Episode 3

Diana melotot mendengar ucapan Handi. istri ? Sejak kapan ia menjadi istrinya dan apa tadi? pembantunya untuk mandi ? Tc, bermimpi saja kamu Handi Saputra .

" Apa ? Istri? Dan membantumu mandi lalu menyiapkan semua kebutuhanmu? Apa maksudmu itu hah ?" Diana yang membuat Andi memiringkan wajahnya menatap Diana tajam .

" Kamu kan memang akan menjadi istriku dan tugasmu adalah melayaniku dengan segala keperluanku " ucapnya yang membuat Diana mendelik tidak terima .

" Apa ? Kamu mengatakannya seolah aku ini akan menjadi pelayanmu bukan istrimu ." desis Diana kesel .

" Bukan itu memang tugas seorang istri mema..."

" Mega ?" ucap DianaYang kini menatap seseorang yang berada di balik punggung Handi , hal itu membuat Handi tertegun dan membalikkan tubuhnya menatap gadis yang kini berada beberapa langkah darinya dengan gaun merahnya dan senyum yang menghiasi bibirnya .

" Kamu kan memang akan menjadi istriku dan tugasmu adalah melayaniku dengan segala keperluanku " ucapnya yang membuat Diana mendelik tidak terima .

" Apa ? Kamu mengatakannya seolah aku ini akan menjadi pelayanmu bukan istrimu ." desis Diana kesel .

" Bukan itu memang tugas seorang istri mema..."

" Mega ?" ucap DianaYang kini menatap seseorang yang berada di balik punggung Handi , hal itu membuat Handi tertegun dan membalikkan tubuhnya menatap gadis yang kini berada beberapa langkah darinya dengan gaun merahnya dan senyum yang menghiasi bibirnya .

" Sedang apa kamu di sini ?" tanya Diana

" Mama yang menghubunginya untuk datang " sambung seseorang yang kini berjalan ke arahnya membuat Diana tersenyum lalu mengurungkan niatnya untuk mendekat ke arah Mega , ia berjalan melewati Mega dan memeluk wanita paruh baya yang kini ikut memeluknya .

Mega masih memunggungi Ibu Handi dan Diana tanpa mempedulikannya ia lebih memilih memuaskan penglihatannya ke arah pria jangkung yang kini tampak kosong menatapnya membuat Mega menatap sendu ke arah Handi .

" Handi ? Apa kalian telah selesai fitting bajunya?"suara itu membuyarkan keduanya membuat Mega maupun Handi menoleh ke arahnya dan berjalan mendekat.

"Iya tentu saja telah selesai, aku merasa lelah dan ingin istirahat " ucap Handi yang kini telah merengkuh pinggang Diana yang berada di sampingnya .

" Baiklah Pergilah istirahat, biar mama dan meja yang menyiapkan makanan untuk kalian ."

" Aku juga akan membantu" sambung Diana yang menampilkan Senyum manisnya.

" Tidak perlu, kamu bersamaku" hadis yang akan tidak terima . Kini ia Beranjak Pergi sambil membawa gadisnya ikut pergi menaiki anak tangga membuat mamanya menatap dua pasang kekasih yang menjauh sambil tersenyum kecil .

"Hei lepaskan! kenapa aku harus bersamamu ? Biarkan aku membantu mama dan Mega "

" Kenapaaa?" mendengar acuan keduanya yang kini telah menaiki anak tangga membuat gadis baru bahaya yang kini ada di sampingnya merengkuh dirinya .

" Lupakan , biarkan mereka bersama . Jika dulu kamu tidak meninggalkannya , mungkin kamu yang sekarang akan bersama dengannya " ucap Mama Handi .

" Tidak, hanya saja aku merasa ini semua seperti mimpi mah. Dulu aku yang berada di dalam pelukan dan genggamannya sekarang bahkan itu terganti dengan gadis lain dan lebih parahnya dia adalah adikku sendiri ."

" Mama juga merasa tidak percaya , waktu Papa bilang akan mengenalkannya dengan keluarga

" Mama juga merasa tidak percaya , waktu Papa bilang akan mengenalkannya dengan keluarga temannya dan memperkenalkan garis seusiamu kepada Handi sampai ke hal Serius seperti ini kita merasa tidak masalah sampai mengetahui ternyata kamu adalah kakak tirinya Diana." ucap ibunya Handi yang membuat Mega tersenyum kaku.

" Bukankah hal yang wajar , jika papaku, lebih memikirkan anak kandungnya daripada aku hanya anak tirinya?" tanya Mega Sendu.

"Tidak, padamu juga bilang kalau dia mempunyai satu anak lagi yang sedang berada di Jepang yang sedang meneruskan pendidikan dan karirnya dan ternyata itu adalah kamu . Waktu ia memberi gambarmu aku baru tahu bahwa itu adalah dirimu . Dan saat itu aku tidak tahu kalau hubungan kalian telah berakhir , Mama pun memberikan fotomu kepada Handi , menurut mama Handi akan menerimanya dengan senang hati karena kalian kan sedang menjalin hubungan tapi ternyata Handi dengan cepat menolaknya dan memilih Diana."

" Mama juga sangat kaget, saat mendengar kabar Kalau kamu sendiri yang telah menolak Handi . kenapa ?"

" Apa?? Benarkah ? Ahh... Aku juga tidak tahu jika Papa ingin mengenalkanku pada Handi makanya Aku menolaknya mah ."

" Iya itu kemauannya Handi bukan karena papamu yang memberikan Diana kepada kita . Mama menyayangi kalian berdua Dan aku rasa sudah waktunya kalian terlepas . Mereka akan menikah" mamanya Hani yang membuat Mega geram Bagaimana mungkin ia akan melepaskan Handi begitu saja ? tentu tidak akan ia lakukan itu .

___

" Aku sudah menyiapkan air hangatnya" ucap Diana yang ini berada di ambang pintu kamar mandi , membuat Handy yang sedang terduduk di atas ranjang sambil membaca buku menggantikan kegiatannya dan menatap gadis itu yang kini tengah berjalan ke arahnya. Andi berdiri dari duduknya dan membuka lemari , mengambil handuknya dan berjalan menuju ke kamar mandi.

"Tc, apa-apaan itu ? Apa ya tidak mengatakan terima kasih terhadapku ? " sungut Diana yang kini membuka lemari Handy dan memilih kan pakaian yang akan dikenakan oleh pria itu .

Karena tadi hadis sempat mengatakan ya kan kembali ke kantor setelah fitting baju, maka Diana pun memilihkan baju kemeja . Setelah selesai menyiapkan pakaian Handy ,Diana pun memilih untuk beristirahat sejenak , ya sangat lelah melakukan pekerjaan pembantu yang diperintahkan oleh pria yang tidak tahu diri itu.

Tok... Tok... Tok...

Diana berdiri dari tidurnya , ia mengikat rambutnya dengan asal dan membuka pintu . Ia melihat Mega yang kini ada di hadapannya, menatapnya sedikit mengintimidasi. Mega sangat bertanya-tanya apa yang telah dilakukan Diana di dalam dengan Handi, Kenapa Diana berpenampilan seperti ini , rambut ikat asal-asalan dan wajahnya yang terlihat sedikit lusuh.

"Oh, kamu , ada apa ?" tanya Diana yang kini sedikit membenarkan dressnya yang karena baru bangun dari tidurnya dan Hal itu membuat Mega terdiam menatapnya ke aku .

" Makan siangnya telah siap " ucap Mega membuat adiknya mengangguk mengerti .

" Aku dan Handi akan segera turun " jawab Diana yang membuat Mega terdiam

' Apa kau sedang memerankan peranmu sebagai Nyonya Handi Saputra di sini? Seenaknya menyuruhku sesukamu' dengus Mega dalam hati , ia ingin beranjak Pergi namun diurungkannya saat mendengar suara yang berada di dalam kamar .

" Diana ?! Bagaimana mungkin kemeja itu kamu pasangkan dengan dasi yang warnanya menyala seperti itu!" teriak Handy sambil menghampiri Diana yang berdiri diambang pintu , Mega mendelik terkejut menatap hati yang kini sedang bertelanjang dada di hadapannya dengan rambut yang basah yang acak-acakan, dengan kulit pucat nya, dan menatapnya dingin .

Mega seakan menahan nafasnya saat menghirup aroma lemon yang berasal dari tubuh Handi yang menyeruak di indra penciumannya ia memalingkan wajahnya menghindari dari tatapan Hendi .

~ Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!