Mansion Mewah

Bab 3

Alaska tetap terjaga, dia tidak berani untuk memejamkan matanya. Tiba-tiba dia merasa takut jika memejamkan mata.

"Berikan Tania kepadaku," suara bariton lelaki bertopeng itu, mengagetkan Alaska dan Bi Sumi.

"Berikan dia kepadaku,!" lelaki bertopeng itu, mengulangi lagi perkataannya.

"Bi Sumi!!" bentaknya, karena Bi Sumi hanya diam mematung.

"I-iya Tuan, maaf saya tidak paham" Bi Sumi segera menurunkan Alaska.

"Mulai sekarang, aku akan memanggilmu Tania" ucapnya.

Alaska hanya terdiam, dia hanya menatap lelaki bertopeng itu, dengan mata bulatnya. Lelaki itu tersenyum, dan berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh kecil Alaska.

"Naiklah,!" lelaki itu memberikan punggungnya untuk Alaska.

Alaska merasa ragu, dia menoleh ke arah Bi Sumi.

"Kasihan Bi Sumi, yang telah menggendongmu dari pagi" ucapnya lagi.

Bi Sumi tersenyum dan mengangguk. Dengan ragu Alaska mendekati punggung lelaki bertopeng itu. Rasa takut dengan kehadiran orang asing membuat Alaska menjadi ragu.

"Ayo cepatlah naik Tania, kita tidak punya banyak waktu,!" perintahnya.

Alaska segera menaiki punggung leleaki itu, dengan ragu Alaska melingkarkan tangannya di leher lelaki itu. Segaris senyum mengembang di bibir lelaki itu.

"Kamu bisa memsnggilku Mike" ucap lelaki bertopeng itu, sambil berdiri dan hendak melangkah keluar dengan tubuh Alaska yang berada di punggungnya.

Alaska merasakan sesuatu yang berbeda, saat tubuhnya di gendong seperti ini. Dia teringat dengan Papahnya. Peristiwa tragis itu kembali hadir di pelupuk matanya. Kilatan amarah dan kebencian kembali terpsncar di bola matanya.

"Om Mike" ucapnya lirih. Tangannya semakin erat memeluk leher Mike.

Sesaat Mike mengurungkan langkahnya. Dia terdiam ketika Alaska memanggilnya Om. Pelukan Alaska yang semakin erat, membuatnya sadar jika sedang terjadi sesuatu pada jiwa Alaska.

Mike pun segera melangkah keluar, di ikuti Bi Sumi dan para penjaganya.

Perlakuan Mike kepada Alaska, membuat para penjaga saling melempar pandang tanpa ada yang berani bersuara. Mereka baru melihat Bos besarnya bersikap manis kepada orang lain. Apalagi sampai menyebutkan namanya.

Punggung Mike memberikan kenyamanan untuk Alaska, sehingga tanpa sadar dia menjatuhkan kepalanya, dan dalam hitungan detik dia sudah tertidur nyenyak di punggung Mike.

Bi Sumi dan para penjaga terpaku, melihat pemandangan langka di depan mereka. Bi Sumi menatap bahagia Alaska yang sedang terlelap.

Saat sampai di dalam mobil, Mike dengan hati-hati membaringkan tubuh kecil Alaska di kursi belakang bersamanya, dan memposisikan kepala Alaska di pahanya. Segaris senyum kembali menghiasi bibirnya.

Bu Sumi dan supir hanya diam membisu, mereka tidak berani untuk membuka suara sedikit pun. Mobil mewah dengan merk Lamborghini Aventador Silver pun melaju membelah jalan raya.

Beberapa saat, sampailah mereka di sebuah Mansion yang sangat besar dan mewah.

"Jangan ada yang bersuara!" perintah Mike saat mobil sudah berhenti.

Perlahan dengan hati-hati Mike mengangkat kepala Alaska dari pahanya. Dia turun terlebih dahulu, kemudian menggendong tubuh Alaska.

"Ikut denganku,!" perintahnya kepada Bi Sumi.

Bi Sumi mengangguk, dan dengan langkah cepat dia mengikuti langkah lebar Mike memasuki Mansion.

Mike membawa Alaska ke sebuah kamar yang terletak di lantai dua.Sebuah kamar mewah, warna dan hiasannya sangat indah, seperti kamar seorang putri Raja. Perlahan, Mike dengan sangat pelan dan hati-hati merebahkan tubuh Alaska di atas kasur yang berukuran sangat besar.

"Jaga dia, jangan sampai sedikitpun kulitnya tergores!"

Mike berkata dengan penuh penekanan.

"Baik Tuan, saya pasti menjaga Non Alaska dengan sebaik mungkin."Jawab Bi Sumi sambil mengangguk.

"Aku percayakan Tania kepadamu, jika terjadi sesuatu sekecil apapun kepadanya, kamu pasti tahu akibatnya!" Mike berkata, dengan tatapan tajam dan melangkah pergi meninggalkan Bi Sumi yang berdiri mematung. Keringat dingin sudah membasahi tubuhnya, walaupun ruangan tersebut sangat dingin dari Ac yang terpasang di sana.

Setelah Mike keluar, Bi Sumi segera menghampiri Alaska, dia tidak menyangka di usianya yang sudah senja, harus terlibat dalam kasus kriminal.

"Siapa sebenarnya Mike? apa hubungan dia dengan Tuan Andhika?" tanya Bi Sumi, sambil mengelus dan memandang lekat wajah Alaska.

****************

Di sebuah ruangan yang cukup luas, tampak seorang laki-laki dengan paras wajah sempurna, dengan mata setajam elang, bibir tipis dan rahang wajah yang tegas.

Lelaki itu, menatap lekat sebuah foto sepasang lelaki dan perempuan yang berpose sangat mesra, terlihat binar kebahagiaan dan cinta di mata mereka.

Terdengar helaan napas yang begitu berat, bagaikan ada beban yang seakan tidak mampu untuk di pikulnya.

Lelaki itu mengelus lembut foto itu, terlihat segaris senyum tersungging di bibir tipisnya dan secercah kebahagiaan di matanya. Namun, senyum itu sirna seketika, mata elang itu terlihat mulai berkabut, setetes air jatuh ke wajahnya. Lelaki itu segera menghapusnya. Dengan penuh kemarahan dan wajah yang memerah, dia segera memasukkan foto itu kembali ke dalam laci lemarinya.

"Wajah anak itu sama persis denganmu" ucap lelaki itu, sambil menghapus kasar air matanya.

Kembali lelaki itu menggunakan topeng Zoronya, dan dengan langkah tegak dan wajah dingin melangkah keluar dari ruangan kerjanya.

*************

Sementara itu, berita dalam negeri masih di hebohkan dengan pembantai*n yang terjadi kepada keluarga pengusaha dan pembisnis sukses Andhika Vista, bahkan beritanya masih terus di siarkan dan menjadi topik hangat perbincangan sampai di mancanegara.

Para Intel dari BIN dan penyidik bekerja keras untuk menangani kasus tersebut. Termasuk pencarian dari anak bungsu korban yang menghilang bersama menghilangnya salah satu Asisten rumah tangga dan penjaga rumah.

Sudah hampir seminggu kasus ini bergulir, namun, pihak yang berwajib belum bisa menemukan titik terang sedikit pun dari kasus tersebut.

Di sebuah kantor Polisi, ada dua orang petugas polisi yang di tugaskan sebagai penyidik pada kasus keluarga Andhika Vista. Tampak mereka sedang terlibat pembicaraan serius.

"Sepertinya, ada seseorang yang mempunyai pengaruh besar atas kasus ini." Ucap salah satu petugas yang bernama Rendi.

"Kalau benar, kasus ini bukannya hanya sebatas pembunuh*n dan perampokan, apa lagi data-data penting yang di miliki korban lenyap."Timpal petugas satu lagi, yang bernama Roni.

Rendi menghela napas. Lelaki bertubuh tegap, dengan kumis tipis mengambil sebatang rokok, dan menghisapnya dalam-dalam.

"Menurutmu, apa kasus ini ada hubungannya dengan para Mafia kelas kakap, yang mempunyai ruang gerak yang sangat licin, sehingga pihak kepolisian tidak punya bukti dan sangat sulit untuk menangkap mereka.?"Rendi menatap lekat Roni yang sedang menyesap kopi hitam di depannya.

"Aku belum bisa memastikan, semoga benang merah pada kasus ini bisa segera di temukan dan di selesaikan."Jawab Roni, di balas anggukkan oleh Rendi.

Tiba-tiba ada pesan masuk di ponsel mereka secara bersamaan.

{ Jangan pernah melanjutkan penyelidikan kasus ini, jika keluarga kalian ingin selamat ].

Mereka hanya saling tatap, satu pesan bersama sebuah foto, masuk kembali ke ponsel mereka. Dan mereka pun kembali saling tatap dengan kekhawatiran yang sangat terlihat di wajah mereka.

*********************

Apa sebenarnya, hubungan lelaki bertopeng yang bernama Mike dengan Alaska? dan siapa dia sebenarnya?

Apakah polisi bisa mengungkap kasus pembunuh*n, perampokan dan penculikan yang menimpa keluarga Alaska?

Atau sebaliknya, kasus ini akan di tutup karena melibatkan banyak pihak yang mempunyai pengaruh besar?

Masih bab awal, masih banyak fakta yang belum terkuak.

Ikuti setiap babnya, jangan lupa untuk mampir di semua karya author😊👇🤗

Terpopuler

Comments

Divina Puspita

Divina Puspita

Lanjut kk

2023-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!