Menikah karena anak

"Tidak ada yang dibatalkan! Perjodohan ini tetap berlanjut. Karena Abang menyetujuinya!"

"Abang!"

"Arga!"

"Nak.." panggil Ummi Ira yang kini baru saja masuk dari dapur karena mendengar perdebatan Papi Gilang dan Pak Adi. Calon besannya.

Spontan saja Mega menoleh padanya, gadis itu terharu dan tersedu lagi. Ia melihat jika Bayu putra nya itu sangat menyukai Arga.

Ummi Ira mendekati Arga dan mengambil alih bayu dari gendongannya. "Abang sama Nenek ya?"

Bayu menggeleng, "Bukan Nenek, tapi Uti!"

"Hah?" Ummi Ira melongo.

Bayu terkikik geli. Ia meraba seluruh wajah Ummi Ira yang tertutup Niqob. "Uti Ira sangat cantik! Sama kayak mama, Abang!"

"Hah? Darimana kamu tahu?" tanya Ummi Ira dengan wajah cengonya.

Abi Raga terkikik geli. Ia sangat menyukai melihat wajah sang istri yang masih sama seperti dulu. Lugu dan polos.

Walau tertutup hijab, tapi Abi Raga tau jika sang istri saat ini dengan wajah imutnya. Lagi, ia terkikik geli.

Opa Gilang menepuk pahanya yang membuat sang menantu semakin tertawa keras. Arga hanya bisa terkekeh kecil. Mega terpana melihat kekehan kecil dari bibir Arga.

Suara kekehan yang selama ini selalu ia rindukan. Bisa melihatnya, tetapi tidak bisa memilikinya. Mega menunduk menyadari itu.

"Abang tahu Uti Ira! Kalian itu cantik-cantik. Tapi sayang.. Abang tidak bisamelihatnya. Hanya bisa merasakn dari usapan tangan yang selalu mama ajarkan sama Abang," jelasnya yang membuat Ummi Ira merasakn sesak yang tiada tara.

"Ummi.."

"Ya?" sahutnya

"Duduk dulu yuk. Biar Abang jelaskan kenapa Abang menerima perjodohan ini."

Ummi Ira mengangguk setuju. Ia segera duduk disebelah Abi Raga yang kini tersenyum lembut padanya.

"Baiklah, karena semuanya sudah berkumpul, akan Abang jelaskan kenapa Abang menerima perjodohan ini." Ucap arga yang membuat Semuanya kini memandangnya dan menunggu lanjutan ucapan nya seperti apa.

Arga menghela nafasnya. "Abang sengaja menerima perjodohan ini karena bayu yang memintanya. Ia ingin Abang menjadi papa untuknya. Papa kandungnya sudah tiada sejak ia dilahirkan dua tahun yang lalu. Bayu jua mengatakn, jika Mega sering menceritakan tentang Abang padanya. Ia bilang.." Arga menahan sesak di dadanya.

Bayu tersenyum dan mengangguk melihat Arga. "Jika Abang boleh meminta, maka Abang ingin Papa Arga yang menjadi papa nya Bayu.Abang tidak meminta yang muluk-muluk sama Allah. Cukup diberi kesempatan untuk memeluk dan tidur bersama Papaarga. Karena mama Mega bilang, Hah. Kalau Papa Arga bisa menyembuhkan mata Abang hingga bisa melihat dunia ini. Walau sebenarnya Abang tidak menginginkan melihat dunia ini." Arga tidak sanggup untuk meneruskannya, tetapi ia tetap harus berbicara.

" Yang Abang inginkan hanya bisa bersama papa Arga dan mama Mega tidur di tempat tidur yang sama. Dan saat bangun pagi, Abang bisa memegangi wajah kalian berdua. Abang hanya ingin kalian berdua yang menjadi kedua orang tua Abang. Orang tua kandung Abang sudah tiada sejak Abang dilahirkan. Abang disusui oleh mama Mega. Siang dan malam mama Mega selalu menangis mengngat papa Arga tiap kali melihat foto papa Arga. Hiks.. Abang ingin kalian berdua yang menjadi kedua orang tua Abang. Abang tidak ingin bisa melihat. buat apa bisa melihat kalau Papa Arga dan mama Mega tidak bisa bersama.."

Arga terisak, Bayu tetap terenyum. "Hiks.. Bisakah kalian berdua memenuhi keinginan anak kecil yang tidak bisa melihat ini??"

Semua yang mendengar Arga berbicara, menangis tersedu. Ummi Ira tersedu dan memeluk erat tubuh halus nan ringkih itu.

"Jangan menangis.. Bisakan kalian berdua mengabulkannya untuk Abang??"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!