Michi berjalan kesebuah kafe tempat dirinya janjian bersama Satria,dan ternyata pemuda tampan dan gagah itu sudah setia menunggunya disana dengan minuman yang sudah dia pesan sejak tadi.
Michi berjalan ke arah meja yang di duduki Satria.
"Maaf nunggu lama ya?"Michi tersenyum dia sebenarnya sangat senang bertemu dengan kekasihnya ini karena jarak memisahkan mereka berdua hingga begitu jarangnya mereka bertemu.
Bahkan sudah tiga tahun mereka menjalani ikatan jarak jauh ini,sejak perkenalan mereka di pabrik yang sama dan saling jatuh cinta,hingga akhirnya Satria di kirim ke pabrik yang di luar kota hingga akhirnya harus rela berpacaran jarak jauh dengan Michi gadis polos yang saat itu baru lulus SMA dan langsung bekerja di pabrik bersamanya.
Mereka berbincang-bincang membahas masalah kecil di tempat kerja.
Hingga akhirnya,kata-kata itu keluar dari mulut Michi.
"Aku ingin putus"Ucap Michi tertunduk dia menahan tangisnya.
"Putus? kenapa?"Satria meminta penjelasan dia tidak terima begitu saja.
"Karena aku hamil"jelas Michi.
Duar....
Bagai di lempar Boom ke wajahnya Satria sungguh terkejut medengar pernyataan kekasihnya orang yang paling dia cintai hamil,bagaimana tidak karena selama ini mereka jarang bertemu bahkan Satria sangat menjaga Michi dia tak pernah berani menyentuh gadis itu meski sehelai rambut pun.
"Kamu bercanda kan Chi...ayolah jangan begini ini nggak lucu sayang"Satria masih tak percaya dengan pernyataan mendadak dari Michi.
"Aku nggak bercanda Sa...ini semua benar aku hamil saat ini"ucap Michi lirih.
Brak....
Satria menggebrak meja hingga gelas minuman yang ada di meja tersebut jatuh dan menumpahkan isinya.
"Kau selingkuh di belakang ku sampai sejauh itu Chi...astagfirullah Chi....apa kamu sadar dengan perbauatan mu itu?!"Bentak Satria.
"Aku nggak selingkuh Sa..."Michi mencoba menjelaskan.
"Nggak selingkuh tapi hamil? Mau alasan apa lagi kamu hah?!"Satria marah.
"Dengerin aku dulu"
"Sudah....aku nggak mau denger alasan apa pun di balik panghianatan ini,bagi ku berkhianat tetap berkhinat,kau sudah menghiaynati kepercayaan ku selama ini Chi"Ucap Satria dingin dia lalu pergi meniggalkan gadis itu menangis sendirian di kafe tersebut.
Rasa sakit yang di torehkan Michi benar-benar membuat luka terdalam.di hati Satria,bagaimana tidak dirinya selalu menjaga gadis itu sepenuh hatinya tak pernah dia berani menyentuh Michi meski sehalai rambut pun itu semua demi Michi demi mejaga gadis itu tetap suci karena Michi.yang dia kenal adalah gadis polos yang belum mengenal dunia luar.
Michi kembali ke kostannya dan ternyata Pingki masih menunggunya disana,saat melihat sahabatnya Michi langsung menghambur memeluk tubuh sahabatnya itu.dan menangis di pelukan Pingki,Pingki mengelus lembut punggung Michi dia tahu sahabatnya ini.sangat membutuhkan sandaran saat ini,Pingki membiarkan sahabatnya menangis sampai puas di pelukannya.
"Kita putus Ki...gue putus sama Satria dia salah faham Ki...hiks...hiks..."
"Ya...mungkin dia masih kaget Chi...jadi begitu,nanti juga dia ngubungin lu lagi kalo dia kangen sama elu"Pingki mencoba menghibur Michi.
"Nggak mungkin Ki...nggak mungkin dia masih mau ngehunbungin gue setelah dia tahu gue hamil sama orang"
"Tapi elu hamil kan karena bukan mau elu,ini karena perbuatan manusia bedebah gila itu"Pingki kesal.
"Tapi dia nggak mau dengerin penjelasan gue Ki...dia langsung pergi"
"Heuh...cowo cuma bisa emosi ajah bawaannya nanti ujung-ujungnya nyesel"gerutu Pingki.
"Gini aja lah besok.gue temenin elu nemuin pak Agung setelah pulang kerja,jangan pas jam kerja nanti elu di seret-seret suruh keluar lagi,elu harus minta tanggung jawab sama dia Chi biar bagaimana pun itu anak dia"jelas Pingki yang tidak mempunyai ide lain.
Meski dirinya sendiri pun sangat takut bertemu dengan CEO arogan itu tapi demi sahabatnya dia akan melewati ketakutan itu.
Dan ke esokan sorenya.
Pingki dan Michi menunggu Agung di area parkir khusus petinggi perusahaan.
Dan saat Agung melangkah dengan angkuhnya menuju mobilnya bersama asistennya dirinya terkejut saat melihat dua gadis muda menghadangnya dengan sangat berani.
Agung menatap malas,dia lalu menyuruh asistennya menangani dua gadis muda itu,saat Agung ingin membuka pintu mobil Michi berkata hingga dia menghentikan gerakannya.
"Saya hamil pak Agung dan ini anak anda"ucap Michi tegas dan penuh keberanian.
Agung menoleh dan mendekat padanya,wajahnya dia dekatkan pada wajah gadis kecil itu karena tubuhnya lebih tinggi dari Michi.
"Hei...gadis kecil...kalau mau mengarang cerita jangan disini sebaiknya kau kirim ide cerita mu itu ke penerbit"bisiknya sinis.
Agung benar-benar menghina Michi.
"Tapi ini benar-benar anak anda pak hasil perbuatan anda waktu itu"ucap Michi tegas.
"Aku...berbuat itu?hahaha itu karena aku mabuk bodoh bila aku sadar aku tak akan tertarik dengan mu,tak ada menariknya tubuh mu itu bagaikan papan pencuci pakaian"hina Agung.
Pingki sangat kesal dengan perkataan Agung yang menghina Michi dan tak mau bertanggung jawab.
"Gugurkan saja bila kau benar-benar hamil"ucap Agung seringan kapas.
Sang asisten hanya terdiam mendengar percakapan ini.
"Tidak mau itu dosa pak"ucap Michi polos.
Dan wajah polos itu di tangakp oleh mata Angung entah kenapa jantungya berdetak lebih kencang saat melihat mata polos itu.
"Ck...pasti masalah uang kan?"hinanya lagi.
"Andri berikan dia uang untuk menggugurkan kandungan"ucap Agung benar-benar seringan kapas dan tak berperasaan.
"Tidak mau aku tidak mau berbuat dosa pak...seharusnya anda sadar dan bertobat pak bukan malah menambah dosa"ucap Michi kesal.
"Heuh..gadis menyebalkan sok ceramah lagi,minggir"Agung malah mendorong tubuh Michi hingga Michi terjatuh di aspal.
"Akh..."Michi terjatuh dan memegangi perutnya yang terasa sakit.
"Ck...akting seharunya kamu itu ikut casting jadi artis sana" Agung benar-benar meremehkan.
Pingki membantu Michi berdiri namun saat Michi berdiri celana jeans yang di kenakannya basah dengan darah jeans biru muda itu benar-benar tembus dengan darah yang keluar dari daerah jalan lahir.
Andri dan Agung yang melihat itu terkejut.
"Sial...Ndri bawa anak ini ke klinik terdekat jangan Sampai ada yang melihat apa lagi tahu masalah ini mengerti?!"ancam Angung pada Andri.
"Baik Pak"ucap Andri.
Andri akhirnya membawa Michi yang kesakitan bersama Pingki kesebuah Klinik terdekat.
Dan ternyata saat di periksa Michi mengalami ke guguran,Andri memberitahukan berita ini pada Agung dan Agung tidak mau ambil pusing dan akhirnya menyuruh Andri memberikan uang tutup mulut kepada Michi.
Andri memberikan amplop berisi uang kepada Michi setelah selesai di tangani dokter,Michi sangat marah.
"Ini dari pak Angung beliau bilang jangan pernah muncul kembali di hadapannya,bila tidak ingin terjadi hal buruk pada diri mu lagi"jelas Andri.
"Katakan pada bos anda saya memang tidak akan muncul di hadapannya lagi tapi bayangan saya akan selalu menghantui dirinya"ucap Michi dingin.
"Dan saya doa kan bos anda tidak akan pernah mendapatkan keturuan,karena telah membunuh bayinya sendiri"ucap Michi dingin.
"Dan biasanya doa orang teraniaya itu langsung di kabulkan"celetuk Pingki yang sama geramnya dengan Michi.
...🌲🌲🌲🌲🌲...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
andi hastutty
kasian juga michi
2023-09-29
0