Eps 2

Pagi telah datang matahari muncul dari ufuk timur , aku sudah siap dengan setelan putih biru serta dasi yang melingkar di kerah baju yang ku pakai , tas gendong siap ku bawa menuju sekolah dengan buku-buku tebal yang akan ku jadikan sebagai alat untuk menuntut ilmu juga bisa untuk ku jadikan bantal jika sewaktu-waktu malas mengerjakan tugas atau alasan lainnya, intinya aku malas dengan rutinitas yang begitu membuat ku pusing dalam kurung jika suasana hati sedang tidak terkendali.

" Bu ? Angel berangkat!"

Seru ku pada wanita yang tengah menyisir rambut gadis kecil kesayangannya.

Aulia anak kedua ibu juga pertama untuk ayah kedua ku , sedikit iri kerena semenjak kehadirannya aku merasa prioritas ibu kini hanya Aulia juga dia , laki-laki yang menurut ku merebut cinta ibu dari ku .

Sepanjang perjalanan aku berusaha untuk tak membawa rasa tak nyaman dari rumah , membiarkan semua masalah yang tak bisa aku ucapkan dan , ya mungkin disini aku yang egois.

motor metik melaju sedikit ugal-ugalan nama ku mungkin tak sebagus perangai ku ! Bagaimana bisa ? Ya nama yang di juluki sebagai malaikat dengan hati suci nyatanya disini aku menjadi sosok malaikat berjubah hitam .

Dari ujung jalan gerbang tinggi sudah nampak dengan beberapa anak murid yang berbondong-bondong mulai masuk ke area sekolah menengah pertama dengan ekspresi yang berbeda.

Ttiinnn

" selamat pagi mang Ujang ?"

Sapa ku pada security sekolah yang tengah mengatur lalu lintas.

" Selamat pagi neng Angel ! Hati-hati bawa motornya ya!"

Sindir laki-laki dengan tubuh sedikit kurus pada ku.

" Misi misi !"

Ucap ku saat jalan trotoar dipenuhi anak-anak berseragam putih biru dan sesekali klakson ku bunyikan.

Masuk pada area parkir dan disitulah aku menempatkan si biru kesayangan, bukan sekolah elit bukan juga sekolahan yang memiliki segudang fasilitas seperti di kota-kota besar , ini sebuah sekolah yang letaknya sanga strategis juga lebih murah tentunya , dan itu pilihan ku. Jujur saja tak diperbolehkan kita anak dibawah umur untuk mengendarai kendaraan sendiri , belum cukup pengetahuan dalam berlalu lintas juga kerap membuat geger jalanan karena mungkin belum ada rasa tanggung jawab dengan apa yang kita lakukan. Namun hampir sembilan puluh persen kita menggunakan kendaraan dengan sendiri , agar mudah sampai tujuan alasannya.

Kaki melangkah memasuki koridor yang akan membawa ku pada ruang kelas yang berada di tengah-tengah lokasi , tepatnya sepuluh meter dari tiang bendera yang terlihat kosong kerena memang kita belum mengadakan upacara bendera .

" Hei Ngel?"

Sapa laki-laki yang mengenal ku saat kaki kanan hampir menyentuh lantai kelas.

" ya kak !"

Ucap ku ramah dengan senyum manis berbanding terbalik dengan sikap ku didalam rumah.

" Kau cantik ."

Katanya memuji wajah mulus ku yang memang berbeda dengan teman yang lain.

" Udah ngegombalnya ? nanti kalau kak Nindi tau bagaimana !"

Kata ku tertawa membawa serta nama gadis yang begitu tergila-gila dengan sosok Rio yang cukup populer dikalangan gadis remaja seusia ku.

Sedikit bertegur sapa barulah aku masuk lalu meletakkan tas di atas meja , merapihkan sedikit rambut yang terurai dengan sisir kecil di saku baju.

" Pagi malaikat ?"

" Hai gaiss ?!"

" Selamat pagi ?"

Ramai sapa dari semua yang baru memasuki pintu kelas . Wajah segar serta ekspresi yang terlihat siap untuk menyambut hari .

Tak lama setelah itu bel berbunyi menandakan upacara bendera segera di laksanakan , semua berlari mencari posisi di masing-masing kelas , tiga barisan dalam satu kelas dan satu baris untuk para anak laki-laki yang berada disisi kanan.

cukup lama upacara digelar hingga bendera merah putih kini telah berkibar di ujung tiang dengan meliuk sempurna.

Pembina upacara telah berdiri di atas panggung kecil siap untuk memberi sedikitnya lima menit untuk memberi amat , pidato pendek terdengar lantang namun sudah pasti delapan puluh persen dari siswa yang mendengar berdo'a untuk segera selesai.

hampir satu jam kegiatan rutin di hari Senin telah usai , sebagai memilih untuk cepat masuk kedalam kelas dan sebagainya lagi m milih untuk singgah sebentar menuju kantin untuk mengisi perut atau sekedar melepas dahaga .

" Pr gimana pr?".

Tanya Ades begitu masuk dengan es dalam plastik di genggamannya.

" Belum ! tapi tadi aku liat pak Bambang tidak ada , apa mungkin dia terlambat ya?"

Kata Dian yang memperhatikan barisan para guru.

" Yes ! Jam sembilan kan jam pak Bambang kan selesai berarti kita free pagi ini!"

Indah ikut menyambung.

" Selamat pagi!"

Deg

" Gila kamu Mat! kita kita pak Bambang tadi!".

Kata ku yang terkejut setengah mati saat suara yang dibuat-buat terdengar dari balik pintu yang sengaja di tutup.

" Ye kesenengan ya pak Bambang gak ada? Dia lagi sakit jadi enggak Dateng. Ini!"

Cicit Rahmat ketua kelas di kelas depan B.

" Kepsek ngasih tugas katanya dari pak Bambang."

Sambungnya lalu membagi lembaran kertas putih berisi soal yang mengisi pelajaran pagi.

" kumpulin hari ini ya ! sama tu , Pr juga ditanyain suruh ngumpulin bareng."

" Hah! ".

" Yahh!"

Sorak semua yang belum menyelesaikan tugasnya.

Jam terus berdetak hingga angka sembilan menjadi waktu akhir untuk pelajaran pertamanya.

Istirahatkan pertama tengah berlangsung , beberapa sudut belakang kelas menjadi tempat favorit bagi siswa . Kantin yang menyediakan berbagai menu kini penuh bak rumah semut dengan berbagai macam pesanan yang mengantri untuk dibuatkan.

" Hiihh !! males banget kalau disuruh antri begini!".

Keluh ku saat melihat padatnya latar di area kantin.

" Balik dulu lah yuk , sepuluh menit lagi paling udah senggang."

Ujar ku kembali berbalik menuju kelas .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!