#4

"Iya Indira, kamu pasti tidak tahu seberapa lama aku dan bang Angagra mengharapkan anak." Cerita Mbak Silvia suatu hari pada Indira setelah eeberapa lama mereka saling diam- diaman di rumah yang besar itu.

Indira tidak menjawab. Dia hanya diam. Di dalam hati nya masih merasa sebuah perasaan yang sama yakni perasaan benci karena bang Anggara telah mempermainkan hati nya hanya demi benih yang mereka (bang Anggara dan Mbak Silvia) harapkan tumbuh di rahim Indira.

Sebuah perasaan yang kian lama kian menghitam dan berubah menjadi kebencian yang berakar kuat.

"Tapi seperti yang kau ketahui Indira, ada masalah dengan rahim ku sehingga rahim ku harus di angkat. Dan itu menyebab kan aku dan bang Anggara sampai kapan pun tidak akan bisa memiliki anak yang ku kandung sendiri." Mbak Silvia tetap saja terus bercerita walau dia tahu Indira sama sekali tidak tertarik untuk mendengar cerita nya.

"Aku tahu kau pasti merasa semua hal ini tidak adil bagi mu Indira. Tapi ada alasan khusus mengapa bang Anggara memilih mu setelah aku memaksa nya untuk menikah lagi. Itu semua karena mata yang saat ini kau gunakan untuk melihat adalah mata milik tunangan nya bang Anggara yang di bawa lari oleh Dikta tepat satu hari sebelum bang Anggara akan menikah dengan wanita itu."

JEDDAAR!!

Indira yang tadi nya tidak ingin mendengar semua yang madu nya ini katakan langsung menoleh. Karena apa yang barusan mbak Silvia ungkapan adalah suatu hal yang tidak pernah Indira ketahui sama sekali.

Dengan tatapan antara percaya dan tidak serta takut tertipu untuk kedua kali nya, Indira membuka mulut nya guna bertanya langsung pada mbak Silvia.

"Apa maksud mbak? Apa mungkin orang yang mendonorkan mata ini-?" tanya nya menggantung.

"Orang yang mendonorkan mata itu adalah sepupu ku Indira. Aku sering mamanggil nya Tia. Dan dia adalah tunangan nya bang Anggara. Sedangkan aku? aku adalah tunangan nya DIkta." Mbak Silvia mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Indira untuk menjawab pertanyaan yang Indira berikan pada nya tadi.

"Semua baik- baik saja hingga tepat satu hari sebelum pernikahan ku dan DIkta serta pernikahan Tia dan Bang Anggara, DIkta kabur membawa Tia bersama nya dan membuat heboh keluarga besar kami. Bang Anggara marah besar. Dia memerintah kan semua anak buah nya untuk mencari keberadaan Dikta dan Tia. Tapi setelah lelah mencari bukannya kabar baik yang bang Anggara terima, malah kabar buruk. Dikta dan Tia mengalami kecelakaan. Dan Tia kemungkinan besar tidak akan selamat. Mungkin saat itu kebetulan orang tua mu sedang mencari donor mata untuk mu sehingga mata nya Tia di donorkan oleh pihak keluarga Tia ke diri mu Indira." Mbak Silvia terdiam sebentar.

"Sedangkan DIkta saat itu juga koma yang mana setelah dia sadar dia tidak bisa mengingat apapun tentang kejadian itu. Satu- satu nya hal yang Dikta ingat hanya lah aku adalah tunangan nya dan akan segera menikah dengan nya. Sedang keadaan nya saat itu, aku sudah di nikahkan oleh keluarga kami dengan bang Anggara demi menjaga nama baik keluarga. Dan DIkta tidak pernah tahu hal itu. Dia marah dan meninggalkan rumah. Dia membenci kedua orang tua nya, bang Anggara dan juga diri ku. Yang dalam pemikirannya kami semua mengkhianati nya. Pada hal yang terjadi sebenarnya malah sebalik nya. Dia yang telah melukai ku dan bang Anggara hingga berdarah- darah." Sambung Mbak Silvia.

"Perlu waktu lama bagi ku dan bang Anggara untuk dapat saling menerima. Dan memutuskan untuk meneruskan pernikahan tanpa dasar cinta ini. Dan di saat hati dan hati bang Anggara mulai dapat bersatu kenyataan bahwa ada yang salah dengan rahim ku malah menjadi masalah baru. Demi keselamatan ku bang Anggara memutuskan untuk mengangkat rahim ku. Tapi dengan sebuah syarat yang aku ajukan yakni bang Anggara harus menikah lagi dengan wanita lain demi meneruskan garis keturunan keluarga nya. Aku tikda ingin menjadi penyebab putus nya generasi di keluarga ini Indira. Dan dia pun memilih diri mu karena mata mu adalah mata tunangan nya.Awal nya bang Anggara masih ragu untuk menikah lagi, tapi setelah dari hasil penyelidikan di ketahui kau adalah pacar nya DIkta, mendadak dia setuju untuk menikah. Aku sendiri tidak tahu apa motif nya. Apakah karena mata itu membawa getaran cinta lama pada Tia? atau jangan - jangan karena dia masih dendam pada DIkta dan Tia. Aku benar- benar tidak mau mencoba untuk menebak- nebak apa alasan nya sebenarnya." Mbak Silvia kembali terdiam.

"Bagi ku, dia sudah mau menikah lagi dengan wanita lain dan memiliki anak dengan wanita itu saja sudah cukup. Aku tahu aku egois. Tapi asal kau tahu Indira, hanya ini cara ku untuk dapat terus bersama dengan bang Anggara di tengah- tengah rongrongan orang tua nya yang terus inginkan bang Anggara cepat- cepat punya anak atau menikah dengan wanita lain setelah tahu rahim ku bermasalah." Kali suara mbak Silvia terdengar parau, mungkin tetasan air mata sudah mulai berjatuhan di dalam hati nya.

"Aku pun sakit Indira! Aku pun sakit! Melihat nya menikah lagi dan membayangkan nya bercinta dengan mu. Amarah ku meledak! Aku serasa bagaikan akan gila! Tapi aku kuat kan hati ku untuk bertahan dengan mengatakan pada diri ku bahwa anak yang akan lahir dari rahim mu itu adalah anak ku dan bang Anggara. Aku juga adalah orang yang tersakiti disini Indira. Bukan hanya diri mu seorang." teriak nya dengan suara yang terisak.

"Akan ku berikan seisi dunia pada mu Indira setelah anak kami yang ada di rahim mu lahir." Ucap mbak Silvia dengan sambil mengelus perut Indira.

Indira tersentak. Dia yang sempat merasa simpatik dengan semua cerita pilu dan menyayat hati dari mbak Silvia barusan sempat terhanyut. Namun saat tangan Mbak Silvia mengelus perut nya sambil mengatakan anak yang ada di dalam rahim Indira adalah anak mbak Silvia dan bang Anggara, kontan membuat semua perasaan simpatik Indira menghilang.

Memang apa salah diri nya hingga masuk dalam lingkaran setan ini? Ini semua adalah masalah Bang Anggara, Dikta. mbak Silvia dan Tia. Dia ini hanya orang yang menerima donor mata dari Tia. Itu pun dia tidak pernah tahu sebelum nya tentang hal ini.

Lantas adil kah harga yang harus di bayar untuk sepasang mata itu? Haruskah dia kehilangan anak nya juga setelah semua derita yang dia terima?? Tidak!! Hati Indira pun kembali menjadi kelam dan malah semakin kelam.

Indira mendorong tubuh Mbak Silvia hingga terjatuh ke lantai.

"Tidak! Ini bukan anak mbak dan bang Anggara!!! " Indira bergeleng-geleng menolak. "Anak ini anakku, bukan anak kalian!! Dia ada di rahimku. Kalian jangan coba- coba merebut nya"

“PlakK” sebuah tamparan sukses mendarat di pipi Indira dan membuat meringis sambil memegangi pipinya.

"Aku ceritakan semua hal ini supaya kau lebih ikhlas melepaskan anak yang bukan milik mu itu Indira. Tapi seperti nya aku salah! Aku tidak seharus nya melunak pada mu! Bang Anggara sudah benar dengan mengerasi mu selama ini."

"Anak ini anakku, bukan kamu!" tegas Indira tak mau diam.

"Apa- apaan ini? kenapa kalian berdua ribut?" Tanya bang Anggara yang baru pulang kantor.

"Bang, lihat. Dia tidak mengakui anak itu anak kita. Itu anak kita kan? Kita sudah menukarnya dengan uang kan?" rengek Mbak Silvia.

"Hei! Indira!!! Apa masih kurang uang yang kuberi pada Ibumu, ha? Kamu  dan ibu mu butuh berapa lagi, hhah?" teriak Mbak Silvia.

Perkataan mbak Silvia membuat Indira amat sangat kecewa dan marah. Ia memandang suaminya lalu berganti ke Mbak Silvia.

"Kalian orang jahat!!!!" Teriak Indira ke mbak Silvia dan bang Anggara lalau lalu berlari ke kamar.

"Bang?" seru mbak Silvia dengan mata yang sudah di genangi air mata.

"Sudah, sudah, anak itu adalah anak kita. Kamu jangan khawatirkan itu ya sayang?" hibur Bang Anggara. Ia menyeka air mata yang membasahi pipi istri pertamanya itu.

*******

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

bertahan lah indira kasian kamu

2023-06-13

1

Diank

Diank

Pantaslah kamu tidak diberikan Anugrah untuk memiliki anak sedangkan dirimu sendiri tidak menghargai manusia mana ada seorang ibu yang mau dipisahkan dengan anaknya kemungkinan kecil 1:100% itupun karrna situasi dan kondisi tidak mendukunh

2023-03-27

1

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Indira ... jangan luluh sama cerita Silvia !!!
Perjuangkan anak yg ada dlm kandunganmu.
Anggara dan Silvia tuh licik !!!

2023-03-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!