Kredit Pinterest.com
Meet Yue
Pertarungan kembali terjadi di wilayah istana mimpi. Kali ini antara Yue, Dewa Bulan dan Seth. Dewa kegelapan itu rupanya belum terima dengan kejadian hari itu. Hingga dia kembali mendatangi istana mimpi. Yue, pria berambut putih panjang dengan pakaian putih dan list biru di beberapa tempat.Pria itu ternyata masih berada di istana mimpi. Mengingat keadaan En yang belum sembuh sepenuhnya.
Yue tentu merasa geram dengan sikap Seth. Belum kapok juga dengan peringatannya hari itu.
Yue dan Seth kembali bertarung. Yue yang seorang archer (pemanah), berkali-kali melepaskan anak panahnya pada Seth. Lesatan anak panah dari Yue yang bertubi-tubi, tak urung membuat Seth terluka. Dua anak panah Yue mengenai lengan dan bahu Seth.
Dewa dengan rambut hitam itu menggeram marah. Bagaimanapun, Seth belum tentu bisa mengalahkan Yue. Satu ringisan dari Seth, membuat Yue menghentikan aksinya. Pria itu menatap dingin ke arah Seth yang berusaha berdiri sambil menahan nyeri di lengan dan bahunya.
"Itu peringatan terakhir dariku Seth. Jika kau mencari masalah dengan Elyos lagi. Akan kuleburkan tubuhmu."
Ancam Yue. Pria itu tidak main-main dengan ancamannya. Yue masih marah dengan Seth soal Amor, Dewi Cinta yang mimpinya Seth manipulasi hingga berakhir dengan Amor membunuh tunangannya sendiri, Fire, Dewa Api.
Cerita lengkapnya ada di karya Pengantin Raja Iblis.
Mendengar ancaman Yue, Seth tersenyum tipis. Dia tidak akan berhenti sebelum mendapatkan apa yang dia mau. Kristal Mimpi yang berada di belakang Yue.
Kredit Pinterest.com
Kristal bernuansa ungu yang berada dalam perlindungan kristal bulan yang cahayanya di kendalikan oleh Yue.
"Jangan bermimpi untuk mendapatkannya!" Desis Yue penuh peringatan
"Aku tidak sedang bermimpi, karena aku akan membuatnya jadi nyata." Seth tidak ingin kalah. Dia akan menang meski dewa bulan yang akan jadi lawannya.
"Kau keras kepala Seth! Kau tahu benar kalau kau tidak layak untuk menjadi penjaga kristal bulan. Hatimu kalah bersih dibanding Elyos! Kau licik! Kau ambisius!"
Satu ledakan Yue buat, membuat Seth jatuh bertumpu pada satu kakinya. Seth mengeratkan rahangnya mendengar perkataan Yue. Pria itu tidak pernah percaya dengan ketulusan hati dan sebagainya. Bagi Seth, yang kuat yang akan jadi pemenang.
"Kau akan dikurung di istanamu sampai kau sadar dengan sikapmu!"
Seth melotot mendengar perkataan Yue. Detik berikutnya, Seth sudah berada di istananya. Dark Castle. Sesuai namanya, tempat tinggal Seth bernuansa hitam. Suram, tanpa warna cerah yang menghiasi. Pria itu mendengus kesal. Tak berapa lama muncul asistennya, Larc. Pria berwajah dingin itu menunduk memberi hormat pada tuannya.
"Maaf, Tuan. Kami belum bisa menemukannya."
"Teruskan mencari. Dia pergi ke bumi. Cari mimpi dengan pendar paling terang. Dia pasti sembunyi di sana."
Larc mundur setelah memberi hormat. "Kau tidak akan lepas kali ini, El!"
Kembali ke istana mimpi. Yue berjalan mendekati prisma mimpi. Cahaya ungu keputihan terpancar dari benda itu. Meski lemah, tapi Yue yakin kalau Elyos masih hidup.
"Aku belum menemukannya." En datang memberi laporan. Yue menarik nafasnya.
"Tetap mencari. Dia masih hidup. Meski tubuhnya lemah. Untuk sementara, istana ini akan aku segel. Walau Seth aku kurung di istananya. Itu tidak menjamin akan menahan dia terlalu lama. Kau tahu sendiri Seth bagaimana."
En mengangguk paham. Dia memang berniat mencari tuannya meski harus mengobrak abrik bumi. Jika istana mimpi di segel. Itu berarti dia harus pergi dari sana juga. "Yah... ngungsi lagi." Dessahh En lemas. Sementara dia tidak punya kenalan di bumi.
"Tidak punya kenalan. Ya cari kenalan." Kata En konyol. Detik berikutnya, pria itu sudah berada di tengah jalanan padat pengunjung. Pria itu sudah tampil menyerupai pria bumi. Elyos dan En mengenakan pakaian bangsawan ala tahun 1900an. Akan terlihat mencolok kalau dia muncul dengan pakaian itu. Terlalu mencuri perhatian.
En saat ini mengenakan kaos oblong dengan kemeja sebagai outernya serta celana jeans dan sneakers. Sangat simple sebenarnya, tapi wajah En yang masuk spek dewa satu tingkat dibawah Elyos dan Yue, membuat pria itu cukup menarik perhatian.
Di depan sana tampak Sia dan Arch yang baru saja keluar dari tempat mereka bekerja paruh waktu. Gaji mereka dipotong separuh, karena Arch memecahkan piring, dan Sia sempat ngomel lima menit, tapi tak lama senyum Sia kembali merekah. Setidaknya mereka bisa makan untuk dua hari ke depan.
"Bagianmu." Kata Sia menyerahkan uang gajian yang sudah dia bagi dua. Seharusnya miliknya utuh karena gaji Arch yang dipotong. Tapi Sia tidak tega. Dua hari ini, Arch benar-benar membuktikan ucapannya soal akan melakukan apa saja, dan mengikuti perintah Sia.
Soal bekerja paruh waktu, awalnya Arch menolak tapi setelah melihat Sia yang bekerja sendiri. Arch akhirnya mau membantu. Walau ya begitu, Arch banyak memecahkan piring dan melakukan kesalahan lain. "Untung ganteng, kalau tidak sudah kuusir kau dari sini." Gerutu bos rumah makan tempat mereka bekerja.
"Kau simpanlah. Beri aku makan saja." Jawab Arch santai. Sungguh hari yang melelahkan untuk seorang Archie Aodra Wijaya. Dia yang biasa menandatangani berkas dan dokumen, kini menjadi tukang cuci piring. Dia yang biasa ditakuti, kini berbalik menunduk pada orang lain. Sebuah kebebasan yang harus dibayar mahal oleh Arch.
"Benar? Aku yang simpan. Ntar aku tilep lo." Kata Sia dengan wajah sumringah. Melihat Sia yang tersenyum sepanjang waktu membuat Arch berpikir bahwa Sia tidak pernah merasa sedih dalam hidupnya.
"Tilep aja. Yang penting roti buat sarapan. Jangan kau beri aku nasi. Nanti aku tepar."
Sia terdiam mendengar perkataan Arch. Dia masih heran, ada ya manusia yang ngantuk setelah makan nasi sebagai sarapan. Tapi itu nyata terjadi pada Arch. Pria itu tidak bisa membuka mata setelah makan nasi goreng hari itu.
"Dengar tidak?" Tanya Arch. Keduanya berjalan santai. Arch memakai pakaian ayah Sia yang meski kurang panjang tapi bolehlah digunakan sebagai ganti. Pria itu hanya membeli pakaian dalam saat hari berganti. Hal yang membuat keduanya bertengkar. "Beli sendiri sana."
"Malu." Rengek Arch. Perdebatan terjadi, hingga akhirnya keduanya pergi bersama. Bisa dibayangkan betapa malunya Sia berada di antara deretan merk pakaian dalam pria dengan Arch yang sibuk memilih dan bertanya.
"Masak ukuran punya sendiri tidak tahu." Sungut Sia, malu setengah mati. Astaga, dia belum pernah tahu yang begituan, eh disuruh beli pakaian dalam pria. Mati gaya Sia.
"Ayolah Si. Pilihin."
Ya ampun, mimpi apa Sia semalam. Sampai kejadian nahas itu menimpa Sia. Dan malamnya, Sia kembali merengut ketika Elyos ikut terbahak menertawakannya.
"Kalian para pria memang menyebalkan."
"Dari mana kau tahu aku seorang pria emm maksudku jantan."
"Pegasus itu kuda jantan. Gak ada Pegasus betina." Jawab Sia. Gadis itu bergelung manis dengan bantal tubuh Elyos. Luka di tubuh Elyos sudah sembuh sepenuhnya. Kristal mimpinya juga mulai memulihkan diri.
"Tidak lama lagi aku akan sembuh. Tapi apa setelah ini aku sanggup meninggalkanmu. Sia, aku mungkin jatuh hati padamu."
Tring......
Sebuah tanduk emas tiba-tiba muncul di dahi Elyos. Bersamaan dengan dirinya yang berubah wujud menjadi manusia. Elyos mengusap lembut rambut Sia. Kekuatannya mulai pulih.
Saat Elyos mengubah wujud. Tiga orang langsung menyadarinya.
"Temukan dia dan lenyapkan!"
*****
Up lagi readers
Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Terima kasih.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Memyr 67
visual yue, seperti yuenya sakura fi cardcaptor sakura
2023-07-13
2
Nurmalia Lia
serbuuuu Thor aq sukAAAAAAA😍😍😍😍😍
2023-04-26
1
Damar Pawitra IG@anns_indri
imajinasimu keren bund, salut aku...
lanjutkan
2023-03-10
1