Ardan tidak bisa berhenti memikirkan Maura yang telah kehilangan pekerjaannya di toko mainan import yang biasanya menjadi langganannya ketika dia membeli mainan untuk keponakannya.
" Kasihan sekali gadis itu. Dia masih muda dan energik. Dia gadis yang bersemangat dalam bekerja Kenapa dia sampai kehilangan pekerjaannya?" monolog Ardan ketika dia sudah berada di dalam mobilnya dan menuju ke kediamannya.
Hari ini adalah ulang tahun keponakannya. Sehingga Ardan secara khusus membelikan mainan untuk Noaf keponakannya yang masih berusia 5 tahun.
Ketika Ardan sudah sampai di rumahnya tampak saudara lainnya sudah datang dan suasana sangat ramai sekali.
" Hai Bro kenapa kau lama sekali?" tanya Volkan ketika dia melihat kedatangan Ardan di rumahnya.
Ardan kemudian menyalami Volkan yang begitu bahagia. Hari itu Volkan datang bersama dengan tunangannya Hazel yang sudah memiliki hubungan selama 5 tahun dengannya.
Volcan dan Hazel sudah menyiapkan rencana pernikahan mereka. Kedua keluarga mereka sudah setuju satu sama lain. Hanya tinggal menunggu hasil yang lulus dari kuliahnya.
" Kalian memang pasangan yang sangat serasi dan cocok. Aku mendoakan semoga hubungan kalian baik-baik saja dan segera menikah!" doa Ardan untuk Volkan dan Hazel.
" Amien, terima kasih atas doa kamu!" ucap Hazel sangat bahagia sambil dia melirik ke arah volkan yang sedang melihat ke arahnya.
Mereka bertiga kemudian mendatangi Noah yang saat ini sedang berbahagia karena sedang berulang tahun.
" Selamat ulang tahun jagoanku yang tampan! Semoga kau senang dengan hadiah yang Om berikan untuk kamu ya?" ucap Ardan sambil mencium pipi Noaf yang sangat gembul dan menggemaskan sekali.
Noah menerima hadiah yang diberikan oleh Ardan dengan penuh suka cita.
Tidak jauh dari Noaf terlihat Susan yang terus memperhatikan bocah mungil itu sebagai Baby Sitternya yang baru.
Volkan dan Hazel juga memberikan hadiah untuk Noaf yang tampak begitu bahagia karena mendapatkan begitu banyak hadiah dan apresiasi dari keluarga besarnya.
" Terima kasih atas hadiah kalian aku sangat bahagia sekali pada hari ini!" ucap Noaf sambil tersenyum.
Terlihat Rehan dan Aurel yang mendatangi Noah dan memberikan hadiah untuk cucu mereka.
" Wah cucu Opa sama Oma sudah besar dan semakin tampan saja!" puji Aurel ketika dia berhadapan dengan cucunya yang sejak kecil dia pelihara dengan penuh kasih sayang.
Kedua orang tua Noaf sudah meninggal akibat kecelakaan yang sangat fatal sehingga sejak saat itu Noaf dipelihara dan dibesarkan oleh Rehan dan Aurel di kediaman mereka.
" Terima kasih Oma! Aku sayang Oma dan Opa!" Noaf pun kemudian memeluk kedua orang yang selama ini selalu bersamanya dan memberikan banyak kebahagiaan untuknya.
Suasana pesta itu sangat meriah dan juga penuh dengan kekeluargaan. Karena yang hadir adalah anggota keluarga dari luar kota maupun dalam kota. Semuanya berkumpul untuk bersilaturahmi antar keluarga.
" Bagaimana kalau kita menentukan tanggal pernikahan Volkan dan Hazel?" tanya Raffi di dalam pertemuan keluarga.
Volkan tampak terkejut mendengarkan perkataan ayahnya yang tiba-tiba.
" Babah! Bukankah kita sepakat untuk masalah pernikahan kami berdua diadakan setelah Hazel wisuda?" tanya Volkan tampak tidak setuju dengan keinginan ayahnya.
Raffi menata putranya yang sekarang sudah dewasa dan sudah sanggup memimpin perusahaan milik keluarga mereka.
" Babah kan tidak mengatakan kalau pernikahan kalian harus diadakan dalam waktu dekat ini. Kita hanya berdiskusi saja bagaimana baiknya tentang rencana itu. Sekalian kami ingin mengingatkan kepada kalian berdua untuk berhati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis kalian. Karena kalian sudah memiliki ikatan pertunangan dan pernikahan kalian sudah dalam tahap rencana keluarga besar kita!" ucap Raffi menatap tajam kepada Volcan yang dia tahu selalu saja suka mencari masalah dengan wanita kalau sedang berada di luar sana.
Reputasi Volkan sebagai seorang Casanova tidak diragukan lagi dan semua anggota keluarga sudah mengetahuinya.
" Terutama kamu Volkan! Jangan coba-coba kau bermain api di belakang tunanganmu! Atau Babah sama Mamah kamu tidak akan pernah memaafkan kesalahanmu!" ucap Raffi memberikan ultimatum kepada Putra tunggalnya yang langsung gugup seketika.
Ardan hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sepupunya yang sedang dimarahi oleh Omnya yang terkenal tegas dan keras kepada Volkan.
Walaupun Volcan termasuk anak orang kaya, tetapi kebebasannya dikekang oleh sang ayah yang tidak membebaskan pergaulan Volkan di luar sana.
Apalagi Hazel yang memiliki sifat posesif dan selalu mengekang pergerakan tunangannya.
Dalam satu hari Hazel bisa menelpon Volcan sampai 5 kali. Sehingga membuat dia selalu merasa tidak nyaman dengan hubungan mereka berdua yang sudah lama.
Di dalam hati Volkan ada perasaan bosan dengan hubungan mereka yang terkesan monoton dan juga tidak mendebarkan hatinya.
Volkan yang seorang petualang. Tentu saja dia menginginkan hubungan yang membuat jantungnya berdebar-debar dan membuat harinya selalu penuh dengan tantangan.
" Tenang saja om. Saya pasti akan selalu menjaga Volkan dan tidak akan membiarkan dia berkhianat di belakang saya!" ucap Hazel sambil tersenyum kepada Volkan yang saat ini sedang melirik kepadanya dengan tidak nyaman. Bagaimanapun harga diri volkan merasa terincak dengan perkataan Hazel.
Volkan tidak senang ribut-ribut dengan keluarganya. Dia memilih untuk pergi keluar dan bergabung dengan anak-anak kecil yang lainnya yang merupakan teman dari Noaf.
Tampak Volkan yang sangat senang melihat interaksi mereka yang begitu bebas dan nyaris tanpa beban.
" Entah kenapa orang dewasa sangat sulit untuk bahagia. Lihatlah mereka! Semua anak-anak kecil itu begitu bergembira dengan hidupnya dan tanpa pernah berpikir tentang kesulitan apapun!" monolog Volkan pada dirinya sendiri.
" Terkadang kita hanya membutuhkan rasa syukur dan juga positif thinking untuk bisa melihat kebahagiaan di sekitar kita!" ucap Susan yang sejak tadi terus memperhatikan Volkan yang tampak tidak bahagia berada di antara keluarganya.
Volkan yang sudah mengenal Susan dengan baik, dia pun tersenyum mendengarkan ucapannya.
" Benar apa katamu Bibi Susan. Terkadang bersyukur dan memiliki positif thinking itu juga sangat sulit untuk di lakukan. Tuntutan hidup zaman sekarang sangat berat dan kami harus selalu dituntut untuk perfectsionis dihadapan kedua orang tua kami!" ucap Volkan tampak murung.
Sebenarnya jauh di lubuk hatinya Volkan merasa tertekan dengan hubungannya bersama Hazel yang selalu saja mengekang kebebasannya sebagai seorang pemuda.
Akan tetapi untuk mengakhiri hubungan itu pun Volkan tidak memiliki keberanian untuk melakukan itu. Bagaimanapun hubungan mereka berdua sudah disetujui oleh dua keluarga besar dan bukan hanya menjadi urusan dirinya dan Hazel saja.
Akan ada banyak hati yang terluka ketika dia memutuskan untuk meninggalkan halte dan melepaskan pertunangan mereka berdua.
Oleh karena itu Volkan lebih memilih untuk menekan perasaannya sendiri dalam ketidakbahagiaan. Daripada dia harus memberikan masalah kepada keluarga besar mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Lies Atikah
masih nyimak lanjt
2024-10-09
0
վմղíα | HV💕
lanjuutt
2023-03-15
0