...----------------...
Alunan music dari spotifynya mengalunkan lagu 7 Rings dari Ariana Grande di kamarnya. Sesuai dengan apa yang sedang dia lakukan. Kamar bernuansa berwarna pink peach dengan latar bunga-bunga itu bagai kamar seorang princess. Namun, kenyataanya adalah Jiani Wu seorang princess yang menjelma menjadi manusia. Entah dia terjatuh ke dalam bumi atau memang takdirnya menyuruhnya menjadi manusia setengah bidadari di dalam bumi.
Dia sedang selonjoran dalam kursinya, kukunya sedang di gambar oleh seorang ahlinya yang biasa disebut nails art. Wajahnya sedang memakai masker dengan penutup mata memakai timun. Hah, nikmat mana yang kau dustakan, Ya Tuhan. Hidupnya adalah impian bagi segelintir orang. Dia hidup dalam mimpi karna terlalu sempurna. Kepalanya sedang dipijat-pijat perlahan, membuatnya rileks.
Suara pintu terbuka terdengar oleh telinga Jia. Suara langkah mendekat dan sudah dipastikan bahwa itu adalah manajernya. Ben Tamaka, manajer sekaligus sahabatnya. Entah orang ini gabut atau apa dia malah mendaftarkan dirinya menjadi manajernya ketika kerjaanya menjadi artis memenuhi jadwalnya padahal dia punya bisnis yang harus di urus. Karna kesibukannya juga, dia jadi sering diputuskan oleh ceweknya karna tidak mempunyai waktu untuk berpacaran. Dan statusnya kali ini jomblo, sepertinya dia sudah muak dengan rengekan wanita yang meminta waktunya.
"Ngil, ada yang kirim proposal ke email." Katanya sambil duduk di sebelahnya lalu berdecak pelan ketika memandang Jiani yang bagai ratu sedang dilayani.
Ngil yang dimaksudnya adalah mungil. Orang berbadan besar ini terbiasa memanggil Jia dengan sebutin ngil karna menurutnya terlalu mungil.
"What the proposal? Ngapain orang ngirimin proposal? Biasanya kalau endorse cuman email biasa atau langsung ngechat ke line kan?" Suaranya kaku karna kesusahan berbicara ketika memakai masker wajah.
"Ya dan masalahnya ini proposal beda, anjir."
Tolong maklumi kekasaran Ben dan kalian belum bertemu juga dengan satu sahabat mereka lagi yang mulutnya bagai cerobong asap. Sudah dipastikan jika mereka berkumpul berisiknya seperti apa.
"Hah? Tolong ya kalo ngomong yang jelas, i gak bisa banyak ngomong nih susah!" Gerutunya kesal.
"Ini proposal pernikahan."
"Pernikahan siapa?" Potong dengan cepat.
"Proposal orang ngajak lu nikah dudul!"
"WHAT?"
Detik itu juga Jiani bangkit dari sandarannya, timun yang menempel pada matanya terlepas langsung, mbak yang sedang menghias dan juga memijat ikutan kaget karna mendengar lengkingan suara dari Jia.
"What are you saying?!"
"Serius. Nih liat sama lo sendiri." Katanya memberikan Tabletnya berisi email proposal dari seseorang.
Proposal Kegiatan
Dalam rangka mengajak anda untuk menikah pada Tahun 2023.
Kata Pengantar.
Pujisyukur saya Ilyasa Adrizayn panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugrahnya sehingga saya dapat menyusun Proposal
Kegiatan Pernikahan untuk mengajukan kerja sama pada Tahun 2023 di kota Surabaya.
Tujuan yang ingin saya capai dari kegiatan ini adalah untuk kerja sama yang baik dan saling menguntungkan, dimohonkan saudari membaca hingga selesai.
Semoga proposal ini dapat memberikan gambaran sekaligus sebagai bahan
pertimbangan bagi pihak sana memberikan pertimbangan demi terwujudnya rencana tersebut dan suksesnya acara sesuai dengan
kegiatan yang direncanakan.
1. LATAR BELAKANG
Dimohon maafkan terlebih dahulu jika kemarin saya sempat mendengar pembicaraan anda dengan seseorang membuat saya menjadi berpikir kita bisa bekerja sama dalam bidang ini.
2. Nama Kegiatan
Menjalin pernikahan serta membangun rumah tangga.
3. Maksud dan Tujuan Pernikahan.
a. Maksud.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjalin kerja sama yang baik.
b. Tujuan.
Yaitu saling menguntungnya dan bisa mencapai tujuan masing-masing.
4. Waktu dan tempat.
Hotel xxx hari ini, temui saya disana untuk membicarkan soal ini lebih lanjut.
5. Bentuk kegiatan.
- Membuat pesta pernikahan
- Membangun rumah tangga
- Dapat fasilitas seorang istri
- Dapat rumah
9. Penutup
Demikian Proposal Mohon Bantuan ini diajukan, sebagai bahan pertimbangan bagi pihak sana ikut berpartisipasi dan berkenan untuk menyetujui dalam kegiatan ini demi terwujudnya rencana tersebut.
Dengan segala kendala dan kerendahan hati saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak sana yang turut meluangkan waktunya untuk membaca ini dan jika akan berpartisipasi memberikan bantuan dalam terlaksananya kegiatan ini.
Besar harapan saya, Jiani Wu dapat menyetujui proposal ini, segala harapan dan keinginan disertai dengan doa semoga Tuhan Yang Maha
Esa senantiasa mengetuk hati Jiani, untuk mengulurkan bantuannya bagi terlaksananya acara yang saya rencanakan ini.
"What the hell is this..."
Detik itu juga Jiani cengo membaca proposal tersebut. Ditambah disana ada tanda tangan lelaki itu. Sungguh di luar nalar bukan di luar angkasa. Lelaki ini kenapa sih?
Ilyasa Aldrizayn, gumamnya. Dia lelaki yang kemarin kan?
"Ilyasa Aldrizayn anak dari aldrizayn group?" Tanya Ben yang senantiasa menunggunya membaca proposal. "Lo beli pelet dimana sih? Bisa sampe dapet cowok begitu? Dulu Alkan, sekarang Ilyas, makmur amat hidup lu. Kalau Sera sekarang ada di Indo pasti bakal berisik banget."
"Jangan kasih tau dia dulu!" Sengit Jia takut wanita itu akan terbang langsung ke Indonesia detik itu juga.
"Dan lo. Maksud lo mau nikah apaan? Lo seriusan mau nikah? Katanya gak akan mau nikah sebelum Sera dapet pasangan." Ben mulai merecok meminta penjelasan.
Jiani mengusak rambutnya kepalang pusing, bingung. Apa dia terima saja ini lelaki? Toh, untung juga buat dia. Tapi masalahnya kenapa secepat ini sih? Mana Jia kepikiran soal mamihnta juga lagi.
Maskernya sudah pasti retak karna dia tidak bisa diam dari tadi. Dua wanita yang sedang mengurus Jiani jadi terdiam terlebih dahulu karna si princess sedang stress maksimal.
"Ben, i harus gimana..." Jiani sudah pasrah dengan otaknya yang tidak bisa berpikir ini.
"Mana gue tau. Lo aja gak ada ngejelasin apa-apa ke gue." Dia mulai ngambek. Lelaki berotot tinggi ini sering ngambek kalau Jiani ada sesuatu yang disembunyikan darinya.
"Ck, ntar i jelasin. Tapi gak sekarang. Pokoknya nanti deh atau you tanya si Kai aja sana." Sebenarnya dia malas menceritakan itu ditambah dia masih memakai masker.
Jiani bangkit dari duduknya ingin segera ke kamar mandi.
"Mau kemana lu?"
"Mandi. I harus ke sana."
"Nemuin dia?" Tanya Ben dengan kaget.
"Ya, tolong dong cariin kunci mobil i yang bmw merah itu dong." Katanya lalu menaruh ponselnya.
"Eh, Kak. Kukunya belum beres." Cegah perempuan berambut pendek itu.
Jiani langsung tersadar mengerjapkan matanya lalu melihat jarinya disana, kasihan jari kelingkingnya menjadi anak tiri karna berbeda dari yang lainnya alias dia sendiri yang belum terwarnai dunia ini.
"Oiya, hehehe. Yaudah nih."
Ben menggelengkan kepalanya, sudah biasa kepalanya pusing menhadapi sahabatnya itu. Dia pergi untuk mencari kunci mobil Jia yang dia pinta tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments