Hari ini Linny menutup Bar RB. Biasanya setiap hari senin minggu ke empat di bulan yang sama maka Linny akan menutup Bar RB agar Eka--pekerjanya bisa mendapat libur. Namun karena hari ini merupakan hari ulang tahunnya, secara tidak sadar dia menutup Bar karena di desak Sisilia dan Andrean, kedua sahabatnya sejak kecil.
Linny menghabiskan waktu di Wingtiger Club malam itu, tentunya di temani oleh Sisilia dan Andrean.
" Pesan aja yang Kau mau, biar Aku yang traktir hari ini Linny" Ucap Sisilia.
" Kesambet apa Neng, tumbenan" Ucap Linny sambil tertawa.
" Loh, lupa tanggal hari ini Linny? " Tanya Andrean heran.
" Tanggal? Tanggal 15..... Eh.... " Linny baru menyadari hari ini merupakan hari ulang tahunnya.
" Udah sadar Non? Masih mimpi kagak? Ulang tahun sendiri bisa lupa. Ck! " Ucap Sisilia heran.
" Sorry-sorry... " Ucap Linny
Linny memang lupa hari kelahirannya itu karena sudah lama tidak dirayakan dengan pesta. Apalagi biasanya Nicolas --sang adik tercintanya akan mengucapkan selamat ulang tahun. Namun hari itu tidak ada satu pesan pun yang masuk.
Mungkin Nicolas sedang sibuk, Linny memahami hal itu. Apalagi adiknya tinggal sendirian di negara orang.
" Jangan terlalu fokus dengan pekerjaan Linny. Lagi pula sudah umur mu menikah" Ucap Andrean menasihati.
Andrean memang sangat dewasa. Sisilia sering menjodohkan Linny dengan Andrean dan tentunya Linny menolak.
" Aku senang hidup sendiri. Lebih baik tidak menikah. Aku tidak yakin akan ada laki-laki yang bisa menerima Ku dengan segala kekurangan Ku" Jawab Linny sambil menahan pedih di hati saat mengatakan hal itu.
Wanita mana yang tidak ingin menikah, semua wanita ingin menikah dan di perlakukan seperti seorang ratu. Tapi apa daya, hal itu sepertinya tidak bisa di raih oleh seorang Linny.
" Pasti ada Linny. Ya kan Dre! Atau enggak Kau saja yang nikahi Linny. Biar Linny bisa benar-benar jadi bagian keluarga kita! Aku malah senang punya Kakak ipar kayak Linny" Ucap Sisilia bersemangat.
" Sialan! Bilang aja biar ada yang bisa Kau palak tiap belanja! " Ucap Linny sambil melempar wajah Sisilia dengan tissue .
" Hahaha. Dasar cewek gila. Main ngelempar aja! " Ucap Sisilia sambil tertawa.
Andrean hanya tersenyum melihat tingkah adik dan sahabatnya itu.
Mereka memang sangat akrab sejak kecil. Ketiganya dulu sering bermain bersama.
" Mending Kau cepat pulang deh. Istirahat. Mumpung enggak buka Bar rongsokan tuh! Pulang dari bar jam 3 pagi, baru tidur kagak lama sudah bangun aja ngurusin perusahaan! Gila bener Kau ini! " Ucap Sisilia heran melihat Linny yang tidak pernah lelah. Tidur hanya 3 jam setiap hari dengan segudang kesibukan.
Linny menyukai hal itu. Dia senang beraktivitas tanpa henti agar tidak teringat masa lalu yang menyakitkan baginya. Lebih dari cukup untuknya tidur 3-4 jam sehari. Agar dia tidak perlu memimpikan hal yang tidak perlu.
" Udah lah. Aku lagi ulang tahun jangan di ceramahi. Enjoy yuk! " Ucap Linny lalu mengajak Sisilia menari-nari dalam alunan musik DJ yang berdengung.
Musik yang akan terasa ribut bagi yang tidak biasa namun terasa menyenangkan bagi Linny dan Sisilia, tentunya Andrean juga.
Waktu baru menunjukkan pukul 11 malam. Linny enggan pulang, namun Sisilia dan Andrean terus memaksa dan mengantarkannya pulang.
Mau tak mau Linny pun pasrah di ajak pulang oleh keduanya. Mereka bertiga tiba di apartemen sederhana Linny.
" Pinjem toilet yah Linny!" Seru Sisilia yang ikut turun masuk ke apartemen Linny.
" Masuk gih. Ngapain ijin. Kayak baru kenal aja! " Ucap Linny heran dengan tingkah Sisilia.
Andrean mengikuti kedua wanita itu dari belakang.
" Serius enggak mau pindah Linny? " Tanya Andrean tiba-tiba.
" Malas Dre! Udah nyaman dan biasa juga di sini! " Ucap Linny dengan santai.
" Kalau udah enggak betah bilang yah. Banyak kok apartemen yang lebih bagus standby buat Kau" Ucap Andrean sambil tersenyum.
Linny hanya mengacungkan jempolnya tanda paham.
Masuk ke dalam apartemen yang gelap, Linny segera menghidupkan lampu depan ruang tamu apartemen.
" SURPRISE!!!! " Suara Nicolas terdengar keras menyambut Linny dengan membawa kue di tangannya.
" Shiitt!!!! Anak nakal!!! Kapan pulang!!!! " Ucap Linny bahagia dan memeluk sang adik kesayangan-nya.
" Eh!! Kuenya entar jatuh woi!!!! Sini Aku pegangin!! " Ucap Sisilia langsung mengambil-alih kue di tangan Nicolas sebelum kue yang indah itu mencium lantai apartemen.
" Tadi pagi-pagi penerbangannya Kak. Takut enggak keburu nyampe sini!" Ucap Nicolas sambil menepuk pelan punggung sang Kakak kesayangannnya itu.
" Kau kenapa jadi kurus gini?! Apa di sana telat makan?? Jangan sampai sakit!! " Ucap Linny berurai air mata. Dia sangat senang bertemu sang adik yang saat ini mengenyam pendidikan jauh di negeri orang.
" Mungkin kecapekan saja Kak. Aku teratur makan kok!! Kakak nih yang kayaknya sering telat makan! Kemarin kata Kak Andrean Kakak hampir tumbang gara GERD kumat! " Ucap Nicolas yang kesal sang Kakak selalu lupa waktu untuk makan.
" Hanya agak sibuk saja. Tidak ada masalah kok! " Ucap Linny lalu tersenyum sambil menghapus air matanya.
" Udah yuk duduk dulu baru ngobrol. Ini kuenya mau di tiup lilin dulu atau langsung dimakan?" Tanya Sisilia samnbil menatap Linny.
" Udah potong aja Sil! " Jawab Linny.
Sisilia langsung beranjak menuju lemari piring mengambil 4 piring kecil dan 4 garpu.
Di potongnya kue itu menjadi beberapa bagian lalu di letakkan sepotong kecil .ke atas piring masing-masing
Ke empat anak manusia itu menghabiskan kue sambil bercengkerama.
Linny beranjak menuju lemari koleksi wine dan whiskey-nya.
" Pada mau nge-wine atau nge-bir atau whiskey??" Tanya Linny kepada ketiga anak manusia itu.
" Whiskey aja Linny! " Jawab Andrean.
" Aku apa pun okey Kak! " Jawab Nicolas sambil tersenyum.
Linny langsung menyambar sebotol whiskey merk Glenfiddich 18 dan 4 gelas whiskey. Di ambilnya juga es batu berbentuk bola-bola yang selalu tersedia di freezer khusus es batu milik Linny itu.
" Memang de best deh nih tuan rumah. Langsung di sedia in minuman" Ledek Sisilia.
Linny hanya tersenyum dan bergerak ke kamar untuk berganti pakaian. Dia memakai tank top tali spageti yang memamerkan pundaknya yang indah juga celana tidur satin yang pendek.
" Cepet amet ganti baju? Mau tidur ? " Tanya Sisilia heran dengan penampilan Linny.
" Enggak, gerah doang. Lebih enak begini. Bentar Aku pasang musik dulu" Ucap Linny beringsut menuju ke alat pemutar musik dan speaker-nya.
Dia tidak perlu takut menghidupkan musik karena dinding dan lantai apartemen-nya sudah di lapisi bahan kedap suara. Selain itu tetangga kiri kanan atas bawahnya merupakan pekerja klub malam sehingga di pastikan kalau malam dia ribut juga tidak masalah.
" Kak" Panggil Nicolas.
Linny menoleh dan menaikkan satu alisnya seolah sedang bertanya apa dan kenapa.
Nicolas memandang bekas luka pada tubuh Linny. Bekas luka 14 tahun lalu itu.
Linny hanya tersenyum, dirinya paham Nicolas ingin bertanya tentang dirinya saat ini.
" Sudah tidak apa apa" Ucap Linny singkat.
" Akan Aku bunuh manusia bejat itu kalau Aku bertemu dengannya! " Ucap Nicolas yang benar-benar marah jika mengingat kejadian 14 tahun lalu.
14 tahun lalu saat diri Nicolas masih berusia 11 tahun, Nicolas tidak memiliki kemampuan membela sang Kakak dari keluarga tiri mereka.
Ibu kandung mereka yang seharusnya lebih percaya kepada anaknya malah lebih percaya dengan anak tiri dan suami barunya.
Hal itu membuat Nicolas menolak keras mengikuti sang ibu dan keluarga barunya bertolak ke Los Angles. Nicolas memilih hidup bersama Linny meskipun saat itu mereka hidup dalam keadaan serba sulit.
Sedangkan sang Ibu hidup bergelimang harta bersama keluarga barunya.
" Jangan libatkan dirimu. Kalau harus membunuh dan menumpahkan darah, biar tangan Kakak saja yang kotor dengan darah! Tangan Kakak sudah penuh darah dan kotoran saat ini. Bukan hanya tangan tapi seluruh tubuh Kakak. Jangan kotori dirimu ya! " Tegas Linny menasihati sang adik.
" Aku rela harus masuk penjara jika bisa membunuh dua jahanam itu. Bangstttt manusia itu!! " Ucap Nicolas berapi-api.
Andrean yang duduk di sebelah Nicolas mencoba menenangkan hati Nicolas dan menepuk pelan pundak remaja itu. Ya Nicolas baru berusia 25 tahun tentu dirinya sangat mudah marah untuk seusianya.
" Kalau saja dulu bukan demi Aku, Kakak sudah pasti bisa lepas dan tidak akan terluka. Ini salahku Kak" Ucap Nicolas yang sering merasa bersalah pada Linny.
Padahal Linny selalu punya kesempatan untuk kabur, tapi setiap saat dirinya memikirkan Nicolas akan disiksa sendirian di rumah manusia kejam itu membuat Linny tidak tega meninggalkan adik kandungnya.
" Sudah terjadi. Tidak ada yang bisa mengembalikan hal itu. Ya sudah. Aku lelah, kalian lanjut saja ya Aku mau tidur dulu. Kalau mau tidur di sini kalian panjangkan saja sofa bed-nya ya" Ucap Linny.
Sofa yang terpajang memang merupakan jenis sofa bed yang bisa di jadikan tempat tidur untuk dua orang bahkan 3 orang jika semuanya bertubuh langsing.
Liny segera masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamar. Sebuah kebiasaan yang tidak bisa dia abaikan lagi sejak kejadian 14 tahun lalu.
Linny memejamkan mata, dia bermimpi kembali ke masa 14 tahun lalu, saat usianya baru menginjak 17 tahun.
*******
" Lepaskan!! sial!!! Berengsekkk!!! Minggir!!!!! Arghhh!!!! Tolong!!!!!!!!!", suara jeritan pilu Linny yang berusia 17 tahun menggema.
" Apa mau mu!! Kalian memang keluarga sampah!! Pergi atau Aku akan bunuh diriku sendiri di hadapan kalian!!! Pergi!!! "
" Arghhh!!!! "
" Kakak!!! "
*********
" Haahhhh.... Hahhhh..... Siall!!!! Kenapa mimpi itu lagi" Keluh Linny yang terbangun dari Tidurnya itu. Sekujur tubuh Linny penuh keringat.
Linny meraba bagian dada kiri depannya yang terdapat tato kupu-kupu untuk menyamarkan bekas luka jahitan. Juga bagian belakang punggung nya yang terdapat tato bunga rose besar yang indah namun tampak penuh duri tajam.
Luka 14 tahun lalu yang di samarkannya menggunakan tato. Meskipun begitu luka itu tak akan menghilang sama seperti luka di hatinya.
.
.
.
Disclaimer : SEMUA CERITA-TOKOH-WAKTU-TEMPAT-KEADAAN HANYALAH FIKSI BELAKA. TANPA MENGURANGI RASA HORMAT TERHADAP SIAPAPUN SEMOGA KARYA INI DAPAT MENGHIBUR TEMAN-TEMAN.
-Linalim-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Mak k⃟ K⃠Adam🥀⃞
mampir ni kak, kalau berkenan mampir juga ya di aku
2023-03-05
1
Sri. Rejeki
pingin punya saudara yang saling dukung dan menyayangi begitu...
2023-03-03
1
Setiyawatisay
ternyata benar linny..ternyata linny punya trauma yg besar pelecehan yg di alami tambah sakit sang ibu kandung yg harus ny lebih menjaga ngebela anak2ny malah mengabaikan ..setuju Ama Nicholas harus hajar Ampe kering klo ketemu
2023-03-03
4