Bab. 3. Sesuatu yang Tidak Biasa.

Zanna menarik napas dalam untuk menenangkan hatinya, dia tidak ingin marah dengan Calvin di hari ulang tahun seperti ini.

"Dasar aku, seharusnya aku senang karna Calvin bisa berteman dengan banyak orang di sana. Dan bukannya malah marah seperti ini." Zanna menggelengkan kepalanya karena tidak habis pikir dengan apa yang sedang dia rasakan saat ini.

Dia lalu memutuskan untuk menonton televisi sambil menunggu telepon dari Calvin, dia yakin jika sebentar lagi laki-laki itu pasti akan meneleponnya.

Beberapa jam berlalu dengan sangat cepat hingga tidak sadar jika sekarang sudah pukul 6 pagi. Zanna yang tertidur di atas sofa mulai merenggangkan otot-ototnya sambil berusaha untuk bangun.

"Tunggu, udah jam berapa ini?" Zanna langsung melihat ke sana kemari dengan panik. Matanya melotot saat melihat jam yang tergantung di dinding, menunjukkan kalau sekarang sudah pukul 6 pagi.

"Astaga, rupanya sudah pagi." Dia mengambil ponsel yang ada di atas meja dengan cepat, dia yakin sekali jika sudah banyak panggilan tidak terjawab dari suaminya.

"Ya Tuhan, jangan sampai dia-" Zanna langsung diam saat pengunci layar di ponselnya sudah terbuka, dan ternyata tidak ada satu panggilan pun yang berasal dari Calvin. Bahkan laki-laki itu juga tidak mengirim pesan padanya.

Untuk beberapa saat Zanna terdiam sambil menatap benda pipih itu. Tidak biasanya Calvin melakukan hal seperti ini, bahkan 2 tahun lalu mereka menghabiskan semalaman penuh untuk video call pada saat laki-laki itu ulang tahun.

Setelah berhasil mengendalikan diri, Zanna langsung mencari nomor Calvin dan meneleponnya. Sudah beberapa kali panggilannya masuk, tetapi tidak di angkat juga oleh suaminya itu. "Apa dia belum bangun? Tapi, ini kan hari kerja?" Dia bingung harus bagaimana saat ini.

Zanna lalu memutuskan untuk mengirim pesan pada Calvin, dan menanyakan tentang acara yang laki-laki itu adakan malam tadi.

Setelah selesai, dia langsung beranjak ke kamar untuk segera bersiap karena hari ini ada kelas yang harus dia masuki.

Zanna memandang kejutan ulang tahun untuk Calvin dengan sendu, tetapi dia segera menepis perasaan itu dan segera memasukkan kuenya ke dalam kulkas.

Tepat pukul 8 pagi, Zanna sudah terlihat rapi dalam balutan kemeja dan celana panjang yang melekat di tubuhnya. Tidak lupa dengan makeup tipis yang semakin menambah kecantikan sempurnanya. Dia lalu beranjak dari tempat itu untuk segera pergi ke Universitas sebelum terlambat.

Dalam perjalanan, Zanna berhenti sebentar di tukang bubur langganannya untuk menikmati sarapan. Dia tidak sempat untuk memasak seperti biasa karena bangun kesiangan.

"Mbak Zanna!"

Zanna yang sedang duduk menunggu pesanannya langsung menoleh ke samping saat mendengar panggilan dari seseorang. "Loh, Lisa?" Dia tersenyum lebar melihat gadis yang sangat dia kenali itu.

Lisa yang merupakan rekan kerja Calvin langsung mendekati Zanna dan duduk di hadapan wanita itu. "Bagaimana kabar, Mbak? Wah, sudah lama juga kita tidak bertemu." Dia merasa sangat senang sekali.

"Alhamdulillah sehat, Lisa. Kamu sendiri gimana?" tanya Zanna sambil sedikit menggeser tubuhnya saat kang bubur memberikan pesanannnya.

"Terima kasih ya, Mang." Dia tersenyum ke arah kang bubur itu yang langsung di balas dengan anggukan kepalanya.

"Aku juga sehat, Mbak. Cuma kantongnya yang sekarat. Maklumlah, tanggal tua," celoteh Lisa membuat Zanna tergelak.

"Dasar kamu, masih gadis udah cerita tanggal tua segala," seru Zanna dengan tawa yang masih tersisa dimulutnya.

"Justru itu, Mbak. Punggungku ini sudah sangat lelah, karna butuh tulang punggung. Hahaha."

Zanna ikut tertawa renyah mendengar kelakar gadis itu. Dia yang tadinya merasa gelisah dan tidak tenang berubah menjadi ceria kembali.

"Oh ya. Mang, buburnya satu ya. Gk pake lama," teriak Lisa ke arah kang bubur, untung saja dia ingat kakau belum memesan makanan.

Setelahnya, mereka berdua asik mengobrol sambil menikmati bubur ayam yang sangat lezat itu. Mereka berdua sudah saling kenal sejak Zanna berpacaran dengan Calvin, karena laki-laki itu pernah mengenalkan mereka pada saat ulang tahun perusahaan.

"Oh ya Mbak, gimana kabar Pak Calvin? Dia pasti berjaya sekali di sana," tanya Lisa sambil mengusap mulutnya yang sudah selesai makan.

"Alhamdulillah baik-baik saja, Lis. Semoga selalu sehat," jawab Zanna. Dia kembali sedih saat teringat kalau sampai sekarang laki-laki itu belum menghubunginya.

"Syukurlah, Mbak. Sejak dulu kan, Pak Calvin memang ingin menjadi kepala cabang."

Zanna menganggukkan kepalanya dengan tersenyum tipis. "Iya, Lis. Tapi sayang aku belum bisa ikut ke sana." Dia merasa sedih.

"Memangnya kontrak Mbak belum selesai?" tanya Lisa.

"Belum, Lis. Masih sekitar 1 tahun lebih lagi. Tau gitu Mbak gak perpanjang kontrak." Zanna menghela napas frustasi. Andai dia tau kalau suaminya akan dipindahkan, sudah pasti dia tidak akan memperpanjang kontraknya dengan Universitas Graha.

"Loh, memangnya Pak Calvin enggak bilang sama Mbak?" tanya Lisa dengan heran.

Zanna menggelengkan kepalanya. "Dia juga enggak tau soal itu, Lis. Andai saja tau, sudah pasti Mbak gak akan tanda tangan kontrak. Padahal baru 4 bulan Mbak tanda tangan." Dia kembali menghela napas kasar.

Lisa terdiam saat mendengar ucapan Zanna. Dia merasa sepertinya ada sesuatu yang salah saat ini, karena apa yang wanita itu ucapkan tidak sama dengan kenyataannya.

"Kalau gitu Mbak duluan ya, Lis. Sudah siang nih." Zanna beranjak bangun membuat Lisa juga ikut bangun. "Lain kali kita ketemu lagi ya. Tapi, kalau kau sudah gajian biar bisa mentraktir mbak." Dia terkekeh dengan apa yang dia ucapkan sendiri.

"Oke Mbak, aman itu." Lisa menunjukkan jempolnya dengan perasaan tidak menentu.

"Ya sudah, Mbak duluan ya. Assalamu'alaikum,"

"Sebentar, Mbak." Lisa menahan tangan Zanna yang sudah akan berbalik dan pergi, membuat wanita itu melihatnya dengan bingung. "A-ada sesuatu yang ingin aku katakan pada Mbak." Dia merasa sangat ragu sekali saat ini.

"Ada apa, Lisa? Apa kau ada masalah?" tanya Zanna dengan lembut.

Lisa menggelengkan kepalanya. "Ti-tidak, Mbak. Hanya saja-" ucapan Lisa terhenti saat mendengar dering ponsel Zanna.

Tbc.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝐒𝓊𝓈𝓌𝒶𝓉𝒾 ՇɧeeՐՏ🍻

🍭ͪ ͩ𝐒𝓊𝓈𝓌𝒶𝓉𝒾 ՇɧeeՐՏ🍻

Ketika di sini sang istri sedang menanti, mengkhawatirkan keadaan suami, mengingat dan mencoba memberi sesuatu yang berkesan pada ulang tahun suaminya . ..sendirian .....
maka di sana sang suami sedang bersenang senang tanpa memperdulikan bagaimana perasaan dan keadaan istrinya

Hmmmm.....

2023-03-13

1

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

nah benerkan dugaan ku ini pasti ada sesuatu ...

2023-03-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1. Terpaksa Berpisah.
2 Bab. 2. Kejutan Ulang Tahun.
3 Bab. 3. Sesuatu yang Tidak Biasa.
4 Bab. 4. Kebenaran yang disembunyikan.
5 Bab. 5. Alamat yang Sama.
6 Bab. 6. Kebetulan yang Tidak Masuk Akal.
7 Bab. 7. Kejutan yang Tidak Terduga.
8 Bab. 8. Kebenaran Apa, Ini?
9 Bab. 9. Kau Mencintainya, Calvin.
10 Bab. 10. Sudah Cukup.
11 Bab. 11. Jatuh Pingsan.
12 Bab. 12. Kehamilan yang Tidak diinginkan.
13 Bab. 13. Sebuah Keputusan.
14 Bab. 14. Drama yang Luar Biasa.
15 Bab. 15. Surat Tersembunyi.
16 Bab. 16. Rencana Selanjutnya.
17 Bab. 17. Tetangga Apartemen.
18 Bab. 18. Rencana Calvin.
19 Bab. 19. Kesal Tapi Kasihan.
20 Bab. 20. Tujuan yang Sebenarnya.
21 Bab. 21. Memberikan Pelayanan Terbaik.
22 Bab. 22. Bantuan Dari Orang Baik.
23 Bab. 23. Kebenaran yang Tersirat.
24 Bab. 24. Mengetahui Semuanya.
25 Bab. 25. Rayuan Maut Seorang Simpanan.
26 Bab. 26. yang Dekat yang Menyakiti.
27 Bab. 27. Kembali Pulang.
28 Bab. 28. Proses Penyelesaian.
29 Bab. 29. Hari Pernikahan.
30 Bab. 30. Hadiah Pernikahan.
31 Bab. 31. Misi Selesai.
32 Bab. 32. Tidak Ada Lagi yang Tersisa.
33 Bab. 33. Sengaja di Tabrak.
34 Bab. 34. Orang Kaya Memang Beda.
35 Bab. 35. Kembali Pulang.
36 Bab. 36. Kemarahan Keluarga.
37 Bab. 37. Balas Dendam Dengan Cantik.
38 Bab. 38. Kekhawatiran Keluarga.
39 Bab. 39. Menikmati Sekeliling Tempat.
40 Bab. 40. Lelaki Asing Bernama Venzo.
41 Bab. 41. Pembalasan yang Tidak Seberapa.
42 Bab. 42. Pertunangan di Masa Kecil.
43 Bab. 43. Sesuatu yang dirahasiakan.
44 Bab. 44. Kepemilikan Rumah dan Tanah.
45 Bab. 45. yang Terlihat Belum Tentu Sama Dengan Kenyataan.
46 Bab. 46. Kelepasan Bicara dimeja Makan.
47 Bab. 47. Kepekaan Ella.
48 Bab. 48. Potongan Kecil yang Melintas.
49 Bab. 49. Taman Bermain.
50 Bab. 50. Dua Orang Dalam Satu Tubuh.
51 Bab. 51. Masuk Rumah Sakit.
52 Bab. 52. Kedua Sisi yang Saling Bertolak Belakang.
53 Bab. 53. Tidak Ada Panggilan Kerja.
54 Bab. 54. Ziarah ke Makam Orangtua.
55 Bab. 55. Melihat Sesuatu yang Tidak Terduga.
56 Bab. 56. Lelaki Berkepribadian buruk.
57 Bab. 57. Pemeriksaan Kandungan.
58 Bab. 58. Tuntutan Harta.
59 Bab. 59. Mansion Keluarga Venzo.
60 Bab. 60. Jiwa yang Terguncang.
61 Bab. 61. Pelaku Penyiksaan.
62 Bab. 62. Lengkap Sudah.
63 Bab. 63. Bersikap Biasa Saja.
64 Bab. 64. Sidang Akhir Perceraian.
65 Bab. 65. Sungguh Sangat Terkejut.
66 Bab. 66. Kerja Sama.
67 Bab. 67. Menyelamatkan Adik Naomi.
68 Bab. 68. Kembali Berdegup Kencang.
69 Bab. 69. Sebuah Jebakan.
70 Bab. 70. Kegelisahan Ella.
71 Bab. 71. Kedatangan Semua Orang.
72 Bab. 72. Kejahatan Zaydan.
73 Bab. 73. Luapan Kemarahan.
74 Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
75 Bab. 74. Masa Kritis dan Krisis.
76 Bab. 75. Kemarahan Semua Orang.
77 Bab. 76. Penantian Lama Berbalas Bahagia.
78 Bab. 77. Aku Berhak Untuk Membunuhnya.
79 Bab. 78. Akhir Dari Penderitaan (Tamat).
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab. 1. Terpaksa Berpisah.
2
Bab. 2. Kejutan Ulang Tahun.
3
Bab. 3. Sesuatu yang Tidak Biasa.
4
Bab. 4. Kebenaran yang disembunyikan.
5
Bab. 5. Alamat yang Sama.
6
Bab. 6. Kebetulan yang Tidak Masuk Akal.
7
Bab. 7. Kejutan yang Tidak Terduga.
8
Bab. 8. Kebenaran Apa, Ini?
9
Bab. 9. Kau Mencintainya, Calvin.
10
Bab. 10. Sudah Cukup.
11
Bab. 11. Jatuh Pingsan.
12
Bab. 12. Kehamilan yang Tidak diinginkan.
13
Bab. 13. Sebuah Keputusan.
14
Bab. 14. Drama yang Luar Biasa.
15
Bab. 15. Surat Tersembunyi.
16
Bab. 16. Rencana Selanjutnya.
17
Bab. 17. Tetangga Apartemen.
18
Bab. 18. Rencana Calvin.
19
Bab. 19. Kesal Tapi Kasihan.
20
Bab. 20. Tujuan yang Sebenarnya.
21
Bab. 21. Memberikan Pelayanan Terbaik.
22
Bab. 22. Bantuan Dari Orang Baik.
23
Bab. 23. Kebenaran yang Tersirat.
24
Bab. 24. Mengetahui Semuanya.
25
Bab. 25. Rayuan Maut Seorang Simpanan.
26
Bab. 26. yang Dekat yang Menyakiti.
27
Bab. 27. Kembali Pulang.
28
Bab. 28. Proses Penyelesaian.
29
Bab. 29. Hari Pernikahan.
30
Bab. 30. Hadiah Pernikahan.
31
Bab. 31. Misi Selesai.
32
Bab. 32. Tidak Ada Lagi yang Tersisa.
33
Bab. 33. Sengaja di Tabrak.
34
Bab. 34. Orang Kaya Memang Beda.
35
Bab. 35. Kembali Pulang.
36
Bab. 36. Kemarahan Keluarga.
37
Bab. 37. Balas Dendam Dengan Cantik.
38
Bab. 38. Kekhawatiran Keluarga.
39
Bab. 39. Menikmati Sekeliling Tempat.
40
Bab. 40. Lelaki Asing Bernama Venzo.
41
Bab. 41. Pembalasan yang Tidak Seberapa.
42
Bab. 42. Pertunangan di Masa Kecil.
43
Bab. 43. Sesuatu yang dirahasiakan.
44
Bab. 44. Kepemilikan Rumah dan Tanah.
45
Bab. 45. yang Terlihat Belum Tentu Sama Dengan Kenyataan.
46
Bab. 46. Kelepasan Bicara dimeja Makan.
47
Bab. 47. Kepekaan Ella.
48
Bab. 48. Potongan Kecil yang Melintas.
49
Bab. 49. Taman Bermain.
50
Bab. 50. Dua Orang Dalam Satu Tubuh.
51
Bab. 51. Masuk Rumah Sakit.
52
Bab. 52. Kedua Sisi yang Saling Bertolak Belakang.
53
Bab. 53. Tidak Ada Panggilan Kerja.
54
Bab. 54. Ziarah ke Makam Orangtua.
55
Bab. 55. Melihat Sesuatu yang Tidak Terduga.
56
Bab. 56. Lelaki Berkepribadian buruk.
57
Bab. 57. Pemeriksaan Kandungan.
58
Bab. 58. Tuntutan Harta.
59
Bab. 59. Mansion Keluarga Venzo.
60
Bab. 60. Jiwa yang Terguncang.
61
Bab. 61. Pelaku Penyiksaan.
62
Bab. 62. Lengkap Sudah.
63
Bab. 63. Bersikap Biasa Saja.
64
Bab. 64. Sidang Akhir Perceraian.
65
Bab. 65. Sungguh Sangat Terkejut.
66
Bab. 66. Kerja Sama.
67
Bab. 67. Menyelamatkan Adik Naomi.
68
Bab. 68. Kembali Berdegup Kencang.
69
Bab. 69. Sebuah Jebakan.
70
Bab. 70. Kegelisahan Ella.
71
Bab. 71. Kedatangan Semua Orang.
72
Bab. 72. Kejahatan Zaydan.
73
Bab. 73. Luapan Kemarahan.
74
Promosi Novel Simbiosis Mutualisme (tameng cinta)
75
Bab. 74. Masa Kritis dan Krisis.
76
Bab. 75. Kemarahan Semua Orang.
77
Bab. 76. Penantian Lama Berbalas Bahagia.
78
Bab. 77. Aku Berhak Untuk Membunuhnya.
79
Bab. 78. Akhir Dari Penderitaan (Tamat).

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!