Pemakaman telah usai, Karin duduk sendiri sofa ruang tengah dan Hendru datang untuk mengucapkan belasungkawanya.
"Karin ingin sendiri, Pah," kata Karin yang masih menundukkan kepalanya.
"Baiklah, kalau butuh apa-apa bisa hubungi Papa, kamu tidak sendiri, Nak," kata Hendru yang kemudian pergi.
Karin yang tengah duduk di sofa ruang tamu itu pun berbaring, ia memejamkan mata, berharap setelah bangun dari tidurnya semua sudah kembali seperti semua, walau Karin tau ini semua bukan mimpi, tapi gadis polos itu masih berharap kalau semua ini adalah mimpi.
Karin menangis, ia menekan dadanya yang terasa sesak.
Karin yang tertidur pulas itu bermimpi, ia bermimpi bertemu Laila yang mengenakan pakaian serba putih.
Tak ada yang Laila katakan, ia hanya melambaikan tangan, tersenyum, lalu pergi dan mimpi itu membuat Karin terbangun dari tidurnya.
"Mama!" teriak Karin, ia merasa menyesal karena telah mengunci Laila dari luar.
Satu minggu telah berlalu, hidup Karin menjadi sangat sepi, sekarang, Karin yang tengah duduk di kursi meja makannya itu menatap kursi tempat Laila.
Karin menitikkan air matanya, teringat saat-saat terakhir dengan Laila, hubungan keduanya tidak baik dan itu semakin menambah penyesalan Karin.
Karin menjatuhkan kepalanya di meja, gadis berkuncir kuda itu menangis sesenggukan.
Dan Karin segera menghapus air matanya setelah mendengar suara Andre yang memanggilnya, Karin bangun dari duduk, ia membukakan pintu dan mempersilahkan Andre untuk duduk di sofa ruang tamu.
"Sayang, kapan kamu akan berangkat kuliah?" tanya Andre seraya meletakkan barang bawaannya di meja, Andre membawakan susu kotak dan beberapa bungkus roti coklat keju kesukaan Karin.
"Aku tidak ingin kuliah lagi, aku terlalu malu, aku ingin sendiri untuk saat ini," jawab Karin yang terus menunduk.
"Karin, jangan larut dalam kesedihan, aku tau kamu sangat sedih kehilangan Ibumu, tapi aku yakin, Ibumu di sana akan sangat sedih melihat kamu seperti ini," kata Andre seraya mengusap punggung Karin.
Karin pun menelusupkan wajahnya di dada Andre. Andre yang ingin menghibur itu pun memeluknya.
"Sabar, kamu tidak sendiri, ada aku di sini, kalau kamu tidak ingin kuliah, lebih baik kita menikah, aku akan menjagamu, akan bertanggung jawab atas hidupmu, menafkahi mu dan aku akan menjadi suami yang baik," kata Andre dan Karin yang ada dalam pelukan itu semakin merasa dicintai oleh kekasihnya.
Karin yang masih dalam pelukan Andre itu mengangguk dan Andre harus menerima sebuah pesan dari Alexia yang mencarinya.
Setelah itu, Karin melepaskan pelukannya, ia harus mengambilkan Andre minum dan Karin pergi ke dapur untuk mengambilkannya.
Dan Andre menatap boneka yang sedari tadi duduk di sofa, melihat boneka itu, Andre merasa sedang diawasi olehnya, tetapi, Andre tak berpikir apapun tentang itu, ia berpikir kalau itu hanyalah boneka.
Setelah itu, Andre segera merogoh saku celananya, ia membaca dan membalas pesan Alexia sebelum Karin kembali.
Andre membalas pesan itu dengan mengatakan kalau dirinya akan datang.
Setelah itu, Andre yang dibuatkan susu dingin oleh Karin itu pamit.
"Belum juga diminum susunya, kenapa terburu-buru?" tanya Karin seraya menatap Andre.
"Ada yang harus ku selesaikan," jawab Andre seraya mengambil gelas berisi es susu coklat.
"Baiklah, hati-hati!" kata Karin dan Andre pun mengecup kening Karin.
Lalu, Karin yang teringat dengan laptopnya itu pun menahan Andre dengan memanggilnya.
Andre yang baru saja sampai di pintu menghentikan langkah, ia berbalik badan dan menatap Karin, Menunggu Karin untuk mengatakan apa yang ingin dikatakan.
"Laptop kamu, aku melihatnya ada di rumah Alexia, kenapa ada di sana?" tanya Karin yang masih duduk di sofa, Karin pun bangun dan Andre segera mencari alasan.
"Beberapa waktu lalu, dia pernah meminjam dan kamu tau kalau aku satu jurusan dengannya," jawab Andre dan setelah itu, Andre yang tidak ingin mendapatkan pertanyaan lain lagi segera pergi dari rumah Karin.
Singkat cerita, sekarang, Andre sudah berada di rumah Alexia dan dirinya ingin menyudahi semuanya dan memilih akan setia pada Karin.
Sayangnya, sesampainya di sana, Andre mendapatkan penolakan dari Alexia.
"Kamu akan meninggalkan ku, padahal kamu tau keadaan ku yang sedang tidak baik," jawab Alexia.
Keduanya sedang duduk di kursi teras.
"Dengar, hubungan kita, awalnya karena ketidaksengajaan dan dari awal aku tidak berjanji apapun, kamu sendiri yang memberikan semua untukku!" kata Andre, ia bangun dari duduknya dan Alexia yang semula duduk itupun ikut berdiri.
"Pilih aku karena masa depan kamu akan baik dengan ku," kata Alexia.
"Alex, dengarkan aku, aku bukan pria miskin yang memandang harta, harta bisa dicari dan kamu tau betapa aku menyayanginya," timpal Andre yang kemudian pergi dari rumah Alexia.
Andre merasa lega setelah memutuskan hubungannya dengan Alexia, tetapi, tanpa Andre tau kalau Alexia sedang menyiapkan sesuatu untuknya yaitu sebuah foto yang akan Alexia kirim untuk Karin.
"Kalau aku tidak mendapatkan kamu, Karin pun tidak akan!" kata Alexia seraya mengirim foto dirinya yang tengah tidur dengan Andre.
Karin yang sedang mencuci piring kotor itu segera mengelap tangannya menggunakan kain kering, lalu mengambil ponselnya di meja makan.
Karin menutup mulutnya dan meletakkan ponselnya begitu saja di meja makan, sementara Karin, ia berlari ke kamar dan menjatuhkan dirinya di ranjang.
Dan boneka Lusiana yang dapat bergerak bebas itu naik ke atas meja makan, ia melihat sebuah foto yang membuat Karin menangis, matanya berubah menjadi merah dan Lusiana segera turun dari meja makan.
"Kamu adalah target ke empat!" kata Lusiana.
Dan malam ini, Lusiana ingin memberi pelajaran pada Bram itu sudah berada di rumahnya.
Bram yang sedang berjalan menaiki tangga itu terkejut saat melihat boneka berdiri yang tiba-tiba ada di depannya.
"Halo Uncle, bagaimana kabarmu?" tanya boneka itu dan Bram yang sangat terkejut itu pun terjengkang, pria berbadan kurus dan tinggi itu harus jatuh dari ketinggian dan kali ini bukan hanya lehernya yang patah, kepala Bram yang terbentur lantai itu harus berdarah dan asisten rumah tangga Bram yang melihat itu segera berteriak meminta pertolongan.
Apakah Bram akan selamat?
Ya, Bram selamat, tetapi, pria itu tengah terbaring di rumah sakit, ia mengalami koma dan membuat Alexia harus mengurus semua pekerjaan Bram.
Alexia yang sedang duduk di kursi kebesaran ayahnya itu berdiri, ia melihat Andre yang datang.
"Ada apa? Apa kamu sudah berakhir dengannya?" tanya Alexia seraya menatap Andre yang sedang berjalan ke arahnya.
"Kamu keterlaluan, apa maksudmu, hah?" tanya Andre seraya menggebrak meja kerja Bram.
Alexia yang menatapnya hanya tersenyum tipis.
"Aku ingin kita tetap bersama," kata Alexia dan Andre yang tak ingin berdebat itu keluar dari ruangan Bram.
"Dengar, kita sudah berakhir, aku dengannya berakhir pun tidak akan membuat ku tetap ada di sini!" kata Andre dan Alexia mengepalkan tangannya.
"Karin, wanita jelek, miskin, menyebalkan, apa kamu harus menyusul ibumu dulu supaya Andre tetap bersama ku?"
Apa yang akan Alexia lakukan?
Jangan lupa like dan komen ya, all. Vote/giftnya juga, ya.
Terima kasih. 💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
𝐕⃝⃟🏴☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺ❣️Angela🍁
Alexia licik .. dasar ulat bulu ... maksa banget sih jadi cewe ... engga tau malu jatuhnya tuh...
ku sumpahin kamu di buat mainan sama kak Lusiana 🤣 Amiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnn 🙏🙏🙏🙏
2023-03-19
0
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
demi cinta Alexia melakukan itu tapi sayang ayahnya juga jd korban kebencian Luci
2023-03-15
0
🦂⃟ɪᴇᷤᴍᷤᴀᷫ
Karin atau Andre ya target Lusiana 🤔🤔
2023-03-15
0