Episode 4

Diana ?! Bagaimana mungkin kemeja itu kamu pasangkan dengan dasi yang warnanya menyala seperti itu!" teriak Handy sambil menghampiri Diana yang berdiri diambang pintu , Mega mendelik terkejut menatap hati yang kini sedang bertelanjang dada di hadapannya dengan rambut yang basah yang acak-acakan, dengan kulit pucat nya, dan menatapnya dingin .

Mega seakan menahan nafasnya saat menghirup aroma lemon yang berasal dari tubuh Handi yang menyeruak di indra penciumannya ia memalingkan wajahnya menghindari dari tatapan Handi

" Kamu sungguh tidak tahu malu, cepat masuk!"

Diana yang merasa kesal dengan Handy yang kini mematung, pria ini memang sengaja ingin memamer kan tubuhnya yang bagus dan atletis itu kepada Mega? Sungguh tidak tahu malu sekali pria ini.

Handi mengalihkan pandangannya ke arah tunangan nya menatap Diana yang kini telah melebarkan mata nya kepada dirinya.

" Cepat masuk dan tutup pintu " ucap Handy dingin lalu kembali masuk ke dalam , Diana mendesis, pria itu memang selalu seenaknya menyuruh .

" Mega, bilang kepada Mama aku akan segera turun , aku masih harus membantu Handi sebentar" ucap Diana yang membuat Mega mengangguk. Yana kembali masuk dan menutup pintu kamar membuat Mega mengepalkan tangannya, ia sangat merasa kesal dan geram, melihat semua itu.

'Apa-apa semua ini? apa mereka sengaja ingin memperlihatkan kemesraannya padaku ' Mega menghentakkan kakinya, selalu pergi meninggalkan kamar handi .

sementara di dalam kamar .

"Apa-apaan kamu , kekanakan sekali ." tesis Diana yang kini sedang memilih dasi untuk dikenakan oleh Handi .

" Aku sudah biasa seperti ini , bahkan dihadapan pelayan sekalipun aku seperti ini. Lalu sekarang kenapa aku mempermasalahkannya ?" ucap Handi tajam sambil memancingkan kemejanya menatap janda lewat cermin , Gadis itu mengangkat wajahnya menatap Handi lewat cermin sambil meratapnya sinis.

" Tentu saja aku mempermasalahkannya , kalau Mega sampai memikirkan hal yang aneh gimana ? Lagi pula, kamu itu nggak pantas kalau keluar kamar setengah telanjang begini , seperti orang tidak tahu malu saja ." Ketus Diana yang kini sudah mengalungkan dasinya ke leher Handy dan mencoba memasangkannya .

" Baguslah jika dia memikirkan hal itu , memang Apa masalahnya ? Kita kan akan segera menikah dia tidak berhak untuk mengomentarinya bukan " ucap Handi yang membuat Diana lagi-lagi menatap sengit Handi yang masih berkutik memasangkan dasinya .

___

Selesai makan siang Diana dan Mega ikut membantu mamanya Handi membersihkan piring kotor sementara Handi mengambil keperluan kantornya di kamar .

" Kamu tidak ingin makan malam di sini dulu? Iya Mega kamu selainnya juga mau pulang?" tanya ibu Handi yang kini menoleh ke arah Mega .

" Iya Mah, Maaf aku tidak bisa makan malam di rumah mama . lagi pula aku udah janji sama mama untuk makan malam di rumah."

" Benarkah, kalau begitu Kamu ikut pulang denganku saja nanti kita akan diantar oleh Handi." ucap Diana .

" Kalau begitu kamu pulang bersama mereka saja ." yang juga ikut setuju dengan usulan Diana , Mega hanya tersenyum lalu mengangguk setuju .

" Aku ke kamar mandi sebentar " Mega lalu berjalan meninggalkan mereka, Diana hanya terdiam sambil terus mencuci piring , sementara mamanya sandi hanya mengangguk dan meneruskan pekerjaan Mega yang mengelap piring yang basah .

" Jika kalian telah menikah mama ingin kamu tinggal di sini bersama Handi tinggal bersama kita "

" Kalau hal itu, aku mengikuti hadis saja , jika memang dia ingin di sini, aku itu akan setuju."

"Diana , Bisakah kamu berjanji satu hal denganku ?"

"Iya apa Mah ?"

"Tolong jaga Handi, aku tahu dia sangat tidak sopan . seenaknya , dingin , angkuh dan sering berkata kasar jika kau perlu tahu dia sangat tulus Jika mencintai seseorang. dia orangnya sangat bertanggung jawab dan bijaksana, Mama harap kamu bisa menerimanya apa adanya ."

" Iya , Aku juga berharap ini akan berjalan dengan baik-baik saja Mah ." jawab Jangan tersenyum lalu mencuci tangannya yang telah selesai melakukan pekerjaannya .

" Aku tahu aku bisa mempercayai , Pergilah Andi pasti sudah menunggu di depan ."

"Ya aku pulang dulu ya mah , Terima kasih untuk makan siang dan istirahatnya " ucap Yana sambil memeluknya dan berjalan meninggalkan mamanya Handi di dapur . Ia pun melangkah ke arah ruang tamu matanya menatap Mega dan Handi yang sedang bercengkerama , terlihat dari wajah mereka yang sampai serius mungkin . membuat Diana menghentikan langkahnya dan menunggu Mereka menyelesaikan percakapannya.

" Benarkah ? Kalau kamu lebih memilih dia ? katakan Han, Apa alasanmu untuk memilih dia?" tanya Mega yang tertangkap di pendengaran Diana .

" Karena aku menginginkannya , Apa itu cukup ?" jawab Handi dingin dan tajam .

"Kenapa? Kau bilang kau mencintaiku? Bukn kah kau masih mencintaiku? Lalu kenapa kau memilihnya?" kini tubuh Diana menegang mendengar penuturan Mega, Mencintai? Apa merekasaling mencintai? Gadis itu bersandar di dinding, ia ingin mendengar lebih rinci lagi tentang percakapan dua orang tersebut.

"Mencintaimu?" Handy berdesisi, lalu tertawa miris sambil menatap Mega tajam seakan kata - kata itu tidak lagi berguna untuk nya.

~ Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!