Toxic relationship
Bella sedang menangis tersedu sedu meratapi kehidupannya yang suram.
Bahkan air dari shower tidak dapat meredam suara tangis Bella.
Tiga tahun yang lalu Ia masih hidup dengan penuh ambisi dan semangat untuk masuk ke Universitas negeri favoritnya.
Ia berjuang keras dalam seleksi masuk penerimaan mahasiswa baru.
Dan semua kerja kerasnya membuahkan hasil, Ia bisa masuk di Universitas impiannya.
Dan hari ini semua kebahagiaan itu sudah tidak ada. Bella merasa menjadi perempuan paling kotor di dunia karena perbuatan Ilham kekasihnya.
Jika Bella bisa memutar waktu ia akan meminta pada Tuhan untuk tidak dipertemukan dengan Ilham, manusia paling jahat dan manipulatif yang pernah Ia kenal.
Entah berapa kali ia berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Jika bukan memikirkan keluarganya yang masih hidup susah, ia pasti tidak segan untuk melompat dari gedung tinggi dan mengakhiri hidupnya.
Saat ini Bella hanya ingin kembali ke masa lalunya saat ia sedang berusaha mengikuti tes seleksi masuk ke Universitas favoritnya.
" Sudah Nduk ini sudah malam, sebaiknya kamu istirahat saja sudah tidak usah belajar lagi dilanjut besok "
Ibu Bella khawatir dengan anaknya yang tidak berhenti belajar.
Semenjak Ia memiliki keinginan untuk masuk universitas negeri di Depok, Bella selalu belajar setiap hari dari pagi sampai malam.
Ia benar benar menyiapkan diri untuk tes seleksi yang akan diadakan seminggu lagi secara online.
" Iya Bu sebentar lagi Bella selesai kok Bu. Ibu tidur duluan saja "
" jangan terlalu keras belajarnya Ndut Nanti kamu malah sakit"
" Enggak Bu, Bella nggak papa kok Sebentar lagi selesai"
" Yowes bener ya sebentar lagi tidur" ujar Ibu Bella Seraya keluar dari kamar.
Untuk anak perempuan yang lahir di kampung sepertinya, bermimpi menjadi seorang sarjana adalah sebuah hal yang sangat tinggi.
Di tambah lagi ia berasal dari keluarga sederhana.
Bapak dan ibunya adalah petani yang bekerja di lahan orang lain.
Selama ini ia bersekolah berkat bantuan beasiswa dari daerahnya.
Tapi Bella tidak berkecil hati, ia ingin merubah nasibnya dan keluarganya menjadi lebih baik.
Dan dengan menjadi seorang sarjana dari perguruan tinggi negeri yang terkenal, ia merasa akan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus.
Oleh karena itu ia berjuang sangat keras untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan secara online besok.
Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 malam, Bella menutup bukunya dan siap-siap untuk tidur.
Sebelum tidur ia berdoa agar ia dapat lolos di seleksi mahasiswa baru nanti.
Hari yang ditunggu pun tiba, seleksi mahasiswa baru akan dilakukan 10 menit lagi.
Bella sudah stand by di depan laptop yang ia pinjam dari guru matematikanya di sekolah.
Dan ujian pun dimulai.
Ada beberapa soal yang harus Bella kerjakan, ia mengerjakan dengan sangat teliti agar tidak terjadi kesalahan.
Untuk satu mata pelajaran diberikan waktu selama enam puluh menit dan dari soal yang diberikan, Bella merasa bisa mengerjakan soal-soal itu.
Tapi walaupun begitu, setelah proses seleksi itu tetap saja bila merasa deg-degan.
Hasil dari seleksi akan diumumkan satu bulan dari sekarang di website resmi Universitas tersebut.
Dan selama satu bulan itu Bella tidak bisa makan dengan enak, tidur dengan nyenyak, dan selalu merasa resah.
Bapak dan ibunya sampai khawatir melihat kondisi Bela
" Sudah Nduk kalau kamu sudah melakukan yang terbaik biar Gusti Allah yang ngebantu kamu. Kamu nggak perlu menyiksa diri seperti itu Nduk."
Ibunya memberikan nasihat untuk Bella pada waktu makan malam.
" Apapun hasilnya nanti bapak sama ibu sudah bangga sama Bella karena sudah begitu berusaha keras " Bapak ikut menenangkan Bella yang terlihat tidak bersemangat.
" Iya Pak, Bu doain Bella ya agar lolos di seleksi masuk itu. Nanti Bella bisa tinggal dengan Mbak Ningrum kakak kelasku yang sudah berkuliah di kampus itu"
" Lalu nanti makannya bagaimana Nduk?" Tanya ibu Bella.
" Ibu nggak usah khawatir nanti Bella akan cari kerja sampingan untuk biaya kuliah dan biaya makan. Bapak Ibu doakan Bela saja biar kuliah Bella nanti lancar ya Bu, Pak"
Bella tahu kondisi ekonomi keluarganya tidak memungkinkan untuk menyekolahkan Bela di luar kota.
Jangankan untuk melanjutkan kuliah di luar kota, sebetulnya untuk Bella berkuliah Saja keluarganya sudah dipastikan tidak mampu untuk membiayai.
Maka dari itu sebelum Bella mendaftar di Universitas Negeri tersebut, ia sudah menghubungi kakak kelasnya yang berkuliah di sana.
Untungnya kakak kelasnya mau memberikan tumpangan selama satu bulan.
Mbak Ningrum bahkan akan membantu mencarikan kerja sampingan untuk Bella.
Hal itu membuat Bela sangat yakin untuk melanjutkan sekolahnya keluar kota.
Hari pengumuman pun tiba.Bella sudah stand by di depan laptop dari sepuluh menit sebelum waktu pengumuman tiba.
Tapi pada saat pengumuman sudah keluar, Bella ragu-ragu membuka website kampus itu karena takut dengan hasilnya nanti.
Bapak Anwar yang merupakan guru matematika di sekolahnya sampai gemas melihat Bella.
" Kalau kamu takut untuk melihat, sini biar Bapak saja yang mewakili"
Pak Anwar sudah mau mengambil laptop di depan Bella, tapi Bella menahannya.
" Bela aja yang lihat Pak , sebentar bilang nyiapin hati dulu "
Setelah berdoa, bila mulai membuka website universitas negeri itu.
Dan betapa terkejutnya ketika ia melihat hasilnya, bahwa bila dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan calon mahasiswa baru.
Bella dan Pak Anwar sangat senang dengan hasilnya.
Bahkan Bella tidak henti-hentinya berterima kasih kepada Pak Anwar, karena selama ini Pak Anwar yang banyak membantu Bella.
" Terima kasih banyak bapak udah membantu Bella selama ini, Bella benar-benar berhutang Budi kepada bapak"
" Nggak utang Budi kok Bel, Bapak udah seneng banget kamu keterima di kampus itu. Sekolahnya yang rajin ya Bel jangan ikut ikut pergaulan yang negatif "
Bella mengangguk mendengar nasehat deh Pak Anwar.
Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Allah padanya.
Dari awal Pak Anwar sudah melihat potensi Bela yang luar biasa.
Ia adalah sosok siswa yang sangat giat belajar, pintar, tekun dan tidak pantang menyerah.
Oleh karena itu ketika Bella datang kepadanya tiga bulan yang lalu dan bilang bahwa ia ingin mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di Universitas Negeri itu, Pak Anwar sangat mendukung.
Dan ketika hari ini hasilnya adalah Bella diterima menjadi mahasiswa baru di sana, membuat Pak Anwar sangat terharu.
Ia sudah menganggap Bela seperti anak yang sendiri.
Bella pulang ke rumahnya dengan senang, dia tidak sabar untuk memberitahukan kedua orang tuanya bahwa ia lolos dalam seleksi penerimaan calon mahasiswa baru.
" Bu..Pak" Bela Mencari kedua orang tuanya di dalam rumah tapi tidak ada jawaban dari kedua orang tuanya.
Sepertinya kedua orang tuanya sedang berada di sawah.
Bella langsung mengambil sepeda onthel yang terparkir di samping rumahnya dan menuju sawah tempat Bapak dan ibunya bekerja.
Di dalam perjalanan tidak henti-hentinya Bella tersenyum karena bahagia dengan hasil hari ini.
Terima kasih Ya Allah, sudah mengabulkan doa-doa ku selama ini terima kasih Ucapkanlah dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments