Kecelakaan motor bersama ka Ilham

Bella dan teman-temannya di UKM Rohis sedang sibuk membuat makanan untuk acara buka puasa Nanti sore.

Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore tapi ada beberapa lauk yang belum matang.

Itu membuat beberapa teman-temannya termasuk Bella menjadi gelisah, karena takut makanannya belum selesai sampai jam buka puasa nanti.

Bella sendiri di bagian membuat ayam bakar. Setelah ayam dibumbui, Bella dan Iin membakar ayam tersebut di atas Arang.

Ketika sedang membakar ayam, kak Ilham menghampiri Bela.

" Sini biar kak Ilham aja yang ngebakar Bel, kamu sama Iin bantu teman-teman yang lain aja agar bisa selesai lebih cepat "

" Oke kalau gitu Kak "

Bella dan Iin langsung membantu teman-temannya lain yang belum selesai dengan makanannya.

Alhamdulillah dengan kerjasama yang baik sebelum berbuka puasa makanan sudah siap semua dan tinggal dibagikan kepada teman-teman yang membutuhkan.

Ketika Bella mau naik motor bersama dengan Furqon teman di ukm-nya, kak Ilham mendatangi Bella.

" Bella bareng sama Kak Ilham aja, Furqon biar bareng sama Iin ya"

Bella tidak ada perasaan apa-apa ketika kak Ilham berbicara seperti itu, tapi ternyata Iin memperhatikannya.

Saat Bella sedang jalan ke arah motor Kak Ilham, Iin menoel tangan Bella dan berucap.

" Cieeee "

Bella mengerutkan dahinya mendengar godaan Iin karena tidak mengerti apa maksud dari kata cie?

Tapi karena mereka terburu-buru harus membagikan semua makanan, Bella tidak sempat menanyakan apa maksud perkataan Iin.

Kak Ilham memberikan helm kepada Bella.

" Pakai dulu helmnya Bella, nanti kita akan bagikan makanan ini di dekat area stasiun ya"

Bella mengambil helm yang diberikan oleh kak Ilham dan langsung memakainya.

Mereka membawa tiga kardus yang berisi nasi box. Dua kardus ditaruh di depan dan satu kardus dipegang oleh Bella.

Setelah sampai di stasiun mereka berdua langsung membagikan nasi box pada orang-orang di sekitar stasiun.

" Bella aku membagikan nasi boxnya di sekitar pintu keluar ya, kamu bagikan saja di dekat parkiran jadi biar semuanya rata kebagian "

" Oke Kak "

Bella dan Ilham langsung bergerak ke posisinya masing-masing untuk membagikan makanan.

Setelah adzan Maghrib berkumandang nasi box yang mereka bagikan sudah habis.

" Ayo Bel kita langsung ke masjid kampus, semoga masih keburu ikut magrib berjamaah ya"

Bella langsung mengenakan helm yang diberikan oleh kak Ilham dan mereka berdua menuju masjid kampus.

Mungkin karena Kak Ilham mengejar salat magrib berjamaah, ia memacu motornya dengan sangat cepat.

Bella ketakutan dan berpegangan erat di besi belakang jok.

Sekilas Bella melihat speedometer di motor kak Ilham, tertera kecepatan motor kak Ilham saat itu adalah 120 km/jam.

Pantas saja ia merasa angin menghantam wajahnya sangat kencang.

Sedang dalam kecepatan tinggi seperti itu tiba-tiba ada kucing melintas di depan mereka.

Kak Ilham yang terkejut menjadi hilang keseimbangan, Ia mencoba menghindari kucing dan akhirnya mereka berdua terpental beberapa meter dari motor.

Kak Ilham yang sudah bersiap dengan kejadian itu lebih sigap untuk menahan kepalanya agar tidak terbentur aspal.

Naasnya Bella tidak bersiap dengan kejadian itu.

Kepalanya terbentur dengan aspal dan ia berguling beberapa meter ke depan.

Karena kejadian tersebut terjadi di dekat halte kampus, banyak orang yang akhirnya menolong mereka berdua.

Kak Ilham mengalami luka kecil di tangan dan kakinya. Sedangkan Bella tidak sadarkan diri. Orang-orang yang melihat mereka langsung membawa mereka ke rumah sakit terdekat.

Bella dan kak Ilham langsung ditangani di UGD Rumah Sakit Permata Bunda.

Dengan beberapa perawatan kak Ilham sudah dibolehkan pulang. Sedangkan Bella Masih di ICU karena masih tidak sadarkan diri.

Teman-teman Bella di UKM Rohis bergantian menunggu Bella di rumah sakit, termasuk Kak Ilham.

Dan di hari kedua setelah kecelakaan itu terjadi, Alhamdulillah Bela sadarkan diri.

Bella terbangun karena mendengar suara alat detak jantung yang ada di sebelah kirinya.

Ketika ia membuka matanya, ia bingung sedang berada di mana ada.

Perawat yang melihat Bella siuman langsung Sigap membantu Bella.

Melihat Bella seperti kebingungan, perawat itu pun menjelaskan situasinya.

" Dua hari yang lalu kamu mengalami kecelakaan dengan teman kamu. Oleh mereka Kamu dibawa ke rumah sakit ini dan sudah dua hari ini kamu tidak sadarkan diri"

Bella yang mendengar hal itu, jadi paham kenapa sekarang ia berbaring di kamar rumah sakit.

Kak Ilham yang mendapatkan informasi dari perawat bahwa Bella sudah siuman merasa sangat senang.

Selama dua hari ini, Ia selalu menyalahkan dirinya sendiri atas kecelakaan itu. Ia bahkan tidak mau meninggalkan bella sendirian.

Hari itu juga Bella langsung dipindahkan ke kamar rawat inap. Di dalam kamar rawat inap itu sudah ada teman-temannya dari UKM Rohis.

" Alhamdulillah Bela akhirnya kamu sadar juga, kita khawatir banget selama ini " Iin orang pertama yang menghampiri Bella ketika Bella masuk ke ruang rawat inap.

" Ini barang-barang kamu aku taruh di meja ya Bella" Nunung menaruh tas Bella di dalam laci samping tempat tidurnya.

"Iya Nung Makasih ya" jawab Bella lemas.

" Gimana kondisi kamu sekarang Bella ? Apa ada yang dirasa nggak enak?"

" Tadi sebelum dibawa ke ruang perawatan, Aku melakukan CT Scan , jika hasilnya bagus dua hari lagi aku sudah diperbolehkan untuk pulang "

" Alhamdulillah semoga hasilnya bagus semua ya Bel" Iin terlihat lega mendengar ucapan Bella

Kak Ilham yang dari tadi hanya melihat Bella dari kejauhan tiba-tiba mendekati Bella.

" Maafin saya ya Bella karena kecerobohan saya kamu jadi celaka seperti ini"

" Kak Ilham semenjak kalian kecelakaan bener-bener nggak ninggalin kamu bella, dia benar-benar khawatir dengan keadaan kamu dan memilih untuk menjaga kamu di depan ruang ICU"

Bella masih mengingat jelas kejadian hari itu.

Kecelakaan pertama yang bella alami selama Ia hidup.

Motor kak Ilham yang sedang dalam kecepatan tinggi kehilangan kestabilan karena menghindari kucing yang tiba-tiba melintas dari arah kiri, sehingga motor oleng dan terjatuh.

" Iya nggak apa Kak, namanya musibah tidak ada yang tahu kan Kak, doain aja aku cepat sembuh ya Kak "

Semenjak kejadian hari itu, Bella dan Kak Ilham menjadi rutin berkomunikasi.

Kak Ilham jadi sering menanyakan bagaimana kabar Bella? apakah Bella sudah makan? Dan perhatian-perhatian semacam itu.

Bahkan jika Kak Ilham tidak sedang ada kelas, Ia dengan sukarela mengantarkan Bella untuk menuju ke fakultas Bella.

Iin yang mengetahui hal itu, sering menggoda

Bella dengan bilang mungkin Kak Ilham menyukai Bella.

Tapi walaupun dengan perhatian yang diberikan kak Ilham selama ini kepadanya, Bella tidak mau kegeeran sendiri.

Ia tetap menjaga hatinya dengan menganggap semua yang dilakukan Kak Ilham adalah bentuk rasa bersalahnya atas kecelakaan malam itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!