Pagi ini aku sengaja berangkat lebih awal dan melewatkan sarapan pagi ku karena masih ada rasa marah pada wanita yang selalu menyiapkan makanan di atas meja walaupun sering lupa untuk menyisakan menu siang untuk ku tetapi tidak jika waktu pagi.
Bangun lebih awal adalah salah satu cara terbaik untuk menghindar dari rasa kesal yang mengganggu batin ku dan rasa itu tak bisa ku keluarkan sesuatu yang membuat ku tidak nyaman atau sekedar berpendapat tentang ketidak sukaan ku.
Bbrruummmm bbrruumm
Pedal gas motor sengaja ku tatik lebih dalam hingga kebisingan memenuhi pekarangan depan rumah ku.
motor melaju dengan sedang suasana pagi yang tak biasa ku lewati , dingin embun masih bisa ku rasakan saat angin menerpa kulit tipis ku.
Sial! aku tidak membawa jaket untuk sekedar menghalau dingin yang menusuk juga terik yang sudah pasti akan membakar kulit ku kelak.
berhenti di bibir jalan menekan nama dari layar ponsel pintar ku mengetik beberapa pesan lalu ku kirim pada Okta gadis manis berambut setengah keriting.
Kembali ku tarik gas motor dan melaju dengan sedikit lebih lambat lagi , tak kuat rasanya jika aku harus melawan arus pada angin pagi huuu rasanya bisa beku aku sekarang.
30 meit sudah aku menyeimbangkan motor kini sampai aku didepan gerbang sekolah yang terlihat masih sangat sepi, ya aku siswa yang datang paling pagi hari ini tidak seperti biasanya yang akan datang dan sampai pada jam mepet di angka tujuh lima belas .
Bruukk
Ku lempar asal tas yang ku sandang lalu mendongak ke arah jam dinding yang berada tepat di atas papan putih dengan kotak berwarna hitam berada di ujung bawah bersama spidol juga alat untuk menghapus tulis itu.
" Pantas saja masih kayak liburan masih jam segini!"
Kata ku saat mata melihat jarum pada jam dinding yang masih berjalan di angka enam lewat lima belas.
" Ngantin dulu kali ya?"
ucap ku bermonolog lalu bangkit dan berjalan kerah kantin dimana para wanita paruh baya sedang sibuk membolak-balik makan yang masih berada dalam minyak panas.
" Bik? mau siomay!"
Ucap ku dengan suara kecil , entahlah menurut ku suara yang aku punya biasa-biasa saja tapi kata mereka yang mendengar masih terdengar seperti anak SD , aku tak ambil pusing selagi masih bisa mengeluarkan bakat suara emas ku aku masih santai.
" Tumben dateng masih malam ? enggak bisa tidur ya ?".
kata bibi kantin menertawai ku. Ya cukup aneh memang sosok Angel yang selalu datang di ujung jam ketelatenan dan kini duduk dengan sendiri karena terlalu pagi.
" Iya bi , tadi buru-buru kirain udah kesiangan jadi enggak sempet sarapan."
Ucap ku tak kesal pasalnya memang itulah aku , remaja tanggung yang dengan enjoy datang sedikit terlambat walah dihari Senin.
Ku nikmati siomay hangat dengan bumbu kacang yng menjadi menu sarapan ku sedikit ku beri kuah cabe agar lebih nikmat , ya hangat beradu dengan pedas adalah perpaduan yang sempurna.
Bruukk
"Wooyy!".
Sentak ku saat tiba-tiba telapak tangan seseorang menyentuh pundak ku , menepis cepat bak anak pesilat terlatih.
" Kalem malaikat kalemm ! Cciiiee kepagian ya?"
Itu suara Okta gadis yang mintai tolong untuk membawakan baju panjang untuk ku pakai nanti sepulang sekolah.
" Yyyee ngeledek ya? makan dulu ni!"
Ucap ku menyodorkan piring dengan sisa bumbu kacang.
" gila kamu ngasih orang piringnya doang , dikira ini pemain kuda lumping apa!".
Serunya lalu kita tertawa bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments