Episode 3

...Tinggalkan jejak jika anda suka & selamat membaca💓🔥...

...*****...

...{Putri pov : Hah. Ini benar-benar nyata, meski ini terasa aneh namun aku akan berusaha mencari titik terang hingga menemukan jalan keluar}...

Putri mondar-mandir di area bagasi memikirkan cara agar ia bisa keluar berbelanja, apa ia harus meminta bantuan mamanya? Oh tidak-tidak... Bisa-Bisa mamanya akan curiga nanti.

Saat pikiran dan hatinya tengah asyik beradu jotos, tanpa sengaja matanya melihat Bagas yang baru saja keluar dari rumahnya dan hendak menaiki motor. Ya! posisi rumah Alena dan Bagas memang bersebelahan.

Ide jahil muncul dibenak Putri... Ia pun berlari kecil ke arah Bagas.

"Bagas!". Panggil Putri hingga membuat Bagas menoleh lalu mengernyitkan dahinya.

"Ap-". Belum sempat Bagas selesai bicara, Putri sudah lebih dulu menyeret tangannya menuju bagasi dan memasukkan Bagas dengan paksa ke dalam mobil.

"Hey apa yang kamu lakukan?!". Bagas bingung.

"Anterin gue ke supermarket". Balas Putri dengan santai sambil melipat tangannya ke depan dada.

"What!! Kamu kira aku supir??!".

"Ya! Mulai sekarang lo akan jadi supir gue".

"Perempuan gila!". Bagas geleng-geleng kepala. Namun tiba-tiba ia tersenyum miring. "Ou apa kewarasanmu sudah hilang karna aku mempunyai pacar? Hahaha".

"Eh jangan kepedean lu ya! Mau lo punya pacar kek, mau lu nikah bodo amat! Sekarang anterin gue ke supermarket cepet!".

"Hah??". Bagas tak percaya dengan jawaban Alena. Bukannya tadi pagi Alena nyaris seperti pengemis? Dan satu lagi, sejak kapan Alena bisa berbicara seketus ini?.

"Heh ngapain bengong! Jalanin mobilnya cepeet".

"Tapi-".

"Gk ada tapi-tapian! Jalan atau gue cium lo sekarang juga".

Bagas melebarkan matanya lalu menjalankan mobilnya segera, entah mengapa ia jadi takut melihat keganasan Alena saat ini.

Sepanjang perjalanan Putri hanya menatap jendela sambil membandingkan jalan yang dilewatinya dengan dunia nyata, suasananya tak berbeda jauh yang membedakannya hanyalah jumlah kendaraannya saja dalam kata lain disini lebih sepi, hingga tak terasa mereka sudah tiba di depan supermarket.

"Mau beli apa?". Tanya Bagas ragu-ragu.

"Celana, Baju kaos, hodie dan yang lainnya". Jawab Putri ketus melupakan kalau ia sedang membawa uang seratus ribu.

"Hey ini supermarket bukan toko pakaian, dasar bodoh".

"Oh iyaya". Putri menepuk jidatnya. "Ya udah si kalo gitu anterin gue ke toko pakaian".

"No! Untuk apa aku menurutimu? Memang kamu siapa ha?".

"Ya sudah kita diam saja disini sampe malam".

Bagas menggerutu dalam hati lalu menuju ke toko pakaian yang letaknya tak jauh dari supermarket.

"Thank you! Lo tunggu disini aja okey".

"Hey". Bagas menahan tangan Alena membuat Putri sedikit terkejut, tangan Bagas sangat lembut.

"Aku akan ikut ke dalam, kau tidak boleh sendiri". Putri mengangkat sebelah alisnya.

"Apa lo baru aja ngungkapin rasa perhatian ke gue? Atau, gue salah denger?".

"Jangan terlalu percaya diri, apa kamu ingat? aku pernah disalahkan karna kecerobohanmu di masa lalu dan aku tidak ingin itu terulang".

"Gue gk ngerasa ya, bye!". Putri keluar dari mobil tanpa menghiraukan perkataan Bagas. Tentang masa lalu yang disebut Bagas, hanya Alena yang tau dan Putri tak ingin memperberat hidup dengan memikirkan itu.

"Ada apa dengan Alena?". Bagas mulai merasa aneh lalu ikut keluar dari mobil.

Putri berkeliling untuk mencari celana panjang terlebih dahulu sedang Bagas terus mengekorinya dari belakang hingga yang dicari pun ketemu membuat Putri heboh sendiri.

"Huh! akhirnya gk jadi pakai yukensi". Putri tersenyum senang lalu mengambil dua buah celana jeans dan satu kulot.

Bagas yang melihat itu sedikit heran, namun ia lebih memilih untuk diam saja daripada mendapat solotan lagi dari Putri.

"Tinggal baju.." Putri berjalan ke arah deretan hodie dan sweater namun Putri tiba-tiba ingat kalau dia cuma membawa uang seratus ribu.

"Terima nasib aja deh gue". Putri menghembuskan nafas pasrah.

"Tidak jadi beli?". Tanya Bagas keheranan.

"Gk usah, yuk ke kasir". Ajak Putri lalu mereka berdua pun menuju kasir.

"Ini mbak". Putri menyerahkan barang yang ia beli ke kasir.

"Totalnya 30.000 saja".

"What?!". Putri melototkan matanya. "30.000?". Putri geleng-geleng tak percaya, mana mungkin ada celana sebagus dan sebanyak ini dengan harga tiga puluh ribu kecuali rombengan tapi ini??? tokonya eliteee coy.

"Toko kami menyediakan brand terbaik nyonya, jadi wajar semahal itu".

"Mahal lo bilang? Ya ampunn ini bahkan lebih murah dari harga eskrim".

Kalau tau akan semurah ini mengapa tadi Putri tak memborong sekalian sweater yang disukainya, siapa tau harganya cuma lima ribu. Putri pun segera menyodorkan uangnya lalu mengambil celana yang telah dibungkus tersebut dan segera berjalan menuju pintu keluar. Bagas dan mbak kasir yang melihat itu dibuat keheranan.

"Nyonya kembaliannyaaaa!". Kasir tersebut memanggil Alena dengan berteriak.

"Ambil ajaaa!". Sahut Alena tanpa menoleh.

"Alena tunggu!". Bagas mengejar langkah Alena sampai di parkiran.

"Hey! Kenapa kamu terburu-buru?". Bagas menggapai pundak Alena hingga Alena terpaksa berbalik.

"Tau ah pusing gue sama dunia kalian". Putri menepis tangan Bagas dari pundaknya lalu masuk ke dalam mobil.

"Aneh!". Komentar Bagas sambil mengitari mobil lalu duduk disamping Alena.

Kini mereka berdua sudah sampai di pekarangan rumah menuju bagasi dan berhenti disana, tanpa mengucap apapun Putri segera keluar dari mobil mengabaikan Bagas yang sedang cengo.

"Sudah pulang sayang". Sapa mamanya.

"Udah ma". Jawab Putri sambil menaiki tangga cepat-cepat dan masuk ke dalam kamarnya.

"Huh! Akhirnya sampai juga".

Putri meletakkan belanjaannya di atas meja lalu merebahkan badannya di kasur. Ia sudah lelah dengan semua lelucon yang ia hadapi hari ini dan saatnya beristirahat.

Baru saja mata cantik itu akan terpejam namun..

{Ctak🎬💥}

Bersiaplah🔔

Putri menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan kasar.

"Pasrah gue! Pasraahh!!!". Putri berteriak sendiri seperti orang gila.

Ceklek

Pintu tiba-tiba terbuka dan seketika itu pula raut wajah Putri berubah drastis menjadi kalem.

"Alena kamu sudah siap sayang?". Tanya mamanya yang sudah berpakaian rapi.

"Sudah". Alena tersenyum manis.

"Mama sama papa tunggu kamu dibawah ya, kamu segera turun".

"Baik ma".

Pintu kembali tertutup.

"Sejak kapan gue pake baju ini? datengnya juga dari mana? Perasaan di lemari Alena gk ada".

Karna baju ini khusus disebut oleh penulis maka sistem akan menyediakannya🔔

"Ooooo gitu". Putri mangguk-mangguk, ia ingat kalau gaun biru yang sedang ia pakai ini ciri-cirinya persis seperti yang dibayangkan penulis dan juga dirinya.

Bersegeralah turun untuk menyambung eps berikutnya🔔

"Oke-Oke". Putri menurut lalu turun ke lantai bawah.

"Ma, Pa Alena udah siap".

Kedua orang tua Alena menoleh lalu tersenyum manis.

"Baguslah, ayo berangkat".

Mereka bertiga pun berjalan beriringan menuju rumah Bagas yang ada di samping rumahnya.

Saat sudah masuk di rumah Bagas, Putri kembali terkagum, rumah Bagas bahkan dua kali lebih mewah dari rumahnya Alena.

"Kalian sudah sampai, ayo duduk". Antusias seorang wanita yang bukan lain adalah mamanya Bagas.

Mereka pun duduk melingkar di meja makan sesekali bercanda ria, diceritakan keluarga mereka memang sedekat itu.

"Bagas, keluar nak! Alena sudah datang". Panggil mama Bagas dan Bagas pun keluar dari kamarnya dengan hanya mengenakan kaos oblong berwarna hitam, ia memang sengaja tak ingin tampil rapi dan terlihat tampan di depan Alena.

Namun justru itu membuat Putri sampai menganga.

*Menghindar ganteng, tapi diciptakannya sempurna banget*

"Ayo dimakan, jangan sungkan-sungkan". Pandu papanya Bagas.

"Iyaya mari-mari".

Kedua orang tua Bagas dan Alena pun mulai menyantap hidangan diselingi dengan obrolan-obrolan dan candaan yang membuat suasana menjadi ramai.

Sedang Bagas duduk tepat berhadapan dengan Alena sambil memberi Alena tatapan dinginnya. Alena menundukkan kepala, wajahnya pun berubah sendu. Jauh berbeda dengan Putri yang ada di dalam tubuh Alena, matanya kini berbinar-binar menatap banyaknya hidangan yang disiapkan keluarga Bagas.

*Omo! akhirnya kesampaian juga makan daging, ayolah Alena jangan lambat-lambat nyuapnya. Awas kalo panggung udah selesai, beres nih makanan!*

...🕊*****🕊...

Putri pick me🗣

See you next chapter👋🏻💓

Jangan lupa ramaikan......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!