Luka
Malam itu setelah usai bekerja lembur di pabrik Michiko Uehara gadis berusia 20 tahun,berperawakan,langsung semampai dan berambut coklat lurus ini berjalan sendirian di lorong pabrik dia melewati gudang penyimpanan barang karena betugas piket hari ini.
Michi hanya seorang buruh pabrik sepatu dan malam ini giliran dirinya bertugas piket untuk memeriksa kelengkapan barang di grupnya.
"Nah...sudah lengkap semuanya"ucapnya masih bersemangat.
Beberapa temannya yang juga bertugas piket dari grup meja lain,sudah lebih dahulu pergi meninggalkannya,dan kini Michi sendirian di gudang,dia bertugas untuk mematikan lampu utama dan menutup pintu gudang.
Namun saat dirinya baru keluar gudang penyimpanan ada seseorang yang menariknya kedalam gudang lagi,tangan besar dengan kekuatan besar.
"Lepaskan siapa anda lepaskan saya"Michi berusaha berontak,dia belum mengenali dengan jelas siapa pria yang menyeretnya masuk kedalam gudang ini,karena lampu menyala temaram,lampu utama di matikan olehnya tadi saat dirinya bersiap keluar gudang.
Tapi pria besar itu tidak juga melepaskannya,Michi meronta dan berteriak meminta pertolongan tapi tak ada satu orang pun yang mendengar teriakannya.
Michi berusaha sekuat tenaga melawan pria di hadpannya ini.
Michi sangat ketakutan gadis berusia 20 tahun itu sangat ketakutan melihat pria di hadapnnya ini yang sepertinya sedang mabuk.
Pria itu tak melepaskan dirinya meski dirinya sudah melawan sekuat tenaga namun tetap saja kalah.
Srek...
Lengan kemeja seragam Michi sobek saat pria itu terus memaksa Michi melayani nafsu bejatnya.
Michi akhirnya mengenali pria di hadapannya ini,saat pria itu begitu dekat dengan wajahnya,dia adalah CEO perusahaan ini yang bernama Agung.
"Ayolah Katrine jangan sok jual mahal bukan kah kita biasa melakukannya"ucapnya dengan nada mabuk.
"Saya bukan Katrine saya Michi pak lepaskan saya pak"Michi terus berontak.
"Hem...sejak kapan kau ganti nama sayang..."Agung mulai mencumbui wajah Michi.
Saat ini Agung sudah berhasil mengunci tubuh Michi.di bawahnya dan Michi sulit bergerak.
"Aaaaaa"Michi berteriak saat Agung mulai melepaskan semua yang di pakainya.
Michi menangis sekancangnya namun Agung yang masih dalam pengaruh alkohol tak mendengarkannya dan terus berbuat sesukanya pada Michi.
Hingga akhirnya kesucian Michi di renggut oleh Angung malam itu juga.
Michi berjalan terseok seok menuju pintu gudang namun Agung tak melapaskannya sebelum dia puas,hingga akhirnya Michi pingsan disana.
Hingga malam semakin larut hingga waktu menunjukan pukul 2 dini hari.
Agung tersadar dari tidurnya dia tertidur setelah menggagahi Michi berkali-kali hingga Michi pingsan.
Agung terkejut saat mendapati dirinya.berada di gudang bersama seorang gadis yang tidak dia kenal bahkan tanpa pakaian.
Agung melihat bercak darah di lantai.
"Akh sial"gumamnya dia menyadari kesalahannya semalam.
Sore menjelang malam krmarin Agung meneguk minuman beralkohol tinggi di kantornya,dirinya kecewa setelah melihat foto kiriman dari orang suruhannya yang bertugas mengawasi gerak gerik pacarnya di luar negeri,saat dia mabuk karena meminum alkohol dirinya yang sangat kecewa karena dia mendapatkan laporan pacarnya selingkuh di luatan sana,malah memutuskan berjalan-jalan di lorong gudang setelah menegak minuman beralkohol tinggi itu.
Michi tersadar dari pingsannya mendapati Agung sudah memakai pakaiannya,Michi ketakutan saat itu bahkan gadis itu masih polos seperti bayi,dia gemetaran ketakutan memgingat kejadian yang di alaminya semalam,memeluk dirinya sendiri karena takut dengan.orang yang ada di hadpannya akan melakukan hal yang sama padanya lagi.
Agung yang melihat itu mendekat pada wajahnya.
"Jangan ceritakan hal ini pada siapa pun"bisiknya mengamcam,bahkan dia menarik rambut Michi ke arah belakang sangat keras hingga kepala Michi mendengak ke arahnya.
"Kalau tidak ingin diri mu lebih hancur dari ini mengerti?!"ucap Agung dingin.
Agung memang pria yang sangat tampan namun arogan dan sombong dia bahkan tak segan memecat seseorang tanpa pesangon hanya karena masalah kecil saja.
Agung mengeluarkan dompetnya dan melemparkan satu ikat uang berwarna merah ke arah Michi.
"Untuk bayaran mu semalam"ucap Agung tanpa belas kasihan,dan dia pun berlalu dari hadapan gadis yang ternoda itu.
Michi menangis sesegukan dia memamakai lagi pakaiannya dan tidak mengambil selembar pun uang yang di lemparkan Agung padanya.
Michi kesulitan melangkah menuju tempat kostnya yang letaknya cukup jauh dari pabrik.
Sampai di kamar kostnya dirinya menangis sejadi-jadinya karena peristiwa semalam yang sangat menyakiti dirinya.
"Hiks...hiks...apa salah ku ya...allah kenapa kau menghukum ku seperti ini"Michi tersedu meratapi nasib buruknya yang di alami malam ini.
Di perkosa dan di hina oleh pria yang menodainya sungguh sangat menyakitkan bagi Michi.
Hingga tiga hari berlalu.
Michi tak kunjung datang bekerja di pabrik lagi hingga sahabatnya menemuinya di kostannya.
Melihat keadaan Michi yang sangat tak karuan membuat sahabatnya Pingki sangat khawatir.
"Michi elu kenapa?kok nggak kerja-kerja pak Narto nanyain loh,elu nggak ada kabarnya?"tanya Pingki khawatir.
"Elu sakit?"tanya Pingki.
Michi hanya mengangguk saja,dirinya tak bicara sepatah kata pun.
"Kita ke klinik ya sekarang"ajak Pingki.
Michi hanya menggeleng saja tidak mau kamana-mana,Pingki jadi bingung.
"Chi bilang elu kenapa?"tanya Pingki lembut.
"Gue nggak apa-apa Ki...mungkin gue bakalan cari tempat kerja baru"ucap Michi akhirnya dia berbicara juga.namun dirinya tak menceritakan kejadian yang di alaminya beberapa malam yang lalu itu.
Hingga akhirnya Michi keluar dari pabrik dan bekerja di pabrik Roti yang tak jauh letaknya dari sana.
Namun eaktu trrus berlalu dengan cepat dan tak terasa dua bulan kemudian.
Michi merasa ada yang aneh dengan tubuhnya,dirinya sering merasa pusing dan mual,bahkan dirinya mengamati dirinya belum kedatangan tamu periodenya selama dua bulan ini.
"Nggak mungkin kan?"gumamnya saat melihat kalender di kamarnya.
Tak lama ada yang mengetuk pintu kamar kostnya,dan dia pun membukanya ternyata itu Pingki sahabatnya yang mengantarkan makanan untuknya.
Pingki melihat gelagat aneh Michi yang terlihat sangat khawatir.
"Elu kenapa?"tanya Pingki lembut.
"Ki...kayanya gue hamil"ucap Michi pelan.
"HAH...."Pingki terkejut sampai berteriak.
"Ups sorry elu kaget ya...sama Satria?"Pingki langsung mengecilkan suaranya,karena yang dia tahu Michi memang mempunyai kekasih bernama Satria tapi pria muda itu jarang datang karena bekerja di luar kota.
"Bukan"ucap Michi.
"Terus sama siapa elu nggak selingkuh kan?"tanya Pingki penasaran.
Michi menggeleng,dan akhirnya dia menceritakan semua kejadian malam itu pada Pingki dan alasan dirinya keluar dari pabrik tersebut.
"Astaghfirullah Michi kenapa elu nggak lapor polisi waktu itu pas setelah kejadian itu,kenapa nggak cerita sama gue hiks...hiks..."Pingki jadi menangis mendengar cerita pilu sahabatnya ini.
"Gue nggak bisa cerita waktu itu karena malu dan takut Ki...hiks lagi pula gue sadar gue nggak akan menang ngelawan orang berkuasa kaya pak Agung hiks...hiks..."Michi menangis.
Pingki memeluk tubuh sahabatnya itu,mencoba menguatkan hatinya.
"Hiks...hiks...padahal malam ini Satria mau datang Ki...tapi gue udah hancur gini,gue nggak pantes buat dia Ki...Satria itu cowo baik-baik nggak pantes sama gue yang udah ternoda ini hiks...hiks..."Michi terus menangis.
"Elu juga cewe baik-baik Michi baik banget malahan cuma emang nasib baik sedang nggak berpihak sama elu,udah elu nggak usah nangis,elu harus minta tanggung jawab pak Angung besok"Pingki menyarankan.
"Tapi dia mana mau tanggung jawab Pingki hiks...hiks..."Michi semakin tersedu mengingat sifat Agung yang sangat sombong dan arogan.
Pingki bungung juga,karena dia sendiri pun sangat tahu karakter CEO tempatanya bekerja itu seperti apa sangat arogan dan egois dan sombong pokonya sangat buruk deh sifatnya,meski mempunyai wajah tampan bak pangeran dari negeri dongeng namun tetap saja dia bagaikan penjahat berkedok pangeran,menurut Pingki.
Hingga tangis keduanya reda keduanya masih belum menemukan cara untuk masalah Michi ini.
Dan tak.lama suara ponsel Michi berdering,ternyata Satria yang menelponnya dia memberitahu kalau dirinya sudah tiba di tempat mereka janjian bertemu malam ini.
"Gue pergi dulu ya...Ki..."ucap Michi lirih.
"Apa yang mau elu jelasin sama Satria nanti?"tanya Pingki.
"Gue akan jelasin semuanya sama dia,dan mungkin dia akan terkejut dan kemungkinan terbesar kita putus Ki"ucap Michi pasrah.
Pingki bungung dengan masalah sahabatnya ini dia bingung karena sulit memberikan solusi yang tepat pada masalah ini,dia masih mencari caranya,dan menunggu Michi di kamar kostnya
...🌲🌲🌲🌲🌲...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
andi hastutty
mampir
2023-09-28
0
Chandra Dollores
kesianggnya...
lanjut ah...
2023-09-27
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-09-11
1