"Waaaaaaa....." Millie berteriak histeris di pagi buta.
Ardy yang baru saja bisa terlelap tidur terperanjat bangun karena teriakan histeris seorang gadis yang dia lupa sekamar dengan siapa.
"Apaan lagi sih.." ketusnya dengan mata merahnya karena belum sempat tidur gara gara kelakuan aneh Millie.
"Kemana camilan camilan gue?" tanya Millie panik menyingkap sprei dan membuka sarung bantal nya satu per satu.
"Ooh.. dah gue buangin. Makanya jangan jorok jadi cewek. Banyak kecoa tau rasa lo" jawab santai Ardy lantas kembali merebahkan diri.
Sungguh, rasa kantuknya sudah diambang antara hidup dan mati.
"Apa... lo buang..?!" pekiknya lantang.
"Sssttt.. pelan pelan napa.. digedor tetangga entar" kesal Ardy. Kapan dia bisa tidur dengan tenang jika gadis ini tak bisa tenang. Bahkan cara tidurnya pun membuat Ardy kewalahan.
Beberapa kali Ardy mendapati Millie tidur sambil berjalan dan kembali menimpa tubuhnya kala hendak memejamkan mata.
"Napa lo buang?" bisiknya mengetatkan rahang karena kesal.
"Yang namanya sampah bukannya harus dibuang ya, lagian camilan lo itu udah melempem, gak layak makan" balas Ardy ikut berbisik.
"Udah ah, gue mo tidur. Awas kalo-"
"Kata siapa itu sampah? lo pasti gak liat dalemannya" rengek Millie hampir meneteskan air mata.
Ardy terheran. Apa semiskin itukah gadis ini, pikirnya.
"Ya.. emang sampah kan? keknya udah berhari hari ngebuka gitu" jawab Ardy sedikit ada rasa tidak enak.
"Di dalemnya ada duit, bego.. napa nyentuh barang gue sii" tukas Millie meneteskan air mata.
"Duit? maksud lo.. duit hadiah camilan, gitu? palingan juga isinya gopek, paling gede noban. Udah nih gue genti, gausah mewek kek bocah gitu kali" sungut Ardy yang lantas menaruh uang pecahan 5000 ke atas meja. Lalu kembali memposisikan diri tidur membelakangi Millie.
"Setan sayur gopek, duitnya ada 2 juta, gilak. Gue mo transfer sama emak gue di kampung" tukas Millie mulai meneteskan air mata.
Ardy tertegun dan membalikan tubuhnya menghadap Millie, dia melihat betapa nelangsanya nasib gadis di depannya ini. Namun seulas senyum terbit di bibirnya kala melihat Millie menangis bak anak kecil yang kehilangan uang jajan.
"Gue gak mau tau, lo harus cari tu bungkus camilan gue. Kalo enggak, lo gantiin duitnya" ancam Millie masih mempertahankan tangis nya dengan telunjuk mengarah pada Ardy.
"Gila lo. Jam segini mesti kasak kusuk di tempat sampah? dipikir gue tukang kindeuw apa, ngacak ngacak sampah" tolak Ardy.
"Ya itu resiko elo. Salah sendiri megang barang orang. Kan bisa di liat liat dulu bener gak isinya sesuai kemasan" sungut Millie masih setia dengan rengekannya.
"Kalo tau isinya duit ya gue kantongin lah. Gue pake foya foya" goda Ardy yang merasa tertarik melihatnya lemah seperti ini. Membuatnya ingin semakin mengganggunya karena ekspresi lucu yang Millie tampilkan.
Tanpa Ardy duga Millie langsung menjambak rambutnya dan mengancamnya lagi.
"Bilang sekali lagi, gua gak segan buat botakin elo" ancam Millie di telinga Ardy.
Tubuh Ardy yang menerima beban tubuh Millie dari belakang membuat tubuh Ardy condong kedepan.
"Aaaargghh... lepasin gue, dasar cewek gila" pekik Ardy sambil berusaha melepaskan cengkraman Millie dari rambutnya.
Ardy lantas membanting tubuh Millie ke ranjangnya dan dia membalikan keadaan, mengungkung tubuh Millie dan mencekal kedua tangannya diatas kepala.
Millie terengah karena emosinya, sedangkan Ardy tetap menatap mata yang penuh emosi itu dengan ketertarikan.
"Apa lo gak takut gua apa apain, hah?" desis Ardy tersenyum licik.
"Emang lo bisa ngapain?" jawab Millie menantang Ardy.
Seketika senyum Ardy surut.
"Emang gua mo ngapain?" tanya Ardy dalam hati. Seumur umur, dia tak pernah punya niatan negatif pada wanita. Pun jika seorang wanita telanjang bulat di depannya, Ardy hanya bergeming. Tak sedikitpun merasakan sesuatu yang bisa membuatnya kehilangan kontrol.
"Cih, sok sok an ngancem mo ngapa ngapain gue. Elo aja gak bisa apa apa, kan?" decih Millie menyindir Ardy yang terdiam.
"Jangan bilang sekarang lo mau ngapa ngapain gue, berdiri juga kagak bisa kan lo?" lanjut Millie lantas menyikut burung Ardy dengan lututnya.
"Hemmpp..." Ardy menahan nafas karena sakit dan ngilu yang teramat membagongkan di area pribadinya. Cekalan tangannya sontak terlepas dan memegangi si burung kutilang yang berbunyi.
"Dari awal juga gue dah tau, lo itu cowok abnormal. Liat gue buka baju aja gak bereaksi. ck ck ck.. kesian amat masa depan lo" sindir Millie lagi menyingkirkan tubuh Ardy yang menghalanginya bangkit.
"Be te we, gue Millie, mungkin lo udah tau. Dan elo gua panggiiil.. mmm.. Abi.. alias abnormal.. haha.." kikik Millie yang lantas membuka seluruh penutup tubuhnya dan menutupnya dengan handuk tanpa perduli Ardy yang mengangakan mulutnya sambil menahan rasa sakit.
Millie dengan cueknya melenggang ke kamar mandi menggunakan handuk yang dililitkan sebatas dada semi rata nya.
"Dasar cewek gila" desisnya mengaduh.
Millie selesai dengan mandi ekspress nya. Ekspresi paniknya masih setia menghiasi wajahnya.
Tanpa rasa canggung Millie membuka handuk dan memakai pakaiannya tanpa menghiraukan sosok Ardy.
Ardy yang memanglah sudah mengantuk tak kunjung bisa memejamkan matanya. Hanya saja dia berbaring membelakangi Millie untuk melindungi harga dirinya. Berpura pura tidur lelap adalah jurus yang tepat yang bisa dia ambil saat ini. Biarlah dia pikirkan untuk selanjutnya. Tak mungkin setiap hari dia berpura pura tertidur kan?
tring tring
tring tring
Suara dering ponsel mengusik kepura puraan Ardy. membuka matanya berharap suara yang mengganggu itu menghilang. Namun suara dering itu enggan pergi.
Secara perlahan Ardy memutar kepalanya sesikit mengintip apa yang tengah Millie lakukan. Apakah gadis itu masuk kembali ke kamar mandi, batin Ardy. Namun saat baru saja menoleh, Ardy memutar kembali kepalanya dengan keringat bermunculan.
"Sialan tuh cewek, napa belon pake baju sih?" keluh Ardy membatin dengan kesal.
Yap, Millie tengah menggenggam ponselnya yang menyala namun hanya menatapnya dengan tangan lain yang bertolak pinggang.
Namun bukan itu yang jadi masalah. Millie hanya memakai ********** saja setelah Ardy pikir Millie sudah memakai pakaian dengan lengkap.
"Ya Tuhaaan... tolong akuuu..." gumamnya penuh harap dalam hati.
"Halo mak" sapa Millie yang tampaknya memutuskan untuk menjawab panggilan itu.
Namun ada yang aneh dengan suaranya.
"Napa tiba tiba serak?" pikir Ardy.
"Iya maap. Aku lagi sakit nih" lanjut Millie.
"pppppffftt..." Ardy hampir menyemburkan tawa.
"Iya, ntar kalo aku udah mendingan aku transferin duitnya. Inget ya mak, jangan kirim si om kesini, bisa berabe, yang ada malah cepet mati.. uhuk.. uhuk.." tukas Millie yang tampaknya tengah memberikan alasan untuk mengelak.
"Batuk.. minum-"
peletak
Godaan Ardy terpotong karena lemparan sandal bulu pada kepalanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mon maap baru bisa up, cuma 1 bab lagi. Othor lagi banyak keperluan mak. Harap bersabar yak, tunggu kisah seru selanjutnya Ardy dan Millie.
😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Mom Dee🥰🥰
sampe disini ceritanya menarik, lucu juga 😊
2023-03-24
1
mar
lanjut thor😂
2023-03-08
0
mar
bunyinya gimana thor😂😂
2023-03-08
0