Surat Dan Bantuan

Pagi ini Sean kembali memasuki kantornya. Seperti biasa dengan tampilan yang rapi, mengenakan kemeja lengan panjang juga celana kantor. Selain itu tak lupa dia membawa jas casualnya, berjaga-jaga jika ada meeting dadakan dengan para petinggi.

Sean memutuskan berangkat lebih pagi ke kantor berhubung jarak apartemen dengan kantornya cukup jauh, di banding jika di berangkat dari rumah.

Tiba di kantor Sean menemukan sebuah plastik berisi bungkusan makanan dan secarik kertas seperti surat dadakan.

'Semangat ya team leader, semoga tahun ini naik pangkat. Salam sayang, Bila' -isi surat itu-

Sean paham siapa orang yang mengirimkan makanan di atas meja nya.

Dia adalah Nabila, salah satu karyawan staff admin di perusahaan yang sama dengan Sean.

Kebetulan lantai ruangan team Sean dengan para admin berada di lantai yang sama dan hanya di batasi sebuah pintu.

Maklum ruangan admin memiliki berkas financial yang tidak boleh sembarangan orang tahu apalagi mengambilnya.

Melihat makanan yang di berikan Sean merasa serba salah.

Jika di buang mubazir dan bisa bikin sakit hati anak orang.

Jika di makan hanya akan membuat si wanita merasa besar kepala besar hati besar segalanya yang tampak dan tak tampak itu.

Sean memutuskan mengembalikan makanan itu kepada si empunya.

Sean mendekati ruangan admin dan menekan bell, tampak dari pintu kaca bening seorang Sean yang gagah dan tampan sedang berdiri menunggu pintu di buka.

" Kak Sean ngapain ke sini? Nabila langsung membuka pintu dan menghampiri Sean dengan wajah yang sangat bahagia.

" Aku mau kembalikan ini"  Ucap Sean sambil menyodorkan plastik yang berisi bungkusan makanan.

" Kok dibalikin sih? "  Tanya Nabila dengan memasang wajah cemberut.

" Maaf dan tolong lain kali jangan begitu, Aku benar-benar tidak nyaman"   Ucap Sean lalu kembali ke ruangannya.

Dia yakin Nabila sedang menangis, terdengar suara wanita itu sesenggukan.

Tapi Sean tidak punya waktu menenangkan wanita yang tidak pernah bisa mengetuk pintu hatinya.

Sean kembali fokus dengan pekerjaan dan strategi untuk anggota salesnya.

Dia teringat untuk mengirimkan CV kepada Aston. Mungkin memang sudah waktunya dia pindah pekerjaan, apalagi posisi di tempat baru lebih baik dan tentu lebih menjanjikan.

Sean segera merampungkan email CV nya dan di kirimkan kepada Aston.

Ponsel Sean bergetar tanda telepon masuk.

" Eni? Ngapain Kakak gila Ku itu menelepon jam segini"  Ucap Sean sambil melihat nama pada panggilan masuk.

"Ha.... "

Belum sempat Sean mengucapkan salam saat mengangkat teleponnya, dia terpaksa menjauh kan telepon dari telinganya karena suara bentakan yang keras.

" Woi!!! Adik durhaka!!!! Ke mana aja!!! Pulang Kau!!! "  Teriak Eni di telepon seberang.

" Jangan teriak-teriak. Kupingku bisa berdarah gara kau ini. Ada apa sih?? "  Tanya Sean yang heran, memang sifat pemarah kakak keduanya itu sungguh mengerikan.

" Pulang!! Papa ngomel seharian gara Kau!! Sakit kepala Ku! "  Ucap Eni yang kesal karena sang Papa mengomel terus menerus karena Sean namun yang kena getah malah Eni.

Hingga masalah rumah tangga Eni yang di ujung tanduk menjadi bahasan permasalahan untuk Papanya.

" Malas ah! Udah ya kalau enggak penting, aku mau lanjut kerja" Ucap Sean dengan santai.

" Hei tunggu dulu! Ingat besok makan malam keluarga di restoran biasa ya! "  Ucap Eni sebelum menutup telepon.

" Hah? Kenapa mendadak? "  Tanya Sean heran.

" Lupa besok ulang tahun Mama? " Ucap Eni mengingat kan.

" Oh iya ya. Maaf. Ya sudah kalau begitu" Jawab Sean lalu mematikan sambungan telepon dari Eni

Sean memijit keningnya yang pusing. Besok ulang tahun Nyonya Besar di rumah dan dia tidak mungkin menghindar.

" Sepertinya aku harus membeli alat penutup telinga, besok pasti akan ada pembahasan yang sama lagi"  Ucap Sean sambil menggelengkan kepala-nya.

Jam istirahat Sean segera keluar untuk mencari kado bagi sang Mama tercinta.

Tampak sebuah Liontin emas yang indah menjadi pilihan Sean.

Sean segera membayar dan kembali ke kantor, banyak tugas yang harus dia selesaikan.

.

.

.

Pukul 9 malam, bar RB kembali buka.

Linny segera merapikan peralatan di bantu Eka.

Biasanya tamu akan mulai berdatangan saat jarum jam menunjukkan pukul 10 malam.

Linny tampak cantik dengan kaos crop top yang terlihat agak longgar itu, serta  celana jeans high waist-nya.

Tubuhnya yang indah dengan perut rata dan cenderung sixpack itu menambah penampilan Linny lebih sempurna.

Wanita itu memang menjaga pola makanan dan olahraga yang baik.

Terlihat seorang pria yang mungkin se-umuran dengan Papa-nya masuk ke dalam Bar.

Eka segera mempersilahkan tamu itu masuk, dia tampak sendirian.

Linny masih dengan santai melap beberapa gelas cocktail yang baru di cuci bersih.

Pria paruh baya itu memilih duduk di meja bar, ya kebanyakan tamu suka duduk di meja bar agar bisa dekat dengan Linny.

" Anda ingin pesan apa Tuan? "  Tanya Linny dengan sopan.

" Kau.... "  Pria itu tampak menyipitkan mata-nya.

Linny heran dengan reaksi pria itu, apa pria itu mencoba menggodanya seperti pria-pria tua yang tamak lainnya.

" Ada apa Tuan? Di sini hanya menjual minuman dan makanan ringan, tidak menjual wanita"  Ucap Linny dengan santai.

" Kau Linny bukan?? Anaknya Frans?? " Tanya pria itu terkejut melihat Linny di hadapannya.

" Maaf. Anda siapa ya? "  Tanya Linny heran.

" Astaga. Aku Om Donald! Kau lupa dengan Ku?? "  Tanya pria yang mengatakan dirinya bernama Donald itu.

" Om Donald?? "  Linny tampak mencoba mengingat siapa pria paruh baya dengan perut buncit di depannya ini.

" Om Donald yang sixpack itu??!!! Yang sering bawain donat buat kita???!!!! "  Tanya Linny terkejut.

Bagaimana tidak, penampilan orang itu berbeda dengan ingatan Linny.

" Iya benar! Dulu Kau sering memanggil Om sebagai Om Donat!! "  Ucap Om Donald yang senang bisa bertemu Linny sekian lama.

" Astaga Om! Aku tidak bisa mengenali Om lagi! "  Ucap Linny yang lumayan terkejut bertemu dengan salah satu sahabat lama Papa-nya itu.

" Haha. Iya. Aku semakin tua semakin gemuk. Sudah seperti donat beneran nih! "  Ucap Om Donald.

" Om apa kabar? Kok bisa masuk ke sini? "  Tanya Linny dengan sopan. Bagaimana pun Om Donald adalah sahabat terdekat sang Papa.

" Baik. Kau sendiri? Kenapa malah buka bar? Bukannya dari dulu Kau ingin jadi dokter?? " Tanya Om Donald yang

menatap Linny seperti menatap putri kecilnya.

" Banyak yang terjadi Om setelah Papa meninggal. Lagian tidak semua hal bisa berjalan sesuai keinginan kita bukan? "  Ucap Linny sambil tersenyum..

" Maaf ya, Om tidak sempat melayat karena dulu Om masih di cekal kembali ke negara ini. Maklum lah bisnis Om kan bisnis gelap"  Ucap Om Donald yang menyesal tidak bisa menghadiri pemakaman sahabatnya itu.

" Tidak apa-apa Om. Cukup doanya saja agar Papa tenang di Surga"  Ucap Linny menghibur sahabat Papa nya itu.

" Ah, berarti issue Mama mu menikah lagi memang benar? "  Tanya Om Donald memastikan.

Linny hanya tersenyum dan mengangguk.

" Tapi bukankah Dia menikah dengan orang kaya, kenapa Kau malah disini? Kerja di tempat ini? "  Tanya Om Donald heran.

" Ini bar milik Ku, Om. Aku dan Mama sudah terpisah belasan tahun"  Ucap Linny dengan santai.

" Apa? Dia tidak pernah membiayaimu?? "  Tanya Om Donald yang mulai meradang.

"Sudah tidak sejak kami berpisah. Lagi pula hidupku juga baik-baik saja tanpa Mama"  Ucap Linny dengan santai.

" Astaga Linny, kalau saja dulu Om tidak di cekal, Om pasti membawa mu. Sayang sekali Kau malah membuka bar seperti ini. Otak mu itu cerdas loh Linny, Kau cocok menjadi dokter"  Ucap Om Donald yang tampak menyesal.

Linny tertawa lalu menyodorkan gelas whiskey serta sebotol Hennessy di hadapan Om Donald.

" Santai aja Om. Aku juga enjoy kok begini. Bisa ketemu orang-orang berbeda setiap hari. Bisa ngobrol bercanda-bercanda"  Ucap Linny menghibur Om Donald yang tampak menyesal.

Om Donald cukup terkesan, Linny sangat dewasa dalam menyikapi semua hal.

Terlihat Eka buru buru mendekati Linny dan ketakutan.

" Ada apa? "  tanya Linny heran melihat Eka.

" Di luar ada preman-preman mafia Kak. Yang kemarin datang mau ganggu"  Ucap Eka merasa takut. Apalagi dia hampir di lecehkan preman-preman itu.

" Biar Aku  yang urus, Kau masuk ke dalam saja, jangan sampai mereka mendekati mu"  Perintah Linny agar Eka menggantikannya masuk di dalam meja bar.

Linny mendekati orang-orang yang berpakaian jas namun gayanya seperti preman kampungan.

" Ada apa Tuan? Bukankah Aku sudah bilang, kalian di terima di sini jika ingin menjadi pelanggan yang memesan minum. Jika tidak silahkan keluar dari sini segera! "  Ucap Linny dengan tegas.

" Sialan! Kau pikir Kau siapa di sini?! "  Bentak salah satu orang itu.

" Aku? Pemilik BAR I-NI"  Ucap Linny sambil menekan suaranya.

" Sial! Minta di hajar Kau ya! "  Ucap salah seorang di antara preman itu dan hendak memukul Linny.

Linny dengan sigap menghindar hingga orang itu malah jatuh menabrak sebuah kursi..

" Segitu aja? Berdiri saja tidak becus" Ledek  Linny dengan santai.

" Kau minta mati! "  Ucap yang lainnya sambil mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku-nya.

Om Donald berdiri dan mendekati mereka.

" Berhenti! "

Suara bariton Om Donald terdengar jelas di belakang Linny.

Preman-preman itu terdiam sejenak. Dan begitu terkejut orang yang berbicara ada lah Donald, dia menguasai banyak wilayah dan semua mafia-mafia kecil serta preman sangat segan dengan nya.

" Eh Tuan Donald. Ini kami mau mengusir wanita ini. Dia tidak mau memberi uang iuran"  Ucap salah satu dari orang-orang itu menjelaskan.

Donald menatap Linny yang santai dan tidak peduli dengan kegaduhan yang terjadi.

" Dia putri Ku! Berani buat masalah di sini sama saja cari mati denganku!"  Ucap Om Donald.

Orang-orang itu lalu minta maaf kepada Linny dan segera pergi dari tempat itu. Mereka ketakutan melihat Om Donald.

" Makasih ya Om"  Ucap Linny setelah orang-orang itu pergi.

" Iya, ah ini kartu nama Om. Jika ada yang mengganggu mu, langsung telepon Om ya!"  Ucap Om Donald lalu meneguk segelas whiskey kemudian pamit.

" Om balik dulu, ada yang harus di urus. Besok-besok Om datang berkunjung lagi"  Ucap Om Donald sambil tersenyum kepada Linny.

" Baik Om! Siap!"  Ucap Linny sambil menunjukkan gaya bersiap ala tentara.

Om Donald tertawa lalu keluar dari  bar RB menuju mobil hitam miliknya.

.

.

Linny bersyukur bertemu Om Donald meskipun tanpa Om Donald dirinya pun tetap bisa mengusir preman-preman kampungan itu.

" Wah.. Kakak hebat.. Bisa kenal orang hebat juga!!!"  Ucap Eka terkagum-kagum.

Dirinya memang sangat kagum dengan Linny sejak bekerja dengannya. Linny sudah seperti panutan Eka.

" Sudah ayo kerja. Sebentar lagi pasti rame"  Ucap Linny.

Eka mengerti langsung menyiapkan beberapa piring chicken pop yang menjadi menu andalan di bar RB

.

.

Disclaimer : SEMUA CERITA-TOKOH-WAKTU-TEMPAT-KEADAAN HANYALAH FIKSI BELAKA. TANPA MENGURANGI RASA HORMAT TERHADAP SIAPAPUN SEMOGA KARYA INI DAPAT MENGHIBUR TEMAN-TEMAN.

 -linalim-

Terpopuler

Comments

Sri. Rejeki

Sri. Rejeki

donal bebek... 🦆🦆🦆

2023-03-03

1

Setiyawatisay

Setiyawatisay

suka dengan ketegasan Sean kepada Nabila..wahhh linny kenal Ama orang dunia bawah ( mafia ) tambah hebat and Badas dong

2023-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Mau Coba?
3 Kejutan Linny...
4 Surat Dan Bantuan
5 Bertemu...
6 Berbagi Sesama...
7 Kok Bisa???
8 Awal Yang Baru...
9 Hampir Saja...
10 Penawaran Yang Gila...
11 Cemburu...
12 Cinta Masa Lalu...
13 Pelindung...
14 Kimberlyn...
15 Mengulang Kembali Rasa Itu...
16 Resmi Hari Pertama...
17 Lagi Bertengkar...
18 Jebakan Gagal
19 Pembersihan Nama...
20 Ternyata Dia Adalah...
21 Pesta Menegangkan 1
22 Pesta Menegangkan 2
23 Maafkan Aku, Linny...
24 Ketahuan Linny...
25 Teguran Untuk Aston...
26 Kimberlyn Fransisca Pratama 1
27 Kimberlyn Fransisca Pratama 2
28 CEO Datang...
29 Kau CEO Ku...
30 Kenapa Datang?
31 Andai Jika...
32 Nikmati Jalani
33 Lebih Lama...
34 Saksi Bisu...
35 RoseButterfly...
36 VISUAL DAN PEMBERITAHUAN MENDADAK!!!
37 Karyawan Baru???
38 Madam Pelangi..
39 Break Sementara...
40 Pindah Yuk
41 Satu Persatu..
42 Masihkah Dia.
43 Kapal dan Hotel
44 Om Donald...
45 Sisi Gelap...
46 Masa Kelam Sean...
47 Erik Gila..
48 Mimpi Dan Ketakutan Sean...
49 Membangunkan Singa Tidur...
50 Berburu Atau Melepas?
51 Dia Lagi...
52 Salah Paham...
53 Meluruskan...
54 Lupa Kondisi...
55 Pesta Tunangan...
56 Kembali...
57 Pembalasan Versi Linny..
58 Pesta Besar...
59 Memory Kapal Pesiar...
60 All I Need Is Your Love...
61 Keputusan...
62 Menikmati Berlayar...
63 Sean Cemburu...
64 Terlalu Banyak..
65 Kim-Eza...
66 Kim-Eza (End)...
67 Yang Sudah Berlalu...
68 Akibat Lupa Penawar...
69 Tersiksa dan Luka...
70 Obsesi dan Cinta..
71 Hukuman Yang Pantas...
72 Sweetness...
73 Konseling...
74 Semakin Lengket...
75 Pasar Malam...
76 Ingatan Yang Buruk...
77 Saling Khawatir...
78 Bar Masa Lalu..
79 Sulit Berbicara..
80 Tidak Ingin Kehilangan...
81 Pernah Bertemu...
82 Ulah Siapa?
83 Semakin Membingungkan...
84 Tidak Di Hargai...
85 Menyesal...
86 Mencoba Mengalah...
87 Perang Di Mulai...
88 Darah Tak Lebih Kental Dari Kasih Sahabat...
89 Temui Keluarga Toxic...
90 Lepaskan Sean Jika Tidak Bisa…
91 Disebarkan
92 Bali I'm Coming...
93 Where's Sean???
94 Ancaman??
95 Pantai....
96 Club Malam Kenangan...
97 Rahasia Andrean...
98 Dua Musim Berbeda...
99 Kan Kejadian Kan...
100 Rasa Yang Janggal.
101 VISUAL PART II
102 Pencuri Suruhan??
103 Kejadian Yang Mirip...
104 Rasa Yang Tulus...
105 Seperti Bom Waktu...
106 Seperti Orang Tua-nya..
107 Back To Jakarta...
108 ALERT GIVEAWAY
109 Tidak Bisa Dibohongi...
110 Akhirnya Ketahuan Juga...
111 Sakit?
112 Antar Hati Seorang Pria...
113 Kesempatan...
114 Rencana Menikah...
115 Acara Dan Kecelakaan
116 Tanpa Pamit...
117 Perasaan Erik...
118 Kedua Kalinya...
119 Kau Tahu?
120 Kenapa Dengan Erik?
121 Menjadi Keluarga..
122 Bertemu Erik...
123 Kegalauan Linny...
124 Kesempatan Kedua...
125 Demi Cinta..
126 Tikus Pesuruh...
127 Membunuh Tikus?
128 Sebuah Kesempatan?
129 Siapa Kau?
130 Pesta AA..
131 Menjenguk...
132 Malu...
133 Datang Ada Maunya...
134 Ending..
135 Penangkapan
136 Tidak Akan Sadar..
137 Memburuk..
138 Kondisi Yang Kacau..
139 Konferensi Pers 1
140 Konferensi Pers2
141 Memulai Tuntutan...
142 Menuju Hari H
143 Ijin Menikah 1
144 Ijin Menikah 2
145 Akhirnya...
146 HWD SL...
147 Party Time..
148 Honeymoon..
149 What kind of Question is this??
150 Nasehat Linny..
151 Last Night KSM..
152 Kecelakaan...
153 Gara-Gara Dia...
154 Buah Jatuh Tak Jauh Dari....
155 Selamat atau Tidak???
156 Ketulusan...
157 Sebuah Maaf..
158 Kembali..
159 Holiday
160 Holiday day 2
161 Dia Rendy...
162 Menerobos...
163 Help...
164 Party.
165 Bye R...
166 Memantau..
167 Will?
168 Rencana
169 Melatih Penyusup?
170 Akhir Kisah Ini...
171 Penyesalan?
172 Ending Terbaik
173 Dia
174 Dia Kembali
175 Penculikkan
176 Pertempuran Terakhir..
177 Yang Sebenarnya Terjadi...
178 The END
179 Epilog 1
180 Epilog 2 (TAMAT)
181 Terima Kasih dan ikuti karya author di novel selanjutnya
182 SEASON 2?
Episodes

Updated 182 Episodes

1
PROLOG
2
Mau Coba?
3
Kejutan Linny...
4
Surat Dan Bantuan
5
Bertemu...
6
Berbagi Sesama...
7
Kok Bisa???
8
Awal Yang Baru...
9
Hampir Saja...
10
Penawaran Yang Gila...
11
Cemburu...
12
Cinta Masa Lalu...
13
Pelindung...
14
Kimberlyn...
15
Mengulang Kembali Rasa Itu...
16
Resmi Hari Pertama...
17
Lagi Bertengkar...
18
Jebakan Gagal
19
Pembersihan Nama...
20
Ternyata Dia Adalah...
21
Pesta Menegangkan 1
22
Pesta Menegangkan 2
23
Maafkan Aku, Linny...
24
Ketahuan Linny...
25
Teguran Untuk Aston...
26
Kimberlyn Fransisca Pratama 1
27
Kimberlyn Fransisca Pratama 2
28
CEO Datang...
29
Kau CEO Ku...
30
Kenapa Datang?
31
Andai Jika...
32
Nikmati Jalani
33
Lebih Lama...
34
Saksi Bisu...
35
RoseButterfly...
36
VISUAL DAN PEMBERITAHUAN MENDADAK!!!
37
Karyawan Baru???
38
Madam Pelangi..
39
Break Sementara...
40
Pindah Yuk
41
Satu Persatu..
42
Masihkah Dia.
43
Kapal dan Hotel
44
Om Donald...
45
Sisi Gelap...
46
Masa Kelam Sean...
47
Erik Gila..
48
Mimpi Dan Ketakutan Sean...
49
Membangunkan Singa Tidur...
50
Berburu Atau Melepas?
51
Dia Lagi...
52
Salah Paham...
53
Meluruskan...
54
Lupa Kondisi...
55
Pesta Tunangan...
56
Kembali...
57
Pembalasan Versi Linny..
58
Pesta Besar...
59
Memory Kapal Pesiar...
60
All I Need Is Your Love...
61
Keputusan...
62
Menikmati Berlayar...
63
Sean Cemburu...
64
Terlalu Banyak..
65
Kim-Eza...
66
Kim-Eza (End)...
67
Yang Sudah Berlalu...
68
Akibat Lupa Penawar...
69
Tersiksa dan Luka...
70
Obsesi dan Cinta..
71
Hukuman Yang Pantas...
72
Sweetness...
73
Konseling...
74
Semakin Lengket...
75
Pasar Malam...
76
Ingatan Yang Buruk...
77
Saling Khawatir...
78
Bar Masa Lalu..
79
Sulit Berbicara..
80
Tidak Ingin Kehilangan...
81
Pernah Bertemu...
82
Ulah Siapa?
83
Semakin Membingungkan...
84
Tidak Di Hargai...
85
Menyesal...
86
Mencoba Mengalah...
87
Perang Di Mulai...
88
Darah Tak Lebih Kental Dari Kasih Sahabat...
89
Temui Keluarga Toxic...
90
Lepaskan Sean Jika Tidak Bisa…
91
Disebarkan
92
Bali I'm Coming...
93
Where's Sean???
94
Ancaman??
95
Pantai....
96
Club Malam Kenangan...
97
Rahasia Andrean...
98
Dua Musim Berbeda...
99
Kan Kejadian Kan...
100
Rasa Yang Janggal.
101
VISUAL PART II
102
Pencuri Suruhan??
103
Kejadian Yang Mirip...
104
Rasa Yang Tulus...
105
Seperti Bom Waktu...
106
Seperti Orang Tua-nya..
107
Back To Jakarta...
108
ALERT GIVEAWAY
109
Tidak Bisa Dibohongi...
110
Akhirnya Ketahuan Juga...
111
Sakit?
112
Antar Hati Seorang Pria...
113
Kesempatan...
114
Rencana Menikah...
115
Acara Dan Kecelakaan
116
Tanpa Pamit...
117
Perasaan Erik...
118
Kedua Kalinya...
119
Kau Tahu?
120
Kenapa Dengan Erik?
121
Menjadi Keluarga..
122
Bertemu Erik...
123
Kegalauan Linny...
124
Kesempatan Kedua...
125
Demi Cinta..
126
Tikus Pesuruh...
127
Membunuh Tikus?
128
Sebuah Kesempatan?
129
Siapa Kau?
130
Pesta AA..
131
Menjenguk...
132
Malu...
133
Datang Ada Maunya...
134
Ending..
135
Penangkapan
136
Tidak Akan Sadar..
137
Memburuk..
138
Kondisi Yang Kacau..
139
Konferensi Pers 1
140
Konferensi Pers2
141
Memulai Tuntutan...
142
Menuju Hari H
143
Ijin Menikah 1
144
Ijin Menikah 2
145
Akhirnya...
146
HWD SL...
147
Party Time..
148
Honeymoon..
149
What kind of Question is this??
150
Nasehat Linny..
151
Last Night KSM..
152
Kecelakaan...
153
Gara-Gara Dia...
154
Buah Jatuh Tak Jauh Dari....
155
Selamat atau Tidak???
156
Ketulusan...
157
Sebuah Maaf..
158
Kembali..
159
Holiday
160
Holiday day 2
161
Dia Rendy...
162
Menerobos...
163
Help...
164
Party.
165
Bye R...
166
Memantau..
167
Will?
168
Rencana
169
Melatih Penyusup?
170
Akhir Kisah Ini...
171
Penyesalan?
172
Ending Terbaik
173
Dia
174
Dia Kembali
175
Penculikkan
176
Pertempuran Terakhir..
177
Yang Sebenarnya Terjadi...
178
The END
179
Epilog 1
180
Epilog 2 (TAMAT)
181
Terima Kasih dan ikuti karya author di novel selanjutnya
182
SEASON 2?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!