Setelah nasi juga telur goreng tersaji di meja makan, Elsa dan Kiara duduk bersama mengitari meja makan.
"Bu kenapa hanya melihatku, makan lah." Kiara membuyarkan lamunan Elsa yang sejak tadi menatapnya lekat.
Elsa merasa kagum dengan Kiara karena diusianya masih begitu kecil Kiara mampu melakukan tugas-tugas yang menurutnya sangat berat. Pekerjaan yang tidak pernah sekalipun dikerjakan olehnya karena semua yang dibutuhkannya diurus oleh Mommy, ART juga managernya.
Karma. Ya karma, inilah yang kini harus dipertanggung jawabkan Elsa di kehidupan sebelumnya yang tidak pernah sekalipun walau hanya bermimpi akan memiliki hidup seperti ini.
Selesai makan Elsa ditemani Kiara menyelesaikan menyetrika karena besok baju-baju itu akan diambil tetangganya.
"Aku lelah sekali, Kenapa aku harus melakukan semua ini!" Elsa berdecak kesal mengacak baju yang baru saja selesai dilipatnya.
"Ibu berikan pada Kiara, Ibu istirahatlah." Kiara yang sudah tertidur terbangun karena kaget dengan suara Elsa. Ya Kiara yang menemani tertidur disamping Elsa yang masih menyetrika.
"Tidak. Kau tidur dikamar, aku akan menyelesaikan ini!" perintah Elsa.
"Tapi Bu," protes Kiara.
Elsa yang sudah kesal semakin kesal karena Kiara tidak menaati perintahnya.
"Kau berani melawanku, apa kau tidak dengar apa yang aku katakan!" bentak Elsa dengan suara lantang dengan mata mendelik ke arah Kiara.
Hiks ... hiks.
Kiara malah menangis.
Jgeeerrrr.
Tiba-tiba suara petir yang keras seperti menyambar. Suaranya pun terdengar seperti diatas rumah itu sembari diiringi rintikan hujan yang semakin deras.
"Ibu aku takut!" Kiara refleks mendekap tubuh Elsa erat-erat.
Sementara Elsa terdiam larut dalam pikirannya. Suara petir itu kembali mengingatkan dirinya pada kejadian waktu sebelum mobilnya mengalami kecelakaan.
"Wanita itu mengucapkan sumpah serapah dan menjadi nyata, apa petir tadi juga sebuah teguran?" gumam Elsa dalam hati.
"Ibu menyingkir nanti ibu bisa basah!" Suara Kiara membuyarkan lamunan Elsa karena saat itu Kiara mendorong tubuhnya lalu meletakkan Baskom untuk wadah air hujan yang jatuh karena gentingnya bocor. Rumah itu selain tidak layak juga gentingnya banyak yang bocor hingga harus selalu sedia tempat untuk menampung air hujan agar tidak membasahi rumah itu.
Hingga tengah malam hujan terus mengguyur membuat Elsa dan Kiara tidur sambil mendekap baskom agar air tidak membasahi tubuh mereka. Elsa terjaga lalu membuang air yang audah memenuhi baskom. Untungnya hujan sudah mulai reda hingga tidak perlu lagi mendekap baskom saat tidur.
Elsa duduk di ruang tamu dengan kursi yang sudah reyot dan jelek itu namun masih bisa diduduki.
"Sistem buka!" perintah Elsa.
{Selamat datang di sistem kebaikan, Nyonya Elisa.}
"Sistem bukannya kau ada untuk membantuku, apa kau tidak bisa melakukan tugas-tugas seperti memperbaiki rumah atau menyeterika?" Elsa yang merasa sudah putus asa mencoba mencari cara agar hidupnya lebih mudah karena baginya semua hal yang harus dilakukannya dalam keadaan sulit karena miskin.
{Tidak Nyonya, saya hanya sistem yang ditanamkan untuk memberi anda misi untuk bisa menjalankan semua tugas-tugas itu dengan bonus imbalan. Jika anda begitu kesulitan karena keadaan sebaiknya anda segera menyelesaikan misi pertama}
"Heh kau sistem yang tidak berguna sama sekali. Lalu apa aku bisa menarik saldo yang masih tersisa?" Elsa berdecak senang karena akhirnya Ia punya akal untuk bisa menyelesaikan misi pertama.
{Tidak Nyonya, saldo anda minim}
"Apa! Tutup!Tutup, jangan kembali sistem brengsek!" umpat Elsa. Ia bangkit dari duduknya sembari menggebrak meja melupakan kekesalannya.
"Sistem brengsek, sistem sampah bahkan tidak lebih baik daripada sampah pantasnya disebut kutukan bukan sistem!" umpat Elsa lagi.
...
Keesokan paginya.
Dok ... Dok!
Pintu rumah Elsa digedor dari luar membuat mata Elsa yang masih berat terbuka mau tidak mau memaksa Elsa membuka matanya.
"Sial siapa yang menganggu tidurku, aku masih ngantuk!" gerutu Elsa. Ia bangkit dari tempat tidur melangkah menuju pintu.
"Kiara jika Ibumu tidak becus bekerja maka suruh dia tidur saja, biasanya Ibumu itu rajin kenapa sudah beberapa hari pakaianku belum siap!" Omel seorang wanita di depan pintu sedang mengomeli Kiara.
"Hei kau pagi-pagi sudah bikin onar, ambil baju-bajumu balik!" Elsa melempar baju-baju wanita itu ke tanah.
"Kau ini wanita kurang ajar sudah untung aku memberimu pekerjaan malah membuat ulah. Jangan harap aku mencuci baju lagi disini!" geram wanita itu
"Kiara aku pikir setelah kecelakaan kemarin ibumu berubah menjadi wanita lain, lihat saja kelakuannya yang sok menginginkan aku pada Elsa Hoover artis sombong itu. Sudah miskin, sombong, belagu," imbuh wanita itu. Lalu beranjak pergi setelah Kiara memberikan kresek yang berisi pakaiannya yang sudah dipungut Kiara.
Deg
Elsa tersentak setelah mendengar umpatan wanita itu yang menyamakan kesombongannya dengan Elsa Hoover. Ternyata pikirannya selama ini salah, ia pikir publik begitu menyanjungnya dengan ketenarannya namun tak ubahnya Ia hanya seorang artis yang memiliki citra buruk.
"Ibu kau berani sekali. Aku senang, sekarang Ibu berani menghadapi orang-orang yang selalu menghina dan merendahkan keluarga kita hanya karena kita miskin." Kiara tersenyum bangga sembari menggenggam tangan Elsa.
"Apa!" Elsa terbelalak dengan penuturan Kiara. Harga diri, hanya harga diri yang orang miskin miliki tapi dulu Ia bahkan menjadikan hinaan seperti makanan sehari-hari. Baginya tiada hari tanpa menghina dan merendahkan orang lain. Ya, dialah Elsa Hoover wanita sombong yang telah meninggalkan dunia dengan meninggalkan nama yang buruk.
.
.
Setelah Kiara berangkat ke sekolah Elsa duduk termenung dengan semua takdir hidupnya.
"Aku bukan lagi Elsa Hoover melainkan Elisa putri, ibu dari Kiara. Bukan lagi Elsa yang kaya dan tenar , melainkan wanita miskin yang hina jadi untuk apa aku masih bermimpi panjang seolah aku akan kembali pada diriku yang lama. Aku harus berjuang untuk hidup dan menjadi sosok baik walaupun aku harus bekerja keras untuk itu," ingat Elsa pada dirinya sendiri.
Ting.
Bunyi sesuatu yang terdengar di kepala Elsa.
{Selamat Nyonya anda telah menyelesaikan misi tersembunyi, bersemangat memulai hidup baik. Selamat ketrampilan bakat anda aktif }
Beberapa saat berlalu.
"Apa ini kenapa tubuhku menjadi hangat?" Elsa merasakan aliran hangat menjalar ke tubuhnya.
{Sistem sedang memasang ketrampilan bakat di tubuh anda, Nyonya}
"Aw" pekik Elsa. Aliran hangat itu semakin lama berubah begitu menyakitkan membuat Elsa mengerang kesakitan.
10 % , 20 % . . 50% . . . . 100%. Berhasil.
{ Ketrampilan bakat berhasil di pasang. Selanjutnya anda akan menguasai semua pekerjaan anda dengan mudah}
Elsa yang kesakitan bahkan tidak menyadari sudah terbaring di lantai .
Elsa masih tertegun dengan apa yang baru saja terjadi padanya antara nyata dan tidak namun benar-benar sistem itu menyatu dalam tubuhnya. Ia berusaha bangkit dengan susah payah. Seperti ada dorongan tiba-tiba saja rasa lelah yang tadi dirasakannya tadi menghilang begitu saja berganti tubuhnya menjadi ringan dan sangat bugar.
Elsa berjingkrak senang akhirnya Ia bisa melakukan pekerjaannya dengan mudah setelah ini dan artinya Ia akan segera menyelesaikan misi pertamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Frando Kanan
mah....mw gmna lg....tdk ada yg Tau bkn? klo Elsa (mantan artist kehidupan sebelomny) yg dlo sebelom msk pemilik tubuh ini...dlo mna ada buat masak sendiri
2023-11-29
1