Argantara Mega

"Argantara!"

"Mega!"

Deg!

Deg!

Keduanya bertatapan secara reflek karena terkejut dengan panggilan Abi Raga dan Pak Abi yang melihat keduanya saling diam.

Arga menatap dingin pada Mega. Sedang Mega menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan raut yang begitu sendu.

Keduanya terus bertatapan. Sejenak mereka berdua ingin menyelami sejauh mana rasa diantara keduanya masih tersisa.

Deg, deg, deg..

Nyuuutt..

Degupan jantung disertai denyutan yang begitu sakit dijantungnya, membuat Arga melihat pada seorang anak kecil berusia dua tahun sedang memeluknya dengan erat.

"Mama.. Takut.."

"Cih!" Arga berdecih sinis melihat itu.

"Abang! Jaga batasan mu! Itukah cara Opa mendidikmu?"

Arga menoleh pada Opa Gilang dengan wajah datar. "Jadi ini gadis yang ingin Opa jodohkan denganku??"

"Ya, benar! Dia putra kedua dari Pak Adi yang bernama-,"

"Sri Megalaksmi Haryanto!" potongArga cepat hingga membuat Opa Gilang dan semua yang ada disana terkejut.

"Bagaimana kamu tau?" tanya Opa Gilang dengan wajah terkejutnya.

"Apa yang tidak Abang ketahui tentang Sri Megalaksmi, Opa?? Luar dan dalamnya Abang tau. Sampai-sampai ukuran baju dalamnya pun Abang tau." Jawab Arga menatap Mega dengan dalam.

Semuanya terklejut lagi. "Apa maksudmu?!" seu Pak Adi pada Arga

Arga menoleh nya dengan raut wajah sendunya, "Maksudku ialah.. Aku mengenal Mega secara lahir dan batin. Empat tahun menjalani taaruf. Tetapi semua itu sia-sia saat ia memilih menkah dengansuami Kakaknya sendiri yang saat itu dinyatakan koma demi merawat putra sang Kaka yang kini berumur dua tahun>"

Deg!

Deg!

Mega memejamkam matanya. Pak Adi semakin terkejut dengan fakta yang baru ia dengar dari Arga.

"Apa Mkasud kamu Bang? Kamu ingin bilang,kalau Mega ini sudah menikah dengan Abang iparnya? Lalu, kenapa Pak Adi bilang sama Opa kalau Mega masihlah gadis dan belum menikah hingga saat ini? Jika mengenai anak kakaknya yang telah tiada itu benar. Tapi ini? Pak Adi!" panggil opa Gilang merasa dibohongi oleh calon besan cucu nya ini.

pak Adi terdiam. Tidak tahu harus berkata apa. Karena fakta yang baru saja terungkap begitu mengejutkan dirinya.

Ternyata lelaki yang menjadi halangan Mega untuk menikah dengan abang iparnya sendiri adalah Argantara. Putra sulung seorang dokter kandungan yang begitu terkenal dikalangan pengusaha dengan tanganya itu bisa membuat semua orang bisa hamil dengan menjalani pengobatan padanya.

"Jawab saya Tuan Adiray Hariyanto!"

Deg!

Pak adi terjingkat karena mendengar seruan dri Opa Gilang.

"Mama.. Hiks.. Pulang.. Kita pulang.. Abang nggak mau disini. Abang takut! Hiks.." isaknya dengan terus memeluk sang mama yang kini menunduk dengan tubuh bergetar.

Arga yang melihatnya menjadi tidak tega. Ia mendekati anak kecil yang tidak bersalah itu. Ia berlutut dihadapan Mega.

"Mari ikut Om? Om punya banyak mainan diatas, mau?" tawarnya pada anak lelaki berusia dua tahun itu.

Anak kecil itu menggeleng peertanda tidak mau. "Om janji, nggak akan apa-apain kamu kok. Ayo, kita ke kamar om? Disana banyak sekali mainan Om sewaktu kecil dulu. Ada robot Transformer, ada upin ipin, ada juga kura-kura dan kodok. Mau?" tawarnya lagi pada bocah berusia dua tahun itu.

Mega semakin bergetar tubuhnya. Ia tidak berani melihat Arga. Sedang arga pun fokusnya hanya pada bocah kecil dua tahun itu.

Mendengar nama kodok dan kura-kura, ia melepaskan pelukannya dari tubuh Mega dan melihat arga yang kini tersenyum lembut padanya.

Mata bulat bening itu berkaca-kaca. "Papa! Papa Arga! Papa Argantara Mega!"

Ddddduuuuaaarrr..

Semua yang ada disana tersentak mendengarnya. Termasuk Arga dan Mega. reflek saja keduanya saling bertatapan karena ucapan bocah kecil dua tahun itu.

"Papa Arga! Papoa abang! Mama bilang, Papa Abang sudah berpulang di amabil Allah. Tapi Abang masih punya Papa satu lagi. Yitu Papa Arga! Iya kan Ma??"

Arga menatap dalam pada Mega yang kini terus mengeluarkan air mata tanpa henti. Mega menunduk, sednag tangan bocah kecil itu sudah meraba-raba wajah Arga yang membua arga menoleh padanya.

Bibir tipis bocah kecil itu tersenyum, "Papa Arga sangat tampan, memiliki hidung mancung kayak Abang. Mata papa sipit kayak orang cina. Dan juga.. Memiliki kumis tipis diatas bibirnya. Sangat tampan! Seperti yang selalu Mama ceritakan sama Abang, kalau Papa arga sangatlah tampan. Tetapi Abang tidak bisa melihatnya.."

Dddduuuaaarrrr...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!