tidak sabar menunggu saat itu tiba," sahut Ria tersenyum sudah membayangkan bagaimana nanti bertemu.
Chelsea ikut bahagia jika sahabatnya bahagia, dia akan coba mencari cara mempertemukan Ria dan Kak Bay. Dari data yang dia ketahui usia nya 27 tahun berarti beda 10 tahun lumayan jauh dengan mereka.
Tak lama kemudian, mereka telah tiba di arena sirkuit balapan. Chelsea mengajak Ria ikut bersamanya bertanya pada petugas di sini letak tenda The blues dimana.
"Kau tunggu lah di sini, aku akan kembali lagi setelah mengurus di dalam. Pakai ini biar mereka tak mengusir mu," Chelsea menyerahkan kartu kecil dan menggantung di leher Ria, itu adalah kartu pengenal bagian dari panitia sirkuit.
"Makasih, kau terbaik. Pergi lah aku akan menunggu mu di sini," ucap Ria bahagia, dia tidak menyangka sekarang impiannya menjadi nyata.
"Iya, bye," Chelsea pergi meninggalkan Ria di tenda idolanya. Dia percaya Ria tidak akan membuat masalah.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧
LG mantau 🧐
2023-03-16
0
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
ketemu ga nih Ria sama idolanya Bay👀.
kalau iya, semoga juga Chelsea bisa sekalian ketemu pria tampan itu disana 🙊🏃🏃😂
2023-03-06
2