Akhirnya setelah satu bulan Bella berkuliah, Ia sudah mempunyai kosan sendiri dan tidak menumpang lagi dengan Mbak Ningrum.
Kosan Bella jauh lebih dekat daripada kosan Mbak Ningrum.
Bella merasa senang sekali dari hasil kerja sampingannya ia sudah bisa punya kosan sendiri.
Karena kosan Bella dekat dengan kampus, maka kedua temannya yaitu Rika dan Tanti sering main ke kosan Bella.
Kosan Bella sudah seperti basecamp bagi mereka berdua.
Karena mereka berdua juga seorang perantau seperti Bella, maka mereka saling bantu membantu jika ada mengalami kesulitan.
Hal itu membuat mereka semakin dekat setiap harinya.
Bahkan Rika meminjamkan laptop untuk Bella agar Bella bisa mengerjakan tugas sampingannya dan tidak harus mengerjakan di perpustakaan lagi.
Dengan bantuan Rika tersebut, Bela merasa sangat terbantu karena Iya bisa mengerjakan kerjaan sampingannya itu kapan saja.
Mereka sering menghabiskan waktu bersama sekedar mengobrol di kosan atau nongkrong di cafe atau coffee shop dekat kampus mereka.
Walaupun sama-sama berasal dari daerah, tapi kehidupan Rika dan Tanti lebih baik daripada Bella.
Ayah Tanti adalah seorang kontraktor sama dengan ayah Rika.
Mereka tidak harus bersusah payah seperti Bela yang sibuk bekerja sampingan untuk membiayai kuliahnya.
Tapi walaupun begitu, kedua temannya sangat menghargai Bella, mereka tidak pernah memandang Bela lebih rendah dari mereka.
Itulah yang membuat Bela sangat menyayangi kedua sahabatnya tersebut.
Tapi sayangnya di bulan Ramadan UKM Rohis sangat sibuk, hal itu mengakibatkan Bella jadi jarang berkumpul dengan teman-temannya.
Karena setelah selesai kelas Bella langsung ke UKM rohis, sehingga Ia jarang berkumpul lagi dengan kedua sahabatnya.
Selama bulan Ramadan, UKM Rohis menyelenggarakan buka bersama.
Bella dan teman-temannya akan masak dan hasil masakannya akan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Selain itu mereka mengadakan salat tarawih bersama, sehingga Bella baru pulang ke kosannya setelah salat tarawih.
Malam ini Bella pulang lebih larut dari biasanya karena ia kebagian jatah piket.
Jadi Bella harus memeriksa kembali tempat aktivitas mereka sebelum pulang ke kosannya.
Karena teman yang lain tidak bisa menemani, jadilah Bella piket sendirian.
Ketika sedang memeriksa keadaan di ruang UKM dan masjid, Bella melihat kak Ilham masih mengaji di masjid.
Suara ngajinya begitu sangat merdu dan membuat Bella jatuh hati.
Bella begitu kagum dengan sosok Kak Ilham yang tidak ada cacatnya di mata Bella.
Walaupun kak Ilham sangat sibuk karena merupakan ketua UKM Rohis, tapi Kak Ilham merupakan salah satu mahasiswa teladan di fakultasnya.
Bahkan ipk-nya nyaris 4. Hal itu membuat banyak perempuan di kampusnya dari berbagai jurusan suka pada kak Ilham.
Tapi menurut kabar yang bella dengar, Kak Ilham sampai saat ini belum memiliki pacar.
Bella Menunggu Kak Ilham sampai selesai mengaji baru masuk ke dalam masjid.
" Assalamualaikum"
Kak Ilham menoleh dan menjawab, "Waalaikumsalam"
Iya langsung menutup Al Quran nya dan meletakkan Al Quran tersebut di rak buku yang ada di sebelah kirinya.
" Saya pikir semuanya sudah pulang, ternyata masih ada Bella ya? "
" Iya Kak hari ini jadwal piket aku "
" Ya sudah aku antar aja kalau begitu, bahaya juga jika kamu pulang selarut ini"
" Nggak usah Kak, kosan aku dekat kok dari sini nanti malah ngerepotin kak Ilham "
" Apalagi deket biar kak Ilham antar aja nggak ngerepotin kok "
Di dalam perjalanan mereka mengobrol dan bercerita satu sama lain.
Bella baru mengetahui ternyata kak Ilham adalah asli orang Jakarta.
Setelah mengantarkan Bella ia akan menuju ke stasiun untuk pulang ke rumahnya.
" Memang masih ada kereta Kak malam-malam begini? " Tanya Bella kepada Kak Ilham.
" Masih ada, terakhir sampai jam sepuluh malam sih ini, masih ada sisa waktu sekitar empat puluh lima menit lagi ya"
" Aduh aku jadi nggak enak nih kak, karena Kakak nganterin aku dulu nanti Kakak jadi lama sampai di stasiunnya
" Nggak apa-apa masih keburu kok, lagi juga rawan perempuan pulang malam-malam jam segini dan kita juga sejalan "
Suara kak Ilham benar-benar terdengar sangat lembut di kuping Bella.
Hanya dengan mendengar suaranya saja, Bella bisa merasakan Kedamaian.
Belum lagi kak Ilham terlihat sangat karismatik benar-benar pakai lengkap.
Ini pertama kalinya dalam hidup Bella merasakan ketertarikan kepada lawan jenis.
Namun begitu, Bella memilih untuk menyimpan perasaannya kepada Kak Ilham.
Akhirnya mereka berdua sampai di kosan Bella.
" kita udah sampai Kak, itu kosan aku " ujar Bella sambil menunjuk kosan warna abu-abu.
" Makasih banyak ya Kak udah dianterin" Iya Bella, saya pamit ya kalau begitu"
" Iya kak hati-hati di jalan ya Kak"
Setelah kak Ilham pergi, Bella langsung masuk ke dalam kosannya.
Di dalam kamar kos, ia tidak berhenti senyum-senyum sendiri.
Bella merasa senang karena menghabiskan waktu berdua dengan Kak Ilham.
Walaupun hanya sekitar sepuluh menit saja, tapi itu sudah bisa membuat Bella senang sekali.
Keesokan harinya pada saat Bella di dalam kelas, Rika melemparkan kertas kepada Bella.
Bella membuka kertas dari Rika yang berisi " kenapa lo senyum-senyum aja? "
Melihat pesan dari Rika membuat Bella tambah tersenyum, Ia tidak menyangka jika orang lain menyadari bahwa Ia senyum-senyum sedari tadi.
Karena mereka masih dalam kelas, jadi komunikasi mereka menggunakan kertas yang dilempar seperti itu.
Bella menuliskan di kertas yang akan Ia lempar kepada Rika yang berisi " ada deh"
Dan Bella melemparkan kertas tersebut.
Setelah Rika membuka kertas dan membaca isi di dalam kertas, Ia membuat muka cemberut, itu membuat Bella semakin tertawa melihat tingkah Rika.
Setelah kelas hari ini selesai, Rika langsung menuju ke kursi Bella.
" Kenapa Lo? lagi suka sama cowok ya? " Tanya Rika dengan nada penasaran.
Tanti yang mendengar Rika berkata seperti itu, menanyakan hal yang sama juga.
Hal itu membuat Bella semakin tersenyum melihat tingkah keduanya.
" Ye jangan senyum-senyum aja jawab pertanyaan gue" ujar Tanti.
" Iya pakai rahasia-rahasia yang segala sama kita ya Tan? "
Dan akhirnya Bella menjawab pertanyaan kedua sahabatnya itu.
" Iya sih ada yang gue taksir, tapi sebatas naksir aja kok gua nggak berani berharap lebih "
Kedua sahabatnya merasa heran dengan jawaban Bella.
"Hah emang kenapa? Emang tuh cowok Udah punya pacar? "
" Belum punya sih, tapi kayaknya tuh cowok terlalu sempurna buat gue"
" Gue jadi penasaran siapa sih namanya? Gua kenal nggak?"
" Nggak tahu deh lo Kenal apa nggak, Soalnya dia kakak tingkat kita dan dari fakultas lain sih"
" Siapa Emang namanya?"
" Namanya kak Ilham"
" Oh Kak Ilham, itu mah gue juga tahu. Jadi ada temen gue yang satu daerah sama gue dia juga naksir sama kak Ilham"
Bella tidak heran mendengar ucapan Tanti, karena yang bella ketahui memang kak Ilham disukai banyak perempuan.
Bahkan setiap mereka berkegiatan, banyak perempuan sengaja wara-wiri di depan ruangan mereka.
Tapi sejauh ini Kak Ilham tidak pernah menanggapi.
" Ya kalau lo suka lo nyatain aja kali, mana tahu kak Ilham juga suka sama lo"
Bella tahu hal itu adalah hal yang tidak mungkin.
Karena ada perempuan dari fakultas lain yang naksir dengan Kak Ilham, perempuan itu sangat cantik dan menjadi incaran para mahasiswa lain.
Tapi melihat wanita secantik itu saja, kak Ilham tidak tertarik.
Apalagi dengan aku, yang hanya seorang gadis desa dan berpenampilan sederhana.
Jadi sebelum aku patah hati, aku sudah mengubur dalam-dalam perasaanku kepada Kak Ilham.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments