Bab 3. Berdamai Dengan Hidup Baru

Sepeninggalan Kiara, Elsa fokus membuka kembali panel sistem yang ada di kepalanya.

"Sistem Buka!" perintah Elsa.

{Selamat datang di sistem kebaikan, Nyonya Elisa}

"Status!"

__________________________

STATUS

Nama Pengguna : Elisa Putri

Umur : 25 Tahun

Level : 1/10

Saldo : Rp. 100. 000

Misi : 0/10

Ketrampilan : 0

Bank : - ( Level 2)

___________________________

"Sistem jelaskan bagaimana cara kerjamu!" Perintah Elsa lagi.

{Level adalah tingkatan jika ada berhasil menjalankan misi. Saldo akan otomatis bertambah jika anda dapat menyelesaikan misi. Misi anda adalah merawat anak. Misi pertama Anda membeli baju untuk anak dengan imbalan kekayaan sebesar 2 juta}

"Apa merawat anak! Bagaimana aku merawat anak jika aku tidak menyukai anak-anak." Elsa mengacak kasar rambutnya. Hal yang mustahil yang dapat dilakukan karena Ia sangat membenci anak-anak bagaimana Ia merawatnya.

{Jika anda dapat menyelesaikan misi pertama dan misi selanjutnya, sistem akan terus naik level dapat dipastikan anda akan menjadi kaya. Misi pertama dengan level 1, imbalan yang anda akan dapat adalah 2 juta dan untuk level selanjutnya imbalannya adalah kelipatannya}

"Level satu 2 juta lalu kelipatannya 20 juta dan seterusnya," gumam Elsa dalam hati. Ia tidak bisa bayangkan berapa banyak sistem akan memberikan kekayaan padanya jika bisa menyelesaikan misi-misi itu.

"Baiklah aku mengerti. Aku akan jalankan misi pertama tapi bagaimana jika aku gagal dan tidak menyelesaikan misi itu?" tanya Elsa lagi.

{Setiap anda gagal anda akan turun level dengan level dasar level 1. Anda juga dilarang berbuat jahat atau sengaja menyakiti orang lain jika anda melakukan pelanggaran-pelanggaran lebih dari 3 kali, sistem akan otomatis lenyap dari tubuh Anda}

"Baiklah aku mengerti. Sistem tutup!" perintah Elsa. Ia sudah sedikit mengerti cara kerja sistem yang tertanam di kepalanya.

Setelah sistem tertutup Elsa beranjak dari ranjangnya. Kiara yang baru saja dari luar untuk membeli makanan sudah kembali.

"Ibu makan lah bersamaku, Ibu pasti lapar." Kiara menarik tangan Elsa mengajaknya duduk. Setelah keduanya duduk Kiara membuka bungkusan nasi yang hanya ada satu bungkus.

Saat bungkusan itu terbuka berisi nasi telur juga sayur.

"Makan Bu." Kiara menyuapkan sesendok nasi pada Elsa.

"Aku tidak lapar. Ternyata anak ini baik buktinya walaupun sangat lapar tapi Ia terlebih dulu memberikan suapan pertama padaku." Elsa memilih mengucapkan kalimat terakhirnya dalam hati.

"Ayolah Ibu, bukannya kita selalu makan dengan cara seperti ini. Aku bahagia ibu sadar jika tidak aku akan hidup dengan siapa lagi hanya Ibu yang Kiara miliki." Kiara menatap nanar wajah Elsa seakan menggambarkan bagaimana sedihnya jika dirinya tidak bangun.

Elsa akhirnya menerima suapan pertama dari Kiara lalu mengambil sendok itu dan menyendok makanan yang langsung diarahkan tepat di depan mulut Kiara. Keduanya akhirnya makan dengan cara saling menyuapi. Sungguh kebahagiaan yang sederhana namun begitu terasa terutama bagi Elsa. Pertama kalinya Ia terharu dengan kebaikan yang diberikan seseorang padanya dengan tulus. Kebaikan itu diberikan dari seorang anak kecil yang menurutnya selama ini anak kecil hanya pembuat onar dan sial saja.

"Baiklah Kiara bisa ceritakan apa yang terjadi padaku, kenapa aku bisa pingsan?" Elsa berusaha mencari tahu apa yang terjadi sebelum Ia menjadi wanita yang kini berstatus ibu dari Kiara.

"Ibu kecelakaan karena berusaha menyelamatkan aku yang hampir ditabrak mobil. Untungnya Ibu sekarang baik-baik saja tapi sebenarnya ...." Kiara tidak meneruskan kata-katanya dan terlihat termenung

"Sebenarnya apa?" desak Elsa.

"Tidak, aku hanya senang Ibu bisa kembali bersamaku." Kiara lebih mementingkan saat ini Ia kembali bersama Ibunya daripada menceritakan kejadian yang sebenarnya memilukan saat kembali mengingatnya. Saat kecelakaan itu Elisa mengeluarkan banyak darah di kepala dan saat tiba di rumah sakit Dokter mengatakan jika Ia sudah meninggal namun keajaiban itu datang detak jantung Elisa yang sempat berhenti kembali berdetak.

"Maafkan aku, Kiara. Aku hanya masih sakit. Oh iya apa kita tinggal berdua, dimana ayahmu? Maaf karena kecelakaan itu aku kehilangan ingatan. Aku sama sekali tidak mengingatnya," ucap Elsa.

"Ibu kau pasti sangat kesakitan, maafkan Kiara." Kiara memeluk tubuh Elsa dengan berlinang air mata. "Kita hanya tinggal berdua Bu, hanya Ibu yang Kiara miliki." Kiara terisak-isak dengan ucapannya.

"Ternyata kehidupan mereka begitu menyedihkan dan bahkan aku bukan membantu malah menghina mereka. Mungkin ini karma dari Tuhan yang harus aku terima," gumam Elsa.

Di kehidupan lalu Elsa adalah manusia tersombong. Sejak kecil Elsa tidak pernah merasakan kekurangan karena ia terlahir dari keluarga kaya. Sayangnya kesuksesan dan kekayaannya hanya membuatnya menjadi manusia sombong yang merasa paling tinggi derajatnya hingga menghina orang lain adalah hal biasa. Hal terburuk dalam hidupnya adalah tidak mempercayai adanya Tuhan hingga Ia menggugat keberadaan Tuhan itu hanya bualan.

Perjalanan yang membuatnya sadar dan membuka hati ketika pertemuannya pada Kakek tua yang bercahaya yang memberinya pilihan untuk langsung masuk neraka atau reinkarnasi untuk menebus kesalahannya.

"Baiklah jika ini kesempatan kedua yang Tuhan berikan maka lakukan itu sebaik-baiknya. Kita jalankan misi pertama dengan mendapatkan uang untuk membelikan baju untuk Kiara," gumam Elsa dalam hati. Ia berusaha meyakinkan hati dan jiwanya Ia harus berubah dengan kesempatan kedua yang Tuhan berikan.

"Kiara apa pekerjaanku, kenapa banyak tumpukan baju?" Elsa menunjukkan ranjang baju yang sudah penuh dengan baju yang harus disetrika. Walaupun Ia belum sepenuhnya menyukai Kiara namun Elsa akan berusaha membuka hati dan berusaha dekat Kiara.

Kiara hanya terdiam, disisi lain Ia senang ibunya kembali lembut saat berbicara dengannya namun Ia juga tidak tega karena terlihat wajah ibunya masih pucat menandakan ibunya masih sakit jika harus mengerjakan pekerjaannya kembali.

"Ibu beristirahat saja, biar Kiara yang menyetrika baju-baju itu." Kiara menarik tangan ibunya untuk kembali beristirahat di kamar.

"Aku baik-baik saja Kiara, bagaimana jika aku membantumu," bujuk Elsa.

Kiara mengangguk. Ia mulai menyetrika baju itu sementara Elsa memperhatikannya.

"Kiara berikan padaku, aku sudah bisa menyetrika." Elsa mengambil alih setrika dan berusaha melakukan pekerjaan yang seumur hidupnya belum pernah dilakukannya. Elsa hanya tahu bajunya bersih juga rapi tanpa tahu bagaimana prosesnya.

"Aw," pekik Elsa. Tidak sengaja lengan Elsa menyenggol setrikaan itu membuat lengannya terluka.

Dengan cepat Kiara meniup lengan Elsa lalu berlari ke dapur untuk mengambil garam lalu mengolesnya ke luka bakar itu.

"Kenapa pakai garam untuk mengobatinya?" Elsa merasa heran karena biasanya obat luka bakar itu berupa salep namun Kiara malah mengoles dengan garam dapur.

"Aku belajar dari Ibu, garam akan membuat luka Ibu tidak melepuh," jelas Kiara.

Setelah mengobati ibunya, Kiara bangkit dari duduknya. Ia menuju dapur memeriksa apa ada yang bisa dimakan untuk nanti malam. Hanya ada sebutir telor dan juga segelas beras.

Elsa begitu miris dengan apa yang dilihatnya kini, sebutir telur dan segelas beras sangat berguna bagi hidupnya kini. Dulu Ia bahkan membuang dan melempar makanan yang sudah tersedia di meja makan hanya karena tidak sesuai dengan seleranya.

Sungguh miris kehidupan ini kenapa ada orang yang hidup berlebih dan kembalikannya ada orang yang kesulitan hanya untuk makan. Kenapa Tuhan tidak membagi adil kekayaan yang ada di bumi ini hingga semua orang tidak akan kesusahan seperti ini.

...

Malam tiba.

Kiara membantu ibunya untuk menyiapkan makan malam. Meski lauknya sangat sederhana namun Elsa yang seumur hidupnya tidak melakukan pekerjaan seperti itu sangat kesulitan.

"Bagaimana cara memasak nasi?" Elsa menatap butiran beras yang berada di sebuah wadah.

Dengan sabar Kiara mengajari ibunya walaupun masih kecil Kiara sering membantu ibunya hingga Ia tahu bagaimana cara memasak.

"Aku benar-benar payah sampai anak sekecil ini mengajari aku cara memasak, bagaimana Ia menjalani hidupnya selama ini?" gumam Elsa. Ia menatap Kiara dengan tatapan kagumnya.

Setelah masak nasi selesai, kembali Elsa menatap bingung sebutir telur di tangannya. Hampir saja Ia melempar telur itu untuk mengeluarkan isinya namun dengan cepat ditahan Kiara.

"Berikan pada Kiara, Bu." Kiara mengambil alih telur itu dari tangan ibunya. Kiara menggetok telur dengan perlahan dengan sendok lalu mengeluarkan isi telur itu dengan sempurna karena tidak ada kulit telur yang masuk ke teluk itu.

"Wah kau hebat Kiara!" Elsa mengangkat jempolnya memuji Kiara.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

Narimah Ahmad

Narimah Ahmad

bruu mampir

2023-12-06

1

Frando Kanan

Frando Kanan

yg bner aja 🤦

2023-11-29

1

Frando Kanan

Frando Kanan

ahh.... ternyata begitu....asliny emak 1 ini udh mati tpi Tiba2 hidup kembali...tpi syngny hidup kembali itu berarti....jiwany itu..

2023-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal Mula
2 Bab 2. Reinkarnasi Dengan Bekal Sistem
3 Bab 3. Berdamai Dengan Hidup Baru
4 Bab 4. Ketrampilan
5 Bab 5. Buah Dari Perjuangan
6 Bab 6. Belajar Bersyukur
7 Bab 7. Pilihan Hidup
8 Bab 8. Saling Menyayangi
9 Bab 9. Ingatan Elisa
10 Bab 10. Peran Protagonis Menyedihkan
11 Bab 11. Bukan Lagi Si Lemah!
12 Bab 12. Makanan Cinta
13 Bab 13. Elardo Cashel
14 Bab 14. Terima Akibatnya!
15 Bab 15. Anak Jenius
16 Bab 16. Tidak Tahu Malu
17 Bab 17. Biarkan Aku Melindungimu!
18 Bab 18. Mimpi Buruk Lagi!
19 Bab 19. Potensi Kiara
20 Bab 20. Elardo Tertembak
21 Bab 21. Rahasia Elardo
22 Bab 22. Hadiah Dari Tuhan
23 Bab 23. Sistem Penyelamat
24 Bab 24. Misi Penyelamatan
25 Bab 25. Sepuluh Nyawa
26 Bab 26. Kecelakaan
27 Bab 27. Anak Bodoh?
28 Bab 28. Masa Lalu
29 Bab 29. Target Pembunuhan
30 Bab 30. Kesedihan Elsa
31 Bab 31. Cemburu
32 Bab 32. Alasan Elsa Menjadi Dokter
33 Bab 33. Ketrampilan Menurun
34 Bab 34. Lagi-Lagi Ditolak
35 Bab 35. Upgrade Sistem
36 Bab 36. Bermalam Bersama
37 Bab 37. Calon Istri
38 Bab 38. Selamat Dari Bahaya
39 Bab 39. Jarum Kehidupan
40 Bab 40. Memperjuangkan Kebenaran
41 Bab 41. Kau Adalah Diriku Dan Sebaliknya!
42 Bab 42. Kegundahan Elsa
43 Bab 43. Masa Lalu Si Psikopat
44 Bab 44. Cemburu
45 Bab 45. Cerita Elsa
46 Bab 46. Keluarga Hoover
47 Bab 47. Takdir
48 Bab 48. Arti Hidup Kedua
49 Bab 49. Luka Masa Lalu
50 Bab 50. Semangkuk Mie Rebus
51 Bab 51. Insiden Penembakan
52 Bab 52. Kacang Lupa Kulitnya
53 Bab 53. Satu Kebaikan
54 Bab 54. Pria Tua
55 Bab 55. Gara-Gara Kau!
56 Bab 56. Kenapa Jadi Kau Yang Marah?
57 Bab 57. Salah Paham
58 Bab 58. Galang Abimanyu
59 Bab 59. Rasa Bersalah Reinaldo
60 Bab 60. Dendam Masa Lalu
61 Bab 61. Kejahatan Anna
62 Bab 62. Profesor Edward
63 Bab 63. Rencana Jahat Elardo
64 Bab 64. Sah
65 Bab 65. Ikatan Hati
66 Bab 66. Prank Untuk Ayah
67 Bab 67. Keributan Pagi
68 Bab 68. Tanda Lahir
69 Bab 69. Ingatan Elisa
70 Bab 70. Penculikan Agatha
71 Bab 71. Bagai Memakan Buah Simalakama
72 Bab 72. Trauma
73 Bab 73. Kekompakan Putri Dan Ayah
74 Bab 74. Pertemuan Haru
75 Bab 75. Memulai Hidup Baru
76 Bab 76. Memaafkan
77 Bab 77. Bisikan Gaib
78 Bab 78. Menguak Luka Masa Lalu
79 Bab 79. Bukti Cinta
80 Bab 80. Perpisahan Dengan Sistem
81 Bab 81. Bak Langit Berselimut Awan Hitam
82 Bab 82. Bukan Wanita Penggoda
83 Bab 83. Kenyataan Yang Terungkap
84 Bab 84. Kekompakan Menantu Dan Mertua
85 Bab 85. Penyesalan Agatha
86 Bab 86. Suami Tangguh
87 Bab 87. Kesempatan Kedua
88 Bab 88. Makan Malam
89 Bab 89. Menunaikan Janji
90 Bab 90. Dibalik Sosok Pemberani
91 Bab 91. Dokter Ambisius
92 Bab 92. Bimbang
93 Bab 93. Sahabat
94 Bab 94. Mulai Terbuka
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Bab 1. Awal Mula
2
Bab 2. Reinkarnasi Dengan Bekal Sistem
3
Bab 3. Berdamai Dengan Hidup Baru
4
Bab 4. Ketrampilan
5
Bab 5. Buah Dari Perjuangan
6
Bab 6. Belajar Bersyukur
7
Bab 7. Pilihan Hidup
8
Bab 8. Saling Menyayangi
9
Bab 9. Ingatan Elisa
10
Bab 10. Peran Protagonis Menyedihkan
11
Bab 11. Bukan Lagi Si Lemah!
12
Bab 12. Makanan Cinta
13
Bab 13. Elardo Cashel
14
Bab 14. Terima Akibatnya!
15
Bab 15. Anak Jenius
16
Bab 16. Tidak Tahu Malu
17
Bab 17. Biarkan Aku Melindungimu!
18
Bab 18. Mimpi Buruk Lagi!
19
Bab 19. Potensi Kiara
20
Bab 20. Elardo Tertembak
21
Bab 21. Rahasia Elardo
22
Bab 22. Hadiah Dari Tuhan
23
Bab 23. Sistem Penyelamat
24
Bab 24. Misi Penyelamatan
25
Bab 25. Sepuluh Nyawa
26
Bab 26. Kecelakaan
27
Bab 27. Anak Bodoh?
28
Bab 28. Masa Lalu
29
Bab 29. Target Pembunuhan
30
Bab 30. Kesedihan Elsa
31
Bab 31. Cemburu
32
Bab 32. Alasan Elsa Menjadi Dokter
33
Bab 33. Ketrampilan Menurun
34
Bab 34. Lagi-Lagi Ditolak
35
Bab 35. Upgrade Sistem
36
Bab 36. Bermalam Bersama
37
Bab 37. Calon Istri
38
Bab 38. Selamat Dari Bahaya
39
Bab 39. Jarum Kehidupan
40
Bab 40. Memperjuangkan Kebenaran
41
Bab 41. Kau Adalah Diriku Dan Sebaliknya!
42
Bab 42. Kegundahan Elsa
43
Bab 43. Masa Lalu Si Psikopat
44
Bab 44. Cemburu
45
Bab 45. Cerita Elsa
46
Bab 46. Keluarga Hoover
47
Bab 47. Takdir
48
Bab 48. Arti Hidup Kedua
49
Bab 49. Luka Masa Lalu
50
Bab 50. Semangkuk Mie Rebus
51
Bab 51. Insiden Penembakan
52
Bab 52. Kacang Lupa Kulitnya
53
Bab 53. Satu Kebaikan
54
Bab 54. Pria Tua
55
Bab 55. Gara-Gara Kau!
56
Bab 56. Kenapa Jadi Kau Yang Marah?
57
Bab 57. Salah Paham
58
Bab 58. Galang Abimanyu
59
Bab 59. Rasa Bersalah Reinaldo
60
Bab 60. Dendam Masa Lalu
61
Bab 61. Kejahatan Anna
62
Bab 62. Profesor Edward
63
Bab 63. Rencana Jahat Elardo
64
Bab 64. Sah
65
Bab 65. Ikatan Hati
66
Bab 66. Prank Untuk Ayah
67
Bab 67. Keributan Pagi
68
Bab 68. Tanda Lahir
69
Bab 69. Ingatan Elisa
70
Bab 70. Penculikan Agatha
71
Bab 71. Bagai Memakan Buah Simalakama
72
Bab 72. Trauma
73
Bab 73. Kekompakan Putri Dan Ayah
74
Bab 74. Pertemuan Haru
75
Bab 75. Memulai Hidup Baru
76
Bab 76. Memaafkan
77
Bab 77. Bisikan Gaib
78
Bab 78. Menguak Luka Masa Lalu
79
Bab 79. Bukti Cinta
80
Bab 80. Perpisahan Dengan Sistem
81
Bab 81. Bak Langit Berselimut Awan Hitam
82
Bab 82. Bukan Wanita Penggoda
83
Bab 83. Kenyataan Yang Terungkap
84
Bab 84. Kekompakan Menantu Dan Mertua
85
Bab 85. Penyesalan Agatha
86
Bab 86. Suami Tangguh
87
Bab 87. Kesempatan Kedua
88
Bab 88. Makan Malam
89
Bab 89. Menunaikan Janji
90
Bab 90. Dibalik Sosok Pemberani
91
Bab 91. Dokter Ambisius
92
Bab 92. Bimbang
93
Bab 93. Sahabat
94
Bab 94. Mulai Terbuka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!