Pelabuhan

Bab 2

Alaska kecil menatap rumah minimalis di hadapannya, Bi Sumi segera mengajaknya untuk turun, dan langsung membawa Alaska ke dalam.

Di dalam rumah, tampak sudah menunggu seorang lelaki setengah baya dengan wajah dingin dan aura yang menakutkan bagi Alaska.

"Kita akan segera membawa anak si Andhika ini menghadap Bos besar," lelaki itu berkata, sambil menatap tajam Alaska.

Alaska beringsut memeluk pinggang bi Sumi.

"Kenapa malam ini, banyak sekali orang-orang yang menakutkan,?" Alaska bertanya pada dirinya sendiri. Tubuhnya kembali bergetar karena rasa takut. Dia teringat kembali peristiwa yang baru saja di lihatnya.

Alaska ingin sekali menangis, namun, dia merasakan lidahnya terasa kelu untuk berucap. Air mata yang baru saja keluar deras pun, tiba-tiba mengering. Dia merasakan dadanya begitu sesak, dan tanpa di sadarinya kilatan amarah tampak menyala di bola matanya.

"Jangan takut Non, ini namanya pak Bram" Bi Sumi mencoba menenangkan Alaska.

Bi Sumi tidak berani untuk menatap mata coklat Alaska, penyesalan tiada tara menguasai hatinya. Dia tidak menyangka jika mereka akan menghabisi nyawa majikannya dengan cara yang sadis. Bahkan dengan tega mereka melakukan perkosa*an.

Rasa bersalah membuat dadanya begitu sesak. Untuk menebus semua kesalahannya, dia berjanji akan merawat dan membesarkan Alaska, walaupun nyawa taruhannya.

"Aku meminta ijin kepada Bos besar untuk merawat dan membesarkan Non Alaska" ucap Bi Sumi lirih.

Bram tersentak mendengar perkataan Bi Sumi.

"Jangan nekad kamu Sum,!! bentak Bram, membuat Alaska terlonjak.

Aneh, Alaska tidak merasa ketakutan, namun, dia menatap tajam ke arah Bram. Sedangkan, Bram yang sadar dengan tatapan Alaska, maju beberapa langkah mendekati Alaska yang berada di belakang Bi Sumi.

"Mau apa kamu Bram,? jangan sentuh Non Alaska,!" Bentak Bi Sumi.

Bram menatap Alaska, dengan seringai yang menakutkan.

"Kamu tahu gadis kecil? akulah yang menyelamatkanmu. Jika aku tidak menyuruhmu untuk mengumpat, mungkin nasibmu sudah sama dengan orang tua dan kedua saudaramu,!" Bram tersenyum sinis.

"Kamu melakukan itu juga atas perintah Bos besar Bram" sergah Bi Sumi.

Kembali Bram tersenyum sinis.

"Sepertinya anak ini akan tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik" Bram berkata, dengan tatapan yang membuat Alaska jijik.

"Cukup Bram,! aku akan ikut denganmu untuk menemui Bos besar" Bi Sumi berkata, sambil membawa Alaska ke dalam pelukannya.

"Keluarga tuan Andika sudah sangat baik kepadaku dan keluargaku, tetapi, aku justru membantu kalian berbuat jahat. Aku akan memohon kepada Bos besar untuk menjaga dan merawat Non Alaska, walaupun nyawa taruhannya." Tegas Bi Sumi.

Bram menarik napas kasar.

"Terserah kamu saja Sum! ayo kita berangkat, sebelum fajar menyingsing," Bram berkata sambil berlalu.

Bi Sumi menghela napas lega, dengan lembut dia mengelus rambut Alaska dan kembali menggendong Alaska, mengikuti langkah Bram.

Alaska mencoba mencerna apa yang sedang terjadi, apakah Bi Sumi dan Bram terlibat dalam kasus pembantai*n ini.

Mereka pun segera menaiki mobil jeep berwarna hitam, dan dengan kecepatan tinggi, mobil pun langsung melaju kencang membelah jalan raya yang masih lengang, mengejar waktu sebelum adzan subuh.

**************

Akhirnya mereka sampai di sebuah pelabuhan, tampak suasana yang agak sepi dan dingin. Bi Sumi mendekap hangat tubuh Alaska yang berada di gendongannya.

Mereka menuju sebuah kapal pesiar yang besar dan mewah. dengan penjagaan yang ketat. Tampak beberapa laki-laki terlihat di sekitar kapal.

Kehadiran mereka sudah di tunggu, dan mereka segera memasuki kapal. Tampak seorang laki-laki dengan tubuh atletis, berkulit putih bersih memakai topeng Zoro sehingga sebagian wajahnya tertutup. tetapi terlihat jika lelaki bertopeng itu memiliki wajah yang tampan. Alis tebal, mata setajam elang, dan memiliki rahang wajah yang tegas.

Lelaki bertopeng itu, menatap lekat Alaska yang berada di dalam gendongan Bi Sumi.

"Aku hanya meminta anak ini, kenapa wanita tua ini juga ikut, hah,?" tanya lelaki bertopeng itu.

"I-iya Tuan, tolong biarkan saya merawat dan membesarkan Non Alaska"Jawab Bi Sumi gugup, dengan wajah ketakutan.

Lelaki bertopeng itu pun tertawa, terdengar tawa yang menggema di seluruh ruangan.

Bi Sumi menelan Salivanya, Alaska memberikan pelukan hangat untuk menenangkan Bi Sumi, tentu saja perlakuan Alaska membuatnya tersentak dan terharu.

Bi Sumi mengelus lembut rambut Alaska. Sedangkan lelaki bertopeng itu tertawa mendengar permintaan Bi Sumi.

"Kamu sudah bekerjasama untuk melakukan pembantai*n! membuat anak ini harus kehilangan keluarganya, dan sekarang kamu ingin merawatnya,? Apa tujuanmu sebenarnya, hai wanita tua?"

"M-maaf Tuan, saya tidak punya pilihan. Saya mohon, ijinkan saya untuk menebus semua kesalahan ini dengan merawat dan membesarkan Non Alaska," Bi Sumi berkata, dengan air mata yang mulai mengalir di wajah tuanya. Tampak penyesalan yang tiada tara di matanya.

"Baiklah, aku akan memberikanmu kesempatan, tetapi, jangan pernah kamu mencoba berkhianat, aku bisa membuatmu menyesali kematianmu di hari tuamu,! tegas lelaki bertopeng berkata dengan suara dingin, melangkah mendekati Bi Sumi dan Alaska.

Berlahan, dia mengusap lembut rambut Alaska, dengan ekspresi wajah yang tidak bisa di artikan.

"Kita berangkat sekarang,!" Perintah lelaki bertopeng itu, sambil melangkah pergi meninggalkan mereka.

Para penjaga segera melaksanakan perintah. Kapal Pesiar pun segera bergerak meninggalkan pelabuhan.

"Mereka mau membawa kita kemana Bi,?" tanya Alaska dengan suara pelan.

"Bibi juga tidak tahu, Non tenang saja Bibi selalu ada di samping Non," Bi Sumi mencoba menenangkan Alaska.

Alaska mengangguk.

Kapal pesiar pun semakin bergerak menjauhi pelabuhan.

************

Sementara itu di sebuah rumah megah dan mewah, milik salah satu pembisnis dan pengusaha sukses yang bernama Andhika Vista, terlihat suasana rumah yang begitu ramai tetapi juga aura menegangkan yang sangat terasa.

Suara sirine dari ambulans dan mobil polisi, menambah suasana semakin ramai akan tetapi sangat mencekam.

Banyak wartawan dan petugas kepolisian yang berada di sana, police line pun sudah terpasang di rumah itu.

Semua media ramai menyiarkan berita kriminal yang terjadi di rumah mewah Andhika Vista, karena dia termasuk urutan tiga besar orang terkaya di Asia.

Kejadian di ketahui, berawal dari dua petugas Security yang bekerja di rumah mewah itu untuk berganti shiff Saat itu, kedua security terkejut menemukan pintu gerbang yang tidak terkunci, dan saat di cek di pos penjagaan, ternyata, salah satu security itu sudah tidak bernyawa, dengan beberapa luka tusuk di tubuhnya, sedangkan salah satu petugas security menghilang bersama asisten rumah tangga senior dan anak bungsu dari pengusaha tersebut.

Selain di temukan mayat salah satu security, penjaga kebun, supir dan dua asisten rumah tangga pun turut menjadi korban pembunuh*n.

Lebih mengejutkan lagi, di lantai dua di temukan empat jenazah pemilik rumah yang meninggal dengan keadaan mengenaskan.

Cctv di rumah megah itupun sudah di rusak, tidak ada jejak sedikitpun dari para pelaku. Begitu juga dengan Cctv di pintu gerbang penjagaan saat memasuki komplek kawasan rumah mewah tersebut, semua petugas Security tertidur pulas, di duga jika kejahatan ini, benar-benar sudah di rencanakan matang oleh para pelaku, dan di yakini juga, jika pelaku adalah orang yang sudah mengetahui seluk beluk lingkungan sekitar.

Harta benda keluarga yang hilang juga hanya lap top dan beberapa ponsel, serta brankas tempat penyimpanan arsip-arsip, beberapa emas batangan dan uang dolar.

Polisi menyakini, jika perampokan dan pembunu*an yang terjadi kepada keluarga pengusaha Andika Vista ini, bukan hanya perampokan semata. Karena barang-barang berharga dan mobil mewah tidak di ambil. Polisi menyimpulkan, jika ada motif balas dendam pada perampokan ini.

Polisi juga menyimpulkan, jika salah satu Security yang bernama Nugroho dan Asisten Rumah Tangga senior yang bernama Sumiati yang meghilang, ikut terlibat atas rencana perampokan dan pembunuh*n. Sedangkan, anak bungsu dari korban yang menghilang yang bernama Alaska Tania yang berusia 6 tahun, di perkirakan di culik oleh para pelaku.

Investigasi pun segera di lakukan oleh para penyidik, di bawah pimpinan Inspektur Kepolisian Chandra Irawan.

**************

Apa sebenarnya, hubungan Bi Sumi dengan kasus ini,?

Kemanakah, kapal pesiar membawa Alaska berlabuh.??

Siapa sebenarnya lelaki bertopeng itu.??

Akankah para penyidik mampu mengungkap kasus pembunuhan ini.??

Ikuti kisah serunya, dan berikan dukungan kaiian.

Jika ada persamaan tokoh, nama atau tempat, mohon maaf🙏. Ini hanya imaginasi dari penulis 😊.

Jangan lupa, dukungan untuk karya author lainnya, terutama yang masih up 👇

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

lanjut thor bagus ceritanya, saya suka. Semangat

2023-08-13

2

AdindaRa

AdindaRa

Hai kak. Aku mampir lagi 😘

2023-05-29

2

Ig.tinasali85

Ig.tinasali85

Lanjut ka, mampir juga nya

2023-03-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!