I Miss You

Keesokan harinya kesalahan besar telah dilakukan Edwin membuat sosok wanita yang sudah saat ini menjadi istrinya siapa lagi jika bukan Annette histeris di apartemen secara tidak sengaja melihat Edwin dan Rachel dalam keadaan yang tidak bisa diartikan yang namanya wanita murah Rachel Leona hanya terlihat tenang dan tidak ada rasa takut sama sekali.

"Mas! Tega kau melakukan ini kepadaku?!" jerit Annette lalu mundur beberapa langkah dari kamar Edwin dengan perasaan yang hancur, apa lagi melihat senyuman Rachel Leona yang menjijikkan.

Edwin terbangun karena mendengar suara ponselnya berdering. Kepala yang masih berdenyut karena aktifitasnya bersama Rachel semalam menguras tenaga.

"Sial! Siapa yang berani menggangguku?" ucapnya kesal dan tidak memperdulikan Annette di sana sudah lemas melihat pemandangan gratis. Edwin hanya mengusap layar ponselnya begitu saja tanpa melihat siapa yang menghubunginya.

"Pak Edwin baverly yang terhormat apa kerja sama kita berlanjut atau dibatalkan? Saya tahu anda orang kaya dan berpengaruh di dunia ini tapi jangan seenaknya mempermainkan seseorang. Makan itu kerja sama!" bentak pria yang ada di seberang sana. Lebih baik memutuskan langsung menghubungi Edwin daripada datang kekediamannya.

Edwin sontak tersentak kaget dan langsung bangun melihat siapa yang baru saja menghubunginya adalah orang berpengaruh juga sama dengan dia yang tidak jauh masih kesuksesannya.

"Sial! Bagaimana bisa aku lupa rapat dengan grub Mika? Ini semua karena kau!" tunjuk Edwin kepada Annette yang dia lihat di pintu kamar histeris lalu beranjak menuju kamar mandi.

"Sayang, akhirnya bagaimana?" tanya Rachel manja sambil menampilkan benda kenyal-kenyal miliknya yang hampir terbuka. Annette bahkan tidak sanggup lagi melihat pemandangan itu langsung berlari keluar.

"Kau jahat Mas ... kau sudah menodai pernikahan kita!" Annette terisak dan lebih memilih mengurung diri dalam kamarnya yang ukurannya kecil.

Pukul sebelas siang Edwin baru siap menuju perusahaannya wajahnya terlihat sudah segar dan ketampanannya kembali memancar. Edwin bersama Rachel Leona turun tentunya membuat Edwin senang dan sesekali mereka berdua tersenyum hangat.

Menuruni anak tangga menuju dapur hendak sarapan maksudnya makan siang namun selera makan Edwin seketika hilang karena masakan yang di buat Annette membuatnya ingin mengeluarkan sesuatu dari dalam perutnya mengingat dia bagaimana menikahi Annette yang hanya diatas tubuh Ayah tercintanya.

"Bodoh amat memakan ini lebih baik aku memakan kamu Sayang," ucap Edwin sambil menatap Rachel Leona dengan tatapan lapar.

"Apa masih kurang?" goda Rachel Leona bahkan jari-jarinya sudah kembalilah bermain kancing kemeja putih Edwin.

"Jangan sampai terjadi di sini Sayang," ucap Edwin berusaha menahan setiap sentuhan Rachel Leona yang mampu membuatnya lupa daratan.

"Aku lapar," rengek Rachel tiba-tiba menghentikan kejahilan tangannya dan langsung duduk.

"Kau yakin mau makan di sini, Sayang?" tanya Edwin sambil menatap makanan yang sudah tersaji diatas meja dengan rapi.

"Tentu! Makanan ini bukannya untuk kita berdua?" tanya Rachel Leona dan mulai mencicipi ayam goreng buatan Annette. Walaupun pernikahannya sudah ternodai perbuatan Edwin namun Annette tetap memasak sarapan pagi, mau dimakan Edwin atau tidak ia tidak peduli.

"Aku tidak menyukai makanan ini," ucap Edwin tiba-tiba lalu pergi meninggalkan dapur menuju perusahaannya yang sudah kacau karena tidak ketidakhadirannya.

"Sayang tunggu! Tapi kenapa? Makanan itu enak," teriak Rachel Leona dan berusaha menahan lengan Edwin.

"Makanan itu mengandung bahan tidak baik untuk kesehatan sayang sampai kapanpun aku tidak akan mau memakan itu karena yang memasak adalah wanita murahan!" ucap Edwin tanpa menyadari Annette yang kebetulan hendak mau ke dapur mendengar perkataan Edwin yang sungguh membuat hatinya kembali sakit.

"Segitunya kau Mas menilaiku," lirih Annette dan melihat kepergian sepasang kekasih yang saat ini tepatnya berselingkuh.

Makanan yang Annette masak memilih untuk ia makan semua daripada dibuang mubasir. Pelan-pelan namun pasti, Annette memakannya sambil mengeluarkan air matanya yang sudah membasahi pipinya sambil teringat kepada Ayah mertuanya.

"Ayah mertua ... apa Annette akan sanggup menjalani rumah tangga ini dengan putra anda? Sakit sekali Ayah, Annette tidak masalah dia memperlakukanku tidak ada tapi Mas Edwin sudah melakukan hal yang seharusnya tidak disentuhnya apalagi itu rumah kami sendiri," ucap Annette yang sudah menangis kencang.

Tempat lain yaitu perusahaan grup Baverly, Edwin menjadi sorotan para karyawannya sekaligus jajaran dari grub Mika yang menatapnya tidak suka kedatangan Edwin yang sungguh tidak menghormati mereka. Berjalan melewati mereka tanpa merasa berdosa sedikitpun, Edwin langsung masuk kedalam ruang kebesarannya dan di sana terlihat pemimpin grub Mika menatap Edwin tajam.

"Kerjasama kita batalkan," ucap pria paruh baya tersebut langsung point to point ketika Edwin baru saja duduk.

"Apa anda yakin?" tanya Edwin dengan sorot matanya tidak suka.

"Kami tidak akan pernah menyesalinya." Pria paruh baya tersebut langsung pergi meninggalkan Edwin begitu saja.

"Sial kacau semua semenjak aku menikahi wanita murahan itu kerja sama senilai fantastis batal," geram Edwin mencekram berkas-berkas yang menumpuk diatas meja.

Mood Edwin hancur karena kerja sama dengan kliennya yang sudah lama dia rangkai gagal total. Untuk membuang mood buruk ini Edwin meninggalkan perusahaannya untuk menemui kekasih gelapnya lagi dan menumpahkan semua kekesalannya.

Rachel Leona yang sudah tersakiti dengan status baru Edwin merasa jengkel, seharusnya dia saat ini menjadi istri Edwin bukan Annette Lauren wanita yang tidak ada kelasnya sedikitpun. Pernikahan yang dilakukan Edwin dan Annette diatas tubuh pria yang sudah tidak berdaya akhirnya bersatu dengan pasangan yang tidak saling kenal.

"Lihatlah pria tua bangka Putramu tetap mencintaiku bukan wanita pilihan kalian yang tidak ada fashionable dalam dirinya dasar wanita kampung," ucap Rachel Leona sambil merias wajahnya untuk menunggu seseorang yang akan membuat hidupnya glamor.

Berselang tidak lama sosok pria muda atau lebih dikenal brondong menekan bel pintu apartemen Rachel Leona lalu pintu terbuka dan menampilkan senyuman yang indah kepada wanita yang sudah dia rindukan sejak kemarin.

"Hai Baby, how are you?" tanyanya yang tidak lain adalah Frederick pria blasteran tersebut sambil merentangkan kedua tangannya berharap pujaan hatinya itu masuk dalam pelukannya.

"Honey!" teriak Rachel Leona dan langsung berhambur memeluk tubuh besar Frederick.

"Kau ternyata merindukanku Baby," goda Frederick dan membawanya Rachel Leona kedalam dalam posisi digendong dari depan.

"I Miss you." Tidak mau berlama-lama Frederick langsung membawa Rachel Leona dalam pergumulan yang menguras tenaga di siang hari.

Edwin yang baru saja tiba di apartemen Rachel Leona langsung naik dengan semangat empat lima dan akhirnya tiba namun, Edwin yang hendak menekan bel seseorang menghampirinya yang tidak lain penghuni apartemen itu juga meminta bantuan kepada Edwin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!