Maura Sang Gadis Bar-bar
Siang itu terlihat Maura sedang sibuk bekerja di sebuah toko mainan yang bisa dikatakan termasuk barang-barang mewah karena pelanggannya hanyalah orang orang kaya.
Mainan-mainan yang ada di toko itu adalah mainan impor dan termasuk limited edition, sehingga hanya orang-orang yang kaya yang bisa membelinya.
Siang itu terlihat manager Maura tampak kebingungan untuk mencari seorang kurir yang mau mengantarkan pesanan seorang pejabat yang hendak memberikan hadiah kejutan kepada anaknya yang masih berusia lima tahun yang sedang berulang tahun.
" Baiklah Tuan. Tunggulah sebentar! Dalam waktu 1 jam Saya akan mengantarkan pesanan Anda ke alamat Anda!" janji sang Manager kepada seseorang yang berada di seberang telepon.
Setelah telepon ditutup manajer itu pun kemudian melihat ke karyawan yang sedang bekerja pada hari itu.
" Tampaknya Maura bisa aku suruh dulu untuk mengantarkan pesanan ini. Kalau harus menunggu kurir dulu, pasti akan lama waktu yang di butuhkan. Sementara waktu sangat sempit sekali!" sang Manager kemudian mendekati Maura yang sedang sibuk melayani pembeli yang datang ke Toko mereka.
Manajer menunggu agar pembeli tersebut selesai dengan urusannya bersama Maura. Setelah itu dia langsung memanggil Maura yang terlihat sedang bebas.
" Maura sini sebentar saya ada urusan denganmu! Apakah Kau bisa menolongku?" tanya sama Manager sambil menatap Maura yang langsung mendekat ke arahnya.
Maura yang memang sudah berpengalaman bekerja di toko itu, memang selalu dipercaya oleh sang manager untuk menangani pekerjaan-pekerjaan yang penting.
Manajer kemudian memberikan sebuah kado terbungkus kertas mahal ke tangan Maura.
" Tolong kau antarkan kado ini ke alamat yang ada di sana. Pastikan kau harus sampai dalam waktu 1 jam dan tidak boleh ada kegagalan! Karena kado ini adalah kado untuk hadiah ulang tahun seorang anak dari pejabat negara yang sangat penting!" ucap Manager tersebut memperingatkan Maura sebelum dia berangkat ke alamat yang ada di dalam kado tersebut.
" Baik Pak, akan saya antarkan dengan baik ke alamat itu!" ucap Maura sambil mengulas senyum ke pada bosnya.
" Ingat Maura! Tidak boleh terjadi apa-apa dengan hadiah ini. Karena ini hadiah limited edition yang dikirimkan langsung dari Prancis yang sudah dipesan lebih dari satu bulan yang lalu! Kalau sampai ada apa-apa dengan hadiah itu, maka saya tidak bisa menjamin pekerjaanmu masih ada di toko ini, karena pelanggan kita itu adalah orang yang sangat penting!" ucap sang Manager mengultimatum Maura agar berhati-hati dengan mana itu.
" Ya Pak, saya akan berhati-hati!" ucap Maura.
Dengan sangat hati-hati Maura menerima kado tersebut dari tangan sang Manager. Kemudian dia pun mengambil sepeda motor yang biasa dia gunakan untuk berangkat kerja dari rumah kontrakannya bersama ibunya.
Dengan sangat hati-hati Maura mengendarai motornya karena takut kalau sampai mainan itu pecah ataupun kenapa-napa.
Pada saat sampai di pertigaan jalan, ketika Maura hendak membelokkan motornya, tiba-tiba saja dari arah yang berlawanan ada sebuah mobil yang sedang mengebut dan tanpa diduga menabrak Maura sehingga motor Maura pun akhirnya terjatuh.
Karena motor terguling beserta Maura, kado yang di simpan oleh Maura di keranjang motornya pun terjatuh dan pecah berantakan.
Maura terkejut dengan apa yang terjadi kepada dirinya yang terjadi begitu tiba-tiba hanya dalam hitungan detik saja. Terlebih lagi dia merasa syok ketika melihat hadiah yang tadi harusnya dia antarkan ke alamat sudah pecah di pinggir jalan.
Tubuh Maura seketika lemas, ketika dia menghampiri hadiah itu yang ternyata sudah pecah berhamburan.
Mobil yang tadi menabrak Maura berhenti sesaat dan kemudian pemiliknya menurunkan kaca jendelanya.
" Eh kalau mengendarai motor tuh hati-hati ya! Jangan sembarangan begitu kalau mau belok itu! Ya Tuhan! Hampir saja kau merusak mobilku!" ucap laki-laki itu sambil membuka pintu mobilnya kemudian dia memeriksa keadaan mobilnya.
Maura yang sedang jengkel dan juga marah karena hadiah yang diamanatkan oleh manajernya untuk di antarkan ternyata sudah hancur tak berbentuk.
Maura mendekati laki-laki yang sedang sibuk memperhatikan keadaan mobilnya dan sekarang pria itu malahan sedang berkacak pinggang di hadapannya.
" Kau harus bersyukur karena ternyata mobilku tidak bergores sama sekali gara-gara motor jelek kamu itu. Kalau sampai tergores, Saya yakin biar 10 tahun kau bekerja tidak akan sanggup kau mengganti kerugian yang aku alami!" ucap laki-laki itu sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tanpa melihat ke arah Maura yang saat ini sedang marah tingkat dewa kepada laki-laki itu.
Maura yang dari tadi berusaha untuk menguatkan hatinya dan terus bersabar. Akhirnya meledak juga ketika mendengarkan semua kata-kata yang dikatakan oleh laki-laki sombong dan arogan itu.
" Heh kamu orang yang merasa kaya dan raya! Kamu denger ya! Ketika kau melakukan sesuatu kejahatan ataupun kesalahan terhadap orang lain, maka yang pertama harus kau lakukan adalah minta maaf. Bukan menyombongkan segala kekayaan yang kau miliki dengan segala keangkuhanmu itu!" ucap Maura sambil mendorong bahu laki-laki tampan itu yang auto melotot dan terkejut mendengarkan keberaniannya mendebat dia.
Laki-laki tampan yang bernama Volkan Al Fahrizi itu adalah anak seorang pengusaha kuliner yang memiliki banyak cabang dan juga banyak usaha lainnya dari sang ayah dan ibunya yang bernama Rafi dan Dinda.
Kisah kedua orang tua Volcan bisa dibaca di novel " Lurah pondokku calon suamiku" yang sudah tamat ya, yang ada di season paling akhir di novel itu.
" Kau itu ya, menjadi seorang gadis sudah ceroboh, teledor, tidak bisa diajak bicara baik-baik juga! Orang seperti kau benar-benar tidak bisa ditolong sama sekali!" ucap Volkan dengan amarah di hatinya karena merasa tersinggung dengan ucapan Maura yang pedas dan keras.
Maura kemudian mendekati mobil Volkan dan dia langsung mengambil lipstik yang ada di dalam handbagnya yang tadi dia simpan di motornya. Dengan penuh keberanian Maura langsung mencoret-coret mobil Volkan dan dia juga memecahkan kaca spion mobilnya.
Volkan sampai melotot sempurna, karena dia tidak percaya bahwa Maura berani melakukan hal itu kepadanya.
" Gadis yang sangat lancang! Berani sekali kau melakukan itu!" ucap Volkan sambil menarik tangan Maura untuk menghentikan semua perbuatannya yang benar-benar membuatnya marah.
Akan tetapi Maura langsung menendang aset berharga milik Volkan dan kemudian dia pun pergi dari tempat itu tanpa memperdulikan Volkan yang sedang meringis kesakitan gara-gara perbuatan Maura yang benar-benar nekat dan tanpa rasa takut sama sekali.
" Dasar laki-laki kurang ajar! Bukannya dia meminta maaf dia malah merendahkanku!" tidak ada habisnya Maura terus menggerutu sepanjang perjalanannya kembali ke toko.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
nyimak yhor
2023-03-15
0
Zahra Putri Mandala
Assalaamualaikum aku mampir kak,,yuk saling dulung hehe
2023-03-08
0